NovelToon NovelToon
MY UNLUCKY HUSBAND

MY UNLUCKY HUSBAND

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Si Mujur
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: HANA ADACHI

#SiMujur
Bejo Fajar Santoso, atau Jo, adalah pria berumur 25 tahun yang selama hidupnya selalu diliputi kesialan. Namun, hidup Jo berubah drastis setelah dirinya bertemu dengan Athena Dewi Sarayu, wanita yang disebut-sebut sebagai wanita paling beruntung abad ini. Cantik, kaya, sukses, dan memiliki pacar seorang pengusaha tampan, Tina punya segalanya. Tapi, keberuntungannya lenyap saat nasib sial Jo berpindah kepadanya!

Bagaimana nasib mereka selanjutnya? Dapatkah Tina mengembalikan keberuntungannya, atau akankah Jo akhirnya bisa merasakan keberuntungan seumur hidup? Ikuti kisah mereka disini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Masuk Kantor

"Tolong! Tolong saya!" Jo mencoba berteriak minta tolong, namun dua pria kekar itu tidak menggubrisnya. Mereka menyeret Jo keluar dari ruang kerja Tina dan membawanya melalui lorong-lorong rumah megah itu. Jo merasa jantungnya berdetak semakin kencang. Pikirannya dipenuhi oleh segala macam kemungkinan buruk yang mungkin terjadi padanya.

"Aku sering dengar kalau orang-orang kaya itu gabutnya suka makan organ manusia,"

Lagi-lagi suara istri Pak Sar memenuhi kepalanya, membuat bulu kuduknya berdiri. Ya Allah, doa Jo di dalam hati. Tolonglah hamba-Mu yang lemah ini!

Mereka akhirnya berhenti di depan sebuah pintu besar yang terlihat sangat kokoh. Salah satu pria itu mengetuk pintu tiga kali. Tidak lama kemudian, pintu itu terbuka dan Jo diseret masuk. Di dalam ruangan itu, beberapa wanita segera menyeret Jo untuk duduk di sebuah kursi. Mereka dengan cekatan memotong rambut Jo, merapikan kumis dan jenggotnya, serta memberikan perawatan wajah. Jo yang masih kebingungan merasa aneh mendapatkan perlakuan seperti ini. Setelah itu, Jo dibawa ke sebuah ruangan tertutup dan diberikan setelan jas baru. Barulah beberapa saat kemudian, mereka memberikan cermin kepada Jo.

Jo terperangah saat melihat dirinya sendiri pada pantulan cermin. Ia hampir tidak mengenali bayangan dirinya sendiri. Rambutnya kini tertata rapi, wajahnya terlihat lebih bersih dan segar, dan pakaiannya diganti dengan setelan jas yang sangat elegan dan pas di badan. Jo merasa seperti orang yang benar-benar baru.

"Artis dari mana nih?" gumam Jo sambil tak henti-hentinya menatap bayangan wajahnya sendiri. "Kenapa aku jadi ganteng banget?"

Beberapa saat kemudian, pintu diketuk dari luar dan Yena masuk ke dalam ruangan. Ia terkejut saat melihat penampilan Jo yang sudah sangat berbeda dari sebelumnya.

"Waw," hanya itu reaksi Yena.

"Mbak!" Jo berjalan menghampiri Yena. "Sebenarnya, saya diapain sih? Saya tadi sempat ketakutan loh, saya kira ginjal saya mau diambil!"

Yena tertawa mendengar suara Jo yang terdengar seperti mengadu. "Aduh, mas Bejo, anda ini memikirkan apa? Tadi Bu Tina menyuruh saya me-make over penampilan Mas Bejo supaya lebih kelihatan rapi dan profesional. Anda tahu sendiri kan, kalau Bu Tina sangat perfeksionis, apalagi nanti Anda harus mendampingi beliau kemana-mana. Jadi penampilan Anda harus sedikit dirubah,"

"Oh..." Jo mengangguk-angguk mengerti. "Habisnya saya tiba-tiba diseret begitu, jadi saya sempat bingung,"

"Iya, maafkan kami ya Mas Bejo. Nah, sekarang, Anda sudah siap untuk berangkat. Mari, saya antar ke Bu Tina. Beliau sudah menunggu,"

Yena berjalan terlebih dulu dan Jo mengikuti di belakang. Yena membawa Jo menuju halaman rumah dan mengetuk salah satu jendela mobil yang berada di sana.

Jendela mobil itu turun dan memperlihatkan Tina yang sudah duduk manis di dalam.

"Bagaimana penampilannya Bu?" Yena menunjuk Jo yang berdiri di sampingnya. Tina melirik Jo sekilas dan berkata dengan nada datar.

"Yah, lumayan. Sekarang dia jauh lebih kelihatan seperti manusia ketimbang sebelumnya,"

Apa? Batin Jo. Jadi selama ini aku nggak kelihatan seperti manusia? Terus seperti apa? setan?

"Tunggu apa lagi? Cepetan masuk!" perintah Tina dengan nada galak. Jo menatap ke arah Yena dan wanita berkacamata itu menganggukkan kepala tanda mempersilahkan Jo untuk masuk.

"Kalau begitu, saya tinggal dulu ya mas Bejo. Saya membawa mobil sendiri ke sini," ujar Yena, kemudian ia berjalan menuju mobil yang berada di belakang mobil Tina. Jo menghirup napas dalam-dalam dan kemudian membuka pintu mobil.

"Loh, loh, ngapain kamu masuk ke sini?" tanya Tina saat Jo masuk dan duduk di sebelahnya.

"Loh? Tadi kata mbak Tina saya disuruh masuk," jawab Jo dengan polosnya.

"Ya tapi kan Lo itu asisten! Jadi duduknya di depan! Di bangku supir! Lo harus nyetirin Gue sampai kantor!" Saking kesalnya, Tina sampai tidak lagi bicara formal. "Pindah sana!"

Jo menggaruk-garuk tengkuknya bingung. "Tapi mbak, saya nggak punya SIM, soalnya saya juga nggak bisa nyetir mobil,"

"What?!" Kemarahan Tina semakin memuncak. Ia menepuk jidatnya sendiri karena merasa frustasi. "Ya udah, Lo balik ke dalem, dan minta supir pribadi Gue buat nyetir!"

"Siap mbak!" Jo bergegas keluar, tapi beberapa saat kemudian ia kembali lagi. "Eh, balik ke dalem mana mbak?"

"Dalem kuburan!" sarkas Tina. "Ya dalem rumah, lah!"

"Oh iya mbak, siap!" Jo lari terbirit-birit dan kali ini masuk ke dalam rumah. Tak berselang lama, ia kembali lagi bersama seorang supir. Barulah setelah itu mobil Tina bisa berangkat menuju kantor.

"Mulai sekarang, nama kamu adalah Jonathan," ujar Tina dalam perjalanan menuju kantor. Jo yang sudah duduk manis di kursi depan menoleh ke belakang dengan heran.

"Kenapa nama saya harus diganti, mbak?"

"Soalnya nama kamu jelek, saya nggak suka!" Jawab Tina ketus.

"Tapi kan mbak, nama saya itu artinya bagus. Bejo artinya keberuntungan. Lagian itu kan nama yang udah susah-susah dikasih sama bapak asuh saya di panti. Masa tiba-tiba diganti?" protes Jo.

"Saya nggak peduli ya sama sejarah pembuatan nama kamu. Yang jelas, nama kamu itu kampungan, dan nggak kelihatan profesional sama sekali!"

"Tapi mbak..."

"Sekali lagi 'tapi', Lo Gue turunin di sini!" ancam Tina yang lagi-lagi saat emosinya memuncak melupakan SOP berbahasa formal saat jam kerja. Menghadapi Jo benar-benar menguji kesabarannya yang setipis tisu.

Bibir Jo mencebik mendengar ancaman Tina. Ia masih tak terima namanya diganti-ganti sesuka hati.

"Huh, dasar nenek lampir," gumam Jo lirih. Tak sampai didengar Tina, tapi masih bisa didengar oleh supir yang duduk di sampingnya. Supir itu sekuat tenaga menahan tawa. Jo yang menyadari itu langsung mendekati Pak Supir.

"Pak, apa biasanya dia memang selalu galak begitu?" tanya Jo berbisik-bisik. Pak supir makin tak bisa menahan tawa, tapi ia ikut berbisik untuk menjawab pertanyaan Jo.

"Yah, memang begitulah Mas makanan sehari-hari saya,"

"Oh, pantesan aja. Udah bawaan lahir ternyata. Sayang banget cantik-cantik, tapi galak," tambah Jo lagi.

"Hihihi!" Pak supir kali ini benar-benar tak bisa menahan tawa.

"Ngapain kalian bisik-bisik sambil ketawa? Ngomongin saya?!" seru Tina dari bangku belakang. Wajah Jo dan Pak supir langsung berubah tegang. Jo segera menjauh dari Pak supir dan menatap lurus ke depan.

Sampai di depan kantor, Jo langsung turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Tina. Bibir Tina masih saja cemberut karena mood nya sudah terjun bebas. Kemudian ia melangkah masuk ke dalam kantor, sementara mobil Tina dibawa pulang oleh Pak supir.

"Loh, loh, itu mobilnya mau dibawa kemana mbak?" tanya Jo heran. Karena ia kira Pak supir akan menunggu di sini.

"Pulang," jawab Tina singkat.

"Terus, nanti kita pulangnya gimana?"

"Ya kamu pikirin sendiri, lah! Kamu kan asisten!" jawab Tina galak, membuat Jo lagi-lagi hanya mampu menggaruk-garuk kepalanya.

"Pokoknya, selama kerja di sini, kamu harus menjaga nama baik perusahaan. Jangan melakukan hal-hal aneh yang bisa mencoreng nama perusahaan. Ngerti?" Tina terus bicara tanpa menoleh ke arah Jo. Tapi langkahnya terhenti saat ia tak mendapatkan respon apapun dari asisten barunya itu.

"Jo? Kamu ngerti nggak?" Tina yang merasa kesal akhirnya menoleh ke belakang, dan alangkah terkejutnya dia saat melihat Jo sudah tidak berada di belakangnya. Lelaki itu sedang berdiri di dekat pintu masuk, sibuk mengepel lantai.

"Aduh, nak, nggak usah, biar ibu saja. Ini kan memang pekerjaan ibu," Tukas ibu-ibu office girl kepada Jo.

"Nggak papa Bu. Saya kasihan ngelihat Ibu kerja sendirian,"

"Tapi, saya kan...Astaga, Bu Tina!" Tukang bersih-bersih itu langsung menundukkan kepalanya saat melihat Tina berjalan ke arah mereka dengan wajah kesal.

"JO!" seru Tina yang membuat Jo terperanjat. "Lo ngapain?!"

"Eh, mbak, ini loh, saya bantuin ibu-ibu ini ngepel. Kasihan banget ngepel sendirian," ujar Jo tanpa merasa bersalah.

"Maaf Bu, saya nggak bermaksud nyuruh masnya ngepel. Udah saya larang, tapi beliau tetap bersikeras," ujar si office girl dengan wajah ketakutan.

Tina hanya bisa menghela napas panjang. Rasanya dia sudah tak sanggup lagi untuk marah-marah dengan pria di depannya itu.

Benar-benar sial! Umpatnya kesal.

1
Nanik Arifin
ngapain mood terjun bebas Tin ? harusnya mood Andra yg nyungsep ke jurang. apalagi klo ketahuan tnyata Jo anak konglomerat & Jo hanya anak Art. bukan cuma yg nyungsep ke jurang, tapi Nancy juga 🤭
VALLENDA: 😍😍😍😍😍
total 1 replies
mamah fitri
salut ma author bisa buat cerita genre komedi yg setiap kali baca bener2 menghibur.. alurnya jelas dan tata bahasanya bener2 bisa dicerna
VALLENDA: huhuhu, makasih kakak, jadi terhura🥺🥺
total 1 replies
mamah fitri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
VALLENDA: terlalu terang-terangan dia 🤭
total 1 replies
Azzahra Asyilla
aduhh si Andra seperti hantu saja sering nongol tiba²
VALLENDA: hahaha
total 1 replies
VALLENDA
Assalamu'alaikum, selamat membaca bab 32😍😍😍
yellya
wahh jo sultan keknya neh 🤔🤔
VALLENDA: hmmm 🤔🤔
total 1 replies
mamah fitri
kok dilempar sih? aku masih mau kok diberi gratis 😂😂😂😂
VALLENDA: biasa kak, holang kaya
total 1 replies
Azzahra Asyilla
jangan² aslinya Jo anak orang kaya nih,,semoga nanti Jo bisa bertemu dengan orang tuanya
VALLENDA: apa iya? 🤔
total 1 replies
VALLENDA
Assalamu'alaikum, ayo ramaikan sebelum dapat undangan nikahan Tina dan Jo😍
yellya
aduuuhh tina tina,blm sadar segitu bucinnya kamu sama mas jo, smpe2 ngarang cerita bgitu 🤣🤣🤣🤣🤣
VALLENDA: hihihi, nggak Terima dia kalau ada saingan 🤭🤭
total 1 replies
Riaa Imutt
ya gimana kenalan jo cm pak sar
lagian, orang baru dgn pengetahuan terbatas suruh mikir sendiri..
VALLENDA: Tina emang agak laen kak🤭
total 1 replies
Nanik Arifin
haisshh.... bukannya berlaku lembut & manis, menyesuaikan dg Siti, malah ngeluarin tanduk & arogan. Tina... Tina... 😔🤦🏻‍♀️
VALLENDA: udah kebiasaan sejak lahir sih kak🤭
total 1 replies
Eva Karmita
astaghfirullah Tina jgn gitu dong kasihan Siti dia cuma kangen aja sama Jo karena Jo teman masa kecilnya ya mungkin Siti punya perasaan ke Jo tapi Jo nya kan belum tentu , jadi jgn gadi"dah kamu Tina 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
cemburu boleh tapi jgn gitu juga kali pakai ngaku hamidun segala 😩
VALLENDA: betul kak
Azzahra Asyilla: itu saking cemburunya si Tina Tun kak,jadi begitu deh,,tapi dia masih gak sadar juga kalau udah cinta sama jo
total 2 replies
mamah fitri
tina lupa klu keadaan bisa berbalik ... awas ntar malllluuuuuuuu wkwkkwkwwkwk
VALLENDA: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
VALLENDA
Assalamu'alaikum...

wkwk, Tina manas-manasin siti🤭🤭
Hikmal Cici
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
VALLENDA: thankyou akak
total 1 replies
Eva Karmita
Jo kamu memang keren 👍🥰
VALLENDA: jo: aku gitu loh😚
total 1 replies
Azzahra Asyilla
Tina dah cinta tapi gengsi
VALLENDA: apa iya tin? 😉
total 1 replies
VALLENDA
Assalamu'alaikum, selamat membaca bab 29 gaes😘😘😘
Azzahra Asyilla
ujungnya selalu tak terduga ,,,,Jo emang top bgt
VALLENDA: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!