Spin off DELMAR
Gadis baik-baik, bertemu dengan badboy sekolah. Sepuluh kali putus, sepuluh kali juga balikan. Seperti itulah hubungan cinta antara Naomi dan Aiden. Perbedaan diantara mereka sangar besar, akankah cinta mampu mempersatukan mereka?
"Naomi hanya milik Aiden. Tidak ada yang boleh miliki Naomi selain Aiden. Janji," Aiden mengangkat kelingkingnya.
"Janji." Tanpa fikir panjang, Naomi menautkan kelingkingnya pada kelingking Aiden.
Janji gila itu, membuat Naomi selalu gagal move on.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERTEMU DELMAR
Naomi langsung sembunyi di belakang badan Aiden saat melihat Delmar datang. 8 bulan pacaran dengan Aiden, bisa-bisanya dia tak tahu kalau cowok itu ternyata kenal dengan Delmar. Habislah kalau sampai Delmar melihatnya, cowok itu pasti mengadu pada orang tuanya. Kesalahannya kali ini berlipat, tak hanya sudah berbohong, tapi juga pergi ke club malam dan lepas hijab. Dia benar-benar akan habis saat orang tuanya tahu.
"Thanks ya, kalian mau datang." Aiden melakukan tos ala laki-laki dengan Delmar dan beberapa orang lain yang datang bersamanya.
"Kenalin, ini cewek gue, Sasa," Miko memperkenalkan cewek di sebelahnya pada Aiden. Diantara 4 cowok yang datang dengan Delmar, hanya dia saja yang bawa cewek.
"Sasa," cewek bernama Sasa itu mengulurkan tangan sambil tersenyum.
"Gue Aiden," Aiden menjabat tangan Sasa.
"Kita satu kampus loh," lanjut Sasa.
"Masa sih?" Aiden mengerutkan kening. "Kok gue gak... "
"Gua gak sefamous lo, jadi mungkin gak nggeh," Sasa tertawa ringan.
"Emang dia famous?" Delmar mencebikkan bibir.
"Famous di kalangan cewek-cewek," sahut Sasa sambil tertawa.
Mendengar itu, reflek Naomi mencubit pinggang Aiden. Hatinya panas, takut banyak yang suka pada cowoknya.
"Aww.. " Aiden meringis. "Apaan sih, Yang, gitu aja cemburu," Aiden menarik Naomi kesisinya. "Eh, kenalin ini cewek gue."
Mampus! batin Naomi. Ngapain juga tadi dia nyubit Aiden, sekarang jadi dikenalinkan. Dia terus menunduk, berharap kupluk dari hoodi yang dia pakai bisa menutupi wajah hingga Delmar tak mengenali.
"Kenalin, Yang, ini temen-temen aku. Temen tongkrongan." Aiden kenal dengan Delmar dan kawan-kawannya saat sama-sama ikut balap liar. Sesama manusia kelelawar, yang hobi keluyuran di malam hari
Dengan sedikit gemetaran, Naomi mengulurkan tangan.
"Delmar," Delmar yang pertama kali menjabat tangan Naomi. Entah kenapa, dia merasa tidak asing dengan cewek di depannya itu.
"Naomi," ucap Naomi lirih.
"Siapa?" Delmar tak dengar, suara musik terlalu keras.
"Naomi, Bro," Aiden yang menyahuti. "Cewek gue emang pemalu."
Delmar mengerutkan kening. Mungkinkah ini Naomi yang dia kenal? Ah tidak mungkin, pasti hanya sama namanya saja. Naomi pakai hijab, lagian tak mungkin ada di tempat seperti ini.
"Tunggu-tunggu, jadi tato di tangan lo, nama cewek lo?" tanya Sasa yang penasaran. Di kampus, ada banyak cewek yang penasaran dengan tato di tangan Aiden.
"Iya. Secinta itu gue sama dia," Aiden merangkul bahu Naomi.
Sial, gara-gara lengan Aiden, kupluk hoodi yang dipakai Naomi tertarik kebelakang. Sebelum itu benar-benar lepas, Naomi segera membenarkan. Tapi double sialnya, Delmar malah sedikit menelengkan kepala untuk melihat wajah cewek yang lebih pendek darinya tersebut.
"Cewek lo, mirip sama seseorang yang gue kenal, namanya juga Na_ Shitt!" Delmar langsung mengumpat saat ingat jika Naomi, bersekolah di SMA yang sama dengan Aiden. Dia menarik kupluk yang dipakai Naomi. "Nom Nom!" pekiknya tak percaya. Mulutnya sampai menganga lebar melihat sahabatnya sejak kecil, ada di depan mata tanpa mengenakan hijab. Ya, tanpa hijab. Padahal Naomi yang dia kenal, sudah berhijab sejak kecil, bahkan sebelum sekolah. Naomi yang dia kenal suka marah-marah, apalagi saat dia isengin menarik hijabnya hingga lepas, hari ini tak pakai hijab.
"Lo kenal sama cewek gue, Del?" tanya Aiden.
Delmar tak mengindahkan pertanyaan Aiden, dia menarik kasar lengan Naomi lalu menyeretnya keluar. Aiden jelas tak tinggal diam, mengejar mereka diantara ramainya orang sampai akhirnya tiba di halaman club.
"Gila lo!" maki Delmar sambil menghempas kasar tangan Naomi saat mereka sudah ada di luar.
"Heh!" Aiden mendorong Delmar sampai terhuyung ke belakang. "Apa-apaan lo narik-narik cewek gue dan maki-maki dia?" bentak Aiden.
"Arrghh!" Delmar berteriak frustasi sambil menarik rambutnya ke belakang. Dia sungguh tak percaya, jika cewek modelan Naomi, pacaran dengan Aiden.
"Yang, kamu gak papakan?" Aiden panik saat Naomi mulai menangis. "Kamu kenal Delmar?"
"Kita pulang sekarang," Delmar menarik lengan Naomi.
"Apa-apaan lo, Del?" Aiden berusaha melepaskan tangan Delmar. "Gue gak suka lo nyentuh-nyentuh cewek gua." Rahangnya mulai mengeras dan kedua telapak tangannya terkepal kuat.
"Pulang!" bentak Delmar di depan wajah Naomi.
Bugh
Aiden memukul wajah Delmar hingga pegangan tangan cowok itu di tangan Naomi terlepas.
Tak terima dipukul, Delmar balas memukul Aiden.
Bugh
Naomi mulai panik melihat itu. Apalagi saat melihat Aiden hendak kembali menyerang Delmar "STOP!" teriaknya sambil memasang badan di depan Delmar dengan kedua lengan merentang. "Please, jangan berkelahi," pintanya sambil menggeleng.
"Dia siapa kamu, Yang?" Nafas Aiden terlihat memburu. Dirinya mulai dikuasai rasa cemburu, apalagi Naomi jelas-jelas melindungi Delmar.
"Dia sahabatku," sahut Naomi. Mendekati Aiden sambil memegang lengannya. "Orang tuaku, dan orang tua Del, bersahabat. Jadi aku dan Del, udah kenal sejak kecil."
Aiden sedikit lega mendengar itu, meski masih ada sedikit kekhawatiran dihatinya. Sahabat, bukan tak bisa jatuh cinta bukan? Apalagi Delmar sangat tampan.
"Lo pilih pulang sama gue, atau gue telepon nyokap lo?" ancam Delmar.
jadi nom nom
bagus aku suka, ditunggu karya barunya tor👍