NovelToon NovelToon
Echoes Of Furry

Echoes Of Furry

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Anak Kembar / Keluarga / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sweety Pearl

Terlahir dari keluarga yang serba berkecukupan bahkan tanpa kekurangan adalah impian dari seluruh anak yang ada di dunia, sebuah keberuntungan yang didapatkan 5 anak kembar keluarga Jiang.

Keluarganya merupakan pemilik perusahaan besar yang bergerak dalam industri perumahan dan juga perdagangan secara global. Memiliki koneksi dengan beberapa perusahaan besar dan beberapa negara mambuat perusahaan tersebut sangat maju.

Tapi dibalik segala kejayaan perusahaan keluarga Jiang tersebut, banyak rahasia kelam yang terselubung dibaliknya, perlahan satu-persatu rahasia tersebut mulai terkuak saat yang tertua dari Jiang Twins belajar mengambil alih perusahaan.

Sang tertua menelusuri perlahan segala celah rahasia lalu menceritakan semua informasi yang didapatinya kepada keempat kembarannya yang lain. Banyak kejutan-kejutan yang membuat mereka berlima hampir beberapa kali berpisah atau berpencar saat bersama-sama menguak berbagai rahasia tersebut.

tertarik dengan ceritanya? Yuk mampir!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweety Pearl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Paman Ren.

❁ Happy Reading ❁

Di tengah malam 3 mobil dan 1 motor tersebut mengebut menembus jalanan, Qinling mengatur kecepatan motornya berdampingan dengan mobil saudaranya. Melewati jalanan yang tidak terlalu ramai di Beijing, hembusan angin kencang menerbangkan debu dan sampah jalanan sedikit menyulitkan pandangan.

Chaoyang District adalah tujuan mereka saat ini, menyalip berbagai mobil dengan mudahnya sebelum akhirnya berhenti di depan rumah yang bergaya modern. Mobil Paman Ren berhenti lalu tak lama mobil Guozi sampai dan terakhir mobil dan motor yang digunakan anak FORDAMEN sampai.

Semuanya turun tanpa mengatakan apapun mereka sangat bingung dengan hal yang terjadi barusan, terasa mimpi tapi suara ledakan berkali-kali tersebut sangat jelas memutar di ingatan masing-masing. Paman mengajak mereka masuk dan duduk di ruang tamu.

"Buatlah diri kalian nyaman Paman akan segera kembali." Pria jangkung tersebut membuka jas luarannya sebelum pergi naik ke lantai 2.

ZIANJIAXI atau dikenal sebagai pewaris dari keluarga FORDAMEN, ACCENDIO, dan EQUINOX. Mereka bersembilan duduk di ruang tamu dengan perasaan yang sama, kebingungan.

"Sebenarnya tadi beneran bom? Meledakkan kediaman keluarga kita? JIANQIANG ...." Ucap Qianfang lirih, sedari tadi dia hanya diam tidak mengatakan apapun. Guozi langsung berpindah tempat duduk menghampiri kembarannya dan memeluknya.

"Kepalaku pusing, Gege ...." Daxia meminjit pelipisnya pelan, mendengar nada bicara adiknya yang lemah Wenhua menariknya untuk dirangkul lalu Qinling merapatkan duduknya untuk mengelus kepala Daxia.

Fangxi mengepalkan tangannya geram melihat keluarganya dalam keadaan yang parah, langkah kakinya berjalan masuk lebih dalam mencari keberadaan Paman Ren.

"Mencari Paman, Fangxi." Paman datang dari arah dapur membawakan minuman dan semangkuk air berisi kain lap. "Minumlah dulu .... Tenangkan diri, kalian sebenarnya tidak boleh dilibatkan dalam masalah ini."

Masing-masing dari mereka mengambil segelas minuman yang diletakkan tapi baru meneguknya sekali kompak mereka langsung batuk bahkan Jiayi sampai tersedak.

"Minuman apa ini Paman? Pahit," Guozi meletakkan gelasnya dan mengecap lidahnya beberapa kali merasakan pahit tersebut menyebar dalam mulutnya.

"Habiskan minuman itu, Paman meraciknya menggunakan rempah dengan resep tradisional untuk memulihkan detak jantung kalian yang kaget mendengar ledakan tadi," Jelas Paman Ren, ditatapnya satu persatu dari mereka melihat reaksinya saat meminum air yang sediakannya.

Setelah minuman berhasil mereka sembilan teguk sampai habis reaksi dari mereka ada yang merinding bahkan sampai mau muntah tapi Paman menahannya jangan sampai racikan tersebut keluar. Tak menunggu waktu lama degup jantung mereka perlahan tenang lebih lambat dari pada saat perjalanan kemari, bahkan tubuh mereka sampai lemas.

"Jadi sebenarnya bom tadi adalah sebuah jebakan untuk melenyapkan kalian .... Para pewaris generasi ketiga JIANQIANG,"

Ucapan singkat tersebut sukses membuat semuanya mengerutkan dahinya, saling berpandangan satu sama lain.

"Maksudnya kami bersembilan? Tapi kenapa?" Tanya Changrui berhati-hati.

"Kalian tau kemana sebenarnya orang tua kalian?"

"Nggak ...." Jawab semuanya kompak menggelengkan kepala.

"Kakek dan Nenek kalian saat ini disekap oleh kawanan organisasi gelap yang bergerak untuk menghancurkan persaingan pasar internasional, kalian mungkin tidak percaya karena tau sendiri keamanan kediaman Kakek dan Nenek kalian di Taiwan sangat tinggi bahkan memiliki banyak bodyguard .... Tapi percayalah itu tidak ada apa-apanya di hadapan mereka, organisasi Trance Explosion."

Lengang, tidak satupun dari mereka buka mulut karena terlalu kaget dan bahkan Guozi, Changrui, juga Guotin tidak mempercayai ucapan Paman Ren tersebut.

"Organisasi tersebut diperintahkan untuk menghancurkan keluarga kalian, JIANQIANG. Karena dengan hancurnya keluarga kalian persaingan di pasar internasional akan berkurang dan perusahaan yang membayar Trance Explosion akan mendapat kemudahan menguasai pasar dunia,"

"Tapi perusahaan apa yang melakukan hal tersebut? Kenapa sampai segitunya ingin menghancurkan keluarga kami?" Tanya Qianfang memajukan posisi duduknya lebih dekat dengan Paman Ren.

"Belum diketahui secara pasti perusahaan apa, itulah alasannya orangtua kalian terbang ke Taiwan karena untuk mencari tau hal ini dan membebaskan Kakek Nenek kalian yang ditahan di Hongkong,"

"Jadi selama ini orang tua kami pergi dengan kebohongan ingin mengurus kerja sama perusahaan Eropa? Padahal sebenarnya mereka mengurus ini?" Paman mengangguk pelan mendengar ucapan Jiayi.

"Iyaa .... Dan kalian sebenarnya diharuskan tinggal di rumah masing-masing karena demi keamanan, kalian dikumpulkan di kediaman utama itu adalah jebakan. Dan bom itu sebenarnya mereka ledakkan saat kalian tertidur sehingga saat rumah hancur kalian ikutan lenyap, tapi beruntungnya kalian tidak apa-apa saat Paman datang,"

"Paman tau hal ini sebenarnya dari mana?" Guotin yang sedari tadi diam mendengarkan akhirnya merasa yakin kalau ini bukanlah kebohongan belaka.

"Paman tau ini dari Ayahnya EQUINOX, Zhang Haoyu. Dia meminta Paman untuk mengamankan Jiayi dan Changrui yang berada di kediaman utama lalu membawa kalian pulang, karena tau apa yang akan terjadi makanya Paman langsung datang dan ingin menjemput kalian tapi keduluan bom tersebut meledak,"

Jiayi dan Changrui terhenyak mendengar hal itu, padahal sebelumnya Daddynya itu adalah orang yang sangat dingin dan galak. Tidak pernah ada rasa kasih sayang yang terpancar menurut mereka.

"Kalau udah begini kita harus menyusul orang tua kita ke Taiwan dan melepaskan mereka sebelum kita pergi ke Hongkong mencari Kakek dan Nenek ...." Fangxi langsung berdiri dari duduknya dan mengepalkan tangannya kuat.

Paman Ren mengulurkan sebelah tangannya menyuruh anak itu untuk duduk kembali, "Tidak Fangxi, Kakek dan Nenek kalian adalah urusan Paman .... Kalian cukup cari tau di mana orang tua kalian kemudian bebaskan, Kalian harus mengamankan diri setelah itu karena kita tau apakah ada ancaman baru yang akan datang atau tidak,"

"Siap tidak siap kita harus berangkat saat ini," Daxia ikutan berdiri dan menatap semua yang ada di ruangan dengan penuh keyakinan.

"Ikut Paman." Pria tersebut bangkit dan pergi menuju ke bagian belakang rumahnya, ada sebuah ruangan yang berukuran tidak terlalu besar di sana tapi dikunci menggunakan pengamanan yang canggih.

Saat pintu terbuka penampakan yang pertama dilihat mereka adalah deretan senjata berupa pistol yang terpajang rapi di dinding bahkan lengkap dengan peluru dan tambahan rakitan lainnya. Lalu di pojokannya ada tiga layar monitor dan sebuah keyboard di mejanya.

"Ruangan ini adalah tempat rahasia Paman menyembunyikan berbagai senjata dan komputer tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah CCTV untuk memantau gedung perusahaan kalian semua, bahkan perusahaan EQUINOX yang berada di Eropa sana. Paman melakukan ini semua tidak lain adalah tanda terimakasih Paman kepada Kakek Nenek kalian yang sudah membesarkan Paman sejauh ini,"

Guotin memegang bahu Pamannya dan tersenyum hangat, "Terimakasih atas semua informasi dan segala tindakan Paman selama ini berusaha menjaga kami semua,"

Paman mengangguk lalu maju mendekati persenjataan dan mengambil salah satu di antaranya, "Kalian harus melindungi satu sama lain, bagaimanapun pergi dan pulang kalian harus lengkap bersembilan. Paman tidak mau menghadiri upacara pemakaman kalian setelah kejadian ini," Dilemparkannya pistol yang diambilnya pada sembilan keponakan 'tiri'-nya itu.

"Kalian para pria, Paman tau kalian semua bisa menggunakan pistol dengan baik terutama kalian yang mengambil kelas latihan tembak .... Paman harap kalianlah yang paling utama untuk melindungi," Diliriknya Qinling, Guozi, Changrui, dan Fangxi. Keempatnya mengangguk mengerti.

"Siap menembak siapapun yang berusaha memisahkan kita bersembilan," Qinling membuka kunci pistol yang dipegangnya dan berpose siap-siap menembak sambil menyunggingkan senyumnya.

"Jangan sampai salah tembak loh," Jiayi terkekeh melihat wajah kesal Qinling yang merasa diremehkan olehnya, "That's joke, bro."

"Siapa dari kalian yang dapat mengoperasikan komputer secara cepat dan gesit segera lakukan pelacakan," Paman beralih mendekat ke komputer mendengar ucapan tersebut Daxia, Changrui, dan Guotin maju.

"Tunjukkan ke kami bagaimana langkah awal pelacakan, kami bertiga pasti bisa." Guotin menunjukkan kepalan tangannya yang mengepal penuh keyakinan.

Paman Ren menunjukkan beberapa contoh pelacakan yang pernah dilakukannya dahulu, sambil menunggu ketiganya untuk belajar sebentar Fangxi menarik Wenhua dan Qinling keluar dari ruangan tersebut.

"Gua minta kerja sama kalian untuk kali ini, gua tau kalian bertiga sama Daxia selalu kompak. Saling lindungi satu sama lain, Guotin dan gua bakalan jadi backup untuk melindungi kalian semua sekaligus," Fangxi menatap mata kedua adiknya lamat-lamat. Mereka memang kembar, tapi jiwa kepemimpinan Fangxi selalu mendominasi untuk mengatur kelimanya tetap kompak.

"Lu bisa percayakan Daxia ke kita berdua," Qinling mengulurkan tangannya untuk tos ke Wenhua dan tentu saja diterima olehnya.

❁ See You In The Next Part ❁

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!