NovelToon NovelToon
Floating Destiny

Floating Destiny

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Dunia Lain / Masuk ke dalam novel / Penyelamat
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aegis aetna

Astin. Seorang siswa academy pahlawan peringkat bawah dengan reputasi buruk.

Menyadari dirinya pernah memiliki kehidupan lain. Ia mulai mengetahui tentang kebenaran dunia ini. Dari awal sampai menuju akhir.

Ia yang mengetahui masa depan mencoba merubah garis takdir yang akan menimpa diri beserta orang di sekitar.

Mencoba menyelamatkan. Menghindari tragedi. Dan mencegah akhir dari dunia.

Semoga saja. Dia dapat memanfaatkan semua pengetahuan itu. Jika tidak? Semua hanya akan binasa.

1000 kata per bab. Update? Kalau mood saja.

Lagu : Floating Star. (Kirara).

Lirik : Nemuri no... awa yuki... owari no yume wo miyou wo...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aegis aetna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyesali.

...Cerita berlanjut....

Episode sembilan.

Restia lantas merasa kesal, sadar orang yang ia khawatirkan nampak tidak mempedulikan keselamatannya sendiri. Sembari mempererat pelukan, Restia mengeluarkan keluh kesah terhadap tindakan Astin.

"Bagaimana mungkin aku tidak merasa khawatir?! Kenapa kamu melakukan hal berbahaya seperti itu? Kenapa kamu tidak cepat menjauh saat melihat situasi menjadi berbahaya?"

"Dan... Kenapa kamu mengatakan hal yang membuat Edwin sangat marah...?"

Restia terdiam sejenak. Perasaan di dalam benaknya serasa bercampur aduk, ketika ia menyadari, alasan mengapa Astin bertindak demikian. Jemari mungil Restia meremas erat kain seragam putih pada punggung Astin.

"Apa kamu sebegitu nya menginginkan Alisha? Sampai-sampai kamu membahayakan diri seperti ini?"

Deg! Jantung Astin serasa diremas. Ketika mendengar kalimat tersebut dari gadis yang tengah memeluk erat dirinya ini.

“…”

Dan ia hanya terdiam. Tidak tahu bagaimana harus menanggapi perkataan Restia, yang kini membenamkan wajah pada dadanya sembari mulai terisak.

"Hiks... Aku tahu... Kalau kamu memang sangat menyukai Alisha. Dan aku juga tidak pernah mempermasalahkan... Kalau kamu menyukai gadis lain. Tapi... Hiks..."

"Setidaknya... Sebagai seorang tunangan... Tidak bisakah kamu sedikit memperhatikan perasaanku...?"

Restia melepas pelukannya. Sehingga mata amethyst-nya yang kini terbasahi air mata, tercermin pada mata ruby Astin yang sedikit melebar. Jemari lentik nan mungil Restia menggapai lembut wajah Astin. Senyuman indah yang terukir pada paras cantiknya berpadu dengan ekspresi melankolis. Dengan nada pasrah Restia berkata...

"Astin... Apakah aku tidak cukup baik untuk menjadi milikmu...?"

Astin semakin tertegun, mendengar setiap kata yang dituturkan oleh Restia. Keindahan gadis yang terpatri dalam pandangannya kini membuat dirinya tersadar. Mengenai, betapa bodohnya ia, telah menyia-nyiakan ketulusan gadis yang berada di hadapannya.

Bukan saja selama ini ia selalu mengabaikan perasaan Restia. Bahkan tidak jarang Astin bertindak kasar, jika dia terganggu dengan sikap Restia.

Dan bukannya menyadari kesalahan yang telah ia perbuat, Astin malah menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar.

Sungguh, betapa bodohnya. Astin mengutuk dirinya sendiri. Entah sejak kapan dia mulai mengabaikan bahkan menyakiti gadis mungil ini. Tetapi yang Astin ingat sejauh ini, dirinya memang tidak terlalu tertarik dengan Restia.

Walau demikian, dia tidak pernah melakukan tindakan yang dapat menyakiti hati Restia. Tapi... Kemungkinan besar semua itu dimulai saat dirinya tertarik dengan Alisha.

Saat itu, Astin mulai menganggap Restia yang selalu menempel padanya sebagai gangguan. Sebab ia tidak dapat mendekati Alisha dengan leluasa, mengingat status Restia merupakan tunangannya.

Namun setelah ia mengetahui informasi mengenai kebenaran dunia ini. Astin tidak bisa tidak menganggap, bahwa tindakan yang selama ini ia lakukan merupakan kebodohan yang sangat nyata.

Ia telah menyia-nyiakan perasaan gadis yang begitu tulus terhadap dirinya. Dan memilih mengejar cinta yang mustahil untuk ia raih.

Rasa bersalah dan penyesalan yang begitu besar menghantam nalar serta hati nurani.

Menyadari tindakan yang selama ini Astin lakukan dapat membuat orang yang begitu berharga menghilang dari hidupnya. Astin tidak ingin sampai hal itu terjadi, sebab bila sampai terjadi, dia akan benar-benar sangat menyesali.

Astin menggapai lembut pipi Restia. Menyeka air matanya. Pandangannya berubah menjadi melankolis. Dengan suara yang dipenuhi rasa penyesalan, Astin berkata...

"Maaf... Maafkan aku... Bila selama ini aku telah menyakiti perasaanmu."

"Astin...?"

Restia yang merasa bingung melebarkan mata. Ia tidak percaya, lelaki yang memiliki harga diri tinggi di hadapannya mengatakan sesuatu yang dapat melukai harga dirinya. Bahkan sampai...

Sudut mata Astin yang memandangi Restia terlihat sedikit terbasahi. Kini kedua tangan Astin menangkup sembari mengelus lembut pipi Restia.

"Aku bahkan tidak tahu harus melakukan apa, agar kamu dapat memaafkan ku. Tetapi..."

Astin tersenyum begitu lembut. Sembari menyeka air mata Restia, Astin berikrar...

"Mulai saat ini... Aku... Astin Van' Augustine. Lelaki yang menjadi tunanganmu... Berjanji... Di hadapan semua yang berada di arena ini... Akan lebih memperhatikan dirimu... Restia Lynn Florencia. Sebagai pasangan hidupku..."

Ya, sudah waktunya bagi Astin untuk berhenti mengejar cinta yang tidak mungkin ia gapai. Sosok Alisha terlalu tinggi dan sangat penting bagi dunia ini.

Sedari awal tidak mungkin bagi karakter sampingan seperti dirinya dapat bersatu, dengan seorang gadis yang merupakan heroine utama dalam cerita ini.

Alisha lebih cocok bersama dengan Edwin yang merupakan protagonis. Dan memang keberadaan Alisha di sisi Edwin diperlukan, agar Edwin dapat mengembangkan kekuatan secara maksimal.

Sehingga ia dapat menjadi pahlawan terkuat, bahkan melampaui pahlawan terkuat saat ini. Dan kelak akan menghadapi malapetaka yang kembali turun di dataran Arcania, bersama karakter utama lainnya.

Sedangkan Astin? Ya, ia sudah menentukan perannya sendiri. Sebagai karakter sampingan yang memiliki segala informasi, ia hanya akan bergerak di balik layar.

Mengatasi insiden yang tidak dapat diatasi oleh Edwin serta karakter utama lainnya. Sembari melindungi orang-orang berharga bagi dirinya.

Sebab tidak semua karakter akan selamat, terlebih karakter sampingan seperti dirinya dan juga Restia. Yang akan menemui akhir tragis saat krisis besar terjadi nanti.

Astin tidak akan membiarkan nasib tragis itu terjadi, apalagi sampai menimpa gadis mungil ini. Astin menggapai dagu mungil Restia.

Sembari mendekatkan wajah. Ia mengungkapkan rasa...

"Restia, aku menyayangimu..."

"Astin...?"

Restia yang masih bingung dengan tindakan Astin, semakin melebarkan mata. Ia hendak menanggapi perkataan Astin, akan tetapi...

"Haup..."

"Hmmmph..."

Astin lebih dulu melahap dan melumat bibir merah muda miliknya. Restia lantas terkejut! Walau kebahagiaan yang tak terhingga segera memenuhi hatinya, menyadari sekarang ia tengah melakukan ciuman pertama dengan lelaki yang sangat ia cintai.

Restia memejamkan mata. Menikmati rasa manis serta kehangatan, saat lidah Astin mulai memasuki mulutnya. Tubuhnya mulai terasa lemas, merasakan sesuatu yang baru pertamakali ia alami selama hidup ini.

Sedangkan Astin segera menggapai pinggang ramping Restia, untuk menopang tubuhnya. Kemudian ia menekan kepala Restia untuk mempererat ciuman. Dan ia juga menikmati kelembutan serta rasa manis mulut Restia.

Dengan penuh gairah mereka berciuman tanpa mempedulikan situasi sekitar.

-

Mata semua orang yang melihat adegan panas tersebut lantas melebar. Termasuk gadis tengil pembawa acara yang sedari tadi terperangah oleh kejadian tak terduga. Walau dia segera angkat bicara...

[Astaga! Apa ini?! Apa yang sebenarnya sedang terjadi? Bukannya sebelumnya dia, Hmmph...]

Namun mulutnya segera dibungkam, oleh instruktur Sillvestia yang segera mematikan layar hologram, di mana adegan antara Astin dan Restia terpampang lebar.

Ya, untuk mengatasi kekacauan dengan lebih efisien, para staff dan instruktur membentuk sebuah tim khusus. Dan instruktur Sillvestia bertugas mengurus ruang penyiaran.

Namun dia malah dibuat naik darah, melihat murid tidak tahu malunya kembali membuat ulah. Bahkan segera setelah dirinya memberi peringatan padanya.

.

Sedangkan di sisi lain...

...Bersambung....

...Astin Van' Augustine. Pinterest....

1
Mizuki
shota🗿
Aegis Aetna: mau bikin cerita dark fantashy MC nya dia, soalnya latar belakang dia sangat gelap...
total 1 replies
Mizuki
onotope swiish-nya agak ganggu deh perasaan
Aegis Aetna: gak papa...
total 1 replies
Amelia
ayo semangat terus untuk up nya ❤️👍
Aegis Aetna: siap kakak.
total 1 replies
👁Zigur👁
sampe sini dulu. nice pict🙏🙏
Aegis Aetna: oke bang.
total 1 replies
Bilqies
🙈🙈🙈🙈
Aegis Aetna: tenang masih aman.
total 1 replies
Bilqies
janji yaa, awas sampai kamu ingkar, gue bejek loe
Aegis Aetna: iya tenang Astin gak akan ingkar, dia gak bakal mengabaikan Restia lagi, dan lebih perhatian...
total 1 replies
Bilqies
tapi setidaknya kamu tidak perlu menyakiti restia seperti itu 😤😤
Bilqies
kok aku jadi mewek gini ya Thor, jadi ikutan sedih huhuhuhu
Aegis Aetna: iya jahat banget Astin.
total 1 replies
Bilqies
bagaimana kamu gak terluka Astin, sudah jelas jelas kau seperti itu tapi tetap saja menyangkalnya
Bilqies
waduh segitunya ya sampai melepuh tuh kulit
Aegis Aetna: kalo gak pakek item perlindungan auto meleleh...
total 1 replies
Bilqies
jadi ngeri pas bayangin adegan kelahinya
Bilqies
woow keren
Bilqies
balas aja Astin jangan diam aja
Aegis Aetna: gak boleh gitu.
total 1 replies
Bilqies
setuju 👍
Aegis Aetna: setuju untuk gebkin Astin.
total 1 replies
Mizuki
btw, cuma perasaanku atau emang sifat cweknya pada anoo semua
Mizuki: 😂😂😂😂😂
Aegis Aetna: anoo gimana nih bang coba jelaskan.
total 2 replies
Amelia
siapa kah itu?...
Aegis Aetna: sudah bisa ditebak.
total 1 replies
Bilqies
3 bab dulu ya Thor, nanti lanjut lagi 🥰🥰
Aegis Aetna: oke, slowww...
total 1 replies
Bilqies
apa Astin berusaha menyembunyikan statusnya dari orang orang thor
Aegis Aetna: okee...
Bilqies: bakalan ap Thor....
aaah jadi penasaran niih,
oh ya Thor mampir ya di karya baruku...
total 3 replies
Bilqies
yakin itu benar ? jangan asal tuduh sebelum tau kebenarannya
Aegis Aetna: susah ngadepin orang emosian, apalagi kalo mereka udah ngecap jelek kita. mau benerpun pasti disalahin.
total 1 replies
Bilqies
waaah Astin keren kali dirimu 🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!