Rania, mempunyai suami yang sempurna sebagai laki-laki. Dengan wajah yang tampan, tubuh yang bagus, Sudah bisa di pastikan ia adalah laki-laki sejati, tapi pernikahannya sudah berlangsung 1 tahun. laki-laki yang menjadi suaminya, tidak pernah menyentuhnya. Tapi kenapa? Apa alasannya sampai harus menikahi Rania jika ia tidak mencintainya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elleya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Saputangan yang hilang
Rapat sore itu berjalan dengan lancar tanpa terkendala, hanya Althaf yang tak bisa berkonsentrasi penuh pada pembahasan kerja kali ini, ia terus memikirkan gadis yang membawa pergi saputangan milik Rara,gadis kecil yang di temui nya dulu.
Althaf terus saja memikirkan bagaimana caranya agar bisa bertemu dengan gadis itu lagi.
Sebetulnya Althaf tidak berniat untuk bertemu dengan nya kembali hanya saja dia membawa saputangan Rara, bagaimana saputangan itu sangat berharga untuk Althaf. bahkan Althaf menganggap seperti jimat keberuntungan. perasaan gelisah terus menyelimuti nya sepanjang hari bahkan sampai setelah pemuda itu kembali pulang ke Apartemennya.
Sepulang dari Inggris Althaf memutuskan untuk tinggal terpisah dari keluarganya. Dan menyewa sebuah apartemen yang dia rasa cukup terjamin keamanan nya.
Keesokan harinya, Althaf kembali bekerja seperti biasa. hanya saja dia tidak bisa membiarkan saputangan Rara hilang begitu saja dari genggamannya, setelah sekian tahun dia menyimpan nya dengan baik agar tidak sampai rusak justru di bawa pergi begitu saja oleh orang lain.Ia menanyakan ke beberapa orang yang sudah bekerja di sana lebih lama darinya, siap gadis yang menumpahkan susu coklat padanya kemarin.
Mereka memberitahu bahwa ia salah satu anak Nyonya Maudy.
Jika ia anak Nyonya Maudy bukankah dia adiknya Rakan. Adik yang selalu di banggaku oleh kakak laki-laki nya ternyata gadis menyebalkan seperti itu.
Siang itu Althaf mendatangi ruangan tempat Nyonya Maudy. Setelah sebelumnya membuat janji dengan beliau.
Tok
Tok Tok. .
"Masuklah"
jawabnya ramah mempersilahkan Althaf untuk masuk.
"Silahkan duduk"
Terlihat dia masih sibuk dengan berkas-berkas kerjanya. dan layar komputer yang masy menyala.
"Ada apa Althaf,? katakanlah!
Nyonya Maudy sudah cukup mengenalku karena Rakan yang memintanya untuk menerima ku bekerja di sini.
" Sebelumnya saya benar-benar meminta maaf.
"Hemmmm... untuk apa?
"Seperti yang Nyonya tahu, kemarin tanpa sengaja saya dan putri anda bertabrakan di depan pintu ruang rapat.
" Ahhh iya... saya benar-benar minta maaf atas nama putri saya,.
"Tidak itu bukan sepenuhnya salah nona, saya juga salah karena kurang memperhatikan saat akan keluar.
" Nyonya sebenarnya saya ke sini ingin meminta tolong, pada Anda.
"Hah? minta tolong apa Al?
"Tidak aku benar-benar meminta maaf, putriku memang sedikit ceroboh dan tidak dewasa. Jadi apa yang bisa aku lakukan untuk mu?
" Itu sebenarnya.kemarin nona memakai saputangan milik saya, mungkin saputangan itu memang tidak seberapa harganya, hanya saja itu sangat berarti untuk saya.
Sejenak aku kembali teringat senyum manis Rara
"Ahhh baiklah tunggu sebentar saya akan menanyakan nya pada Rania.
Nyonya Maudy mengangkat gagang telpon miliknya, butuh beberapa saat sampai akhirnya telpon itu terhubung ke Putri nya.
" Rania apa kau ingat kemarin sore kau menumpahkan minuman pada seseorang,
(Ya... bagimana aku bisa melupakan nya laki-laki itu menumpahkan minuman yang ku beli dengan susah payah) terdengar suara di ujung telpon dengan nada yang cukup tinggi menahan emosi.
"Baiklah kau membawa saputangan miliknya, dia membutuhkan itu apa kau bisa memberikan nya pada ibu? "
(Saputangan apa???. Aku sudah membuangnya,. Satu lagi katakan padanya untuk tidak pernah lagi muncul di hadapanku)
"Rania...
Tuttt
Tutt
suara sambungan terputus begitu saja.
" Anak ini benar-benar ".
" Althaf kau sudah mendengar kan, dia menghilangkan saputangan mu. aku benar-benar meminta maaf padamu. "
"Ini semua salah kami yang terlalu memanjakan anak itu, dia tumbuh tanpa pernah mengalami kesulitan sekalipun membuatnya menjadi gadis yang tidak mandiri dan kekanak-kanakan. Althaf saya benar-benar meminta maaf.
" Nyonya saya sudah memaafkannya. jao anda jangan merasa sungkan seperti ini.
"Terimakasih Althaf.
"Baiklah Nyonya, karena sudah tidak ada mau bagaimana lagi,. Saya pamit keluar Nyonya selamat siang"
Rasanya benar-benar menjengkelkan andai saja dia bukan adik dari temanku, andai saja dia bukan anak dari ibu sebaik Nyonya, mungkin aku masih bisa memperhitungkan dan menuntutnya.
Aku keluar dari ruangan itu dengan perasaan kecewa. dan kesal.
Setelah kembali ke tempat kerja ku, aku benar-benar tidak dapat berkonsentrasi dengan baik. Meski jam kerja belum usai aku memutuskan untuk pulang lebih awal.
Dalam perjalanan menuju apartemen, Aku tak bisa berhenti memikirkan wajah Rara yang tersenyum ke arahku.Aku merasa sangat bersalah kepadanya karena perasaan bersalah itu Aku memutuskan untuk mengemudikan mobilku menuju pinggiran ibu kota. Aku berharap dengan datang kesana mendapatkan pengampunan darinya karena sudah menghilangkan saputangan miliknya. Aku memacu kecepatan mobilku untuk segera tiba ke tempat dimana rumah sakit itu berada, tempat dimana aku bertemu dengan Rara dengan harapan mungkin saja aku bisa bertemu lagi dengannya.
"Ya semoga saja keberuntungan itu akan datang padaku hari ini.
Sebelum tiba di rumah sakit aku memperhatikan setiap tempat yang pernah ku lewati, terlihat sudah cukup banyak perubahan yang terjadi di sana.
Begitu juga dengan toko yang menjual berbagai macam pernak-pernik. saat ini, toko itu sudah berganti menjadi gerai coffee, dan dinding yang sebelumnya berwarna pink kini sudah berganti menjadi abu-abu kecoklatan.
Ternyata waktu sangat cepat berlalu, begitu juga denganmu, mungkin saat ini kau sudah tumbuh jauh lebih tinggi dan cantik. Rara semoga kita bisa secepatnya dapat kembali bertemu
"Aku benar-benar minta maaf karena tidak bisa menjaga saputangan mu dengan baik,.
ditunggu up selanjutnya
semangat 💪🏻💪🏻💪🏻 dan sehat selalu kak