Seorang wanita yang hidup dengan mengandalkan pekerjaannya sebagai seorang pengacara.
Perawakan yang tegas, tak takut apapun dan terkadang Brutal menjadikannya sosok kuat yang sangat di perhitungkan.
Akhirnya mendapat kesempatan emas menjadi salah satu orang kepercayaan Bos Besar yang ternyata punya keterkaitan di masa lalu di waktu kecil.
Bagaimana kisah wanita salah satu kerabat Keluarga Nugraha? Yuk kita ikuti jalan ceritanya.
Salam Sukses, Sehat, Semangat dan jangan lupa Bahagia.
Author Sinho.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MB 9
"Kurang ajar, kau kira aku takut padamu ha!" Teriak Rusman sudah tak bisa lagi mengendalikan emosinya.
"Jaga sikap anda, jangan seenaknya disini" sahut Queen yang sedari tadi sudah geram.
"Diam!, kau pikir aku tidak bisa melawan kalian!"
"Silahkan saja Tuan Rusman, anda ingin main kasar, saya ladeni, jangan anggap saya tidak bisa lebih kasar dari anda, kalaupun anda memilih main belakang, jangan khawatir, kita pastikan pemburu berita akan menangkap kecurangan anda, jadi saya sarankan, jangan salah mengambil langkah" Queen tak gentar sama sekali, tanpa dia sadari, senyuman tipis terbit dari sang Boss yang kini tengah mengamati.
Rusman terdiam, kata-kata Queen membuatnya harus berpikir ulang.
"Sudahlah Paman, jangan bertindak bodoh dan merugikan dirimu sendiri, bayar saja tanah itu, atau lepaskan dan jangan memperpanjang urusan, aku bisa menggunakannya untuk bisnis yang lain" akhirnya Arron merasa harus ikut bicara.
"Keponakan tak tau diri, mentang-mentang kau sudah kaya dan berkuasa, berani kamu melawanku!"
"Terserah Paman saja, aku hanya mengikuti aturan main mu, yang jelas, semua bukti sah ada ditangan ku, berapa banyak uang yang akan Paman keluarkan, tetap tidak akan menang"
"Dasar anak tak tau diri, kau memang pantas di buang bersama dengan keluarga mu!"
Queen terkejut bukan main, kasar sekali perkataan seorang paman kepada keponakannya, ini benar-benar keterlaluan!
Sementara Arron tersenyum miring, memegangi tangan Queen yang sudah berdiri memberikan ultimatum.
"Ini urusanku, duduklah" ucapnya lirih tepat di telinga Queen.
Lalu nampak Arron melihat ke arah Elsa, dengan tatapan mata yang memberikan kode sesuatu, saat itu juga masuk beberapa orang dan langsung melumpuhkan dua pengawal Rusman, tak butuh waktu lama, bahkan hanya sekelebat pandangan mata saja.
"Apa yang kau lakukan!" Teriak Rusman, tentu saja Rusman terkejut, panik nggak?, ya panik lah!
Queen tersenyum dalam hati, rupanya orang-orang yang selalu menjaganya adalah anak buah pilihan, dengan kemampuan ilmu bela diri yang mumpuni, dan hal itu membuat Queen lebih tenang.
"Layangkan gugatan mu Queen, pakai cara apapun untuk memenangkan kasus ini, jangan takut dengan semua ancaman karena kamu di bawah perlindungan ku, aku rasa percuma saja diadakan pertemuan seperti ini, buang-buang waktu saja" Arron lalu melenggang pergi.
"Tunggu!, dasar tak tau diri, aku lebih tua darimu, mana sopan santun mu!" Teriakan Rusman tak di hiraukan lagi.
"Antar dia keluar, pastikan kakinya tak lagi menginjak kediaman ku!" Teriak Arron sebelum benar-benar menghilang di balik pintu.
Queen hanya bersedekap melihat bagaimana Rusman mengeluarkan sumpah serapah sambil di seret keluar oleh anak buah bosnya, beruntung ada pengacaranya yang masih bisa mengendalikan sepak terjang Rusman, jadi tidak ada drama yang terlalu lama.
Namun saat dirinya keluar, dikejutkan dengan adegan lain dimana semua pengawal yang menunggu di luar telah babak belur dan terluka.
"Baji-ngan, apa yang kau lakukan ha!" Teriak Rusman begitu murka melihat semua anak buahnya kini tak berdaya.
Rupanya Arron melakukan tindakan pembasmian, dia lakukan untuk menunjukkan pada sang paman, bahwa saat ini dirinya bukan lagi orang yang berdiri tanpa kekuatan dan kekuasaan.
"Anda datang bukan dengan niat yang baik, berani menghina bahkan mengancam di rumah Tuan Arron sendiri, beruntung anda Pulang masih dalam keadaan yang utuh," ucap Elsa yang sudah berada di depan pintu keluar.
"Ingatlah, kalian akan membayar semua ini!" Teriak Rusman dengan penuh kebencian.
Semakin jelas bagaimana sosok Arron Gustavo, sesuai dengan karakter namanya, tegas dan kejam berpadu padan, namun bekerja di sampingnya akan terasa nyaman, karena dukungan penuh akan di dapat dengan mudah.
"Queen _!" Seru Arron yang tiba-tiba sudah berada di belakangnya.
"Iya Tuan?"
"Ikut aku"
Queen akhirnya berjalan di belakangnya, mengikuti kemana Arron kini akan membawanya, lalu memasuki ruangan dan menyuruhnya untuk duduk, setelah diamati rupanya ini adalah ruang kerja pribadinya.
"Maaf membuatmu tegang karena kau juga terbawa suasana"
"Iya Tuan"
"Bukankah kau suka?"
"Ha, suka?, maksudnya Tuan?"
Arron tertawa sejenak, lalu berjalan memutari meja dan kini duduk di atasnya, lebih dekat dengan Queen yang tengah duduk di sofa yang berada didepan.
"Bukankah kau suka sekali tawuran, bahkan menghajar orang, kejadian seperti tadi tentunya bukan sesuatu yang membuat mu trauma bukan?"
"Trauma sih tidak Tuan, tapi cukup mengejutkan" jawab Queen yang masih duduk dengan baik.
Kembali Arron tertawa, lalu menatap Queen yang keheranan karena tingkahnya, mungkin Queen melihat sisi lain, dimana sosok dingin dari laki-laki tampan yang ada didepannya ternyata bisa menghangat juga.
"Ayo berlatih bersama, aku penasaran dengan mu"
"Apa?!" Mulut Queen melongo, bagaimana bisa sang Tuan Bos ini malah mengajaknya berduel di panggung pertandingan dengannya.
"Ck, aku tau kamu masih sering berlatih, aku ingin kita bertarung nanti, untuk mengukur kemampuan mu"
"Oh, tapi saya banyak kekurangan Tuan " sahut Queen.
"Begitu juga aku, kita impas, tidak usah mengeluh lagi, atur jadwal mu untukku"
My God, apa tidak salah, sekarang panggilannya aku dan kamu, tentu saja hati Queen dibuat entah apa rasanya.
"Siap Tuan, tapi maaf saya tak seberapa mahir" jawaban Queen yang membuat Arron langsung mengangguk dan tersenyum tipis.
Duh Gusti senyuman itu benar-benar membuat hati meleleh, rasanya Queen ingin mengelus dada untuk menenangkan debaran jantungnya
"Jangan merendah, aku tau bagaimana kemampuan bela dirimu" Arron menjawab dengan menatap Queen yang berusaha menghindari, tapi rasanya bos yang satu ini tak mengerti juga, buktinya malah semakin memperhatikan Queen tanpa sungkan.
"Wajah dan senyumanmu tak pernah berubah, begitu ceria" satu kalimat yang membuat Queen yakin, pasti laki-laki ini pernah mengenal sebelumnya.
"Apa Tuan Arron pernah mengenal saya, atau kita pernah bertemu?" Mata Queen makin membulat, berharap kali ini ada jawaban dari pertanyaan nya, tapi justru Arron tertawa.
"Rupanya kau tak ingat sama sekali, tapi memang sudah lama"
"Kapan tuan?" Sahut Queen makin penasaran.
"Nanti aku ceritakan diwaktu yang tepat, aku sekarang banyak pekerjaan" Arron hendak pergi.
"Tunggu Tuan Arron, anda bukan salah satu orang yang pernah saya hajar di saat saya masih remaja kan?"
Sontak Arron tertawa akan pertanyaan Queen, lalu menggelengkan kepala, Queen ikut tertawa sebentar, tawa kekhawatiran jangan-jangan dulu memang pernah membuat masalah dengan sosok Bos yang ada didepannya.
"Akh, terserah lah, yang penting aku minta maaf aja dulu" batin Queen yang masih melihat Arron dalam tawanya.
"Begini Tuan, apapun itu saya minta maaf, dulu masih remaja masa jiwa meronta dan ingin lepas bebas, jadi saya sering melakukan kenakalan, tapi masih seperti remaja pada umumnya kok, jika saya tak sengaja sudah menyusahkan Tuan, mohon maaf ya Tuan"
Apa yang terjadi dengan Arron?, justru semakin tertawa mendengar Queen meminta maaf atas apa yang hanya dikira-kira saja.
"Bukan begitu kejadiannya, tenang saja, sesuatu yang positif kok"
"Oh, syukurlah" sahut Queen mengelus dadanya.
"Ya sudah aku pergi dulu, masih banyak urusan, jika ada kesulitan dalam menangani pamanku selain dalam kasus hukum, hubungi aku"
"Siap Tuan"
"Tetap berhati-hati, lawanmu kali ini cukup tangguh dan berbahaya"
"Jangan khawatir Tuan"
Arron pergi, sedangkan Queen kini melangkah meninggalkan kediaman mewah itu dengan kepala yang penuh dengan pertanyaan.
Bersambung.
Yuk jangan lupa KOMENnya, LIKE, HADIAH, VOTE dan TONTON IKLANnya.
udah tamat aja ceritanya masih candu sih ama semua cerita2 athor pingin ny gk habis2 klw bsa klw boleh lanjut terus 🥰🥰🥰
saudara yg lain ka....
seru...
buat cerita baru thor...
request Thor buat cerita keluarga ailina dong ..
selalu kutunggu