Possessive Brothers

"Bagaimana kalau cerita-ceritanya kita sambung sambil makan siang saja? Kan Queen juga harus minum obat."Mami Priscillia mengajak mama Zailine, Kania serta Queen untuk makan siang terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke tempat tujuan mereka yang lain.

"Kita makan siang di restoran korea yang ada di bawah kantor Pratama group aja bagaimana mbak??"

"Wah iya itu Mam, makanan direstorannya enak, dulu Kania pernah diajak sama Al ke situ waktu Al mau ketemu sama Papa Hendra."

"Iya nanti setelah kita makan di restoran tersebut kita langsung naik ke lantai atas aja. Sekalian kita kasih lihat Queen perusahaan milik kakek Arnawama yang dikelola oleh papi Aryan dan papa Hendra."

'Sekaya apa sih keluarga Queen sampai punya perusahaan sendiri' batin Queen saat mendengar jika sang mama akan mengajak dirinya melihat perusahaan milik keluarganya.

"Princess Mama belum capek kan kalau semisal kita sebelum kamu terapi mampir dulu ke perusahaan papa kamu?"

Queen menggelengkan kepala"Queen nggak capek Ma malah Queen penasaran sama perusahaannya kakek seperti apa. Lagi pula jadwal terapi Queen kan dapatnya sekitar pukul 14.00 jadi kita bisa istirahat di kantornya papa Hendra,betul kan Ma?"

"Iya betul ya sudah sekarang kita belanja bulanan dulu setelah itu baru kita menuju restoran Korea."

"Oh ya Lin coba kamu hubungi Hendra dan Mas Aryan tanyakan mau ikut sekalian makan siang tidak bareng kita."

"Iya mbak Ini aku udah ngabarin mas Hendra kalau kita mau makan di restoran Korea di bawah kantornya mas Hendra."

"Oke. ya udah yuk kita belanja sekarang takutnya tambah siang."Mami Priscillia mengajak untuk segera menuju supermarket yang berada di basement Mall.

Saat berjalan menuju basement Mami Priscillia melihat 5 orang yang sangat dikenalnya yang baru saja memasuki basement di mall di mana pintu masuk tersebut letaknya tidak jauh dari supermarket.

Mami Priscillia pun menjawil lengan Mama Zailine "Lin Lin lihat deh 5 orang yang baru masuk itu. Bukannya itu Ken, Al,Marvin dan si kembar ya?? Kenapa mereka bisa ada di sini? Jangan-jangan pada bolos itu Lin."

Mama Zailine pun menajamkan  penglihatannya untuk melihat 5 orang yang ditunjuk oleh Mami Priscillia.

"Loh iya mbak itu Ken, Al ,Marvin dan si kembar. Ayo Mbak kita hampiri mereka kalau sampai mereka bolos sekolah kita aduin aja ke Papa, Papi dan abangnya."

Mama Zailine dan Mami Priscillia mendekat ke arah 5 orang yang menjadi perhatian mereka. Kedua nyonya besar keluarga Pratama tersebut berdiri dengan bertolak pinggang menghadap ke 5 anak remaja laki-laki.

"kalian ngapain jam segini ada di mall?? Ada yang bisa kasih penjelasan ke Mama." tanya Mama Zailine kepada kelima remaja yang berada di depannya.

Kelima remaja laki-laki tersebut kaget melihat keberadaan Mama Zailine dan Mami Priscillia yang sudah ada di depan mereka dengan bertolak pinggang dan wajah yang menahan amarah.

"Lho lho Mami ada di sini? Kok bisa kebetulan banget kita ketemu di sini Mi. Bukannya tadi Mami bilang mau belanja ke supermarket ya kok bisa di mall nih."

Kenzie pura-pura kaget melihat sang mami ada di hadapannya padahal sebenarnya Kenzie dan lainnya sudah mengetahui keberadaan kedua nyonya besar, Queen serta Kania saat ini.

"tidak usah pura-pura kaget deh Zie. Kalian kan pasti sudah tahu kami ada di mana. Pasti Marvin tanya lokasi kami ada di mana ke salah satu bodyguard yang mengawal Queen dan Kania kan. Kalian belum jawab pertanyaan Mami loh?

"Ih enggak lo ya mah kita malah beneran tidak tahu kalau Mama ,Mami, Shasha dan Kania belanja di sini."elak Kenzie dan Kennard.

"tidak usah pakai banyak alasan segala. Kalian pada bolos ya? setahu mami ini belum jam pulang sekolah kalian lho. Kenapa kalian jam segini sudah di sini?"

"Kita tidak bolos kok Mi cuma kita kabur saja dari sekolahan."ucap Kenzie polos.

Al dan Kennard menepuk jidat mereka karena ucapan polos kenzie.

"Si bego emang Kenzie malah ngomong kalau kita kabur"umpat  Al dan Kennard bersamaan.

"Kembaran kamu tuh Nard. Kenapa sih polosnya Kenzie muncul di saat-saat seperti ini?"Al menghela nafas dengan kasar.

Kenzie menyadari jika dirinya keceplosan kembali melirik ke arah Al, Marvin, Ken, dan Kennard kembarannya. Kenzie mendapat tatapan tajam oleh keempat remaja yang berdiri tak jauh dari dirinya.

Kenzie pun hanya bisa meringis meruntuki kebodohannya bisa-bisanya dirinya keceplosan di depan sang mami.

"Oh jadi kalian kabur dari sekolahan. Bukannya tadi pagi Mami sama Mama berpesan kalau tidak ada yang boleh bolos hari ini. Kenapa sekarang malah pada kabur dari sekolahan. Mau Mami laporkan ke Papa,Papi dan Abang kalian kalau kalian bolos."

"Jangan dong mi kalau Papa, Papi dan Abang tahu bisa-bisa kita dihukum semua. Lagian kan kita-kita jarang membolos sekolah kayak sekarang ini."

"Jarang-jarang apaan!! minggu lalu kalian juga sudah pada bolos kan. Mami dan Mama dapat laporan dari Uncle kalian. Khususnya kamu Al, Kennard,dan Kenzie."

"Ih enggak kok mi."

"Sudah deh tidak usah cari alasan bilang saja kalian mau ikutan belanja dengan kami, sekarang jawab jujur sama Mama."

"Kalau Marvin kan tidak bolos Mam. Hari ini Marvin izin karena harus ngecek lokasi perusahaan pusat milik Daddy yang akan di pindahkan di negara ini. Setelah urusan Marvin selesai baru deh Marvin nyusul ke sini, karena memang tadi Marvin ada bilang ke Queen kalau setelah urusan Marvin cek lokasi selesai Marvin akan nyusul. Terus tadi Marvin tidak sengaja ketemu sama keempat anak ini Mam di parkiran."ujar Marvin membela diri.

"Abang kok buka kartu sih .Kan tadi perjanjiannya tidak seperti ini bang. Kalau seperti ini mah alamat bakal di laporkan beneran ke Papa sama papi bang."protes si kembar Kenzie dan Kennard, dan juga Al yang merasa tidak terima rencana mereka dibongkar oleh Marvin begitu saja.

"Kamu juga Ken sebagai kakak yang paling tua di antara mereka, kenapa juga kamu ngikutin  tingkah ajaibnya adik-adikmu."

"Iya kan Ken juga punya keinginan quality time sama queen Mam."

"Iya tapi tidak perlu sampai harus bolos juga kan sayang. Besok-besok kan juga masih ada waktu kalian quality time dengan Princess."

Keempat remaja tersebut hanya bisa menyengir tanpa dosa atas perbuatan membolos mereka saat ini yang diketahui oleh dua nyonya besar di keluarga Pratama.

Queen berbisik kepada Kania "Nia emangnya mereka itu sering pada bolos gitu ya sampai Mamah dan mami nggak heran melihat mereka muncul di sini."

"Iya mereka sering bolos, sukanya juga ngajakin kak Ken yang orangnya lurus jadi ikut belok ikutan nakal juga kadang. Tuh sampai guru BK di sekolahan sudah menyerah mengatasi si kembar dan Al karena ada saja kasus yang ditimbulkan mereka."

...****************...