NovelToon NovelToon
Transmigrasi Boy

Transmigrasi Boy

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Romansa / Bad Boy
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: OrdinaryGirl_31

Revan Sernando. Salah satu anak beruntung yang memiliki keluarga harmonis. Namun sayang dia juga adalah salah satu orang yang tidak pernah merasakan sebuah pertemanan.

Hidupnya selama ini terasa begitu monoton.Hingga suatu ketika Revan mengalami kecelakaan yang membuat jiwanya bertransmigrasi ke dalam raga seorang pemuda dingin yang kehidupannya berbanding terbalik dengannya. Reval Gishara.

"Nama depannya mirip sama nama gue, TAPI KENAPA NAMA BELAKANGNYA KAYAK NAMA CEWEK!!?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OrdinaryGirl_31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Curiga?

Sekarang semua teman-teman Reval tengah berada di UKS. Tadi Reval memang menghubungi mereka untuk menuju ke UKS. Karena biar bagaimanapun juga ia sedikit merasa tidak enak jika Via harus menemaninya.

Untuk kondisi kakinya sekarang sudah lumayan membaik, tidak sesakit tadi. Karena tadi memang sudah di urut oleh dokter yang menjaga di UKS.

"Lo kenapa bisa jatoh sih Val? ada-ada aja" ucap Marvel yang kini duduk di brankar samping Reval bersama dengan Ryan. Sedangkan Rey dan Jordan duduk di sofa yang tak jauh dari sana. Ngomong-ngomong ternyata tadi Jordan tengah berada di lapangan basket bukan di kelas Reva.

"Tau tuh. Meleng kali liat kecantikan neng Via" canda Rey dengan cengiran khas nya.

"Tadi tali sepatu gue lepas, jadi gitu deh" jawab Reval seadanya tanpa menghiraukan candaan Rey.

"Tapi Val kenapa lo bisa ditolong tuh cewe tadi?" Tanya Ryan ikut nimbrung. Sedangkan Jordan, jangan ditanya sudah pasti ia sibuk dengan ponselnya.

"Gatau juga, tapi kayaknya dia dari toilet deh soalnya tadi gue jatuh dari tangga yang deket toilet itu" jelas Reval. Dipikir-pikir dia sepertinya harus berterima kasih lagi kepada gadis itu. Sekalian modus, eh.

"Lo aneh Val" celetuk Marvel tiba-tiba.

Reval mengerutkan keningnya menatap pemuda itu bingung. Apa anehnya coba?

"Aneh gimana maksud lo?" Tanya Reval.

"Kalo ini Reval yang dulu, dia gak mungkin susah-susah jelasin panjang lebar kayak tadi, palingan juga hm hm doang" kali ini bukan Marvel yang justru menjawab melainkan Rey. Seolah ia sudah tau apa yang dipikirkan Marvel tentang Reval. Bukan cuma mereka tapi juga mungkin teman-teman Reval yang lain.

"apa iya?" batin Reval bertanya-tanya.

Tapi setelah dipikir-pikir sepertinya memang sifat Reval tidak sama seperti sifat Revan. Apa mungkin semua orang yang Reval kenal sudah menyadari hal ini? Sepertinya Reval harus segera memikirkan rencana untuk kedepannya.

"Btw guys lo semua laper gak? Gue laper banget gila" ucap Rey tiba-tiba. melihat Reval yang malah diam tidak merespon ucapannya tadi dan malah terlihat seperti memikirkan sesuatu, membuat ia mengalihkan pembicaraan.

"kalo dipikir-pikir iya sih" jawab Marvel.

"Bego lo, laper kok dipikir-pikir" sambung Ryan. Jika ia duduk dekat dengan Marvel mungkin sekarang Marvel sudah terkena sasaran tindak kekerasan darinya.

"Ya suka-suka gue sih" jawab Marvel dengan mata sedikit memicing pada pemuda di samping Jordan itu.

"Yaudah yok guys kita ke kantin untuk memenuhi asupan cacing-cacing di perut gue" Rey mulai beranjak dari duduknya diikuti oleh Ryan dan Marvel.

Rey memimpin jalan menuju pintu keluar namun sedikit lagi ia menggapai pintu, pemuda itu kembali menoleh ke belakang, ke arah Reval lebih tepatnya.

"Val lo nitip nggak? Dan?" tanyanya pada kedua temannya yang tampak tidak beranjak dari tempat mereka.

"Ck, nggak" jawab Jordan singkat sesaat setelah layar ponselnya menunjukkan kata defeat.

"Somay"

Jawaban Reval barusan sontang membuat semua temannya menatap ke arahnya. Reval mengerit bingung. Kenapa mereka menatapnya seperti itu, pikirnya. Ia kan hanya ingin titip somay apa salahnya.

"Van lo serius?" tanya Ryan.

Reval semakin bingung. Apa maksudnya pemuda itu. Ya dia serius lah. Dia juga lapar btw.

"Lo kan alergi kacang Val" ujar Marvel. Ia bingung dengan temannya satu itu. Namun sesaat kemudian ia baru ingat jika Reval kan melupakan hal tentang dirinya, jadi wajar saja bukan.

"Gue nggak inget" gumam Reval lirih namun sepertinya masih dapat didengar oleh teman-temannya. Reval jadi berpikir, yang alergi kan Reval yang asli, tapi apa mungkin ia juga akan ikut terkena alergi itu. Tapi daripada terlihat mencurigakan ia pura-pura lupa saja lagi.

"Yaudah terserah lo deh" lanjutnya.

"Yaudah kuy guys" ajak Rey sekali lagi pada Ryan dan Marvel.

Setelah mereka bertiga keluar dari ruangan, suasana menjadi hening. Jujur jika itu Reval maka ia lumayan tidak tahan dengan situasi seperti ini. Walaupun ia tidak punya teman dan lebih sering sendiri, tapi saat ia sendiri itulah ia bisa berbicara sendiri. Ya mungkin berbicara pada dirinya sendiri. Jadi ia tidak sepenuhnya diam seperti sekarang ini.

Namun keheningan itu pecah kala terdengar suara ponsel Jordan yang berbunyi. Sepertinya ada yang meneleponnya.

"hm?"

"..."

"hm"

"..."

"hm"

Reval tercengang mendengar pembicaraan Jordan dengan orang yang meneleponnya. Pembicaraan macam apa itu? Bahkan Jordan tidak mengucapkan satupun kata, mulutnya bahkan tidak terbuka sedikitpun. Mana ada orang yang berbicara seperti itu saat menerima telepon.

"Reva" merasa diperhatikan Jordan mengatakan satu kata itu.

"Hah? Oh iya" Reval bingung. Sungguh. Tapi setelah beberapa saat kenal dengan pemuda itu sepertinya membuat pemahamannya tentang bahasa Jordan meningkat. Ia sudah sedikit mengerti jika tadi Jordan bilang jika Reva yang menelepon dan mungkin juga gadis itu akan kesini. Ya mungkin, karena Reval juga tidak yakin.

"Lo siapa?"

Dua kata berbentuk kalimat tanya itu langsung membuat Reval mendongak lagi menatap Jordan yang memandang lurus ke depan seolah sedang menerawang sesuatu.

Entah kenapa pertanyaan itu membuat Reval sedikit gelisah. Apa sebenarnya maksud pemuda itu menanyakan pertanyaan itu. Apa mungkin memang benar jika orang-orang disekitar Reval mulai menaruh rasa curiga.

"Maksud lo?" dan bukannya menjawab Reval justru balik bertanya. Seolah-olah ia memang tidak mengerti apa maksud Jordan menanyakan itu.

"Lo siapa sebenarnya?" oke, baru tiga kata.

"Lo kayak bukan Reval. Lo siapa? Reval nggak seramah lo"

Sekali lagi Reval tercengang. Baru kali ini ia mendengar Jordan berbicara lumayan panjang. Ya lumayan.

"Gue...Reval" jawaban Reval entah kenapa terdengar kurang meyakinkan di telinga Jordan. Pemuda itu peka jika Reval yang ia kenal dulu sangat berbeda dengan Reval yang sekarang. Setaunya amnesia hanyalah menghilangkan ingatan seseorang. Tapi bagaimana bisa sifat Reval juga ikut berubah drastis.

"Gue tau lo bukan Reval. Reval nggak mungkin bersikap kayak lo" tegas Jordan berusaha menyangkal ucapan Reval. Pemuda itu juga mengalihkan pandangannya dan sekarang ia tengah menatap lekat mata Reval, berusaha mencari kejujuran di mata pemuda itu.

Sedangkan Reval semakin gugup sekarang. Kenapa Jordan bisa semenyeramkan ini. Suara dinginnya seolah memaksanya untuk menyatakan yang sebenarnya. Tapi tidak-tidak. Ia tidak boleh membocorkan identitasnya.

"Gue Reval. Lo liat kan ini gue Reval. Lagian lo ngomong apaan sih. Kalo gue bukan Reval terus siapa? Jelas-jelas yang ada didepan lo ini muka Reval kan?" seperti tidak mau kalah Reval menjelaskan dengan penuh penekanan. Meyakinkan Jordan jika ia benar-benar Reval.

Jordan diam. Tidak mengatakan satu katapun. Ia hanya menatap lekat Reval berusaha mencari kebohongan yang disembunyikan pemuda itu.

"lo sebenernya siapa? semakin panjang lo ngejelasin entah kenapa semakin gue yakin kalo lo bukan Reval".

1
زيتون مامة
aku juga pening. atau dlm 1 badan ada 2 jiwa
زيتون مامة
heran, budak2 itu tidak ditangkap
زيتون مامة
modus.
زيتون مامة
habis lah, sudah lupa penyelidikan bila sudah mula suka cewek
زيتون مامة
kenapa tidak ditangkap polisi ya, orang yang menculik reval. kalau lari pun boleh dicari
زيتون مامة
selidiki.. apa salahnya cerita kepada yang percaya
زيتون مامة
kenapa sulit mau selidik.. trskan saja. boleh bilang kawan kan
زيتون مامة
teruskan. ceritanya bagus.
OrdinaryGirl: iyaa makasihh
total 1 replies
Tini Timmy
modus apa bukan nih/Chuckle/
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak/Smile/ iklan untuk mu
OrdinaryGirl: Iyaaa, makasihhh
total 1 replies
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak
ceritanya bagus 😊
OrdinaryGirl: Iyaa makasihh
total 1 replies
Vikale5
Bagus banget ceritanya, thor jangan berhenti menulis ya!
OrdinaryGirl: siaapp
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!