DWIKY RAHARDIAN laki laki yang baik,tampan dan pendiam.Terlahir dari keluarga kaya dan putra satu satunya dari keluarga besar HENDRA RAHARDIAN dan CANTIKA KUSUMO.Dwiky,Reza dan Milli,tiga sahabat yang di pertemukan karena ibu milli adalah pelayan di kediaman keluarga Rahardian.Sedangkan orang tua reza adalah teman waktu kuliah dulu.Saat ini mereka bertiga menginjak usia remaja.Tanpa DWIKY ketahui ternyata milli memilki hubungan spesial dengan Reza,Hingga suatu hari tanpa rasa curiga Milli mengikuti ajakan Reza ke suatu tempat yang sepi dan jauh dari kota.Karna rasa cinta yang begitu besar milli mengikuti begitu saja.Dan pada akhirnya Reza merenggut paksa kesucian Milli.Hingga Milli mengalami depresi dan akhirnya hamil dan melahirkan.Tapi sungguh sangat di sayangkan,Milli meninggal sesaat setelah melahirkan bayi perempuan yang di beri nama AMORA.Ibu milli memilih pulang kampung dan AMORA di serahkan ke keluarga RAHARDIAN.Bagaimana nasib si bayi mungil AMORA? kita lihat saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flying wings, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. ACARA KELULUSAN
Astagfirullah hal'aziim......Kiki !!!??
Yang di saksikan suami istri itu begitu mengejutkan ke duanya.Bagaimana tidak anak bujangnya naik ke atas brangkar sambil menciumi wajah cucunya tanpa malu sedikitpun, sedang si Moya hanya senyum senyum dan nyengir saja.
"Kenapa sih mi,pi...moya kan anak aku.!!" jawabnya tanpa merasa bersalah.
"Iya mami,papi tau...tapi nggak gitu juga kali son !!" sambil mencubit perut anak bujangnya.
"Auuuwww...sakit mi....!!" sambil mengelus perutnya yang sakit.
"Sayang...kamu itu sudah dewasa lo...kok kayak bocah 17 tahunan sih...??" sambil terus menepuk pantat Dwiky agar turun dari brangkar RS.
Menyaksikan anak dan istrinya yang saling beradu cubit dan tepuk,Hendra bukannya marah,tapi malah ketawa heboh...,dia bersyukur apa yang di takutkan nya tidak terjadi.
"Mas mbak sudah saatnya Moya di pindah ke ruangan rawat...!!"beritahu Alfin
"Tolong ruangan VVIP ya om...!!" balas Dwiky yakin.
"Ya Ki...om tau itu,kamu tenang aja!!" balas Alfin sudah tau maunya Dwiky.
Hari itu juga Moya di pindah ke ruang VVIP, gadis itu terlihat masih lemah dan memakai selang oksigen di area hidungnya.Dwiky tak pernah mau lepas dari Amora,menempel bak lintah.Amora hanya bisa pasrah, sedang Cantika begitu gemas sampe sampe beberapa kali mencubit pinggang sang anak.
"Kiki...dokter mau periksa Moya,kamu turun dulu dari brangkar kenapa nak??" kata Cantika gemes.
"nggak mau mi...Dwiky mau tetep dekat Moya...!!" tambah menduselkan kepala di ceruk leher Moya sebelah kiri.sedang kedua tangannya terus memeluk tangan Moya sebelah kiri.
Hendra hanya bisa menggelengkan kepalanya bingung.Sampai sampai dia malu sendiri melihat tingkah anaknya yang begitu frontal.Bagaimana tidak malu,dokter,suster yang memeriksa hanya bisa senyum pasrah. Sedang yang nempel udah kayak lintah nggak peduli sekitar.
Sudah dua malam Moya di rawat di RS,kata dr Alfin kalo besok semua sudah clear...seperti, tekanan darah,oksigen, dan paru paru nya aman.maka besok sore sudah di perbolehkan pulang.Dwiky senang bukan kepalang.
"Sayang...,kalo sudah pulang,kamu mau di beliin apa ??" kata Dwiky semangat.
"Moya nggak mau apa apa dad...!!" geleng Moya lemah.
"Ayo dong sayang...minta apa aja yang kamu mau,pasti Daddy belikan em." ulang Dwiky
"Moya belum selera apa apa dad..." jawab Moya malas.
"Udah dong sayang Moya nya jangan di paksa paksa....orang cucu Oma nggak mau apa apa kok di paksa...aneh deh kamu??" kesal Cantika.
Saat perbincangan sedang seru,pintu ruangan terbuka dan munculah keluarga Bramantio.
"Assalamualaikum...?"
"wa'allaikumsallam.….,oh pak Bram silahkan masuk." Cantika mempersilahkan Keluarga Bram.
Mereka sempat tertegun sejenak melihat tingkah Dwiky yang membuat malu orang tuanya.Apalagi Elisya yang tadinya tersenyum sumringah,saat melihat kenyataan di depan matanya senyum itu tiba tiba menguar begitu saja.Begitu juga dengan Jonatan,yang tadinya tersenyum tiba tiba membulatkan matanya tak berkedip.
Tapi yang di atas brangkar tak sedikitpun bergeming,malah tambah mengeratkan pelukannya. Kedua orang tua dwiky pun merasa udah kayak orang orangan sawah yang tak di anggap. Yah...mau bagaimana lagi.mereka tidak bisa berbuat apa apa. Dari pada melihat anaknya Tantrum ya kan... mending dia begini nempel kayak lintah.
Akhirnya setelah ngobrol beberapa saat, Bram dan keluarganya pun pamit pulang. Sedangkan dua beradik yang dari tadi hanya menekuk wajah kayak cucian lecek, terpaksa tersenyum dan pamit juga.
"Sayang....ayo saatnya kamu harus tidur.." kata Dwiky membaringkan Moya dari posisi duduknya.
"Daddy juga tidur ya..."kata Moya
"Tentu dong sayang...Daddy akan temenin kamu terus em ." sambil membaringkan tubuhnya di samping Moya.
"CK...apa nih anak akan begitu terus ya Pi ??" tanya Cantika pada suaminya.
Hendra hanya mengedik kan bahunya tak tahu. Cantika hanya bisa menatap anak dan cucunya miris.
Tiba di hari Amora pulang ke rumah setelah beberapa hari harus menginap di RS. Semua barang sudah di masukkan dalam tas.Tinggal menunggu Hendra yang sedang membayar registrasi selama di RS. Setelah Hendra selesai dengan urusannya,perlahan mereka ber empat meninggalkan RS dengan Moya yang menggunakan kursi roda menuju ke arah mobil di parkirkan.
Semenjak kejadian keracunan makanan itu, Amora menjadi sosok yang berbeda. Lebih pendiam dan jarang keluar kamar. Keluar pun hanya untuk sekolah ataupun di ajak omanya belanja ke mall. Dwiky tau kenapa Moya bersikap seperti itu. Ya semua karena perjodohan itu. Sudah berapa kali Dwiky menjelaskan kalo dia tidak menghendaki perjodohan itu.
Dia bersikap acuh hanya dengan Dwiky, tidak dengan ke kedua orang tuanya. Dwiky hampir gila di diamkan Moya hampir seminggu. Bagaimana tidak waktu di RS meski dia menempel kayak lintah moya mau mau aja, bahkan mesra sama Dwiky.Tapi sesudah pulang kenapa jadi berbalik mendiamkannya ?
Tapi hari ini sifat Amora sudah seperti sedia kala. Entah bagaimana ceritanya dia bisa berubah ke pengaturan awal seorang Moya yang ceria,manja dan cerewet. Dwiky sampai keheranan di buatnya.
"Sayang...sebenernya kamu itu kenapa sih ??" tanya Dwiky penasaran.
"Emangnya Moya kenapa dad...?"
"Lah...kok malah balik nanya si sayang ?" menyatukan alisnya.
"lah lagian Daddy lucu, orang moya nggak kenapa kenapa kok !!" jawab Moya santai.
" Ah sudah lah...kamu membingungkan Daddy tau...!!" menekukkan mukanya.
Amora hanya mengulum senyum. Lucu juga ya menggoda Daddy nya. wajah yang maco tiba tiba berubah kayak Nobita..hahaha. Tanpa setahu orang rumah, Amora sering curhat ke Solmed nya,siapa lagi kalo bukan si tengil Rini. Ya..walaupun di balik sikap random nya,Rini memiliki sifat yang begitu dewasa.Dia akan selalu menjadi penyejuk di gurun yang gersang.
...----------------...
Tepat 1 tahun berlalu...
Hari ini merupakan hari bersejarah bagi Amora dan teman temannya. Pasalnya hari ini adalah puncak acara kelulusan mereka dari Sekolah Menengah Atas. Acara di gelar di halaman SMA DIANTARA. Semua murid tak terkecuali Amora telah mempersiapkan acara kelulusan dengan begitu antusias,Acara demi acara berjalan dengan begitu sempurna.
Dwiky,Hendra dan Cantika pun sudah ada di sana. Hendra di tunjuk sebagai tuan rumah SMA DIANTARA, dan MC meminta kesediaannya untuk memberikan sedikit pidatonya buat semua anak didik di sana. Pesan dan kesan pun di bubuhkan di akhir pidatonya.Acara selanjutnya pembagian piagam Bendel kelulusan.
Setiap siswa siswi di bebaskan berekspresi. Terlihat mereka seperti mau kontes saja.Memakai pakaian yang ya...lumayan berani untuk seumuran mereka
Dan saat ini Dwiky benar benar menikmati pemandangan yang membuat matanya tidak berkedip barang sedetik pun. Dia begitu mengagumi kecantikan putrinya.
Moya begitu anggun mengenakan kebaya modern di padu rok panjang yang mencetak lekuk pinggulnya. Rambut di sanggul sedikit tinggi sehingga memperlihatkan leher jenjang dan putih bersih.make up yang tak begitu menor,terkesan sempurna di mata Dwiky.
Dwiky sempat protes dengan bentuk roknya Moya yang mencetak bentuk pinggul begitu aduhai.Tapi Moya beralasan hanya sekali ini saja.Jadi mau tak mau Dwiky menyetujuinya.
Berjalan begitu anggun saat tiba giliran dia mendapat lencana dan piagam kelulusan. Rasanya Dwiky pingin banget karungin saja putrinya hari ini,pasalnya dari sudut manapun setiap mata memandang lekat kecantikan putrinya. Pengen rasanya dia congkel mata setiap laki laki yang memandang putrinya.
Acara pun beralih ke sesi foto foto.Foto bersama para guru, kepala sekolah dan petinggi SMA DIANTARA.dan terakhir foto seluruh siswa siswi SMA DIANTARA. Tak mau ketinggalan Cantika dan Dwiky pun ikut ikutan foto.Kayaknya hari ini memori ponsel Dwiky penuh dengan foto nya,Moya dan kedua orang tuanya.
...****************...
Happy reading guys, jangan lupa like dan komennya ya....
Terimakasih 🙏
