"Semenjak kehadiran nya, semua jadi berubah. adik iparku dia menaruh hati pada suami ku, semenjak iparku datang ke kehidupan rumah tangga ku, semuanya kini berubah. dari bunga yang mekar kini menjadi bunga layu yang berjatuhan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuni Ashara Silalahi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 9. Kaka Ipar Yang Baik.
Bibi pelayan yang bekerja di kediaman Ronal, bibi itu bernama Surti. Dan baru saja bekerja untuk tuan mudanya itu, selama ini bibi Surti bekerja untuk kediaman keluarganya, yaitu kediaman Alexsander. Segera menghubungi nomor seseorang, untuk memberitahukan kabar tentang tuan mudanya Ronal Alexsander.
Tringggggg,,,,, tringgggg,,,,,, suara dering ponsel milik seseorang.
"Saya mohon, angkatlah!" ucap bibi Surti. Yang di sertai wajah paniknya, sebab tuan mudanya sudah tak sadarkan diri. Dengan tubuh yang memucat, bibir yang membiru, membuat bibi Surti semakin khawatir dan takut.
Sementara seorang dokter khusus keluarga Alexsander, sudah memberi obat dan vitamin untuk pria yang terbaring di atas ranjang nya saat ini. Dokter pun memasang sebuah infus, agar tubuh Ronal kembali fit, dan memberi beberapa suntikan agar saat terbangun Ronal tidak merasakan sakit yang begitu menyiksa tubuhnya.
"Ada yang menghubungi ponsel Alexsa, 'Siapa ya?" sembari melihat layar ponsel milik wanita itu, yang keberadaan pemilik ponsel nta kemana perginya, sehingga meninggalkan ponselnya di atas meja ruang tamu.
Azhara yang melihat ponsel dan siapa nama yang tertera di layar ponsel milik adik iparnya itu, langsung mengangkat panggilan.
"Halo bi!" ucapnya. Setelah menerima panggilan dari nama yang tertulis di layar ponsel, dengan nama bibi Surti.
"Non, tuan muda sekarang dalam keadaan sakit! Jadi nona muda cepat pulang ya?" mohon bibi Surti. yang tidak mengetahui siapa yang menjawab sambungan teleponnya itu.
"Bi, ini aku Azhara, istrinya Glen! Ronal sakit apa bi?" tanya panik Azhara.
"Nona muda Alexsa di mana non? Bibi juga tidak tau non, soalnya dokter lagi memeriksa keadaan tuan muda! Jelasnya.
"Tolong nona sampaikan pada nona muda Alexsa, jika suaminya sangat membutuhkan dirinya saat ini!" jelas bibi Surti. Yang tidak tau harus berkata apa lagi, pada nona muda pertama di keluarga Alexsander itu.
"Baiklah bi!" setelah menerima sambungan telepon, Azhara pun langsung memutuskan panggilan yang berlangsung dengan secara sepihak, dan terburu-buru untuk mencari keberadaan adik iparnya itu, yang entah kemana perginya.
"Al, Alexsa,,,,,!" panggil Azhara. Dengan nada suara meninggi, agar wanita itu dapat mendengar nya.
"Ada apa sih ka!"Kesalnya. Saat mendengar suara teriakan sang kaka iparnya itu, dengan cepat dirinya langsung menghampiri wanita yang sedikit lebih tua darinya.
"Ronal saat ini sedang sakit, jadi kamu harus pulang sekarang!" ucap dingin Azhara.
"Tidak ka, aku tidak akan lagi perduli dengan nya! Karena selama ini, Ronal tidak pernah sama sekali memperdulikan perasaan ku." jelas Alexsa. Yang menentang keras perkataan sang kaka ipar.
"Apa kau tidak memiliki hati, 'Al? Sampai tega mengeluarkan kata sekejam itu! Aku tak habis pikir dengan sikap mu itu Al, tapi yang jelas kau bukan lah wanita yang pantas untuk bersanding dengan Ronal!. Ucap tegas Azhara. Yang telah habis kata-kata oleh karena wanita muda yang sudah berstatus sebagai adik iparnya itu.
Dengan langkah tegap nya, Azhara berjalan cepat ke arah anak tangga yang menuju lantai atas kamarnya. Untuk bersiap-siap berangkat ke kediaman sang adik ipar nya.
Beberapa menit kemudian Azhara sudah selesai dengan penampilan elegan nya, dan membawa beberapa kotak makanan yang sudah di masak nya tadi, wanita itu tidak lupa juga membuat sebotol jus yang sudah di masuk kkan ke dalam taper ware khusus jus.
"Nona muda mau ke mana?" tanya bibi Sumi. Saat melihat nona mudanya sudah rapi dengan penampilan nya saat ini.
"Aku mau ke temu tuan muda bi!" ucap Azhara. Tampa memalingkan pandanganya ke arah sebuah paperback yang di dalamnya ada beberapa makanan dan jus buah.
"Kalau begitu Azhara pergi dulu ya bi!" ucapnya. Dan melangkah menuju pintu utama, dan berjalan cepat ke arah mobil pribadinya yang sudah terparkir rapi di halaman depan.
Azhara yang sudah duduk di kursi kemudi pun langsung menancap gas kendaraan yang di kemudinya meninggalkan perkarangan kediaman nya dan suaminya Glen.
Ting-nong,,,,, ting-nong,,,, suara bel yang berbunyi di kediaman seorang pria muda nan tampan.
Klek.
"Eh, nona muda Azhara! Silahkan masuk non!" pinta bibi Surti. Dan mempersilahkan nona muda nya itu untuk masuk ke dalam kediaman tuan mudanya.
"Nona muda Alexsa di mana non?" tanya bibi Surti. Yang tidak melihat kehadiran wanita itu, apa lagi dalam kondisi suaminya saat ini, yang sedang dalam keadaan sakit.
"Alexsa sedang ada urusan bi! Oya, di mana Ronal?" Azhara yang menelisik semua ruangan tidak melihat sama sekali sosok adik iparnya itu.
"Tuan muda ada di kamarnya non!"
"Bibi, bisa tolong buatkan teh hangat, dan bawakan ke kamar Ronal ya bi!" pinta Azhara. Dan berlalu meninggalkan bibi Surti yang sudah berjalan ke arah dapur. Untuk membuat pesanan nona mudanya itu.
Klek.
Deg.
Azhara yang melihat jarum infus yang sudah tertanam di punggung tangan pria muda itupun sedikit merasa kasihan, apa lagi dengan wajah pucat, bibir yang sudah mulai memerah kembali layak nya orang hidup.
"Dek, apa kamu bisa mendengarkan panggilan kaka?" ucap Azhara. Dengan nada lirihnya.
Ronal yang sudah tersadar pun langsung membuka matanya, sedari tadi dirinya hanya memejam kan matanya untuk menormalkan kembali pikiran nya saat ini. Apa lagi dalam kondisi nya yang tidak sehat, itu akan membuat nya semakin drop kembali, jika dia masih memikirkan hal lain.
"Ka Azhara! Ronal yang ingin berusaha untuk duduk pun, membuat bagian perutnya kembali perih.
Ahkkkkk, karena efek obat pereda nyerinya sudah habis, membuatnya merintih kesakitan saat menggerakkan tubuhnya.
"Tetaplah berbaring dek, kaka tidak mau kamu sampai kenapa-napa!" ujar Azhara. Yang melihat adik iparnya itu sedang berusaha menahan sakit yang cukup menyiksa tubuh adik iparnya itu.
"Kaka bawain kamu makanan, dan ada jus buah kesukaan kamu juga!" ucap Azhara. Dan mengeluarkan isi yang ada di dalam paperback yang di bawanya tadi.
"Biar kaka suapin nya!" pinta Azhara. Dan memberikan sesendok makanan yang tidak mengandung santan ataupun cabe, Azhara menyuapi Ronal dengan perasaan sedih. Karena Ronal adalah adik satu-satunya yang dia miliki dari sang suami. Dan Azhara hanyalah anak tunggal dari keluarga Silla, jadi wanita itu sudah menggap Ronal sebagai adik kandung nya.
"Terima kasih ka!" Ronal, yang merasa kaka iparnya sangat baik, dan lebih mementingkan dirinya di banding Alexsa yang sudah berstatus sebagai istri sahnya tidak memperdulikan dirinya sama sekali.
"Kamu sakit apa sih dek? Sampai drop kaya gini!" tanya nya. Yang tidak habis pikir dengan kondisi adik iparnya saat ini, apa lagi Ronal yang biasanya terlihat sangat sehat dan kuat tiba-tiba saja terbaring tak berdaya sama sekali di ranjang nya dengan keadaan di infus.
"Nta lah ka, aku juga tidak tau!" ucap Ronal.
Azhara benar-benar tidak habis pikir dengan Alexsa yang tega membiarkan suaminya sampai drop seperti ini, dengan keadaan di infus.