Kultus Iblis telah menunjukkan taringnya, mereka merekrut pengikut di mana-mana. Demi keselamatan Xue Yao yang diincar oleh Kultus Iblis, Xuan Ji membawanya ke Benua Tianwu. Namun, Kultus Iblis ternyata sudah mengakar kuat di sana, sehingga Xuan Ji memutuskan memamerkan kekuatannya.
”Aku adalah Pendekar yang mengalahkan Kaisar Iblis. Jika kalian bosan hidup, datanglah pada Kakek Ji! Dengan senang hati aku akan mengirim kalian ke dunia bawah,” cibir Xuan Ji sembari menyeringai lebar.
Catatan Penulis: Sebelum membaca Xuan Ji Season Tiga, baca dulu Xuan Ji dan Xuan Ji Season Dua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Kultus Iblis
“Tadi malam saat aku melintas di sini, rumah bordil ini masih beroperasi. Apakah ada mata-mata di Kunlun yang membocorkan tentang penyerangan ini?” Tetua Sekte Kunlun itu berspekulasi. “Mari kita terobos dulu, mungkin mereka bersembunyi di ruang bawah tanah!”
Tetua Tang San setuju dengan pendapat Tetua Sekte Kunlun itu. Mereka kemudian masuk ke dalam rumah bordil, tetapi di dalamnya tidak ada orang. Bahkan tidak ada ruang bawah tanah.
“Kenapa mereka seolah-olah menghilang begitu saja?” Mu Xian mengerutkan keningnya, kecewa karena gagal membasmi pengikut Kultus Iblis yang mencoba menculik dan akan menggunakan adik seperguruannya sebagai bahan ritual pembangkitan Kaisar Iblis tersebut.
...***...
Seribu langkah diluar Kota Huayang, nyonya besar dan ratusan pengikut Kultus Iblis sedang menunggangi monster.
Sehari sebelum artefak kapal terbang Sekte Tianzun datang ke kota Huayang, Gu Haitang yang merupakan salah satu Tetua Kultus Iblis telah mengirim pesan ke nyonya besar bahwa Sekte Tianzun kini sudah bisa membedakan mana pengikut Kultus Iblis dengan Pendekar biasa.
Gu Haitang menyuruh nyonya besar segera kabur begitu artefak Kapal terbang Sekte Tianzun muncul di sana.
Setelah melihat artefak kapal terbang Sekte Tianzun muncul di kota Huayang. Nyonya besar menyuruh seluruh bawahannya berkumpul di rumah bordil, dan menggunakan jimat Teleportasi jarak pendek kabur dari sana. Di saat bersamaan Gu Haitang kebetulan melintas di luar kota Huayang dan membantu mereka kabur.
“Aku mendapatkan informasi dari Tetua Sekte Kunlun kalau Sekte Tianzun sedang membuat pasukan khusus pemburu pengikut Kultus Iblis. Dalam seratus hari kedepan, pasukan itu akan memburu kita,” kata nyonya besar yang duduk di punggung monster Gajah bersama Gu Haitang.
“Aku sudah memberitahu Tetua Agung Xu Zhen tentang hal itu, termasuk kemunculan leluhur Mu Ji yang keluar masuk rumah bordil,” sahut Gu Haitang.
“Oh si tua tampan itu. Dialah yang membunuh tangan kananku, tuan Song. Berkat informasimu aku berhasil mengelabuinya menggunakan Artefak sihir.” Membayangkan kejadian waktu itu saja, nyonya besar langsung berkeringat dingin.
Saat mereka sedang berbincang-bincang, tiba-tiba merpati pembawa pesan hinggap di pundak Gu Haitang.
“Sepertinya Ketujuh Tetua Agung sudah mengadakan pertemuan dan membuat strategi baru menghadapi Aliansi Beladiri,” kata Gu Haitang sambil membuka gulungan kulit monster itu.
Keningnya berkerut saat membaca pesan itu, sehingga membuat nyonya besar penasaran apa isi pesan tersebut.
“Tubuh Fisik Naga Surgawi Legendaris muncul di benua Tianwu dan itu adalah sosok yang sama dengan yang di benua Tianlong,” kata Gu Haitang.
“Hah, berarti mereka sudah menemukan Altar Teleportasi kuno juga. Kalau gadis itu ada di sini, maka kedatangan Yang Mulia Kaisar Iblis akan tertunda. Gadis itu adalah kunci untuk menyempurnakan seni beladiri Darah Iblis yang bisa melawan kekangan Artefak Pegunungan Benteng Besar,” sahut nyonya besar.
“Ya, semua Tetua Agung sudah sepakat, Kultus Iblis akan menyerang Kota Phoenix dalam sepuluh hari ke depan. Semua pengikut Kultus Iblis diperintahkan mendekati kota Phoenix, Tetua Agung Mo Yijian, Jin Buyi, dan Xu Zhen akan memimpin langsung penyerangan itu. Sementara Empat Tetua Agung lainnya akan menghadang bala bantuan dari Sekte-Sekte lain,” kata Gu Haitang.
Itulah yang tertulis di kulit monster tersebut dan kebetulan perjalanan ke kota Phoenix hanya membutuhkan waktu Tujuh hari saja dari Kota Huayang, sehingga ia bisa ikut bergabung dalam penyerangan terbesar yang pernah dilakukan oleh Kultus Iblis ke jantung Aliansi Beladiri tersebut.
Gu Haitang menyeringai lebar, ia sudah tidak sabar bertarung langsung melawan Aliansi Beladiri dan mengerahkan Siluman yang setara Ranah Keabadian yang memporak-porandakan kota Phoenix.
...***...
“Misi gagal, Anda tidak mendapatkan hadiah dari Sistem Surgawi!”
Notifikasi dari Sistem Surgawi membuat Su Yang lesu. Itu sangat mengecewakan, karena ia gagal mendapatkan ratusan Cacing Iblis bahan utama membuat Pil Surgawi.
“Sistem Surgawi mendeteksi keberadaan tubuh Yin.”
Notifikasi Sistem Surgawi kembali muncul. Su Yang langsung membaca penjelasan tentang tubuh Yin itu. Jika ia melakukan Kultivasi ganda dengan pemilik tubuh Yin itu, maka energi spiritual Es-nya akan mencapai level maksimal dan basis Kultivasi-nya langsung naik ke Ranah Keabadian tanpa perlu menyerap banyak Pil Surgawi.
Su Yang tentu langsung tertarik pada misi ini dan berpikir mungkinkah heroin atau kekasih tokoh protagonis sudah muncul.
Dalam novel Bang Regar yang ia baca sewaktu belum bereinkarnasi, tokoh wanita pendamping tokoh utama sangat cantik dan baik hati, serta selalu setia walaupun tokoh utamanya lelaki brengs*k seperti Xiuhuan.
“Yah, musuhnya lari terbirit-birit, bagaimana kalau kita pergi berbelanja saja Kakak Hua Yuerong?” Suara Xue Yao membuyarkan lamunan Su Yang. “Senior Ruoqing pasti tahu di mana penjual pakaian terbagus.”
“Ta-tapi kita sedang menjalankan misi?” sahut Li Ruoqing sambil menoleh ke arah Tetua Tang San.
“Tidak apa-apa, kota ini sudah bersih dari Kultus Iblis. Kalian bersenang-senanglah hari ini, kita akan berangkat besok pagi,” sahut Tetua Tang San.
Su Yang sangat senang mendengar jawaban Tetua Tang San. Waktu luang ini akan menjadi kesempatan mencari pemilik tubuh Yin tersebut. Sistem Surgawi mendeteksi dia berada di Paviliun dagang.
“Kalau begitu kita ke Paviliun dagang saja,” kata Li Ruoqing.
Su Yang tidak menyangka memiliki tujuan yang sama dengan para gadis-gadis yang ingin berbelanja pakaian tersebut. Dia langsung gugup, karena Mu Xian malah berjalan bersamanya. Mungkin Mu Xian akan tertawa saat ia mencoba menggoda pemilik tubuh Yin itu agar mau menjadi kekasihnya.
“Yao‘er, pakaian apa yang akan kamu beli? Apakah pakaian serba hitam lagi?” canda Mu Qingqing.
“Itu sih selera Master Ji, bahkan pakaian yang ia berikan bikin gatal-gatal!” gerutu Xue Yao teringat dengan pakaian yang diberikan oleh Xuan Ji saat turun dari gunung Hua.
Mu Qingqing tertawa terkekeh-kekeh dan berkata, “Sayang sekali Zi Rouyan tidak ikut dengan kita. Padahal dia sangat hebat memilih pakaian dan mengetahui mana produk unggulan.”
Hua Yuerong dan Li Ruoqing ikut tertawa walaupun mereka tidak tahu siapa Zi Rouyan tersebut.
Tak lama kemudian, mereka memasuki Paviliun dagang.
“Wah, karyawan Paviliun dagang itu sangat cantik, rambutnya mirip dengan senior Bing Yun!” Xue Yao menunjuk ke arah wanita muda berambut putih yang berdiri di depan butik pakaian wanita.
Su Yang langsung bersemangat, karena merasakan aura tubuh Yin dari penjaga butik pakaian wanita tersebut. Dia segera merapikan rambut dan pakaiannya, sehingga Mu Xian keheranan dengan tingkahnya itu.
“Baiklah, kita ke sana saja!” sahut Hua Yuerong.
“Nona Ruoqing, apakah kamu terpilih menjadi anggota pasukan khusus pemburu pengikut Kultus Iblis?”
Li Ruoqing, Su Yang dan rekan-rekannya segera menoleh ke arah sumber suara itu.
“Tuan Wang sudah mengetahuinya.” Li Ruoqing tidak menyangka kabar tersebut menyebar cepat. “Oh, ya, tuan Wang. Perkenalkan ini adalah murid leluhur Mu Ji.” Dia menunjuk pada Xue Yao di sebelahnya.
“Apakah Mu Xian juga ikut?” sela karyawan wanita berambut putih.
Mu Xian terkejut namanya disebut oleh wanita itu dan menduga-duga mungkin Xuan Ji sudah menceritakan tentang dirinya, Mu Qingqing dan Xue Yao ke orang-orang yang ia temui selama berkelana.
Entah mengapa Su Yang merasa kesialan akan hinggap padanya, kalau ia tidak turun tangan lebih dulu maka keberuntungannya akan direbut orang lain.
“Oh, senior Mu Xian. Tentu dia ikut, pria yang berdiri yang paling belakang itu adalah senior Mu Xian,” sahut Li Ruoqing.
“Ah, sial! Kenapa kamu malah memberitahunya sebelum aku melamar gadis itu?” Su Yang menggerutu dalam hatinya.
lanjutkan boskuhhh semangat
terimakasih sudah up