Bad Girl Transmigrasi

Geng antraksi yang sdng berkumpul,untuk membicarakan hal penting mengenai kematian ketua mereka,sudah 2 bulan lebih mereka belum menemukan tanda² apapun yang mencurigakan.semuanya merasa bingung,mereka tidak tahu lagi harus melakukan apa,semua cctv sudah di retas tetapi tidak ada satupun bukti yang mengenai sipelaku.

Aldo yang merasa curiga jika kematian athena ada sangkut pautnya dngn Aliya,dan Regan.

"Gue ngga tahu kenapa gue merasa curiga sama Aliya" ujarnya yang membuat semua sahabtanya menatap ke arahnya.

"kenapa Lo jadi bawa² Aliya?" Sahut Sandi,yang salah satu anggota dari antraksi.

"Hufhhh.. selama 2 hari ini gue ngikutin itu cewe diam- diam".

"Terus apa yang lo dapat?"timpal putra penasaran.

Aldo pun terdiam sebentar,lalu menatap semua pada sahabtanya secara bergantian.

"Dia ketemu sama seseorang,tapi gue ngga kenal sama orang itu".

"Karena orang yang dia temui selalu menutup wajahnya dngn topeng" lanjutnya,yang membuat seluruh nya jadi penasaran.

"topeng?" Ulang assan datar.

"hmmm".

"dan gue sempat ngikutin orang itu,tapi sialnya gue kejebak".

"Kejebak? Maksudnya gimana?". "Otak gue ngga nyampe anjing!" Umpat sandi kesal.

"lah,ko bisa kejebak?". "Apa Lo terlalu fokus Sama tujuan Lo?" Sarkas Adit melayangkan tatapan malsnya.

"Lo diam dulu nyet!" Ketus sndi. "Lo belum jawab pertanyaan gue yang tadi" sambung nya menatap pada Aldo seolah menunggu jwaban dari pemuda itu.

Aldo membuang nafas kasarnya, lalu menatap lurus ke depan. "Gue di hadang sama anggota orang itu,dan hal hasil gue harus adu tojos dulu lah!". "Dan sialnya itu hanya taktiknya biar dia lolos dari kejaran gue" ujarnya menjelaskan.

"bodoh!"gumam assan tapi masih di dengan oleh semuanya,dan semua tatapan pun menuju kerahnya, ia hanya menaikkan sebelah alisnya. "Napa?" Ujarnya tidak merasa bersalah.

"mulut Lo itu bisa di rem ngga? Kalo ngomong" sarks Adit,beda dngn aldo.pemdu itu tidak peduli tentang apa pandangan para anggota lain terhadapnya.

Mereka kembali terdiam dngn pikiran masing² entah apa yang ada di benak mereka.bahkan si bungsu pun hanya terdiam,tetapi pemuda itu sesekali ikut nimbrung dngn percakapan para sahabat nya.

Dia pun menatap pada sahabtanya itu. "Lo semua tahu ngga?" Ujarnya.

"Ngga!" Ketus sandi.

" Anjing! Gue belum ngomong!"sahutnya yang menatap sengit.

"Mulut Lo, mau gue robek!" Sambar assan,ia tidak suka jika sibungsi mengatakan kata² kotor.

Putra pun langsung menunduk takut,karena melihat tatapan tajam dari pemuda datar itu,Adit yang mengerti jika sibungsu merasa takut.

"Mata Lo san,dia takut lihat tatapan Lo" sarkas Adit melayangkan tatapan sinisnya.

"Lo ngga usah takut, tadi Lo mau ngomong apa?" Smbungnya yang membujuk si bungsu.

Putra pun mendonggakkan kepalanya, lalu beralih menatap pada assan yang menatapnya dngn ttpn datar,ia pun menghembus kan nafasnya perlahan,mengurangi rasa takutnya. "Regan sama Anggota udah pindah sekolah"ujarnya yang membuat semua menatap heran padanya.

"pindah sekolah? Dari mana Lo tahu?" Ujar aldo  Yang merasa terkejut,dan aneh. Apa mungkin firasatnya selama ini benar. jika geng demonlah yang menyebabkan athena kehilangan nyawa,jika itu  benar maka ia akan mencari sampai ketemu,walaupun harus ke ujung dunia sekali pun.

"Dari mana Lo tahu?" Sambar assan terdengr dingin dan juga lupakan ttpn datarnya.

"Teman sekolahnya, makanya waktu kita lagi mau nyelidikin mereka satu persatu". " Dan dari sana gue tahu kalo mereka udah pindah,sebelum athena meninggal"ujarnya dngn sedih.

"Lo bilang,mereka udah pindah,sebelum Athena meninggal" ujar Sandi pelan,yang di angguki oleh si bungsu.

"Kemungkin besar, merekalah penyebab athena meninggal" sambungnya dng penuh keyakinan.

"Brengsek! Kita harus cari mereka!"ujar assan marah, dan mengepal kedua tangnnya serta urat² leher yang menonjol.

"Kumpulkan anggota,besok kita harus mencari sibrengsek itu!" Timpal Adit,yang sama hal dngn assan.beda dngn Aldo, pemuda itu hanya terdiam dan mengepal kedua tanganya.

Sandi pun hanya mengangguk kepala,lalu pergi dari sana untuk mengumpulkan seluruh anggota antrkasi.sdngkn sibungsu yang diam² tersenyum miring karena dia mendapat notif dari seseorang yang dia percaya.

***

Sore harinya,Ica yang baru saja bangun dari tidurnya,setelah pulang sekolah gadis trtidur karena saking capeknya memikirkan masalah yang di hadpinya.

"Apa hubungan alim sama anak antraksi?" Ujar Ica yang bermonolog sendri.

Dia pun mengambil laptopnya,untuk mencari identitas dari pemuda itu,dirinya seperti merasa aneh dngn pemuda itu,ia pun berpikir jika alim adalah orang berpengaruh,lalu kenapa anak antraksi tidak pernah memberitahu padanya semasa hidupnya.

Tidak lama kemudian dia sudah menemukan identitas dari pemuda itu,tetapi hanya sebagian saja,yang lainnya dia tidak bisa menemukan nya.  "Bangsat!" Umpatnya kesal.  " Kenapa identitasnya tidak bisa gue bobol!".  "Sial! Ini mencurigakan"lnjutnya yang  merasa prustasi.

"Aneh, kenapa dia tidak mnggunakan marga keluarganya?" Sambungan yg mengetuk² jarinya diatas meja.

Karena tidak mau berpikir lebih panjang,dirinya pun kembali bermain ponsel si pemilik tubuh,siapa tahu dia bisa dapat bukti dari sana.

****

Sementara alim yang lagi sibuk dngn urusanya,tiba² ada tanda bahaya jika ada seseorang yang ingin membobol identitasnya.

"CK! Apa ngga capek itu orang?" Ujarnya berdecak kesal.

"Sampai kapan pun,lo ngga bakalan bisa tahu siapa gue bngstt!" Umpat nya,yang mengirim virus pada orang tersebut, tanpa dia tahu jika Ica juga bisa mengatasi semua virus² yang dia kirim.

***

Pagi pun telah tiba,matahari yang mulai menampakan dirinya dngn malu², dan seluruh mahluk pun kembali melakukan aktivitas Masing². Dan begitu juga dngn Ica yang mulai berangkat ke sekolah.

Ting!

Ia pun mendapat notif pesan dari Wulan,gadis itu mengatakan tidak masuk sekolah karena demam.  "CK! Lemah!" Gumamnya setelah membaca pesan tersebut.ia pun membalas dngn seadanya saja.

Lalu gadis melajukan motor sportnya,yang membelah jalanan ibukota di pagi hari,tidak sampai 20 menit,gadis itu sudah sampai di sekolah,dan langsung memarkirkan motornya di tempat biasa.

Lalu berlalu dari sana menuju toilet untuk mengganti celananya dngn rok,tetapi saat dirinya akan berbelok dia di hadang oleh nathasya dan antek²nya.

" UPS! Si cupu" ujar Nathasya tersenyum remeh.

"Lo lagi" sahut Ica malas.

"He cupu, Lo itu jgn sok cantik ya. Walaupun Lo udah ngerubh penampiln Lo,itu ngga akan buat afan tertarik sama lu, ngerti!" Ujar salah satu teman nathasya melayangkan ttpn sinisnya.

"Benar, sekalinya cupu,lu ttp cupu di mata kita"timpal yang satu lgi

Sementara Ica hanya diam dan menatap datar,menurutnya ketiga gadis itu sudah tidak waras.

"heh,kenapa Lo diam cupu?" Sahut nathasya yang mendorong bahu ica.tetapi sebelum itu Ica lebih dulu memelintir tangan gadis sok berkuasa itu.

" Gue udah pernah ingatin Lo, jngn pernh Lo usik ketenangan gue,tapi seolah² Lo tuli ya!" Ujar Ica terdengr dingin.

"Awoo..sakit anjing! Lepasin tangan gue bngst!" Umpat nathasya meringis.

"sakit ya,ok nih gue lepas" sahut Ica yang menghmpskn tangan nathasya dan membuatnya terjatuh di lntai

"Lo! Anjing Lo,bngsat!" Umpat salah satu tmn nathasya yang ingin menampar pipi Ica,tetapi tidak jadi karena Ica LBH dulu berjongkok di hadapan nathasya.

Ia pun mendekatkan bibir ke telinga gadis sok berkuasa itu. "Ingat! Satu hal yang harus Lo tahu. Aib Lo ada di tangan gue, jdi jgn pernah mengusik gue. Jika reputasi Lo yang hancur" bidiknya dgn penuh penekanan.

Hal itu pun membuat nathasya

gegelapan,Serta wajah yang terlihat memerah karena malu atau karena menahan amarhnya,dan mmbuat seluruh siswa bertanya² ada dngn dirinya yang terlihat seperti menyembunyikan sesuatu.

Ica pun hanya tersenyum miring,melihat wajah pucat pasi dari gadis bodoh itu,lalu ia pun berlalu dari sana meningglkn ketiga gadis tidak waras itu, sedangkan nathasya diam mengepal kedua tangnnya.

"Kurang ajar! Tunggu pembalasan cupu!" Btinnya yang marah.

dia pun berdiri,lalu pergi dari dngn perasaan marah dan juga malu,ia pun tidak sadar tidak kedua temnnya di tinggalkan, sepanjang perjalanannya dia terus bergumam sendiri,dgn tangan yang selalu mengepal kuat.