Aku Gadaikan Harga Diriku Demi Ibuku

Aku Gadaikan Harga Diriku Demi Ibuku

Part 1

Syafana Zahira Tanzania adalah seorang gadis cantik yang berusia 23 tahun dan bekerja di sebuah perusahaan sebagai staf bawahan . Dia gadis yang ceria ,smart dengan lesung pipi yang membuatnya memiliki pesona yang luar biasa.

5 tahun yang lalu sebelum perusahaan keluarganya jatuh dan bangkrut, Syafa hidup berkecukupan dan bergelimang harta.

Karena serangan jantung papanya meninggal dunia yang membuat Syafa dan ibunya sangat terpukul, ditambah banyaknya hutang perusahaan yang semakin menumpuk dan gaji para pegawai yang harus segera dibayarkan.

Saat itu Syafa hanyalah seorang gadis berusia 18 tahun yang baru saja lulus SMA sangat mustahil bisa mendapatkan pekerjaan bagus dengan gaji yang tinggi ,dan tidaklah mungkin bisa menanggung beban perusahaan yang begitu besar .Karena itulah dengan terpaksa demi papa agar bisa tenang di sisiNya , Syafa dan ibunya merelakan rumah serta seluruh asetnya disita oleh bank untuk melunasi semua hutang hutang almarhum papanya.

Sekarang Syafa dan ibunya tinggal di sebuah kontrakan sederhana di pinggiran kota , namun Meira ( ibunya )tidak pernah bisa menerima kenyataan dan tetap menuntut kemewahan.

" ibu, memangnya buat apa lagi ibu minta uang sebanyak itu , gaji Syafa sudah tidak penuh lagi , karena harus dipotong kasbon bulan kemarin" _ ucap Syafa sambil merapikan rambutnya yang panjang berkilau dan berwarna coklat

Meira mengeryitkan keningnya _ " terus ibu harus bagaimana Syafa, semua teman ibu sudah memilikinya, ih mana uangku sudah habis lagi "

Syafa mendengus kemudian duduk di sofa sambil memijit pelipisnya _ " bu, tolonglah mengerti , kurangi jalan jalan ibu , hidup kita ini sudah tidak seperti dulu lagi Bu, Syafa hanya bekerja sebagai staf bawahan gajinya juga tidak seberapa "

Meira melotot tajam dan ikut duduk di sofa sambil memonyongkan bibirnya _ " memang ibu ini selalu salah , di mata kamu , di mata semua orang ibu yang salah , semua teman ibu sudah punya tas branded model terbaru, pasti ibu menjadi bahan gunjingan mereka, nasibku memang buruk "

Syafa mendekati Meira dan memeluknya dengan lembut _" bu, berikan Syafa waktu untuk menabung , insyaallah nanti kalau uangnya sudah terkumpul pasti Syafa belikan tas bagus yang sesuai dengan keinginan ibu"

Meira pun mengangguk dan tersenyum kemudian membalas pelukan putri tercintanya itu.

Syafa adalah gadis yang ulet bekerja , selain sebagai staf karyawan dia juga bekerja dimalam hari sepulang dari kantor di sebuah cafe untuk menambah pemasukan.

Malam itu Syafa berlarian dari halte bus menuju cafe tempatnya bekerja karena jadwal masuknya di cafe dimajukan dan itu membuat Syafa harus terburu buru pulang dari kantor.

Bruks

"au , ma-maafkan aku tuan , aku tidak sengaja" _ tanpa sengaja Syafa menabrak seorang pemuda (dengan jaket kulit

dan celana jeans sobek ala anak motor )di pintu masuk cafe.

Laki laki itupun hanya tersenyum dan menolong Syafa yang hampir saja terjatuh tapi Syafa sama sekali tidak merespon dan berlari begitu saja karena sudah terlambat masuk .

" hei nona tunggu ada yang jatuh " _ pemuda itupun berteriak memanggil Syafa namun Syafa sudah tidak mendengarnya dan tetap berlari menuju ruang ganti.

Laki laki itu pun menggeleng dan tersenyum kecil kemudian mengambil sebuah buku diary milik Syafa yang jatuh waktu bertabrakan tadi.

"Syafa , kamu terlambat " _ ucap Nadia salah satu teman kerjanya.

Syafa mengangguk sambil merapikan seragam cafe yang baru saja dia kenakan

_ " iya Nad, karena jadwal masukku dimajukan membuatku harus terburu buru pulang dari kantor "

Nadia tersenyum kemudian mengambil nampan berisi beberapa gelas minuman

_" ayo buruan Syafa , o iya di meja nomor 12 itu adalah bos batu bara dan di meja 17 itu bos minyak ,nah kalau yang itu CEO perusahaan besar , kalau kita bisa mendapatkan salah satu dari mereka wah kita bisa berubah bak putri di negeri dongeng ".

Syafa menjitak kepala Nadia _ " dan kamu terus saja berkhayal, ayo buruan kerja , Nadia Nadia kalau berkhayal itu jangan ketinggian, kita itu hanya orang biasa jangan berharap banyak , bagaikan pungguk merindukan bulan , manalah mungkin"

Nadia memanyunkan bibirnya sambil memegangi kepalanya yang baru saja kena jitak oleh Syafa _ " ye , yang namanya bercita cita itu bolehkan "

" itu mah bukan cita cita tapi halu "_ Syafa tersenyum sambil menggeleng perlahan sebelum mulai bekerja.

Syafa merupakan gadis yang ramah pada teman temannya namun tertutup dan enggan bercengkrama dengan lawan jenis.

Sedangkan Nadia malah sebaliknya dia sering tebar pesona pada lawan jenis apalagi kepada pelanggan cafe yang terlihat mapan dan rupawan namun sayangnya belum ada satupun yang merespon .

Malam itu waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam , Syafa dan beberapa temannya masih sibuk melayani pelanggan cafe .

" mbak , minta minuman satu botol berikan yang beralkohol " _ pinta seorang pemuda yang tidak asing bagi Syafa.

Syafa mengerutkan keningnya _ " maaf tuan , di cafe ini tidak menyediakan minuman beralkohol"

Pemuda itupun tersenyum miring _ " hah , apa , hhh cafe apa ini masa minuman beralkohol saja tidak menyediakan "

Syafa menjadi geram dan mendekatinya dengan bersungut-sungut _" heh tuan , hahh sepertinya aku pernah bertemu denganmu , kamu yang tadi menabrakku "

Pemuda itupun kembali tersenyum _" oh, baru ingat rupanya, hai nona cantik boleh dong kenalan "

Syafa menatapnya tajam _" tidak , kamu bukannya minta maaf , malah minta kenalan "

Pemuda itupun mendekat dan mencubit singkat hidung mancung Syifa yang menggemaskan _" Hai nona , bukannya kamu yang menabrakku , kenapa aku yang harus minta maaf ?"

" anda jangan kurang ajar dong "_ ketus Syafa yang mulai kesal.

Pemuda itu pun menyeringai0 kemudian menunjukkan sebuah diary berwarna dusty pink yang membuat Syafa melotot tajam _" hei tuan , itu milikku , kembalikan!"

Pemuda itupun tersenyum kemudian memasukkan kembali diary itu ke dalam jaketnya _" o iya ini milikmu , ok sebagai gantinya besok aku tunggu kamu di sini di jam yang sama kita makan malam sambil kenalan ok cantik ?".

Syafa mengeryitkan keningnya _" hahh, tidak bisa dijam itu aku harus bekerja "

" aku tidak perduli , pokoknya kamu harus temani aku atau "_ pemuda itupun kembali menatap Syafa yang sudah menunjukkan muka kesalnya.

" atau apa !" gertak Syafa sangat kesal .

Pemuda itupun mendekati Syafa yang bersungut-sungut dan nyaris saja mencium pipi mulusnya kemudian berbisik _" atau kamu mau menjadi pacarku "

" gila kamu ! Pergi ! Aku tidak perduli lagi dengan diary ku !" Syafa sangat kesal dan berteriak membuat manager cafe mendengar dan mendekatinya .

" Syafa , ada apa , kenapa kamu mengusir pelanggan, kamu tahu siapa dia " gertak manager cafe tersebut.

Syafa terdiam dan tertunduk sambil berkali kali meminta maaf .

Di depan semua pengunjung dan para karyawan, Syafa di marahi habis habisan oleh manager cafe tapi pemuda tersebut hanya tersenyum kemudian pergi begitu saja membuat Syafa sangat membencinya

Syafa sangat malu dan hanya bisa tertunduk dengan buliran airmata.

" maafkan saya pak " gumam Syafa di sela sela Isak tangisnya.

" buat apa meminta maaf ,kamu lihat sekarang dia sudah pergi , kamu seharusnya bersikap sopan dan tidak mengusirnya, kamu tahu dia itu tamu langganan di sini, bulan ini aku potong gaji kamu , mengerti !" _ gertak manager cafe .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!