NovelToon NovelToon
Anak Rahasia Sang Ceo

Anak Rahasia Sang Ceo

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Lari Saat Hamil
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Fafacho

Follow IG=> Fafacho88


Gibran Montana Sinaga harus mengalami penyesalan yang teramat sangat menyiksa dirinya. Penyesalan yang membuat hidupnya tak berarti lagi setelah kepergian perempuan yang telah ia jadikan budak dalam hidupnya, perempuan itu pergi membawa anaknya membuat dirinya cukup menderita..

Lima tahun kemudian ia melihat seorang perempuan yang begitu mirip dengan istrinya membuatnya begitu penasaran apakah itu istrinya atau bukan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fafacho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 17

Naina sudah sadarkan diri, dia mengerjap kan matanya sesekali ia juga memegangi kepalanya yang terasa pusing saat tubuhnya ia gerakkan. Ruangan yang cukup luas dan begitu asing menyapa dirinya. Perasaan bingung mulai merasuk kedalam pikirannya, batinnya bertanya-tanya dimanakah dia saat ini.

“Aku dimana..” gumamnya terdengar racu.

Dia perlahan menyandarkan dirinya yang lemah ke sandaran ranjang, sambil terus melihat sekitarnya dimana kamar yang cukup luas hanya ada dirinya sendiri di sini.

Saat Naina masih menyusuri setiap sudut ruangan melalui bola matanya, terdengar suara pintu yang terbuka membuat pandangannya kini beralih menatap pintu masuk kamar itu.

Naina menatap penasaran sekaligus cemas melihat seorang pria tegap mengenakan kemeja biru dongkur dengan sedikit corak serta celana coklat panjangnya. Pria itu cukup tampan dan tampak datar melihat dirinya saat ini.

“Siapa orang itu?” batin Naina lagi menahan rasa takutnya. “Apa itu suruhan Gibran?’ lanjutnya lagi masih membantin soal sosok pria yang kian berjalan mendekat kearahnya.

“kau sudah sadar,?’ tanya pria itu pada akhirnya.

Naina hanya diam saja, tak menjawab. Ia semakin gugup karena pria itu mengitari ranjang menghampiri dirinya.

“Kau siapa? Jangan mendekat” ucap Naina sedikit memundurkan dirinya sendiri meskipun sudah mentok di sandaran ranjang.

“Tenanglah Nona, aku bukan orang jahat” ucap pria itu menjelaskan soal dirinya sendiri, dia melihat ketakutan di wajah perempuan yang barusan ia tolong pagi tadi.

“Bohong, kau pasti suruhan pak Gibran. Pergi, pergi dari sini..” ucap Naina yang mulai sedikit emosi, mengusir pria tersebut yang sudah berdiri tepat di depan matanya.

“Aku rasa kau salah paham, aku bukan suruhan orang yang kau sebutkan barusan. Tenanglah nona” pria itu berusaha bersuara lembut agar Naina tidak takut.

Naina masih saja ketakutan, dia memegang bantal bersiap untuk melempar pria itu apabila pria tersebut akan berbuat macam-macam padanya.

“Kalau kau memang takut padaku, maka mari kenalan lebih dulu. kenalkan aku Mark Chandra yang menolongmu saat pingsan di pinggir jalan tadi” pria bernama Mark itu mengulurkan tangannya pada Naina sambil menatap perempuan tersebut yang hanya melihatnya saja.

“Sepertinya kau masih belum percaya kalau aku bukan suruhan orang yang kau sebutkan tadi” ucap Mark lagi saat melihat wajah Naina yang masih belum percaya padanya. Ia langsung merogoh saku celananya mengambil sesuatu dari dalam situ.

“Itu tanda pengenalku, aku seorang dokter di salah satu rumah sakit terbesar di kota ini” lanjut Mark sambil menaruh tanda pengenal dokternya di depan Naina.

Naina melihat tanda pengenal tersebut yang berada didepannya, dia bisa membaca itu. “dr. Mark Chandra Hendrajit, rumah Rahen Hospital” Naina membaca nama itu di dalam hatinya sambil mendongak sekilas melihat pria yang berdiri didepannya sambil menatap dirinya saat ini.

Naina sekilas pernah mendengar nama rumah sakit itu, karena Rahen hopital sepertinya rumah sakit yang cukup modern dan sering mengirimkan dokternya untuk membantu rumah sakit di luar negeri.

“Bagaimana dirimu sekarang, sudah baikan? Apa ada yang sakit? Jika ada bilang saja, jangan ditutupi tidak baik untuk anak yang kau kandung” Mark tiba-tiba saja langsung duduk di tepi ranjang membuat Naina sedikit terkejut dan membuatnya kembali waspada.

“kau mau apa?” ucap Naina penuh waspada.

“Aku tidak akan melakukan apa-apa, kau tidak usah takut”

“Siapa namamu? Rumahmu dimana? Biar aku mengantarmu pulang pasti suamimu mencari keberadaanmu sekarang” lanjut Mark.

“Aku..aku Naina, to..tolong jangan anatr kan aku pulang. Aku tidak ingin kembali kerumah suamiku” Naina langsung berubah ketakutan bahkan dengan terbata dia menjawabnya.

“Kenapa? Suamimu pasti mencari mu sekarang. Di pasti khawatir istrinya yang sedang hamil menghilang”

“Nggak, aku nggak mau kembali. Suamimu jahat, aku..aku tidak ingin bersama dengannya lagi” Naina berubah histeris.

Mark langsung bingung karena sikap perempuan di depannya yang begitu aneh, kenapa perempuan itu berubah histeris dan menangis saat ini batinnya.

“hei Nona..tenanglah..nona tenang, kau kenapa tiba-tiba menangis begini” bingung Mark dan langsung menarik Naina kedalam pelukannya, ia berusaha menenangkan perempuan muda di didepannya saat ini.

......................................

Gibran saat ini berada di rumah sakit, dia berkali-kali memukulkan tangannya ke tembok. Rasanya ia kesal sekaligus menyesal pada dirinya sendiri yang telah memukuli sepupunya sendiri hingga tak berdaya. Ia tadi terlalu emosi karena melihat Khalif yang ternyata benar membawa istrinya pergi dan sekarang entah dimana Naina bahkan orang suruhannya belum juga menemukan perempuan itu hingga siang ini.

“Bodoh kau Gibran, kau hampir membunuh sepupumu sendiri” ucapnya kesal sambil menjabak rambutnya sendiri.

“bodoh,bodoh,bodoh kau Gibran” ucapnya lagi sambil meninjukan tangannya berkali-kali ketembok.

Drrrtttt

Ponsel yang berada di saku celana Gibran bergetar membuat dia langsung mengambilnya, siapa tahu orang suruhannya sudah menemukan Naina saat ini. tapi zonk, bukan orang suruhannya melainkan malah Alisha yang tengah menelponnya saat ini. Gibran merejectnya begitu saja dan memasukkan kembali ponsel tersebut kedalam saku. Ia sedang malas untuk menanggapi Alisha saat ini.

“Gibran,” tiba-tiba suara panggilan dari sebelah kanan Gibran membuat pria itu langsung menoleh. Ternyata papanya yang datang kerumah sakit saat ini..

“Papa” ucapnya sambil melihat sang papa yang berjalan cepat kearahnya.

Brukk,

Gibran langsung jatuh tersungkur saat tinjuan papa yang cukup keras menghantam wajah tampannya itu.

Gibran yang terjatuh memegangi wajahnya sambil menatap papanya tak percaya, dia tak menyangka papanya memukul dirinya saat ini.

“kenapa papa memukulku?” ucap Gibran yang berusaha menahan emosinya.

“Kau bilang kenapa hah, bangun” ucap Alfred sambil mencengkram kerah baju Gibran.

“Apa salahku pa, sampai papa memukul diriku” tukas Gibran tak terima dia berusaha melepaskan tangan papanya.

“Kau bilang salahmu apa, salahmu banyak Gibran. Bukannya papa sudah memperingatkan mu untuk tidak melukai saudaramu sendiri..”

“Aku emosi pa, dia membawa istriku kabur. Coba papa kalau jadi aku bagaimana?’

“Kau bilang kau emosi, seharusnya kau emosi dengan dirimu sendiri. salahmu soal istrimu yang kabur, kau sendiri yang membuat istrimu kabur bukan Khalif”

“kenapa papa malah membela Khalif, disini siapa yang anakmu. Aku anakmu pa” tukas Gibran menghempas tangan sang papa.

“Disini aku tidak membahas siapa yang anakku, disini aku membahas kesalahmu sendiri Gibran. Semua ini salahmu tapi kau malah menyalahkan orang lain, dan kenapa kau marah soal Naina yang pergi..seharusnya kau mengaca pada dirimu kenapa dia pergi. Perempuan mana yang bertahan denganmu yang terus menyiksanya” pungkas Alfred.

“Kau memang brengsek Gibran, papa tidak menyangka punya anak sepertimu. Mamamu di atas sana pasti sedih melihat kelakuanmu yang begitu melecehkan perempuan. Kau sendiri yang memaksa menikahi Naina tapi kau yang malah menyiksa dirinya” Alfred benar-benar sudah emosi. Selama ini dia hanya diam, karena dia tidak mau ikut campur rumah tangga anaknya. Dia tahu anaknya orang yang keras dan tidak mau urusannya tidak di campuri tapi kali ini ia tidak bisa tinggal diam.

Gibran hanya bisa diam saja, dia memikirkan ucapan papanya. Apa yang dikatakan papanya itu memanglah benar..tak menjawab ucapan sang papa dia malah melenggang pergi duduk di kursi tunggu sambil mengepalkan tangannya menahan kekesalan serta emosinya.

“bagaimana kondisi Khalif?” tanya Alfred yang sudah bisa menahan emosi sambil menatap anaknya yang duduk menatap datar kedepan sambil terus mengepalkan tangan.

“Dia sudah melewati masa kritis” jawab Gibran singkat.

“Astaga Gibran, Kau hampir membunuh sepupumu sendiri”Alfred tak habis pikir dengan apa yang dilakukan Gibran.

Gibran hanya diam saja menatap tajam lurus kedepan tanpa menatap sang papa, kepala Gibran saat ini berputar memikirkan dimana Naina saat ini.

°°°

T.B.C

1
Rosaningrum
Luar biasa
Merica Bubuk
Yakin klo dah mati bakal ketemu di akhirat ?
Merica Bubuk
Dih, geuleuh 🤮🤮🤮
Merica Bubuk
Fufufafa 😡😡
安呢
Luar biasa
Borahe 🍉🧡
Erlan adik tirinya Gibran yah?
Borahe 🍉🧡
Nanda cewe apa Cowo thor? kok manggil Om nmnya kek nama cewek
Key Evllyn: temen cowok ku ada yg namanya Nanda kok, jd ga cuman buat cwe doang nama nanda
total 1 replies
Borahe 🍉🧡
makanya kalau mau dapat anak, sayangi juga Ibunya. bru tau rasakan kamu kehilangan keduanya
Borahe 🍉🧡
lah sdh tau egois. masih dipertahankan
Julia Juliawati
Luar biasa
Julia Juliawati
bagus khalif. biar nyesel. klo bisa bercerai aj biat tau rasa tu kutukupret gibran
Julia Juliawati
hamidun mgkn
Julia Juliawati
laki2 durjana km gibran
Firgi Septia
perempuan egois kentara perempuan yg TDK baik laki2 nya bodoh TDK bijak
Firgi Septia
dasar suami kejam TDK punya perasaan ajak nikah pacar padahal istri sdh ada 😡😡
gah ara
bangunin singa tidur anda paaakkkkk
Suriani Lahusi Lajahiti
Luar biasa
Datu Zahra
ini mark dokter macam apa sih..? emosian kalau urusan naina. Udah tau pasien hilang ingatan. Dokter gila
Datu Zahra
Kasihan Alisha, dia dulu juga enggak salah² amat. Tega bener semua jadi pada jahat sama dia dan anaknya
Datu Zahra
Mark dokter macam apa, inget sumpah dokter. Mengabaikan pasien cuma karena urusan pribadi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!