Kehidupan manusia berubah ubah, seiring dengan berjalannya waktu, begitupun dengan kehidupan Hasan selama ini
Dulu ia seorang pemuda gagah,tampan , pemberani dan perkasa, punya istri berparas cantik.Namun semuanya itu tidak berlangsung lama dan abadi baginya.
Hasan harus jatuh ke titik yang terendah yaitu kepada kesengsaraan dan kesusahan setelah ia di tinggal istrinya.
Ia sering di hina, di caci maki, bahkan terkadang ia sering di buli oleh orang terdekatnya, baik itu laki laki maupun perempuan.
Di dalam kehidupan yang penuh dengan kesepian akhirnya Hasan pun bertekad untuk mengisi kehidupannya dengan penuh gairah.
Gairah kehidupannya di tuangkan ke berbagai perempuan yang dekat dengannya.
Roda berputar seiringnya waktu akhirnya Hasan pun sadar pada dirinya dengan bantuan seseorang yang dia kenal.
Di akhir cerita akhirnya Hasan pun bertaubat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alek Yuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 11.
Malam semakin dingin, cuaca agak sedikit berawan, sinar bulan mengintip di balik awan.
Hasan dan Herna sudah sering bertatapan, walaupun dengan mencuri pandang. Disaat bersamaan tiba tiba ponsel Herna bergetar, menandakan ada panggilan masuk. Herna pun mengangkat telponnya.terdengar suara seorang perempuan. " Her lagi apa?" lalu Herna menjawab " aku lagi ngobrol ni sama teman kamu ke sini yah , temani aku sebab di sini aku sendirian". Pinta Herna dengan nada sedikit memaksa. "ok" jawab gadis itu.
Setelah beberapa saat, tibalah seorang gadis cantik yang memakai hijab berwarna biru.
"Assalamu Alaikum". terdengar suara mengucap salam dengan suara lembut. "wa Alaikum salam" jawab semua yang ada di dalam rumah. Herna menyambut dengan sapaan yang begitu akrab "apa kabar mil?, sama siapa ke sini nya?, sahabatnya menjawab " aku sendiri.
Herna memperkenalkan Hasan dan Roy, mereka pun saling berkenalan.
Waktu terus berjalan, mereka pun semakin asik mengobrol, terkadang di balik obrolan di selingi dengan canda dan tawa. Sekitar jam sembilan, ibu dan ayah Herna pamit untuk beristirahat.
Setelah kedua orang tua masuk ke dalam kamar, mereka pun ngobrol berpasangan.
Herna ngobrol dengan Hasan, sedangkan Roy ngobrol dengan Mila..
Hasan kini duduk di samping Herna, sedangkan Roy duduk berhadapan dengan Mila.
Di sela sela obrolannya, tiba tiba Hasan bertanya pada Herna, "her apa Rudi ada ke sini?". Herna pun menjawab " belum pernah semenjak malam itu" . Kemudian Hasan berkata " ke mana yah mereka?", semoga mereka baik baik saja". Herna hanya menggelengkan kepala, sebab ia juga baru kembali dari Bogor.
Hasan hendak mengambil gelas kopinya, namun tak sengaja tangannya menyentuh tangan Herna. Hasan menatap Herna dengan pandangan tajam,Herna pun membalas pandangannya. Hasan melemparkan senyuman , Herna pun membalasnya.
Hasan dan Herna semakin akrab, sesekali Hasan mengeluarkan kata rayuan yang penuh gombal.
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam.hasan dan Roy y pun pamit pulang.
Setelah bersalaman Hasan dan roy melangkahkan kakinya meninggalkan rumah Herna. Di tengah perjalanan Roy bertanya, " gimana San dengan Herna, apa dia ada respon?" Hasan menjawab" ngga tahu yah" lalu Roy berkata " kalau aku perhatikan sepertinya dia ada hati padamu". Hasan hanya diam saja, kemudian Hasan balik bertanya. Kalau kamu gimana adakah respon Mila padamu?" Roy pun menjawab " kalau aku perhatikan kayanya ada namun ngga begitu besar.
Setelah ngobrol beberapa saat mereka pun akhirnya tiba di tujuan.hasan mengajak Roy Menginap di rumahnya.
Sementara itu setelah kepergian Hasan dan Roy Herna dan Mila masuk ke kamarnya untuk beristirahat.
Herna tidur di atas ranjang sedangkan Mila tidur di bawah karena ranjangnya terlalu sempit untuk di tempati mereka berdua.
Setelah beberapa saat terlihat Mila sudah mulai tertidur lelap, namun berbeda dengan Herna ia malah sebaliknya, ia tak bisa tidur, pikirannya melayang ke sana ke mari, terbayang canda dan rayuan Hasan yang nakal.
Setelah beberapa lama Herna pun terserang ngantuk, ia pun terus tidur.
Di dalam tidurnya Herna bermimpi indah. Semua keindahan dan canda tawa bersama Hasan terbawa mimpi.
Di dalam mimpinya, Herna bertemu dengan Hasan di suatu tempat yang sangat indah, Hasan menggenggam tangan Herna dengan erat.matanya menatap dengan pandangan penuh cinta dan kasih sayang ke wajah Herna, demikian juga dengan Herna ia membalas tatapannya, wajah dan tubuh mereka semakin dekat, hingga akhirnya mereka pun saling berpelukan dengan erat.bibir Hasan mencium Herna dengan mesra, Herna hanya pasrah dengan napas terengah engah.tak terasa tangan nakal Hasan pun tidak bisa diam jalan jalan menyusuri tiap inci tubuh Herna.
Herna menikmati dengan penuh mesra, hingga akhirnya Hasan menyentuh kemaluannya.
Seumur hidup Herna baru kali ini merasakan sensasi kenikmatan yang luar biasa dari seorang laki-laki.tak terasa ada sesuatu yang keluar dari vaginanya. Ia merasakan begitu nikmat, sampai sampai Herna mengeluarkan suara " ah ah ah"
Pada waktu yang bersamaan Mila terbangun, mila mendengar suara aneh dari mulut Herna، Mila merasa kaget lalu ia membangunkan Herna.
Herna terbangun dari tidurnya, ia sadar ternyata itu hanya mimpi belaka, namun ia merasa kaget karena celana dalamnya terasa basah. Herna dan Mila pun kembali tidur sampai pagi.