NovelToon NovelToon
Legacy Of Primordial

Legacy Of Primordial

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Roh Supernatural / Fantasi Wanita
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Miss Pride

⚠️ Mohon di baca dulu deskripsinya 🙏🏻

Genre : Action, Fantasy, Mystery, Supernatural, Horror-Thriller, Psychological, Adventure

⚠️ Jangan Bom Like!

Sinopsis :

Seina, seorang putri Count yang terlahir dengan tubuh lemah dikucilkan setelah kematian ibunya.

Karena dia tidak dapat menahan penghinaan demi penghinaan yang datang padanya, dia memutuskan untuk pindah ke pelosok desa.

Bersama Millie dan Rin sebagai keluarga barunya, dia akan mendapati dirinya dalam penemuan tentang kebenaran di balik kematian ibunya.

Apa yang akan dia lakukan selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Pride, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Legenda Penyihir

Sore Hari.

Di sebuah alun-alun yang terletak di tengah desa Reum yang ramai, aku melihat Rin berjongkok di bawah sebuah pohon oak.

Aku akan menghampirinya, tapi seseorang datang pada Rin terlebih dahulu. Itu adalah orang kepercayaan Rin, ‘Ven’, seorang anak laki-laki dengan tinggi sekitar 170 cm dengan rambut dan mata coklat.

Dia adalah seseorang dengan penampilan biasa di desa ini.

Aku mengamati keduanya dari kejauhan saat mereka saling memberikan senyuman yang menawan.

"Rin, bukankah kamu seharusnya sedang mengurung diri di rumah sambil terkubur di antara tumpukan buku?"

Saat itu, aku mendengar Ven berbicara, suaranya jelas membawa kecemburuan.

Rin menjawab, tetap mempertahankan senyum di wajahnya.

"Ayolah, apa kak Seina tidak pernah memberitahumu? Bahkan seorang algojo membutuhkan istirahat! Aku sudah terkurung begitu lama, aku butuh istirahat."

Sepanjang pagi, aku memang telah menyeret dia untuk belajar. Bagaimanapun, Millie memaksaku untuk melakukannya. Tentu saja, itu dengan dalih bahwa Rin akan segera ikut ujian.

Jujur, aku malas untuk melakukannya. Tapi karena Millie yang memintanya, aku tidak punya pilihan.

Kemudian, aku mendengar gumaman menarik dari Rin, itu tepat setelah kami mengakhiri pelajaran. ‘Sepertinya aku harus mencari tahu kembali tentang kisah Penyihir di desa ini.’

Sedari dulu, aku begitu tertarik untuk memperoleh kekuatan khusus. Namun, karena aku dinyatakan sebagai anak yang terlahir dengan tubuh lemah dan tidak memiliki mana, aku tidak dapat mengambil jalan yang sama dengan orang yang terlahir dengan mana.

Tentu saja, tidak dapat mengambil jalan yang sama bukan berarti tidak ada jalan. Seperti yang pernah Millie katakan, ‘ada sebuah cara tertentu bagi orang biasa untuk memperoleh kekuatan khusus’.

Aku selalu mengingat akan hal tersebut. Karenanya aku langsung tertarik dengan gumaman Rin dan membuntutinya sampai ke sini.

"Hei Ven, ceritakan kembali tentang kisah Penyihir di desa padaku."

Ven tampaknya tidak mengerti maksud Rin saat dia mengerutkan alisnya.

"Cerita tentang Penyihir?"

"Ya, dulu ada seorang Penyihir di desa Reum, kan? Tapi katanya dia sudah meninggal, dan seekor burung hantu hinggap di atas peti matinya. Hanya setelah burung hantu itu pergi, peti mati si Penyihir baru di bawa keluar."

Ven tampak tercerahkan saat dia menambahkan pada cerita Rin.

"Oh~ dan kemudian, peti mati itu menjadi sangat berat, kan? Butuh sembilan ekor sapi jantan untuk menariknya!"

Aku semakin tertarik pada topik mereka, sementara Rin mendesak Ven untuk menceritakan lebih banyak.

"Sudah berapa lama itu terjadi!?"

"... Mana aku tahu? Aku hanya mendengarnya dari ayahku."

Rin bangkit, matanya berkilat-kilat penuh tekad saat dia berbicara.

"Kalau begitu, ayo temui ayahmu!"

Aku tahu Rin selalu menjadi gadis yang suka bertindak, tapi aku tidak tahu apa yang membuatnya begitu bersemangat untuk menyelidiki hal ini. Tidak, bersemangat kurang tepat untuk menggambarkannya, itu lebih seperti ... terburu-buru.

“Hmm... jika dia begitu terburu-buru ... jangan bilang, dia juga memikirkan hal yang sama denganku!?”

Aku dan Millie tahu kalau Rin terlahir sebagai pemilik mana, tapi aku juga tahu kalau dia tidak memiliki cara untuk menggunakannya.

Sejauh yang aku lihat sampai sekarang, jelas dia memiliki ketertarikan pada kekuatan, itu tampak jelas setiap kali dia melihat Millie menunjukkan beberapa triknya saat latihan.

Dan sekarang, setelah dia semakin jelas tentang cerita-cerita di desa, dia pasti semakin penasaran.

“Ck, aku saja selalu menahan selama ini, tapi gadis ini...”

Aku menggerutu.

Di mata Millie, menyelidiki kekuatan khusus sama saja dengan bermain api. Karena itulah aku selalu menahan diri sampai saat ini. Tapi jika Rin melakukannya, aku merasa bahwa aku tidak akan bisa lagi menahan diri.

Ini bukan hanya karena aku sendiri menginginkan kekuatan khusus, tapi gadis itu terlalu nekat dan ceroboh. Jika tidak ada seseorang yang memberi dia batasan, aku tidak tahu masalah apa yang akan menunggunya di masa depan.

Saat itu, Ven menatap Rin dengan kebingungan yang terukir di wajahnya.

"Mengapa kamu sangat ingin mengetahuinya?"

Rin menatap Ven dengan mata layu. Aku sepertinya mengerti apa yang dia pikirkan, itu pasti seperti, ‘mengapa orang ini kesulitan untuk memahami hal yang begitu sederhana?’

Tentu saja itu hanya tebakanku. Saat itu, Rin memilah kata-katanya dan menjawab.

"Uh... aku hanya ingin tahu sudah berapa lama legenda Penyihir itu."

Meski begitu, Ven masih terlihat bingung. Jika itu aku, aku pasti sudah mengeluh ‘kenapa seseorang harus repot-repot menjelaskan kepada orang yang tidak mengerti seperti dia?’

Namun berbeda denganku, Rin hanya menyunggingkan seringai yang biasa dia tunjukkan ketika dia akan menipu seseorang.

Saat itu, aku melihat Ven sedikit tersentak saat dia mundur dua langkah. Dia pasti merasakan sesuatu yang salah. Aku bertanya-tanya dari mana Rin mempelajari senyuman itu. Dariku? Sepertinya tidak mungkin, aku tidak pernah melihat wajahku membuat seringai selicik itu.

Membetulkan dress gelapnya, Rin berkata.

"Aku yakin legenda Penyihir itu layak untuk kita perhatikan."

"Apa yang begitu penting tentang hal itu?"

"Tidakkah kamu penasaran apakah memang ada seorang Penyihir di masa lalu, di desa ini?"

Rin melanjutkan dengan ekspresi serius.

"Pikirkanlah, temanku! Jika itu adalah legenda yang bohong, itu pasti tidak akan memiliki detail spesifik seperti waktu, tempat, dan latar belakang karena mudah diversifikasi oleh siapapun. Namun dalam legenda Penyihir di desa Reum, beberapa dari hal itu telah disebutkan. Tidakkah menurutmu itu agak aneh?"

Aku setuju dengan Rin. Jika cerita itu memang rekayasa, maka akan terlalu mudah bagi seseorang untuk membeberkan kebohongannya.

Ven menimpali dengan sedih.

"Tapi itu sudah lama sekali ..."

Dengan senyum lebar, Rin menjelaskan.

"Aku juga mengacu pada orang-orang yang ada saat legenda itu pertama kali beredar. Mereka pasti bisa dengan mudah memastikan apakah ada Penyihir yang tinggal di desa Reum pada saat itu atau tidak. Dan karena legenda tersebut telah diturunkan dari generasi ke generasi, kemungkinan besar legenda tersebut didasarkan pada peristiwa nyata."

Bahkan sampai sejauh ini, Ven tetap tidak yakin.

"Tetapi ketika kamu mengarang cerita, kamu sering menggunakan frasa seperti ‘lebih dari seratus tahun yang lalu,’ ‘berabad-abad yang lalu,’ ‘lama sekali,’ untuk membuat mustahil bagi siapa pun untuk memverifikasinya."

"Itulah sebabnya aku perlu memastikannya dengan ayahmu."

Jawab Rin, dengan tatapan licik di matanya yang berkata, ‘Kamu paham maksudku dengan ini, bukan?’

"Itu benar ..."

Ven akhirnya mengangguk pelan, menerima penjelasan Rin, tapi aku bisa melihat bahwaa dia tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Melihat mereka akan meninggalkan alun-alun, aku segera mendekat dan memanggil Rin.

“Rin.”

“... Eh, k-kakak perempuan... um, apa yang kamu lakukan di sini?”

Aku bingung. Apa yang harus aku katakan untuk menjawab pertanyaannya? Bagaimanapun aku tidak bisa mengatakan bahwa aku telah mengamati percakapan mereka cukup lama.

Merenung sejenak, aku membuat alasan.

“Aku bosan, jadi aku mencarimu.”

“... E-eh, begitu ya~”

Namun Rin segera menjadi gelisah setelah aku memberikan jawaban. Apakah dia berpikir untuk menyembunyikan niatnya padaku? Itu bodoh jika dia berpikir untuk melakukannya.

“Tidak perlu berbohong padaku. Aku sudah mendengar apa yang kamu dan Ven bicarakan.”

“... Eh? Eh~ kakak perempuan... tolong jangan katakan itu pada Millie~”

Sementara Rin memohon dengan sepenuh hati, aku melirik Ven dan menunjuk dengan daguku. Ven mengerti apa yang ku maksud dan segera memimpin ke rumahnya.

1
Nanaia™
Perkembangannya keren thor dari sini💪💪
@ero_Lisa🐾
🌹🌹Meluncur
@ero_Lisa🐾
Seru nih /Angry/
أَشْرَف
Ngopi dulu thor/Coffee/
Aili: makasih kak giftnya
total 1 replies
si ciprut
bagaimana tadi...?
si ciprut
bikin novel tahuuu...
si ciprut
kui ngapain tumpukan🤣🤣🤣🤣
Aili: /Shhh//Shhh/
total 1 replies
si ciprut
Pride
arep ngaku dosa po...???
si ciprut: kok ngerti nek Ono koyo ngono hayo
Aili: /Grievance/anu
total 2 replies
si ciprut
Aku sudah mulai paham.
tapi kudu lanjut kie...
Aili: wkwk/Facepalm//Facepalm/

y kudu lanjut rek,, sepi ngene kyok kuburan🤣😭😭
si ciprut: masa ga lanjut.
kan .emang kudu sampai akhir. Ben ngerti ceritane.
sekalian nyontek titik lahh
🤣🤣🤣
total 3 replies
si ciprut
koyo Reog noooo
si ciprut: lhaahh
kemlinting
Aili: kok iso runu ki lohh/Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
si ciprut
wkwkwkkwk
gimana gimana
🍒⃞⃟🦅
bhasa gaulnya aga laen/Blush/
أَشْرَف
3 iklan 1 🌹meluncur /Hey/
🍒⃞⃟🦅
burung hantu di legenda desanya?
serius/Scare//Scare/ baru aja lepas dari maut loh dia /Gosh//Toasted/
🍒⃞⃟🦅
/Scare/kok malah dijelajahi sih

emngnya nggk takut apa/Shame/
أَشْرَف
Aku menunggu MC dpt kekuatan /Determined/
夢見る者
Lanjut thor
Zizi
2 bunga biar makin smngt 🌹🌹
Aili: thanks zii
total 1 replies
أَشْرَف
Ditunggu kelanjutannya thor
Pena kinara
Yuhuuu
aku mampir
nanti aku lanjut bacanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!