NovelToon NovelToon
Benih Sang CEO Arogan

Benih Sang CEO Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Nikah Kontrak / Identitas Tersembunyi
Popularitas:10.5k
Nilai: 5
Nama Author: MY. OH HA LU

Cerita Dewasa!!!

***

Elkan, duduk bersilang kaki sambil bersedekap tangan. Matanya yang tajam menyoroti tubuh Alsa dari atas sampai ke bawah.

"Aku sangat puas dengan pelayanan yang kau berikan, maka dari itu, tinggallah di sini dan menjadi simpanan ku. Jangan risau, aku akan membayarmu berapa pun yang kau mau." Ujar Elkan penuh keangkuhan.

"Jangan harap! Aku tak sudi lagi berurusan dengan b*jing*n sepertimu. Cukup bayar saja yang semalam, setelah itu jangan lagi berhubungan denganku, anggap saja kita tak pernah saling mengenal."

"Hahaha!."

Elkan, suara tawa Elkan terdengar menggelegar. "Tak sudi berhubungan dengan orang sepertiku?." Tanyanya memastikan.

"Ingat, di kandungan-mu ada benihku, anakku! Mana mungkin kau tak akan berurusan lagi denganku?."

***

Jangan lupa ikuti akun:
Instragram:OH HA LU
Tiktok:OH HA LU
FB: OH HA LU
♥️♥️♥️♥️♥️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MY. OH HA LU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehangatan Dari Wanita Lain

Drrrdd.. Drrdddd...

Suara deringan ponsel, membuat Elkan terbangun dari tidurnya. Dengan mata yang masih terpejam erat, ia mengambil ponselnya yang ada di atas nakas.

"Hm." Gumamnya setelah panggilan terhubung.

"Kamu kemana, Sayang? Aku berada di apartemen mu, tapi kamu tidak ada." Tanya Risma.

Seketika kedua mata Elkan langsung terbuka sempurna. Bisa-bisanya hari ini ia melupakan kedatangan Risma.

"Sayang." Panggil Risma ketika tak mendapatkan respons apapun dari Elkan.

"Hm."

"Suara mu kok serak? Baru bangun tidur, ya?."

"He'em. Semalam aku lembur."

"Oh, terus sekarang sedang di mana?."

"Aku masih berada di luar kota. Kemarin ada bisnis di luar kota." Jawabnya penuh dusta.

"Pulang jam berapa?."

"Embb.. akan ku usahakan sampai rumah jam 10."

"Ya sudah, aku tunggu di apartemen mu, ya? Hati-hati, Sayang.. Muach!."

Tut.. Tut.. Tut..

Elkan mengusap wajahnya prustasi. Ia harus segera pulang, jangan sampai nanti Risma curiga padanya.

"Siapa yang habis menelponmu, El? Kekasih mu, 'kah?."

Elkan langsung menoleh ke sumber suara. Putri sedang duduk di kursi sambil menikmati sebatang rokok. Penampilan wanita itu masih sangat berantakan, bahkan tubuhnya juga masih separuh tel*nj*ng.

Tanpa memperdulikan Putri, Elkan segera memakai pakaiannya. Baginya, Risma lebih penting ketimbang harus meladeni wanita itu.

"Dari sekian banyaknya orang yang pernah tidur denganku, hanya kamu yang paling perkasa, El." Ucap Putri sambil berjalan mendekat.

Sementara itu, Elkan hanya diam saja. Pria dewasa itu kembali bersikap cuek kepada Putri. Mungkin ia lupa kalo semalem mereka habis melakukan percintaan yang sangat panas.

"Menyingkirlah, aku sedang buru-buru, B*d*h!." Desis Elkan ketika Putri malah mengganggu proses berpakaiannya.

"Apa kau akan tetap mengatakan aku b*d*h, kalo...

"Kalo apa? Kau akan mengancam ku menggunakan sebuah foto percintaan kita yang kau ambil secara diam-diam?."

Deg!

Putri tak menyangka kalo Elkan sudah tahu dengan apa yang telah ia lakukan.

"Hahaha! Kau pikir aku b*d*h?."

Elkan mencengkram kuat rahang Putri. "Kau pikir aku akan terpikat dan ketagihan dengan tubuh sampah mu ini? Jangan mimpi!."

"K-kau..

Putri tak dapat lagi melanjutkan kata-katanya, tiba-tiba saja bibirnya terasa kelu.

"Jangan berniat mengancam ku menggunakan sebuah foto. Karena apa? karena taruhannya adalah nyawa-mu sendiri."

Elkan tersenyum menyeringai. Dia menatap tubuh Putri penuh rasa hina.

"Hubungan kita hanya cukup sebagai partner ranjang saja. Setelah ini, kau jangan coba sok kenal lagi padaku, ataupun menggangguku."

Elkan menepis wajah Putri, sehingga membuat wanita itu hampir tersungkur.

Tanpa berperasaan, Elkan pun bergegas pergi, meninggalkan Putri di dalam kesunyian.

"Arrrgggg! Elkan si*l*n!."

***

Jika Elkan habis bersenang-senang dengan wanita lain, Alsa malah sedang menghadapi morning sickness, tanpa ada siapapun yang mendampingi.

Huuueeekkk! Huuueeekkk!

Semenjak hamil, setiap bangun tidur pasti Alsa selalu muntah-muntah, sehingga membuat tubuhnya menjadi semakin lemas tak bertenaga.

Setelah perutnya sudah terasa lebih nyaman dan mualnya mereda, Alsa berkumur dan membasuh wajahnya menggunakan air.

Kalo sedang begini, Alsa merasa hidupnya sangat berat sekali. Dia merasa lelah, tapi harus di paksa tetap kuat dan tetap semangat dalam menjalani hari demi harinya. Kalo dia sendiri tidak mencoba tetap kuat, lalu siapa yang akan merawatnya? sedangkan Meldi tidak selalu ada menemuinya, karena wanita itu juga memiliki kehidupannya sendiri, contohnya sekarang ini ia sedang pergi bekerja.

"Tolong mengertilah posisi Ibu saat ini, Nak. Ku mohon, jangan membuat Ibu lebih menderita lagi. Ibu sampai rela memilih resign kerja demi mempertahankan mu." Ucap Alsa sambil mengelus permukaan perutnya yang masih rata.

Tes!

Air mata Alsa mengalir membasahi pipinya. Sekuat apapun dirinya mencoba tetap tegar dan kuat, tapi hati dan perasaan tidak bisa bohong. Dia rapuh, dia sudah lelah menjalani kehidupannya.

.

.

.

Pukul 09:55, Elkan telah sampai di apartemennya. Sebelum memasuki pintu apartemennya, Elkan menyemprotkan begitu banyak parfum, supaya sisa-sisa bau tubuh Putri menghilang dari tubuh dan pakainya.

Begitu ia membuka pintu, Risma sudah menyambutnya dengan sebuah pelukan hangat.

"Akhirnya kamu pulang juga, El. Aku kangen banget."

"Aku juga merindukanmu."

Elkan membalas pelukan Risma tak kalah lebih erat. Dalam lubuk hatinya yang paling dalam, ia sangat merasa bersalah karena telah mengkhianati cintanya mereka.

Risma menenggelamkan wajahnya di dada bidang Elkan. Tanpa dia ketahui kalo sebenernya Elkan sedang bermain wanita di belakangnya.

Permainan yang Elkan sangatlah rapi, sehingga membuat Risma tak menaruh sedikit pun curiga padanya.

"Pasti kamu sangat lelah. Lebih baik kamu mandi dulu, terus kita makan bersama."

"Iya, Sayang."

Elkan mengecup sekilas ujung kepala Risma, sebelum kemudian masuk masuk ke dalam kamar mandi.

***

Selesai makan bersama, Elkan dan Risma duduk di ruang tengah. Mereka berdua saling berpelukan dan berpegangan tangan, seraya menikmati acara televisi.

Jika Risma duduk tenang menikmati alur ceritanya, beda sekali dengan Elkan yang merasa bosan dan juga kesal.

Sudah hampir 2 tahun menjalin hubungan, mereka hanya melakukan kegiatan yang membosankan itu.

Sebagai pria dewasa, Elkan sangat menginginkan kehangatan ranjang, tetapi Risma tidak mau melakukannya sebelum adanya acara pernikahan.

Andai saja Elkan dan Risma belum bertunangan, pasti Elkan sudah meninggalkan wanita itu demi mencari wanita lain yang mau di ajak bersenang-senang.

Yang bisa Elkan lalukan sementara ini hanya akan jajan di luaran sana saat libidonya bener-bener tidak dapat lagi di tahan.

"Kamu ngantuk, El?." Tanya Risma saat melihat Elkan terpejam sambil memijat kening.

"Tidak, aku hanya pusing!."

"Pusing? Kamu sakit?."

Risma memegang kening laki-laki itu, tapi tidak panas sama sekali. "Tapi badan kamu tidak panas." Gumamnya.

Elkan menghela nafas panjang, lalu kemudian menatap intens wajah Risma yang cantik.

"Ris.. Kau tahu kalo aku sangat mencintaimu, bukan?." Tanya Elkan dengan nada lembut.

Risma mengangguk pelan. "Iya, aku tahu!." Jawabannya.

"Lalu apa yang kau ragukan padaku? Pernikahan kita masih beberapa bulan lagi. Tidak apa 'kan jika melakukan..

"No!."

Risma memotong perkataan Elkan begitu saja. Tanpa di teruskan lagi, dia sudah paham dengan apa yang ingin Laki-laki itu sampaikan.

"Sabar, Sayang. Hanya tinggal beberapa bulan saja, Oke?." Bujuk Risma lembut.

Ck!.. Elkan berdecak kecewa. Lagi-lagi alasan itu yang Risma sampaikan.

"Sayang.. bukankah selama ini kau bisa menahannya, lalu kenapa akhir-akhir ini kau terus menagihnya?." Tanya Risma.

"Asal kau tahu, Risma. Semakin aku menahannya, maka aku semakin tersiksa. Kita hampir setiap hari bersama, tapi aku harus di paksa menahan naluri kelaki-lakian ku." Desahnya mengiba.

"Maafkan aku, Elkan. Tapi aku tetap tidak mau melakukannya sekarang."

Risma masih kekeh pada pendiriannya. Dia tidak mau termakan oleh bujukan Elkan.

"Tak apa. Aku tidak memaksamu." Ucap Elkan pasrah.

Lihat sendiri 'kan? Maka dari itu jangan salahkan Elkan, jika dia mencari kehangatan dari wanita lain.

"Aku memang mencintaimu, tapi aku tidak bisa setia denganmu. Maafkan aku, Risma, karena aku telah mencari kehangatan ranjang dari wanita lain." Batin Elkan.

1
Mapia nopel
Jangan buat alsa pergi, 😭
AResha
sekrng aza di usir nnti klo anaknya dah lahir dan dewasa di akui dasar orng tua egois
OH HA LU: Enggak pernah muncul, sekali muncul bikin gedek tu orang tua 😭
total 1 replies
Martina Nopasari
sangat bagus dan mennatang
Mapia nopel
Kasih Alsa hidup bahagia dong tor
OH HA LU
Jangan lupa like, vote, follow dan di komen-komen, ya, Akak ☺️
OH HA LU
Lanjut lagi kalo udah rame 😁
Fany Astuti
cerita nya bagus
Murnia Nia
lanjut lagi ya thor ceritanya bagus
OH HA LU: Siap, Akak 🥰
total 1 replies
Mapia nopel
Kurang hot tor🤭
OH HA LU
Sudah 20 Bab, tapi masih sepi aja 🥲
BTW.. ceritanya di lanjut lagi kalo sudah ramai 🤧
Melia Andari: kak sama, aku lebih sepi dari kamu 😅
apa aku berenti up juga ya 😄
Mapia nopel: Lanjut tor
total 2 replies
W Wulan Whuolant
♥️♥️♥️♥️♥️
Mapia nopel
Awal yang bagus semoga sampai akhir tetap bagus👍
Mapia nopel
Ceritanya bagus dan menarik. Alur cerita beda dari cerita yang lain 😍😍😍
OH HA LU
Selamat membaca, semoga kalian suka dengan cerita saya. Maaf jika ada typo atau kesalahan kata 🙏
Btw.. tolong bantu like dan komen, ya Kakak.. biar aku lebih semangat menulisnya ☺️
Mapia nopel
Lanjut!
OH HA LU: Siap, Akak 🥰
total 1 replies
Maito
Thor, please jangan berhenti nulis cerita kayak gini
OH HA LU: Makanya di kasih semangat terus dong 🤭
total 1 replies
mmmmdm
Buat gak bisa berhenti baca!
OH HA LU: Terimakasih sudah berkenan baca, Akak 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!