Yu Liu An
Seorang wanita yang menerima tugas diberbagai dunia misi sebagai seorang Antagonis.
Setelah menikmati masa liburannya, dia kembali dihadapkan pada sejumlah tugas dari sistem utama untuk masuk ke dalam berbagai dunia novel, komik, drama.
Bersama teman sistem kecilnya, kini Yu Liu An sang ratu antagonis akan menunjukan kemampuannya lagi dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Akan ada hal yang lebih seru lagi, langsung baca saja kelanjutannya.
Terima kasih atas semua dukungan kalian untuk karya-karya ku 🙏😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1/9
Merebut Hati Ceo Dingin
...****************...
Tian An terdiam ketika dia menyadari jika Lu Yan Cheng telah mengetahui dirinya, namun itu tidak membuatnya senang. Justru itu membuatnya marah dan kesal, mengingat apa yang terjadi pada perusahaan yang dulu dia kembangkan dengan usaha kerasnya.
"Pergilah!" ucap Tian An.
Lu Yan Cheng yang masih menatap Tian An tetap diam, semua perasaan yang sudah dia pendam selama bertahun-tahun setelah kepergian Xia Liu An mencuat.
"Liu'er," ucap Lu Yan Cheng dengan pelan.
"Direktur Lu, sepertinya anda salah mengenali orang. Dan juga, sepertinya anda terlihat lelah, jadi lebih baik sekarang anda keluar dari rumahku,"
"Tidak, aku tidak akan pernah salah mengenalimu. Kau adalah Xia Liu An, kau Liu'er ku!"
Tian An berbalik lalu menatap Lu Yan Cheng dengan tatapan yang dingin, "Liu'er mu? Tuan Lu, nona Xia telah meninggal. Dan tunangan anda sekarang adalah nona Yun, jadi tolong anda...."
Cup
Lu Yan Cheng dengan cepat mengecup bibir Tian An, kemudian menarik tubuh Tian An dalam pelukannya, "Berhenti bersikap seperti itu. Aku tahu, aku sudah melakukan kesalahan besar, aku minta maaf. Aku..."
Plak!
Tian An memukul Lu Yan Cheng setelah dia melepaskan pelukan Lu Yan Cheng dengan cepat, Tian An menatap laki-laki yang berada di depannya dengan nanar. Bahkan air matanya akan menetes.
"Keluar, aku tidak ingin melihatmu!" ucap Tian An dengan suara parau.
Lu Yan Cheng yang melihat mata Tian An merah, merasa sangat menyesal dan kecewa pada dirinya, sendiri karena telah melakukan kesalahan yang sangat besar.
Dengan perasaan yang sulit diartikan, Lu Yan Cheng akhirnya berjalan keluar dari apartemen Tian An.
Sekertaris Lu Yan Cheng yang masih setia menunggu di luar, melihat Lu Yan Cheng dengan terkejut. Ini adalah kali pertama dia melihat direkturnya seperti itu, setelah meninggalnya Xia Liu An dulu.
Setelah Lu Yan Cheng pergi, Tian An terduduk di lantai. Entah kenapa dia merasa dadanya begitu sesak melihat Lu Yan Cheng bersikap seperti itu padanya.
Xin Xin yang baru saja kembali melakukan tugasnya, melihat Tian An terduduk di lantai sambil memperlihatkan wajah yang begitu sedih.
"No.... Nona, apa yang terjadi? Kau....kau baik-baik saja, bukan?" ucap Xin Xin dengan hati-hati.
Tian An tidak menjawab, dia justru berdiri dan berjalan ke arah kamarnya.
Xin Xin yang tidak mengerti apa yang sudah terjadi pada Tian An hanya bisa diam, dan mengikutinya dengan pelan.
...----------------...
Sepanjang perjalanan, Lu Yan Cheng hanya diam. Sesekali matanya terlihat terpejam seolah tengah merasakan sesuatu.
"Direktur, apa anda baik-baik saja?" ucap sekertaris pribadinya.
"Apa kau percaya dengan renkarnasi?"
Sekertaris Lu Yan Cheng terlihat mengerutkan keningnya, "Maaf, maksud anda?"
"Seseorang yang sudah meninggal, lalu tiba-tiba muncul di depanmu dalam sosok orang lain. Apa kau percaya hal itu?"
"Saya tidak pernah mengetahui hal itu, jadi...."
Lu Yan Cheng mengangguk, "Lupakan saja,"
"Tapi, teman saya berkata jika dia menemukan kembali teman baiknya dalam diri orang lain,"
Lu Yan Cheng menatap sekertarisnya itu dengan tidak percaya, "Sungguh?"
"Benar direktur, dia kehilangan teman baiknya dalam sebuah kecelakaan. Namun sekitar 4 tahun kemudian, dia bertemu dengan seseorang yang mempunyai kebiasaan dan sifat yang sangat mirip dengan teman baiknya itu. Hingga akhirnya, teman baiknya itu berkata jika itu adalah dirinya,"
Lu Yan Cheng terdiam, seolah tengah memahami perkataan sekertarisnya.
"Direktur, mungkinkah anda berpikir jika nona Yu adalah nona Xia?" sekertaris Lu Yan Cheng mencoba memberanikan diri bertanya.
"Itu memang dia!"
Sekertaris Lu Yan Cheng cukup terkejut mendengar ucapan direkturnya itu. Dia memang tahu bagaimana Lu Yan Cheng yang hampir gila setelah meninggalnya Xia Liu An dulu, tetapi perkataan Lu Yan Cheng saat ini benar-benar seperti sebuah lelucon.
Namun kembali, melihat ekspresi dari sang direktur yang cukup serius, membuat sekertarisnya merasa jika apa yang dikatakan oleh Lu Yan Cheng adalah benar.
Mobil terus melaju menuju sebuah mansion, di mana Lu Yan Cheng akan menghabiskan waktunya.
tp siapa laki2 yg menguatkan perkataan Xin Xin??