NovelToon NovelToon
Dinikahi Bos Suamiku

Dinikahi Bos Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pernikahan Kilat
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nazurak

Annisa tidak pernah menyangka pernikahan yang diamanatkan oleh mendiang suaminya menjadi sebuah petaka dari berbagai masalah dalam maupun luar. Bahkan belum lama mereka menikah, Ardika sudah tergoda oleh perempuan lain hingga berani bermain api tanpa memedulikan perasaan sang istri yang dihargai sebagai pasangan baru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nazurak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Seperti Biasa

Annisa

Jangan sekarang Fahri! Kondisinya nggak memungkinkan untuk bisa keluar saat ini.

Fahri

Kabarin saja situasi di sana, biar aku bantu menemukan solusinya.

Annisa

Suamiku sangat berbahaya jika mengetahui aku minta bantuanmu. Aku bisa menangani masalah di rumah, tenang saja.

Fahri

Kamu kenapa menolak bantuan dari aku? Apa karena aku orang luar? Tapi kalau sudah keputusan kamu begitu. Ya sudah aku tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Annisa

Maaf, Fahri. Kamu harus mengerti kondisi ku saat ini. Jika aku salah langkah masalah akan semakin panjang. Untuk teman perempuan kamu suruh datang aja ke rumahku, jadi bila suami pulang dia tidak akan mikir yang macam-macam.

Fahri

Aku setuju, nanti aku bilang dengan dia dan kirim alamat rumahmu. Jangan lupa hati-hati dengan kondisi apapun!

Annisa

Terima kasih.

Annisa bernafas lega akhirnya ada yang bisa membantu kali ini, dengan adanya teman perempuan tidak akan membuat Ardika merasa curiga karena Annisa tidak ingin menambah masalah rumah tangga lebih besar. Saat sedang memikirkan rencananya nanti, Ardika pulang lebih awal. Langkah kaki yang tegas dengan setelan jas itu memasuki ruangan. Ardika memeriksa di mana istrinya berada, masih ada di sana atau tidak.

"Annisa sudah selesai sarapannya?" tanya Ardika dengan sikap tenangnya seolah dia tidak mengingat kejadian kemarin yang mempersulit hubungan mereka menjadi renggang.

"Sudah satu jam yang lalu," jawab Annisa teringat apa yang sedang dipikirkan ketika mendengar suara mobil terparkir. Hingga selang beberapa detik mencoba untuk bertanya. Namun, ia tidak yakin memulai pembicaraan itu.

"Ada yang mau kamu tanyakan," celetuk Ardika melihat gerak-gerik istrinya terlihat ragu.

"Nggak, cuma mau tanya. Kok sudah pulang pagi ini?" tanya Annisa memberanikan diri untuk berbicara. Karena ini waktu yang sangat awal untuk pulang biasanya suaminya itu akan pulang malam atau bahkan tidak pulang ke rumah.

"Kenapa? Aku ingin menemani istriku di rumah." jawab Ardika duduk mendekat untuk bisa lebih mesra dan akrab satu sama lain.

"Kamu hari ini aneh banget. Apa terjadi sesuatu?" tanya Annisa sudah mulai curiga perlakukan baiknya pasti ada hubungan dengan gosip video yang sedang beredar.

"Nggak ada apa-apa kok," jawab Ardika cukup pandai menyembunyikan sesuatu. Namun, tangannya mengambil ponsel milik istrinya lalu menghapus kontak laki-laki yang dekat dengan istrinya.

Baru saja dipegang oleh Ardika, ponsel itu berbunyi hingga istrinya menoleh ke arahnya lalu segera mengambil ponselnya yang sedang Ardika pegang.

"Mas, itu ...." Anna sudah kehabisan kata untuk menjelaskan bahwa dirinya ingin menerima telepon terlebih dahulu.

"Iya silahkan. Teman baru kamu ya," Ardika menyerahkan ponsel milik Annisa kepada pemiliknya.

Annisa dengan ragu menerimanya ada sesuatu yang aneh dengan suaminya pagi ini. Biasanya Ardika akan bersikap kasar atau mencurigai dirinya yang menghubungi laki-laki lain.

"Terima kasih," ucap Annisa lalu mulai memilih tempat paling sudut untuk mengangkat panggilan tersebut.

"Kamu mau ke mana? Angkat telpon di sini aja aku mau dengar. " cegah Ardika ketika Annisa hendak pergi meninggalkan dirinya di kamarnya.

Annisa yang mendengar perintah suaminya dengan gugup mengangkat telpon itu. Ada rasa khawatir bila yang menelpon adalah Fahri maka dia akan mendapat masalah besar. Dengan sedikit gemetar Annisa menjawab panggilan itu dan menekan tombol pengeras suara.

"Hallo, ini dengan siapa ya?" Annisa menjawab panggilan dengan ragu-ragu.

_"Annisa, saya Mella. Katanya kamu ada sesuatu yang mau dibicarakan denganku,"_

"Oh, Mella. Ada yang mau aku diskusikan tentang metode belajar kira-kira kamu bisa ke rumah nggak?" tanya Annisa merasa lega ketika mengetahui yang menelepon adalah perempuan.

_"Maksudnya metode mengajar? Hari ini?"_ di sebrang telpon Mella merasa bingung arah pembicaraan Annisa pasalnya dia bukan guru dan apa metode mengajar untuk anak-anak? Mella tidak tau.

"Iya, hari ini. Bisa nggak?" tanya Annisa mencoba meyakinkan perempuan itu untuk segera ke rumahnya karena ada suatu yang mendesak tentang rencananya.

_"Bisa kok. Kirim saja alamatnya agak siangan aku ke sana."_ Mella berusaha mengikuti alur pembicaraan Annisa ketika dia merasa ada sesuatu dengan nada bicara Annisa yang memburu itu. Mungkin dia sedang berada dekat dengan suaminya.

"Oke, ku tunggu ya. Terima kasih," Annisa mengakhiri panggilan itu. Merasa sedikit lega jika yang menelpon bukan Fahri melainkan teman perempuannya. Annisa menatap suaminya yang duduk di samping sedari tadi. Dia tersenyum canggung dia berharap Ardika tidak mencurigainya.

Setelah menutup telepon, Annisa meminta izin menyiapkan makanan untuk temannya yang datang siang ini. Apalagi bisa mencari kesempatan menemukan sesuatu di dapur, ya walaupun harus sedikit membujuk suaminya. Tidak masalah baginya memohon ketika sangat dibutuhkan.

"Mas, aku boleh keluar kamar gak?" tanya Annisa sedikit takut karena suaminya akan melarang dia untuk keluar meninggalkan kamar. Masa hukumannya belum berakhir, tapi Annisa harus bisa membujuk suaminya agar dia bisa keluar dari rumah ini.

"Untuk apa? " Ardika sedikit tidak suka karena Annisa akan kabur lagi bila dia memperbolehkan keluar kamarnya.

"Aku hanya ingin memasak di dapur untuk menyambut temanku. Apakah kamu tidak malu Mas bila aku dikurung di kamar seperti burung? Akau ini istrimu Mas, izinkan aku setidaknya satu hari ini untuk tidak berada di kamar terus. " Annisa mencoba untuk menyakinkan suaminya agar dia bisa sedikit bebas di rumah ini.

"Baiklah. Aku akan mengawasimu agar kamu tidak kabur dari rumah. Jangan buat aku marah lagi Annisa. " jawab Ardika dengan senyumnya dan mencium kening istrinya. Perlakuan manis dari Ardika membuat Annisa terpaku sesaat. Baru kali ini dia mendapat sentuhan hangat dari suaminya itu yang selalu bersikap kasar dan dingin. Wajah Annisa sedikit memerah mendapat perlakuan manis dari suaminya.

"Wajahmu memerah, apakah kamu sakit? " tanya Ardika melihat wajah istrinya yang memerah seperti kepiting rebus.

Annisa yang mendengar itu lalu memalingkan wajahnya menatap ke arah lain. Jantungnya berdetak kencang tidak seperti biasanya. Dia dengan gugup berkata, "Ah tidak apa-apa Mas. Lebih baik aku pergi memasak sekarang. "

Annisa berdiri melangkahkan kakinya keluar dari kamar. Belum sempat jauh langkahnya terhenti akibat suaminya yang memeluk pinggangnya dari belakang.

Lagi-lagi Annisa dikejutkan dengan sikap Ardika yang manja terhadapnya.

"Mas, a-apa yang kamu lakukan? " Annisa berbicara dengan perasaan gugup dan jantungnya yang ingin melompat keluar. Sungguh perlakukan Ardika kali ini membuatnya bingung dan Annisa senang diperlakukan manis seperti ini.

"Aku akan membantumu memasak," jawab Ardika yang masih memeluk erat istrinya dari belakang. Mengendus aroma istrinya diceruk lehernya yang wangi seperti bunga sakura.

Hembusan nafas sang suami yang menerpa kulit lehernya membuat Annisa terangsang. Lenguhan kecil itu lolos dari bibir mungil Annisa ketika Ardika mencium lehernya. Annisa menutup kedua matanya merasakan sentuhan tangan suaminya yang mengelus perutnya yang rata. Sesekali suaminya akan memberikan kecupan ringan di bahunya.

"Ayo kita masak, " Ardika mengakhiri ciuman di leher istrinya dan itu membuat Annisa tersentak. Annisa lagi-lagi dibuat memerah dengan jantung berdetak semakin cepat. Annisa menggelengkan kepalanya melepaskan pikiran mesum yang akan dia lakukan kepada suaminya.

Ardika yang berjalan lebih dulu tersenyum tipis melihat tingkah istrinya yang lucu menurutnya.

Annisa yang melihat suaminya telah pergi segera mengikuti dari belakang dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk rencananya. Dia harus memastikan bahwa suaminya dalam kondisi senang agar rencananya bisa berjalan lancar.

"Sayang boleh nggak, aku minta sesuatu dari kamu?" tanya Ardika sangat berharap hubungannya menjadi lebih baik bersama sang istri.

"Minta apa Mas," jawab Annisa sedikit penasaran dengan tatapan mata yang teduh milik sang suami. Ia sedikit merasa jantungnya berdebar ketika Ardika mulai berbicara.

"Boleh nggak kita menjalin hubungan menjadi harmonis," pinta Ardika memegang tangan kanan istrinya dengan lembut tidak ingin menyakiti lagi seperti sebelumnya.

"Aku coba untuk memenuhi permintaan kamu," balas Annisa tiba-tiba menjadi kaku untuk mengikuti permintaan sang suami yang begitu tiba-tiba.

"Apa terlalu berlebihan permintaan aku ini?" tanya Ardika tidak ingin memaksa ketika salah satu sisi mulai ragu untuk memperbaiki hubungan pernikahan ini.

"Bukan begitu, hanya saja ... Biarkan mengalir saja hubungan ini. Tentu saja, kalau tidak ada masalah sudah baik-baik saja hubungan ini. Sekarang sudah lumayan," jawab Annisa sudah tidak tahu harus bagaimana menggambarkan situasi seperti ini.

"Jadi, kamu nggak bisa mengabulkan permintaanku ini ya?"

1
hyacinth
next semangat thor
hyacinth
meninggal?😯😯
Azura Cantik: saya juga kaget
hyacinth: owalah Thor aku udh Shik shek shokk
total 3 replies
hyacinth
nextt Thor semangatt
hyacinth
ya kalau tiba-tiba gituu emang berasa ilfil yaaa
hyacinth
mantap keren bikin gregettt mantap lah pokok nya semangattt Thor dalam berkaryaaaa !!!
hyacinth
nextttt semangatt thorrrr..... ceritanya keren 😭🤟 aku tunggu kelanjutannya yaaaa

oh iya btw mampir juga dong kecerita aku kita sama sama saling dukung yukkkkk
hyacinth
mau tenang gak gitu juga caranya woii 🥲
hyacinth
khilaf pala bapak kau lahhh 🗿
hyacinth
jangan lupa bawa kayu mba
hyacinth
good 👊
hyacinth
dasar buaya jantan 🥶🫵
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!