NovelToon NovelToon
Pembalasan Putri Yang Terbuang

Pembalasan Putri Yang Terbuang

Status: tamat
Genre:Tamat / cintamanis / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi
Popularitas:1.5M
Nilai: 4.6
Nama Author: S R

Diandra Anastasya Mulawarman(23th) seorang wanita berparas cantik, mandiri dengan karier yang begitu cemerlang. Siapa sangka disaat detik terakhir kepergian sang ibu, dirinya harus menerima kenyataan bahwa ia adalah seorang bayi yang diadopsi dari sebuah panti asuhan.

Berbekal secarik surat dan sebuah liontin, ia berusaha keras untuk bisa menemukan keluarga kandungnya. Dan sebuah kenyataan pahit kembali ia terima, ternyata istri kedua Papanya merupakan dalang dibalik kematian sang ibu.
Dengan menyamar menjadi orang yang berbeda, ia bertekad untuk membalas orang-orang yang telah menghancurkan keluarganya.

" Kau mengambil Papa dari Ibuku. Maka aku akan mengambil tunangan dari putrimu. Raka Syailendra, kau harus jadi milikku."tekadnya dalam hati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MASUK KE KELUARGA ADIJAYA

" Heuh! Pengacara itu benar-benar kurang ajar. Bagaimana bisa dia akan merampas harta yang telah susah payah aku perjuangkan. "

Nyonya Livia begitu kesal saat Pak Anton menolak tawarannya untuk mengubah surat wasiat suaminya, Pak Burhan. Ini seperti makan buah simalakama baginya. Padahal awalnya ia ingin membuat suaminya mati perlahan. Namun, kini jika suaminya sampai mati, itu artinya sebagian besar hartanya akan menjadi milik yayasan.

Pak Dedy, sang asisten pribadi berdiri. Ia menghampiri wanita tersebut dan memberikan pelukan hangat pada Nyonya Livia.

" Sudahlah. Jangan terlalu dipikirkan. Nanti aku akan mencari jalan penyelesaiannya. " ucapnya menenangkan.

Nyonya Livia mendengus kesal, sudah bertahun-tahun kalimat itu yang selalu saja Pak Dedy ucapkan tanpa pernah ada penyelesaiannya. Jika saja ia tak bermain serong di depan sang suami waktu itu, mungkin kejadiannya tak akan seperti sekarang ini.

Dirinya hanya bisa pasrah kepada Dedy, ia sadar tanpa pria itu dirinya tak akan bisa menjalankan bisnis keluarga. Sejatinya ia hanyalah wanita yang suka berfoya-foya dengan harta yang ia miliki bersama putri semata wayangnya, Lilian Adijaya.

" Ma,, Mama! "

Dedy dengan segera menjauhkan diri dan melepas pelukannya saat terdengar seseorang datang. Keduanya saling menjaga jarak untuk menghilangkan kecurigaan. Pak Dedy menunduk hormat ketika Lilian masuk ke ruang kerja Mamanya.

Gadis itu berlari menghampiri Mamanya dengan raut wajah yang sumringah.

" Ma?! Kabar baik, Ma. Raka, sudah kembali dari Inggris. Dia sudah menyelesaikan S2 nya. " ucapnya sembari memeluk sang Mama penuh semangat.

Senyum Nyonya Livia mengembang sempurna, akhirnya gunung harta mereka kembali juga. Ia yakin sebentar lagi pemuda itu akan melamar dan menikahi putrinya.

Raka Syailendra adalah putra dari konglomerat Giovano Syailendra. Bisnis properti keluarga Syailendra sudah tersebar hampir di seluruh pelosok tanah air dan di beberapa negara manca.

Sudah dua tahun pemuda itu mengambil S2 di luar negeri sambil mengurus bisnis keluarga mereka disana. Ia dan Lilian telah tiga tahun menjalin tali kasih dan dua tahun kebelakang mereka menjalani LDR. Kedua orang tua mereka sepakat untuk menikahkan keduanya setelah Raka menyelesaikan S2 nya.

" Selamat sayang. Sebentar lagi kau akan menjadi Nyonya Syailendra." ucap Nyonya Livia membalas pelukan putrinya.

***

" Permisi Nyonya. Diluar ada tamu yang ingin bertemu dengan anda. " salah satu pelayan menghampiri Livia dan Lilian yang tengah bercengkrama.

Livia mengerutkan keningnya, ia merasa hari ini dirinya tidak memiliki janji temu dengan siapapun. Namun, dengan terpaksa ia keluar untuk memastikan siapa yang datang.

" Mama!!!"

Netra Livia membola seketika saat tiba-tiba seorang gadis udik memeluknya sembari membawa beberapa makanan kampung seperti petai, jengkol dan beberapa sayuran ditangannya.

Wanita itu menyengir mencium aroma yang begitu asing di indera penciumannya. Rasanya ia ingin muntah dengan bau tak biasa itu.

" Lepaskan, gadis kampung! Jangan sembarangan mengaku. Manamungkin aku punya anak sepertimu! Dasar gila!" umpatnya berusaha melepaskan diri, namun gadis itu justru semakin mengeratkan pelukannya.

" Sih, Asih. Sudah lepaskan. Nanti ibumu bisa mati. "

Seorang pria paruh baya berkumis tebal mencoba melepas pelukan gadis tersebut. Ia menaruh ayam yang ada ditangannya, hingga ayam tersebut malah masuk dan berkeliaran di rumah mewah tersebut.

Asih melepaskan pelukannya dan tersenyum sembari mencubit kedua pipi Livia karena gemas. Livia memandang jijik gadis bertompel tersebut, entah mimpi apa semalam hingga dirinya bisa bertemu gadis gila dan kampungan seperti itu.

Ingin rasanya ia membentak dan mengusir gadis itu, tetapi Livia urung ketika melihat ada salah seorang polisi yang mendampingi keduanya.

" Maaf, Pak. Bisa anda jelaskan mengapa anda membawa mereka kesini! Saya tidak pernah mengenal mereka. " ia menatap sinis Asih yang terus-terusan tersenyum tak jelas kepadanya.

Polisi meminta izin untuk masuk dan memberi penjelasan.

" Nyonya, mereka berdua dari kampung. Beberapa hari yang lalu, mereka datang ke kantor polisi dan menanyakan sesuatu pada kami."

" Gadis ini mengatakan ia ingin ke kota untuk menemui keluarganya, tetapi dia hanya diberi secarik kertas ini dan sebuah liontin oleh neneknya yang baru meninggal. Katanya ini adalah milik dari orang tuanya. Kami mencari informasi dan ternyata dalam liontin ini terdapat foto Almarhum Nyonya Sheina dan Pak Burhan."

Ragu-ragu Livia mengambil kedua barang tersebut, ia tahu betul bahwa liontin itu benar-benar milik Sheina. Ia melirik gadis yang saat ini tengah terkagum-kagum dengan kemewahan rumahnya.

" Apa iya gadis udik ini putri dari Sheina? Sungguh sulit dipercaya. " batinnya ragu.

" Maaf, Pak. Saya tidak yakin, jika gadis ini adalah putri Sheina." sangkalnya.

Pria paruh baya itupun menyela pembicaraan. Lelaki yang bernama Pak Parno mencoba untuk menjelaskan.

" Maaf, Nyonya. Gadis ini memang putri Nyonya Sheina. Dulu kakak saya mengambilnya dari panti asuhan lantaran beliau hidup seorang diri. Ibu panti mengatakan bahwa Nyonya Sheina berpesan sebelum meninggal bahwa kakak saya harus menyerahkan amplop dan liontin itu ketika Asih sudah besar."

" Tadinya kakak saya menolak karena terlalu sayang dengan Asih. Akan tetapi, ternyata Alloh keburu mengambil beliau. Saya sebagai adik belum sanggup untuk membiayai hidup Asih karena saya sendiri serba kekurangan. Jadi saya putuskan untuk membantu asih mencari orang tuanya. " jelas lelaki itu sambil menggerak-gerakkan ujung bibirnya.

" Kata Pak Polisi bilang, ini istri kedua Bapak eh Papa. Jadi saya harus memanggilnya Mama. " tambah Asih sembari tersipu hingga membuat Livia semakin jijik.

Dengan terpaksa Livia membiarkan mereka tetap disana hingga Polisi pergi meninggalkan kediamannya.

Kini taringnya mulai muncul, tak tahan rasanya ia ingin membentak gadis kampung tersebut.

" Hei, manusia udik. Tempat kalian bukan disini. Rumah ini terlalu bagus untuk orang-orang kampung seperti kalian! " bentaknya kesal.

Asih kini justru menangis semakin kencang seperti anak kecil.

" Huuuuaaaaa...Mama kenapa mengusirku. Aku ini anak Mama. Aku mau bilang lagi nanti sama Pak Polisi! " teriaknya sambil menangis. Pak Parno mencoba menenangkan.

Livia cukup gentar jika ini berhubungan dengan polisi. Pasti namanya yang terkenal baik dan berjiwa sosial tinggi akan tercoreng gara-gara masalah ini.

" Aaaaaaaaa...."

Mereka terkejut saat mendengar teriakan dari kamar atas. Buru-buru mereka berlari menuju kamar Lilian.

Netra Livia membola melihat putrinya ketakutan dan seekor ayam jago tengah berada di tengah ranjang putrinya.

" Ma, singkirkan ayam itu dari sana. Jijik, Ma. " rengek Lilian.

Mereka semakin melongo saat ayam tersebut dengan santainya membuang kotoran di ranjang Lilian.

" Aaaa,, Pria tua! Cepat singkirkan ayam itu dari ranjang putriku! " teriak Livia tak kalah histeris.

Asih menyeringai penuh kemenangan, ini sungguh pertunjukkan yang cukup menghibur hatinya.

" Ini baru permulaan, Nyonya. Tunggu kejutan-kejutan berikutnya. Salam kenal dariku, Diandra." batin Diandra senang.

Bersambung.....

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini. Kasih like, koment, rate lima n vote seikhlasnya buat karya terbaruku. Makasih sebelumnya🤗

1
norah selen
hamil udah dindra
Ema Marlina
thor ceritanya bagus, aku suka.
£rvina
Luar biasa
Muhammad Bagus
justru mmg begini la adanya. bahkan lbh mantep lagi maknya jg kena. Livia mmg jahat. tapi Lilian kan dah dewasa seharusnya dia bs berpikir dan memilih mau jadi org baik atau jahat. lah dia memilih ikut ibunya.

banyak ko orgtua jahat anaknya baik. contoh nyata di kehidupanku.

ini kan si Lilian jg mendukung tindakan ibunya. ngapain si tokoh jahat dibuat ada kasian2.
Rafinsa
Luar biasa
Rafinsa
good job diandra
R yuyun Saribanon
lg goblok diandra bukan cerita ketika diancam
R yuyun Saribanon
kalau cuman gagalkan pernikahan itu masi bisa terima..cuman menggalkan rwncana balas dendam dan mencelakakan diandra dan papanua itu biadab..pedahal dia tangan kanan diandra...
R yuyun Saribanon
lah thor.. kan taunya raka sdh melakukan hub badan n nertanggung jawan..ko disini dia menjaga kesucian.. walau benar diandra masi suci...kamu lupa ya thor
R yuyun Saribanon
ibu yg jahat, anak yg jd korban
R yuyun Saribanon
lah diandra kamu once..dah kepepet batu mau hub polisi
R yuyun Saribanon
asih bisa cuman ngancam mulu..action keles
R yuyun Saribanon
kalau mau menyekidiki sesuatu harus tangguh.. fisik n mental harus siap.. jangan kalah n mengalah..
R yuyun Saribanon
hahahahah ceritanya menarik
R yuyun Saribanon
cerita nya sepertinya keren
Rswt Slv
Biasa
Aziha Umar Hamzah
Lumayan
Ime Ak
ceritanya bagus
Nancy Laura Tampanguma
Luar biasa
Nancy Laura Tampanguma
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!