Dahayu gadis manis dari desa berniat mengadu nasib ke kota.untuk memperbaiki ekonomi dan juga biaya pendidikannya.namun selain itu ada hal yang lebih penting untuk dia lakukan yaitu membalaskan dendam atas rasa sakit yang ibunya terima pada seseorang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sari Buah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 33
Kabar duka datang lagi dari kediaman Tanoearja,kini dengan reformasi lengkap ada anak serta cucu dari yang pertama sampai sibungsu.karena biar bagaimana pun kelakuan Bunda atau Nenek mereka tetap saja merekah harus menghormatinya.
Tadi malam dua keluarga Tanoearja yang diKanada sampai.hawa yang dirumah terasa dingin,tidak ada obrolan hangat saling sapa atau basa basi lainnya.padahal mereka sudah beberapa tahun tidak bertemu tapi malah saling diam seperti orang asing saja.
kini malah Tuan Laksma malah terlihat akrab dengan Tuan Sagara.seperti saudara yang saling melepas rindu.saling peluk tidak ada jarak sudah persis seperti saudara.
"Aku turut berduka atas meninggalnya Bunda mu"setelah melepaskan pelukan itu Tua Sagara mengucapkan kalimat familiar untuk orang meninggal.
"Ya terima kasih,aku juga mendengar jika dua ponakan mu sudah ketemu,aku senang mendengarnya jika iya"Tuan Laksma juga memberikan afeksi yang baik.
"Iya sudah ketemu,terimah kasih kembli.nanti jika waktunya sudah tepat akan aku ajak untuk bertemu dengan mu"jawab Tuan Sagara dengan senyuman penuh arti miliknya.
"Kabari saja jika sudah tiba waktunya"balas Tuan Laksma.dengan wajah datarnya walau tatapan matanya menyiratkan kelembutan.
"Setidaknya perlihatkan wajah berkabung mu itu.jangan hanya wajah datar mu saja.aku tahu walau kau tidak terlalu sedih tapi setidaknya sedikit saja kau tunjukan jangan jadi anak durhaka"setelah mengomeli Tuan Laksma.Tuan Sagara melenggang pergi dengan watadosnya menghiraukan tatapan heran orang sekitarnya.
"Sialan...kenapa dia selalu tahu"umpatan Tuan Laksma berikan pada sahabatnya itu.
Sedangkan disisi lainnya ada beberapa orang melihat adegan itu.dengan tatapan yang berbeda beda.sedangkan Tuan Dariano memandangnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Mas lihat Abang mu malah memilih lebih akrab dengan orang lain dari pada Adiknya sendiri"julid Nyonya Utari kebetulan hanya dia menantu wanita yang tidak mau membantu dibelakang untuk mempersiapkan beberapa hal.dangan dalih harus ada yang mewakili didepan.bukankah seharusnya Istri Tuan Laksma yang Disana sebagai yang tertua ?.tapi biarlah.
"Diamlah Utari kau terlalu berisik"ketus Tuan Dariano pada istrinya.sebenarnya dia masih jengkel dengan pertengkaran terakhir mereka namun harus terpaksa damai demi keadaan juga.
"huhh..."Nyonya Utari hanya bisa mendengus mendengar jawaban ketus sang suami.sedangkan Arthur hanya diam tidak berkutik dia tidak berani unjuk gigi didepan Abang sepupunya sendiri,yang sudah dia fitnah dengan keji.seperti tidak punya wajah dia jika berhadapan dengan Abang sepupunya itu.
"Di hari yang berduka ini jangan sampai membuat Bunda kalian bersedih karena kita belum saling memaafkan.biarkan Bunda dengan pergi tenang"ucapan Tuan Barra berhasilkan membuat anak anaknya diam dan tenang kembali.
Kini acara pemakaman berjalan dengan lancar meski ada beberapa yang menangis seperti kedua Istri dari Tuan Laksma dan Tuan Galuh.karena mereka sudah menganggap mertuanya itu seperti ibu kandung sendiri.
Malam tiba dengan cepat dan matahari digantikan tugas dengan rembulan tanpa bintang.diruang keluarga tampak ramai ada keluarga dari Tuan Timu Andrean Naradipta minus keluarga kecil Abimanyu.
mereka memang sengaja untuk tidak pulang karena sebagai sahabat Tuan Tomy akan sedikit menghibur.
Dengan ditemani kopi dan cemilan ringan mereka mengobrol dengan santai.dan cucu cucu dari dua Tuan Besar itu tampak akur membicarakan bisnis,hobi dan lain hal.begitu juga para wanita mereka sibuk membicarakan fashion,makanan,dan masih banyak lagi.
"Ngomong ngomong aku mendengar,kalau cucu Tuan Tomy,anaknya Nyonya Ambar Andriani Naradipta sudah ketemu.aku ikut senang mendengarnya "tiba tiba Nyonya Alina mengucapkan hal yang membuat beberapa orang terkejut.
"Benarkah ?..wah aku juga ikut senang mendengarnya,karena aku tahu bagaimana perjuangan keluarga Tuan Tomy melakukan pencarian"timpal Nyonya Ranti Syah.dia tahu bagaimana mereka pontang panting mencari Nyonya Ambar Andriani Naradipta.
"Benarkah kak,kalau anaknya Tuan Tomy ada hilang ?"tanya Nyonya Utari memastikan sesuatu takutnya dia salah dengar nama seseorang yang mirip.
"Kenapa ?.pasti kakak berpikir jika Nyonya Ambar adalah orang yang sama dengan orang yang sudah kakak.... ?"terka Nyonya Ranti Syah dengan kalimat menggantung diakhir.buat penasaran saja.
"Ah tidak siapa yang berpikir sampai kesitu,aku hanya agak pusing tadi"memang dia sering mengalami pusing kepala tapi untuk sekarang dia merasakan itu.hanya alibinya saja.
"Kalau apa yang kau pikirkan itu benar apa yang akan kau lakukan ?.untuk menyingkirkannya karena kau takut jika Dariano akan kembali padanya ha ha ha"kalimat ejekan diberikan oleh Nyonya Alina.pada Nyonya Utari.
"Bukankah itu sudah jelas karena takut kalah saing,Nyonya Ambar jelas berada di level yang berbeda dari kakak.tapi tenang saja Nyonya Ambar sudah lebih dulu berpulang"cemoohan keluar dari mulut Nyonya Ranti Syah.dan diakhiri kalimat penenang.
Karena terlalu jengkel dengan kedua iparnya,Nyonya Utari melangkah pergi tanpa berpamitan pada keduanya.dan dibalas dengan gendikan bahu oleh keduanya setelahnya mereka tertawa cekikikan.