NovelToon NovelToon
Aku Gadaikan Harga Diriku Demi Ibuku

Aku Gadaikan Harga Diriku Demi Ibuku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Konflik etika / Romansa
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: dewidewie

Seorang gadis bernama Syafana yang rela menggadaikan harga dirinya demi ibunya yang selalu menuntut kemewahan dan popularitas.
Mampukah Syafa menjalani perannya sebagai wanita simpanan seorang pria kaya raya yang dingin dan kejam.
Dan apakah pengorbanannya akan dianggap oleh ibunya atau bahkan akan semakin membuat dirinya menderita.
Dan apa benar seorang ibu tega merusak masa depan putrinya sendiri ?
untuk menemukan jawabannya, mari kita simak di dalam novel terbaruku .
Jangan lupa like dan subscribenya ya 🌹💞

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 9

Rania menutup kembali pintu kamar adiknya dan berjalan menuju pintu depan karena pagi pagi sekali ada yang menekan bel .

Ceklekkk.

Mata Rania membulat seketika melihat siapa yang berdiri di depannya " Sasa, darimana saja kamu sudah beberapa hari tidak pulang ?"

Sasa tersenyum dan melepaskan kacamata hitamnya " kak Rania, saya baru saja dari Paris kak ada urusan penting di sana "

Rania terdiam mendengar jawaban Sasa yang seperti biasanya.

Sasa melangkah begitu saja menuju ke kamarnya, namun suara Rania tiba tiba menghentikan langkahnya " Sasa tunggu !"

Sasa pun berhenti dan menoleh kepada kakak iparnya itu .

" tunggu , kakak mau bicara berdua denganmu" ucap Rania .

Sasa mengeryitkan keningnya" kak Rania , kita kan berdua ya kakak tinggal bicara saja ".

" bukan di sini , ayo ikut kakak " Rania meminta Sasa mengikutinya ke taman belakang.

Di sana Rania duduk dan mulai meminta penjelasan tentang kondisinya mengenai keadaan rumah tangganya.

Sasa memijat pelipisnya " kak, kenapa membahas ini sih ?"

Rania mendengus kesal " hhh, karena aku perduli dengan adikku , kalian sudah 5 tahun menikah tapi sepertinya belum ada tanda-tanda kamu hamil dan seperti ada sesuatu yang kalian sembunyikan dariku ''

Sasa pun tersenyum tipis " kak, sebenarnya masalahnya bukan padaku tapi pada adikmu kak " bohong Sasa untuk menutupi kesalahannya.

Rania menjadi semakin bingung " apa maksudmu Sa?"

" iya kak, sudah satu tahun terakhir ini Ray bersikap dingin padaku, bahkan kami tidak pernah bercocok tanam bagaimana ada benih di rahimku ?" ucap Sasa .

Rania pun tersentak dan tidak mempercayai perkataan adik iparnya begitu saja " benarkah"

Sasa tersenyum merasa usahanya untuk membela diri telah berhasil .

" baiklah kak, Sasa capek mau istirahat" Sasa pun melangkah pergi bak model menuju ke kamarnya dan meninggalkan Rania yang terdiam dengan semua pikirannya.

Di dalam kamar Sasa segera merebahkan tubuhnya di atas ranjang king size milik suaminya.

Ray baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk dililitkan di bawah pusar.

Sasa tersentak melihat pemandangan langka itu , dia pun beranjak dan berjalan mendekati suaminya dengan senyum dan pesonanya.

" Ray, kamu semakin ganteng saja " ucap Sasa .

Ray menyeringai dan membuang muka .

Sasa semakin mendekati Ray seraya melepaskan kancing bajunya karena melihat Ray yang kekar dan seksi nafsunya mulai naik dan tidak bisa untuk dikendalikan " Ray , aku merindukanmu sayang "

Sasa yang tidak tahu malu pun sudah dalam keadaan hanya mengenakan dalaman saja dan memeluk Ray namun Ray segera menepisnya dengan kasar " singkirkan, aku tidak mau kamu mengotori tubuhku "

Deg

Buliran air mata Sasa mengalir begitu saja " Ray , aku ini masih istrimu , aku berhak atas dirimu, kenapa Ray kamu tidak meminta penjelasan dariku kenapa sampai aku bisa melakukan itu bahkan Reza adalah sahabatmu sendiri "

Ray mengeryitkan keningnya " dengar ya , kamu kira aku perduli, o iya kalau kamu menganggapku suamimu kenapa kamu tega menodai ranjang pernikahan kita , kamu sudah obral tubuh kamu pada laki laki lain bahkan sahabatku sendiri "

"Ray aku mohon maafkan aku , aku memiliki alasan sendiri kenapa ini aku lakukan? Kamu kan tahu Ray aku sangat mencintaimu bagaimana mungkin aku dengan sengaja menodai pernikahan kita tanpa alasan " ucap Sasa sambil terus memegangi tangan Ray dengan paksa.

Ray menghempaskan tangan Sasa dan berjalan ke arah lemari ganti " lebih baik kamu pakai kembali bajumu dan pergi dari sini ,aku tidak mau moodku berubah gara gara sikapmu yang menjijikan, o iya lagi pula aku sudah tidak perduli dan aku tidak butuh penjelasan darimu atau dari siapapun !, apa yang ku lihat sudah cukup membuktikan semuanya "

Sasa terdiam dan terpaku di dalam kesedihan karena sikap suaminya yang seakan terus memojokkan dirinya.

Ray kembali masuk ke kamar mandi untuk memakai bajunya dan bersiap ke kantor .

Sasa masih terdiam dan mematung di sisi ranjang dengan gejolak birahi dan pikirannya.

Ray yang melihat dengan jijik pun segera melangkahkan kakinya keluar kamar dan bergabung dengan keluarganya untuk sarapan.

Di meja makan Rania mencoba untuk mencari kesempatan menanyakan kepada Ray .

" ma, kenapa mama tidak makan ?" tanya Dave sambil mengunyah makanannya.

Ray dan dan Nathan tetap melahap makanannya dan sekilas menatap Rania.

" om , hari ini sepertinya om sangat segar , apa karena Tante Sasa sudah pulang jadi om bisa "

" diam kamu !" potong Ray kemudian menghentikan makannya dan pergi ke kantor lebih dulu tanpa mengatakan sesuatu membuat Nathan ,Dave dan Rania terdiam menatapnya dari belakang.

Rania mengusap wajahnya dengan kasar

" pa, papa tahu tidak apa yang terjadi dengan Ray akhir akhir ini ?"

Dave pun menggeleng perlahan.

" memangnya kenapa? " tanya Dave .

Rania mendengus kesal " aku merasa ada yang tidak beres dengan Ray dan Sasa , apa benar Sasa memilik bisnis di luar negeri , terus kenapa aku jarang sekali melihat kemesraan mereka lagi , dan mengapa juga Ray mau menjual apartemennya, aduh pusing mama "

Nathan tersenyum dan meneguk air mineral di gelas yang berada di depannya" mungkin om sedang butuh uang "

Uhukkkk

" ngaco kamu , ya tidak mungkin Ray butuh uang sampai menjual apartemennya, walau bagaimanapun dia memiliki aset dan saham yang besar di beberapa perusahaan besar ,selain itu perusahaan yang baru saja dia pimpin juga maju pesat " ucap Dave yang kaget mendengar jawaban putranya itu.

Nathan tersenyum kemudian beranjak mengambil tas kerjanya dan bersiap untuk ke kantor " ya barangkali saja pa, kita kan tidak tahu ".

Rania menatap tajam ke arah Nathan " kamu mau bawa motor lagi !"

" iya ma , enakan naik motor cepat sampai " jawab Nathan dengan senyum khasnya dan jurus maut rayuan kepada mamanya karena sebenarnya mamanya tidak mengijinkannya membawa motor .

" tapi awas kalau telat sampai kantor , mama akan selalu telp papa untuk menanyakan kamu sudah sampai apa belum " ucap Rania sedikit emosi.

Nathan pun mengangguk dan tersenyum kemudian berjalan ke luar menuju motornya yang diparkir di garasi.

💞💞💞

" selamat pagi pak Ray" sapa Alan dan beberapa karyawan.

Ray tidak menjawab dan pergi begitu saja tidak seperti biasa yang hanya tersenyum kecil .

Alan dan karyawan lainnya pun saling menatap penuh tanda tanya.

Dan di saat yang bersamaan Syafa yang sedang sibuk dengan laptopnya pun tanpa sengaja menata ke arah Ray yang berjalan di depannya.

Ray balik menatap ke arah Syafa namun Syafa menunduk , Ray tahu pasti Syafa malu soal kejadian semalam .

Ray mengalihkan pandangannya dan memasuki ruangannya.

Alan mendekati Syafa " Syafa , laporannya sudah selesai kamu buat , kamu bawa ke ruangannya pak Ray sekarang juga biar dia langsung bisa tanda tangan"

Syafa terdiam sesaat kemudian mengangguk .

Syafa mulai bingung untuk menghadapi bosnya itu .

Dan tiba tiba Tania pun datang ke arah Alan dan Syafa .

" pak Alan , anda kan teman baiknya pak Ray , kenapa sih pak Ray sangat menakutkan, apalagi hari ini seperti singa kelaparan, apa memang dia sedang lapar karena tidak mendapatkan jatah dari istrinya " ucap Tania yang di potong oleh Syafa .

" huss Tania, jaga bicaramu !" gertak Syafa .

Alan mendengus perlahan " ya , itu masuk akal Tania , karena Ray itu pria kesepian, istrinya jarang pulang karena ada bisnis di luar negeri , mungkin juga sudah karatan , hahahaha ".

Tania pun ikut tertawa namun Syafa malah merasa hatinya terluka mendengar kalau Ray ternyata memang masih sering berhubungan dengan istrinya. Dan seketika dia teringat dengan kejadian semalam saat Ray dengan sadar menciumnya dan melahab bibir merahnya hingga meninggalkan bengkak di sana .

Syafa terdiam dengan pikiran dan bayangan kejadian semalam hingga tanpa sadar Ray sudah berdiri tepat di depannya, sedangkan Alan dan Tania memilih pergi untuk menghindari masalah.

1
Ripah Ajha
keren sekaliiiii👍👍👍
Ripah Ajha
baru baca karyamu, ternyata keren sekali Thor👍👍👍
dewidewie: terimakasih kakak
total 1 replies
Teteh Lia
Nathan ada benar nya juga lho... bahaya malam2 sendirian gitu.
Teteh Lia
padahal anaknya udah banting tulang. emaknya malah seenaknya sendiri
dewidewie: emak emak laknat itu kak😆😆😆
total 1 replies
mbok Darmi
knp rey bodoh bicarakan dgn kakakmu dan keluarga mu dgn perlahan mereka pasti mengerti dan mautau dr pd hidupnya terbelenggu dgn istri lucknut tukang selingkuh dan selalu diancam, jd laki2 hrs tegas sama istri modelan sasa yg ada urat malunya
dewidewie: hemmmm
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!