NovelToon NovelToon
THE G.O.A.T FOOTBALL: Mengejar Mimpi

THE G.O.A.T FOOTBALL: Mengejar Mimpi

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Pemain Terhebat / Karir
Popularitas:36.6k
Nilai: 5
Nama Author: RenSan

Langit Jakarta yang kelabu seolah mencerminkan hidup keluarga Rahman. Di rumah petak sempit itu, Rahman, pemuda 17 tahun yang kurus namun bermata tajam, mengemasi barang-barangnya. Di sudut ruangan, ibunya, Bu Fatimah, terisak pelan. Ayah Rahman, Pak Hasan, hanya bisa mengusap punggung istrinya dengan tatapan sendu. Adik Rahman, Riko, merangkul kaki ibunya, wajahnya penuh tanya.

"Nak, jaga diri baik-baik di sana. Ibu hanya bisa berdoa untukmu," Bu Fatimah memeluk Rahman erat.

Rahman mengangguk, matanya berkaca-kaca. "Ibu, Ayah, doakan Rahman. Rahman akan berusaha keras di sana."

Keesokan harinya, Rahman berangkat ke bandara dengan bekal seadanya dan tekad membara. Tujuannya: Spanyol, negeri yang jauh di seberang benua. Di sana, ia akan bergabung dengan akademi sepak bola CD Leganés B, sebuah klub kecil yang tak banyak dikenal di pinggiran Madrid.

Kehidupan di Spanyol tidak mudah bagi Rahman. Selain harus beradaptasi dengan budaya dan bahasa yang asing, ia juga harus bersaing dengan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RenSan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25

Hari baru, semangat baru. Kekecewaan atas kegagalan penalti di Copa del Rey telah berlalu. Rahman dan rekan-rekannya di CD Leganés kembali fokus pada kompetisi Segunda División. Pekan ini, mereka akan menghadapi tantangan berat melawan Granada CF, tim yang sedang berada di puncak klasemen.

Latihan pagi hari itu berjalan dengan intensitas tinggi. Pellegrino memberikan instruksi taktik yang detail, menekankan pentingnya disiplin dan kerja sama tim untuk menghadapi Granada yang terkenal dengan permainan menyerang mereka. Rahman, seperti biasa, berlatih dengan penuh semangat dan dedikasi. Ia ingin memperbaiki kekurangannya dan menjadi pemain yang lebih baik lagi.

Setelah sesi latihan bersama tim selesai, sebagian besar pemain langsung kembali ke ruang ganti. Namun, Rahman memilih untuk tetap tinggal di lapangan. Ia mengambil beberapa bola, lalu mulai berlatih menendang dari berbagai posisi dan sudut.

Rahman merasa bahwa akurasi tendangannya masih belum stabil. Terkadang ia bisa melepaskan tembakan yang akurat dan keras, namun di lain waktu tendangannya melenceng jauh dari sasaran. Ia ingin memperbaiki kelemahan ini agar bisa menjadi penyerang yang lebih mematikan.

Berkali-kali ia menendang bola ke arah gawang yang kosong. Ia mencoba berbagai macam teknik tendangan, mulai dari tendangan keras, tendangan placing, hingga tendangan chip. Ia juga berlatih tendangan bebas dari berbagai jarak.

"Ayo, Rahman! Lebih keras! Lebih akurat!" teriaknya menyemangati diri sendiri.

Rahman terus berlatih hingga matahari mulai terbenam. Keringat mengucur deras dari tubuhnya, namun ia tidak berhenti. Ia yakin bahwa kerja kerasnya akan membuahkan hasil. Ia ingin menjadi pemain yang lebih baik, pemain yang bisa diandalkan oleh timnya.

Setelah merasa puas dengan latihannya, Rahman akhirnya kembali ke ruang ganti. Ia mandi, berganti pakaian, lalu berjalan menuju asrama. Di sepanjang jalan, ia memikirkan tentang pertandingan melawan Granada. Ia tahu bahwa pertandingan itu akan sangat sulit, namun ia yakin bahwa Leganés bisa meraih kemenangan jika mereka bermain dengan kompak dan penuh semangat.

Rahman juga memikirkan tentang Cintia. Ia ingin menceritakan tentang latihan ekstra yang ia lakukan hari ini. Ia ingin Cintia tahu bahwa ia tidak pernah berhenti berusaha untuk menjadi lebih baik.

*************

Stadion Nuevo Los Cármenes, markas Granada CF, bergemuruh dengan nyanyian dan sorak sorai ribuan pendukung tuan rumah. CD Leganés, yang saat ini berada di posisi kelima klasemen, datang dengan misi untuk mencuri poin dari pemuncak klasemen. Namun, mereka tahu bahwa tugas ini tidak akan mudah.

"Selamat malam, para pecinta sepak bola! Kita akan menyaksikan pertandingan seru antara Granada CF melawan CD Leganés," suara komentator, Manolo Lama, menggema di stadion. "Granada, yang sedang dalam performa terbaiknya, tentu ingin mempertahankan posisi puncak klasemen. Sementara itu, Leganés, yang diperkuat oleh bintang muda Indonesia, Rahman, juga berambisi untuk meraih kemenangan."

Peluit kick-off berbunyi, menandai dimulainya pertandingan. Granada langsung mengambil inisiatif menyerang, menekan Leganés sejak awal. Mereka mengandalkan permainan cepat dan umpan-umpan pendek yang akurat untuk membongkar pertahanan lawan.

Di menit ke-10, Granada mendapatkan peluang emas. Myrto Uzuni, penyerang sayap Granada, berhasil melewati hadangan Jonathan Silva dan melepaskan tembakan keras ke arah gawang. Namun, Iván Villar, kiper Leganés, tampil gemilang dengan menepis bola tersebut.

"Peluang emas bagi Granada!" seru Lama. "Tapi, Villar tampil luar biasa dengan penyelamatan gemilangnya!"

Leganés berusaha membalas. Rahman bekerja sama dengan Roque Mesa dan Recio untuk membangun serangan dari lini tengah. Namun, mereka kesulitan menembus pertahanan rapat Granada yang dipimpin oleh Ignasi Miquel dan Víctor Díaz.

Di menit ke-25, Granada kembali mengancam. Kali ini, giliran José Callejón, mantan pemain Real Madrid, yang melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Bola meluncur deras, namun masih melebar tipis dari gawang Villar.

"Callejón hampir saja mencetak gol!" ujar Lama. "Leganés harus lebih berhati-hati dalam bertahan."

Tekanan Granada akhirnya membuahkan hasil di menit ke-35. Sebuah serangan balik cepat yang dipimpin oleh Uzuni berhasil membongkar pertahanan Leganés. Uzuni memberikan umpan terukur kepada Antonio Puertas yang berada di posisi bebas. Puertas dengan tenang menceploskan bola ke gawang Villar.

"Goooollll! Gol untuk Granada!" teriak Lama dengan penuh semangat. "Antonio Puertas membuka keunggulan bagi tim tuan rumah!"

Gol tersebut membuat Granada semakin percaya diri. Mereka terus menekan, berusaha menambah keunggulan.

Di menit ke-45, tepat sebelum babak pertama berakhir, Granada berhasil menggandakan keunggulan. Kali ini, giliran Bryan Zaragoza yang mencetak gol setelah menerima umpan silang dari Uzuni.

"Goooollll! Gol lagi untuk Granada!" teriak Lama dengan suara yang semakin bersemangat. "Bryan Zaragoza menutup babak pertama dengan gol indahnya!"

Peluit akhir babak pertama berbunyi. Leganés tertinggal 0-2 dari Granada. Mereka harus bekerja keras di babak kedua jika ingin membalikkan keadaan.

Rahman terlihat frustrasi. Ia belum bisa memberikan kontribusi maksimal bagi timnya. Ia bertekad untuk tampil lebih baik di babak kedua dan membantu Leganés mengejar ketertinggalan.

Bersambung...

1
Zak a Oh
up
Abu Al
Luar biasa
Abu Al
Lumayan
Buana Lukman
bagus
Galih Okhemm
BNMM
Go Anang
Luar biasa
Henns 05
cerita yg sangat baru
Buana Lukman
bagus
aku jg mw🤤
semoga, GK Hiatus kek novel bola lainnya cerita bagus soalnya.
aku jg mw🤤: ditunggu /Angry/
RenSan: gak akan saya akan bikin sampai tamat. tapi Minggu Minggu ini saya lagi UAS jadinya Jarang untuk UPDATE
total 2 replies
Yahya
btw kalo main di timnas jangan lupa pemain abroad kayak ragnar, rafael, ivar walsh dll
RenSan: siap. nanti pas kualifikasi piala dunia kita tambahin cerita akan naturalisasi pemain
total 1 replies
Yahya
mantap semangat rahman semoga bisa tembus liga champhions dan pildun
Buana Lukman
bagus up
Buana Lukman
bagus
BhaGha
semangat mas Rahman,
nanti musim depan duet sama Mas Rohim
/Grin/
Midori Mikushii
semangat buat up nya Thor
Midori Mikushii
Iya lebih baik begitu daripada rahman harus maen pas masa kelam ya timnas ya kali maen sama pemain titipan kan
aku jg mw🤤: ada benarnya wkwkw
total 1 replies
Midori Mikushii
ayo semangat Thor, gw suka nih MC fan CR 7 karena di novel² lain kebanyakan MC nya fans messi
Midori Mikushii
makasih buat chapternya thor
Cod Cod Dulu
Luar biasa
Yahya
selalu semangat tjor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!