Kisah tentang Muhammad Athar Fauzan Zayn dan Shaquilla Arini , mereka dua orang asing yang terpaksa menikah, ... namun Allah begitu baik dengan menumbuhkan rasa cinta di antara kedua nya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8
Athar baru saja sampai ke Indonesia . Diri nya di jemput oleh supir pribadi sang ayah , dan mengantar kan Athar langsung ke rumah nya .
Lydia , Zahra dan yang lain awalnya sangat terkejut ketika mendengar jika Athar pulang , tapi setelah mendengar penjelasan dari Arsyad jika pekerjaan Athar akan di gantikan oleh Jaka , mereka semua langsung tersenyum bahagia .
Dan di sini , di ruangan tamu di rumah dalam pondok pesantren , semua keluarga Athar sudah menyambut kepulangan Athar . Tak terkecuali si kembar Azzam dan Azzura yang sudah sangat antusias menyambut kepulangan om nya. Pasalnya saat Athar pergi waktu itu , Azzam dan Azzura tengah sekolah ...
"Kue nya di letakkan di situ ya Lifa" ucap bunda Lydia sambil sibuk membuat cemilan untuk menyambut kepulangan Athar .
Alifa mengangguk kan kepala nya , diri nya lalu menyusun satu kue yang di buat khusus untuk Athar . Ya Alifa datang ketika tadi Zahra yang mengabarkan jika Athar akan pulang hari ini . Dan betapa bahagianya Alifa mendengar kabar tersebut , terlebih mengingat jika sebelum berangkat Athar mengatakan jika akan meminang Alifa setelah kembali dari Kairo .
"Jangan senyum-senyum terus Lifa , bentar lagi juga Athar nya sampai " celetuk Zahra yang melihat Alifa sedari tadi tidak berhenti tersenyum .
Alifa menoleh ke arah Zahra yang tengah terkikik , wajah Alifa sudah merah seperti tomat mendengar perkataan Zahra .
"Hus kamu kak , suka sekali godain orang . Udah , kamu buat minuman nya , sebentar lagi adik kamu sampai" tegur bunda Lydia , membuat Zahra langsung mengangguk kan kepala .
Tidak berselang lama , Azzam dan Azzura heboh dengan kepulangan om nya itu , membuat Lydia, Alifa dan Zahra yang tengah berada di dapur langsung berjalan ke depan .
"Yeh om udah pulang ! Om harus tau kalau selama om pergi aku udah dapet nilai 10 loh pelajaran bahasa Indonesia " ucap Azzura tersenyum sambil menampakkan deretan gigi nya .
"Baru juga dapet nilai 10 , itu juga kamu nyontek sama Veli ya Zura ." Celetuk Azzam dengan wajah datar nya , membuat Azzura mendelik menatap ke arah nya , namun Azzam tampak acuh dan malah menyalami om nya yang baru tiba .
"Assalamualaikum om " ucap Azzam .
Athar terkekeh mendengar nya , "wa'alaikum salam keponakan tersayang " sahut Athar membuat Azzura yang di samping Azzam langsung marah .
"Keponakan kesayangan om itu cuman Azzura ya ! Enggak Azzam . " Sewot Azzura .
Azzam mencebikkan ujung bibir nya , melangkah kan kaki nya masuk ke dalam rumah , dan duduk di samping sang ayah nya yang tengah menaikkan sebelah alis nya menatap ke arah Azzam .
"Kenapa ?" Tanya Abian yang turut hadir menyambut kepulangan sang adik ipar .
"Biasa drama. " Sahut Azzam datar , membuat Abian terkekeh kecil melihat wajah putra nya yang sama persis dengan nya itu datar dan dingin .
Tidak lama , Athar masuk dengan tangan yang di genggam erat oleh keponakan kesayangan nya itu , siapa lagi kalau bukan Azzura , si cerewet dan memiliki kekuasaan tertinggi di dalam keluarga itu .
"Assalamualaikum , "
"Wa'alaikum salam " sahut semua nya . Athar langsung menyalami satu persatu anggota keluarga nya .
"Sayang bunda kangen banget sama kamu " ucap bunda Lydia sambil memeluk tubuh Athar erat . Walaupun sudah besar , tapi di mata bunda Lydia Athar tetaplah putra kecil nya .
Athar tersenyum , " Athar juga kangen banget sama bunda " sahut Athar jujur , diri nya sangat rindu dengan bunda nya . Terlebih dengan semua yang terjadi pada diri nya , Athar sangat merindukan sang bunda .
Lalu mereka semua duduk dan menikmati cemilan yang sudah di siapkan ...
•
Athar masuk ke dalam rumah dengan perasaan yang sungguh sangat sulit di artikan , menatap satu persatu anggota keluarga nya yang tengah antusias menyambut kepulangan nya , ada rasa sesak di dalam dada nya . Bagaimana jika Athar mengatakan hal yang sebenarnya ? Akan kah semua nya akan tetap memasang wajah bahagia seperti ini .
Entah lah , namun Athar harus mengatakan nya secepatnya . Athar tidak mungkin menunda nya lagi . Karena semua ini tidak akan selesai jika Athar menyimpan nya .
Athar melirik sekilas pada gadis yang masih mendiami hati nya itu , tepat nya Alifa yang duduk di samping kakak nya Zahra . Hati Athar mendadak sesak , jika harus mengatakan jika diri nya tidak bisa bersama dengan Alifa . Dan rencana diri nya meminang Alifa gagal .
Athar lalu melirik ke arah ayah nya , yang duduk diam dan tenang , sambil sesekali berbicara dengan kakak ipar nya Abian , saat pandangan kedua nya bertemu , Athar menatap lekat wajah sang ayah , membuat Arsyad yang tau arti tatapan putra nya langsung mengangguk kan kepala nya . Meminta Athar segera untuk menjelaskan semua nya pada keluarga nya .
Athar menghembuskan nafas nya panjang , lalu menatap satu persatu anggota keluarga nya , di rasa sudah sangat yakin , Athar langsung mengucapkan salam dan meminta semua nya untuk mendengarkan apa yang akan Athar sampaikan .
"Cy , yang mau ngumumin tentang acara lamaran nya. " Celetuk Zahra , membuat Alifa yang berada di samping nya sudah tersenyum merona .
Sedangkan Athar menundukkan kepala nya , merasa sesak ketika kakak nya mengatakan kalimat seperti itu .
"Zahra , biarkan adik mu menyampaikan sesuatu" ucap Arsyad membuat Zahra langsung diam , biasa nya mau Zahra meledek apa pun , ayah nya tidak pernah menegur nya , tapi kali ini , seperti nya ada sesuatu yang amat serius yang ingin di sampaikan oleh Athar .
"Nak , ada masalah ?" Tanya Lydia sambil menatap ke arah sang putra yang duduk tepat di hadapan nya , Athar duduk di sofa singgel ruangan tamu tersebut .
Athar menghembuskan nafas nya panjang , lalu menatap sekilas satu persatu anggota keluarga nya . "Sebelum nya Athar minta maaf , terutama pada bunda ... Maaf ," ucap Athar menatap lekat wajah bunda Lydia .
Membuat Lydia langsung khawatir terjadi sesuatu pada sang anak . "Nak ada apa ?" Tanya Lydia cemas .
"Sayang , tenang lah . " Ucap Arsyad lembut .
Athar menghela nafas nya lagi . "Maaf , karena Athar , sudah mengecewakan semua nya . Athar sebenarnya . Sudah menikah "
Deg
Jantung semua orang berdetak kencang mendengar perkataan dari Athar . Mereka menatap Athar lekat , melihat jika Athar tengah bercanda , namun nihil , raut wajah Athar tampak serius ,
"Thar .... "
"Bunda , Athar minta maaf " ucap Athar sambil bangkit dari duduk nya , dan berjalan mendekati sang bunda .
Bunda Lydia menggeleng kan kepala nya . "Kamu bercanda ? Menikah sama siapa kamu ?" Tanya Lydia .
"Bunda , Athar tidak berbohong , sebelum ke Kairo Athar sudah resmi menyandang status sebagai suami "
Deg
Lagi ucapan Athar bagai pisau yang membuat jantung semua orang yang di sana terasa teriris . Terlebih Alifa yang sudah meneteskan air mata nya . Alifa bahkan sudah tidak sanggup berada di sana .
"Athar , jelaskan !" Pekik Lydia yang sudah terisak menangis .
Athar langsung menjelaskan semua nya , tidak ada yang di tutupi oleh nya , dan semua nya sama seperti diri nya menjelaskan pada ayah nya .
Semua orang membekap mulut nya , tidak menyangka . Walaupun Athar tidak melakukan hal tidak-tidak , namun kenyataannya ini membuat hati semua orang sakit . Terlebih ketika Athar berniat akan melamar seorang wanita , yang selama ini sudah dekat dengan keluarga mereka .
"Athar minta maaf , Athar juga tidak tau entah mengapa Athar dengan begitu cepat menyetujui nya " ucap Athar .
Bunda Lydia diam , sambil menangis di dalam pelukan suami nya , lalu kemudian bangkit dari duduk nya dan tanpa sekata apa pun bunda Lydia langsung pamit ke kamar . Membuat hati Athar langsung teriris .
Tidak jauh beda dengan bunda Lydia , Alifa langsung pamit pulang , ketika mendengar semua nya . Sungguh hati Alifa sangat sakit . Athar hanya bisa menatap sendu kepergian Alifa . Ingin menjelaskan nya , namun Athar yakin jika Alifa butuh waktu untuk menenangkan diri nya .
Sedangkan Zahra ikut pamit menyusul bunda Lydia .
Athar yang berniat akan menyusul di tahan oleh ayah nya , membuat Athar mengerutkan kening nya .
"Ada apa ayah ?" Tanya Athar .
"Mertua mu nelpon Athar " ucap Arsyad .
Athar yang memang meninggal kan ponsel nya di dalam tas langsung meraih ponsel sang ayah , Athar lalu menjawab panggilan dari sang mertua .
"Assalamualaikum "
"Wa'alaikum salam "
"Athar , tolong , Quila sedang di club' , jemput Quila " ucap Hadi dari seberang telepon , membuat Athar menghembuskan nafas nya kasar ....
•
Dan di sinilah Athar , berdiri di depan club' malam yang tidak pernah diri nya pijak selama ini . Bahkan bentuk bangunan nya saja baru kali ini Athar melihat nya .
Meraup wajah nya kasar , entah lah , takdir apa yang sudah Allah berikan pada diri nya . Athar harus memiliki istri seperti ini .
"Tuan muda "
Athar menoleh ke arah samping , mata nya beradu pada seorang pria paruh baya berbadan kekar , dan berpakaian serba hitam . Athar menoleh ke arah samping kanan dan kiri nya melihat apakah ada orang lain , yang di ajak bicara oleh pria itu .
"Tuan muda Athar "
Athar lalu menatap ke arah pria itu , berarti diri nya lah yang di ajak bicara oleh nya .
"Anda mengenal saya ?" Tanya Athar yang merasa bingung , soal nya Athar tidak sama sekali mengenal pria itu .
"Saya bodyguard yang di tugaskan oleh Tuan besar untuk mengawasi nona muda . Tadi tuan besar sudah menghubungi saya , jika anda akan datang . Silahkan tuan muda , saya akan tunjukkan dimana keberadaan nona muda " jelas pria itu .
Athar mengangguk kan kepala nya , lalu mengikuti langkah kaki pria itu .
Tiba di dalam , Athar di buat banyak-banyak beristighfar , karena sungguh tempat ini luar biasa . Athar sampai menundukkan kepala nya . Tidak sanggup melihat semua manusia yang ada di dalam club' ini .
"Tuan , itu nona muda " Athar langsung mendongak , mengikuti arah tunjuk pria itu , tepat mata nya menatap dua orang pasangan yang tengah menari sambil memeluk , Athar menghembuskan nafas nya kasar .
Tanpa kata , Athar melangkah kan kaki nya menuju tepat dimana keberadaan Quila , dan langsung menyentak tangan pria yang sudah merengkuh tubuh mungil istri nya itu ,
Dan bisa Athar lihat , kedua nya terkejut dan langsung menatap ke arah nya .
"Pulang " desis Athar , dan langsung menarik tangan Quila membawa nya keluar dari tempat itu .