Elisabeth Veronica Louie adalah seorang gadis yang tingkat pemalasnya sudah mencapai tingkat akhir.
Elisa hidup dengan kekayaan dan kasih
sayang yang lebih dari cukup, karena kedua itu membuatnya menjadi gadis pemalas.
Walau Elisa pemalas dia juga mahir dalam segala hal misalnya dalam bidang olahraga dan akademik.
Otaknya cerdas tapi sayang sifatnya sangat pemalas itu julukan Elisabeth si gadis pemalas.
Karena sifatnya sangat pemalas yang sudah mencapai tingkat akut, Elisa hidupnya harus berakhir dengan mengenaskan ditabrak sebuah bus di depan campusnya.
Bukannya masuk ke surga ataupun neraka,
Elisa harus menepati sebuah tokoh antagonis di dalam sebuah novel yang direkomendasikan oleh kakaknya.
Elizabeth Annabele Britannia.
Hidup antagonis yang penuh dengan masalah baik dalam maupun diluar.
"Dasar novel sialan! Harusnya tadi aku bisa masuk surga dan malas malasan disana, bukannya masuk kedalam novel apalagi aku harus menjadi si tokoh antagonis yang penuh dengan masalah."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilnaarifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Keesokan harinya, aku turun menggunakan pakaian kantor.
Hari ini ada rapat bulanan yang wajib aku hadiri walau ada rasa enggan pergi ke
kantor dipagi hari.
"Good morning all"sapaanku dibalas dengan senyuman hangat mereka kecuali pria yang duduk di kursi roda hanya mengganguk saja apalagi wajah datarnya bikin aku kesal.
"Hari ini ke kantor El?"tanya Jessica menatapku yang duduk disebelahnya dan aku menjawabnya dengan anggukan kepala.
"Gue ikut lo yah mau mampir ke cafe."
"Oke."
Jessica punya cafe sendiri yang dibangun dengan uang jajannya setiap hari. Jessica
tidak bisa menjaganya setiap hari jadi dia menyuruh anak buahnya yang menjaganya.
*****
Wiranata Company
Nama perusahaan yang didirikan oleh keluarga Wiranata yang pada akhirnya
terputus kepimpinannya karena Elena Wiranata -ibu si kembar adalah keturunan
terakhir di Wiranata.
Sebenarnya ada sepupu jauh tetapi dia tidak bisa mengambil alih kepemilikan perusahaan Wiranata tanpa izin dariku maupun Elena.
Dengan saham milikku dan Elina yang
diberikan oleh Elena, aku bisa menjabat kembali sebagai pemimpin Wiranata Company.
Aku tidak menyukai menjadi pengusaha karena waktu untuk senang senang
menjadi habis gara gara pekerjaan kantor apalagi aku masih seorang siswi high school jadi aku harus bisa membagi waktu untuk sekolah dan perusahaan, tapi uang itu harus ngalir setelah aku keluar dari keluarga Brittania.
Aku melihat beberapa berkas yang disiapkan untuk rapat, ada sesuatu yang mengganjal didalam berkas keuangan ini nominal yang dikeluarkan untuk pembangunan mall kenapa besar sekali yang harus dikeluarkan padahal jika dilihat harusnya seimbang.
Sial!
Pasti ada yang korupsi, lihat aja koruptor beraninya korupsi di perusahaanku. Mau
cari mati?!
BRAK
Tap...tap..tap
Suara heels berpadu dengan lantai, aku melempar berkas keuangan ke meja rapat,
menatap tajam beberapa ketua devisi dan manajer yang hadir sekarang.
Para ketua devisi dan manajer menelan air liurnya melihat tatapan tajam dari pemilik hazel dan pemimpin perusahaan.
"Siapa manajer keuangannya?"Menatap satu persatu wajah asing bagiku tetapi ada satu wajah yang penuh rasa takut ditatapannya.
"Dia"liam menunjuk manajer keuangan yang aku tatap itu.
Tepat dugaanku dia adalah manajer keuangannya.
"Kamu dipecat dan masuk ke daftar hitam perusahaan."
"Nona, kenapa nona memecat saya?"tanya manajer keuangan itu tidak terima dirinya dipecat, pokoknya dia harus bertahan disini.
"Kamu masih tanya kenapa, manajer keuangan?"ucapku menaikkan satu oktaf karena geram dengan pertanyaan kurang masuk akal itu, udah korupsi masih nanya kenapa.
"Kamu sudah korupsi di perusahaan saya, nominal yang kamu ambil tidak sedikit. Kamu masih bertanya kenapa, hah!"
"Bawa dia ke kantor polisi dan jangan lupa masukkan dia kedalamn daftar hitam!"pintaku menyuruh Liam.
"Baik. Security tangkap dia bawa koruptor itu ke kantor polisi"suruh Liam kepada
security yang sudah siap di pintu.
Security memaksa mantan manajer keuangan itu keluar.
Aku duduk dengan kaki bertumpu pada satu kaki lagi, "Hasil kalian semua sudah saya lihat tetapi hasil seperti itu tidak bisa membuat perusahaan ini maju, APA KALIAN SEMUA MAKAN GAJI BUTA?"
Ingat aku lulusan jurusan bisnis dengan nilai terbaik bahkan prosesor mengakui kecerdasanku.
"Maaf nona..."Lirih mereka.
"Maaf? Kalian hanya minta maaf tetapi tidak memperbaikinya, hah? Saya beri waktu satu Minggu untuk selesaikannya dan jika hasilnya masih sama siap siap angkat kaki dari perusahaan ini"ucapku dengan tegas.
"Baik baik nona."
Semua keluar dari ruang rapat terburu buru takut dengan atmosfer diruangan itu karena sangat mencengkram.
"Saya tau kalau kamu ada yang ingin ditanyakan, Liam?"
Aku mengangkat satu alisku menatap Liam.
Liam terkejut nona nya tau kalau ada yang ingin dia tanyakan, "Nona saya mau tanya, kenapa nona bisa tau tentang bisnis padahal nona masih seorang siswi pasti pengetahuan nona sangat minim tentang bisnis?"tanya Liam.
"Kamu meremehkan internasional LX Diamond school?"
"Tidak, bukan seperti itu."
"Kalau begitu jangan bertanya seperti itu, kamu pasti taukan sekolah itu harus wajib belajar tentang bisnis."
"Ya, nona."
"Pergilah, carilah manajer keuangan yang baru"perintahku menyuruh Liam keluar yang dijawab anggukan olehnya.
Aku keluar dari ruang rapat tetapi ada satu sosok pria yang tidak ingin aku temui tetapi dia malah duduk diruang tunggu rapat.
Buat apa lagi dia disini padahal kita tidak ada kontrak kerjasama.
"Hai Eliza cantik!"
Aku menatap malas dan kesal Rafael yang setiap hari mengespam, menelepon, video call beberapa kali tetapi tidak aku jawab dan hanya read saja.
"Buat apa kamu ada disini?"
"Eliza cantik jangan marah yah."
Dengan nada lembut merangkulku tetapi segera aku tepis.
Telingaku bisa mendengar suara karyawan yang membicarakanku dengan Rafael.
Aku menatap tajam mereka memberi peringatan, mereka segera bubar tidak berani membicarakanku dan Rafael lagi.
Aku menyuruh Rafael untuk mengikutiku masuk kedalam ruanganku yang terasa dingin dan soft jika dilihat dari sisi berbeda.
"Ada apa kamu mencariku?"tanyaku to the point.
"Eliza, aku dengar kalau kamu akan menikah dengan tuan Leonhard yah?"Rafael balik menanyakan lagi.
"Hm, kenapa?"Aku bingung Rafael bisa tau tentang rencana kami.
"Menikah dengan aku saja."
"Hah?"
"Tuan Leonhard cacat kaki, kenapa kamu masih mau menikah dengannya?"tanya
Rafael tidak mengerti.
Aku menghela nafas dengan pertanyaan Rafael yang absurd, "Menjalin pernikahan
tidak melihat fisiknya tetapi dalamnya"jawabku.
"Dalam apa? Dalam briefs?"
Plak
Aku menampar mulutnya yang aneh itu, "Cih, bukan itu tapi dalam hati bukan dalam celana kalian."Kesalku.
"Hehehe, tapi hatiku juga baik kok."Cengirnya.
Apanya yang baik Rafael dan Xavier itu satu paket suka membunuh orang dengan cara kejam bedanya cuma sifat dan auranya aja.
Kalau Xavier auranya lebih tajam, sifatnya dingin tanpa ekspresi dan kalau Rafael dia seorang playboy kelas atas, dia soft jika aku lihat.
Aku juga ogah menikah salah satu dari kalian berdua tetapi keadaan memaksa jadi mau gak mau harus menikah dengan Xavier.
Memang sial nasibku ingin menjauh tetapi
cobaan membawanya mendekat.
"Gak. Sana keluar dan jangan datang lagi"usirku karena malas melihatnya.
"Iya, aku keluar tetapi kalau jangan datang lagi itu aku tidak bisa janji."
Rafael mengedipkan satu matanya menggodaku.
Cih, dasar playboy sialan!
Aku menekan tombol di telepon kantor berkabel menelepon Liam yang ada di
ruang sekretaris.
"Ada apa, nona?"tanya Liam setelah menerima panggilan itu.
"Jika Rafael datang lagi usir saja langsung!"pintaku.
"Maksud nona Rafael Nellie, tuan muda Nellie?"
"Ya usir dia jika datang."
"Aduh nona saya takut kalau terjadi apa apa dengan saya, nona kan tau kalau tuan
muda Nellie seorang mafia."
Liam merinding jika menyebut nama Rafael Nellie dan Xavier Archie Leonhard.
Nama yang berbahaya, Liam tidak ingin tubuhnya berlobang menjadi donat gara
gara mengusir Rafael jika dia datang lagi.
"Bilang aja kalau saya tidak ada, jadi dia bisa pulang jika saya tidak ada disini"ucapku.
"Em baik nona saya akan usahakan"Jawab Liam.
Malam Hari
"Kak, lo benaran mencintai teman gue?"tanya Jessica.
Saat ini Jessica dan keluarganya sedang berkumpul diruang keluarga tanpa adanya
Eliza karena gadis itu sedang berada di kantor katanya lembur jadi pulangnya malam atau tidak bisa pulang ke rumah.
***
aku pengen elize punya anak pertma cowo satu nya lagi cewe
ceritanya tidak tegang dan melow...
awalnya tegang jadi ...
tapi semangat untuk Thor....
mantap...
makin seru...
lanjutkan lagi...
grazy up
semangat Thor grazy up...