Ganti deskripsi karena author menyerah. Susah banget menulis hal yang sudah berlalu puluhan tahun yang lalu.
Seorang gadis sempurna dari keluarga baik-baik menjadi korban nafsu binatang pemuda kaya raya hanya karena dendam karena ditolak cintanya.
Bagaimana cara dia mengatasi supaya bangkit dari keterpurukan?
Sebuah kisah yang terinspirasi dari kisah nyata. Hanya terinspirasi saja. Tidak berusaha memotretnya lebih jauh karena pengetahuan author tidak sedalam itu.
Maaf jika tidak memuaskan beberapa pihak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sophie Nara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KKN. Kencan Kencan nyata
Sudah 1 bulan dari target 3 bulan KKN itu dilakukan. Sudah terlihat hasilnya yang terreport dalam laporan KKN mereka. Sementara hasil sampingan yang diinginkan juga mulai nampak mahasiswa sudah mulai berpasangan. Mungkin penyakit Cinta karena terbiasa mulai menjalari setiap anggota KKN.
Andi, mahasiswa fakultas Pertanian sepertinya tertarik dengan Karina. Dia sering menitipkan salam melalui Wira.
"Rin, dapat salam dari Andi. Anak kelompok sebelah."
"Salam balik aja ya Wir.. "
"Ngajak ketemuan di tempat Mie Ayam."
"Aduh, malu. Boleh ajak teman nggak?"
"Ya enggaklah.. Masa mau ngomong rada serius ada nyamuknya."
"Nggak mau kalau kaya gitu!"
"Aku bilangin dulu ke Andi. Eh, Rin Andi itu tajir lho.. Dia punya percetakan dekat kampus!"
"Bagus dong. Sejak kuliah sudah wirausaha!"
"Bentar ya.." dikeluarkannya Ponsel kecil dari saku celananya. "Ndi, cewekmu ngga mau nih.. Masa pengennya ngajak 1 kelompok? akan aku jadi enak.."
"Iya udah. 1 kelompok ya.. Jangan nambah-nambah!"
"SIP"
"Rin, dia mau tu.."
"Teman-teman, nangi sore kita di traktir sama Andi di mie ayam dekat simpangan sono noh!
Satyo, kamu yang tulis listnya ya..
Wira: Mie ayam Paha!"
"OK Bos. Siyap Laksanakeun.. " Satyo tertawa tawa. Setelah tiap hari makan ikan, rasanya makan Mie Ayam adalah anugerah terlezat..
Sorenya kelompok Karina makan besar. Sementara Andi menjawil pundak Karina.
"Rin, bisa ngomong sebentar?"
"Hmmm apa Ndi?"
"Ehm.. kamu udah punya pacar belum sih?"
"Belum.. "
"Boleh ngga aku jadi pacarmu?"
"Ngga.. "
"Kok ngga sih? Kenapa?"
"Nanti selepas KKN, Kamu bakal berubah pikiran. Kita disini cuma cinlok Ndi. Mending kamu pikirin dulu aja. Lagipula, aku tidak seperti yang kamu pikirkan.. "jawab Karina.
"OK, besok setelah KKN, aku nanyain lagi. biar kamu tau kalau perasaanku ngga berubah.."
"OK."jawab Karina.
Dalam perjalanan pulang, Andi dipeluk Wira. "Gimana Ndi?"
"Kata dia, mungkin saja aku cinlok ma dia. Trus dia bilang kalau nembaknya setelah KKN aja, gitu. "
"Ya sudah, besok ajalah Ndi!"
"Tapi tiap hari liat dia kok ngga bosen-bosen ya? Aah body n wajahnya itu seksi abis Wir...!"
"Yeee.. mesum aja otak Lu! Jangan kencang-kencang ngomongnya. Nanti kalau dia dengar, kamu bisa di tuntut ma dia. kamu bakal kena banyak pasal tentang pelecehan. Dia terpandai di angkatannya Ndi!"
"Cantik dan pintar. Perpaduan maut!"
"Iya. Dia tidak bisa diremehkan. Bisa habis kamu jika main-main ma tu cewek!"
......................
Karina berbaring menatap deretan genting di kamar rumah base camp itu. Ah, mereka begitu ceria. Penuh cinta. Saling bermain mata.. menggoda hati. Menyampaikan surat cinta..Menyampaikan salam. Kemudian berkencan.
Tadi siang pun dia didekati oleh Albar. Namun karena Program kerjanya tidak berhubungan, akhirnya Albar terpaksa pergi dan ditarik oleh satu teamnya.
Sedangkan dirinya, hanya ada Geo. Apa kabar dengan Radit? Apakah dia berani mencintai orang yang telah merusaknya itu? Apa kata orang-orang? Bukankah itu bisa menjadi boomerang... Apa kata Bapak dan Mas Guntur? Bukankah dengan berani mencintainya berarti kemarin adalah perbuatan suka sama suka? Bagaimana jika pemerkosa menikah dengan yang diperkosa? Seperti suatu yang tidak etis.
"Kenapa cinta datang terlambat? Kenapa dulu aku begitu gengsi hingga mengucapkan hal-hal buruk sehingga terjadi hal yang memalukan itu?"ujarnya dalam hati..
Beberapa tahun ini, Karina tidak berani menemui Radit. Namun dia membiarkan Geo menemuinya walaupun Bapaknya menghardiknya. Ah.. seandainya waktu bisa berputar kembali. Namun jika berputar kembali, apakah dia bisa tetap mencintai Radit karena Pemuda itu berubah karena bimbingan yang tulus di penjara..
