NovelToon NovelToon
ISTRIKU BUKAN WANITA MANDUL

ISTRIKU BUKAN WANITA MANDUL

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:15.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

"Jordan, sebaiknya kita bercerai saja. Aku bukan wanita yang sempurna untukmu, aku mandul dan tidak bisa memberimu keturunan. Mama, telah mencarikan jodoh yang terbaik untukmu, yang bisa memberimu keturunan, bukan wanita sepertiku yang tidak sempurna." (Celine)

"Bodoh!! Aku tidak peduli dengan opini orang lain tentang dirimu. Memiliki anak dalam rumah tangga memang penting, tapi bagiku tidak ada yang lebih penting daripada dirimu. Jangan menilai sendiri dirimu dengan kalimat-kalimat bodoh seperti itu, kau tidak mandul, hanya saja Tuhan belum mempercayai kita untuk menjaga titipannya. Celine, dengarkan aku, sampai kapanpun aku tidak akan pernah meninggalkanmu!!" (Jordan)

Celine merasakan dunianya runtuh ketika dokter mendiagnosa jika dirinya tidak akan pernah bisa hamil dan melahirkan. Hati wanita mana yang tidak hancur mendengar kabar tersebut. Dengan air mata yang bercucuran, dia meminta Jordan untuk menikah lagi, namun dengan tegas Jordan menolaknya karena dia sangat mencintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9: Lepas Kendali

Jordan mendatangi rumah orang tuanya, disambut hangat oleh Nyonya Tamara. "Jordan, akhirnya kau pulang juga. Mama tahu kau takkan mengecewakan Mama," ucapnya, senyum lebar menghiasi wajahnya.

Namun, Jordan menepis tangan Tamara yang hendak memeluknya dengan kasar. Dengan tajam, dia menatap ibunya. "Itu upahmu kan, meminta seseorang menemui Celine dan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal padanya?"

Tamara terkejut. "Apa yang kau bicarakan, Jordan? Aku tidak tahu apa-apa tentang itu," ujarnya dengan nada meyakinkan.

Jordan dengan emosi yang tak terbendung berteriak di depan ibunya, tidak mempercayai kata-katanya. "Tidak usah berpura-pura, Ma! Aku tidak bodoh. Pertemuan Celine dengan wanita asing yang menghubunginya dan meminta bertemu di cafe, itu pasti ada hubungannya denganmu!"

Tamara terkejut, wajahnya memucat. "Jordan, kau tidak mengerti. Aku tidak tahu apa-apa tentang itu, aku tidak akan pernah melakukan sesuatu untuk merusak rumah tanggamu!"

Jordan menatap ibunya dengan tajam. "Sudah cukup, Ma. Aku tidak akan percaya padamu lagi!" Suaranya penuh dengan kekecewaan dan amarah yang mendalam.

Pertengkaran mereka semakin memanas. "Kau anak durhaka!" teriak Tamara dengan suara yang gemetar.

Jordan diliputi amarah yang mendalam. "Apa? Kau berani menyebutku anak durhaka? Setelah semua yang telah kau lakukan untuk menghancurkan rumah tanggaku?"

"Mungkin memang begitu, karena kau tidak pernah menghargai apapun yang telah Mama lakukan untukmu! Kau lebih memilih wanita mandul itu dibandingkan ibumu sendiri, orang yang telah melahirkan dan merawatmu sejak bayi," balas Tamara dengan tajam.

"Sudah cukup, Ma! Berhenti mengungkit masa lalu, sudah cukup aku mengalah dan tunduk pada keputusanmu. Tapi untuk kali ini, itu tidak akan aku lakukan lagi, karena Celine adalah segala-galanya bagiku dan aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitinya termasuk dirimu!" ujar Jordan dengan suara penuh penekanan.

Tamara menatapnya dengan dingin. "Kalau begitu pergilah! Pergilah dan jangan pernah kembali!"

Jordan menghela napas panjang, matanya penuh dengan kekecewaan. "Memangnya siapa juga yang Sudi berlama-lama disini? Tapi ingatlah, perbuatanmu ini tidak akan pernah kulupakan."

Tamara hanya memandang Jordan dengan tatapan dingin, tidak ada kata yang keluar dari bibirnya. Jordan meninggalkan rumah orang tuanya dengan penuh emosi dan amarah. Benar-benar kecewa dengan sikap ibunya, hancur dan tidak pernah menduga jika wanita yang sangat dia hormati justru menginginkan kehancuran rumah tangganya.

🌺🌺🌺

Hans William menghampiri Tamara dengan emosi, menarik lengan istrinya dengan kasar hingga mereka berhadapan.

"Berhenti menekannya, Tamara! Apa kau ingin putramu kembali seperti dulu? Ingatlah, jika bukan karena Celine, mungkin sampai sekarang Jordan masih terperangkap dalam kegelapan. Kau mencoba memisahkan mereka dengan alasan yang tidak masuk akal. Apakah kau ingin membuat Jordan jatuh ke dalam jurang yang sama untuk kedua kalinya?" ujar Hans William dengan penuh emosi.

Nyonya Tamara menyentak tangan suaminya dan menatapnya dengan tajam. "Jangan menghubungkan masa lalu dengan hal ini, Hans. Itu tidak ada kaitannya. Lagipula, bukan wanita itu yang sepenuhnya membawa Jordan keluar dari dunia lamanya. Dan jika hal itu terulang kembali, masih ada Rossa yang bisa melakukannya. Dia lebih sempurna daripada si mandul itu!"

PLAKKK ...

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Tamara, mengejutkannya. Ini pertama kalinya Hans bersikap kasar padanya selama hampir 40 tahun menikah.

"Kau benar-benar ibu yang tidak berhati, Tamara. Apa kau lupa dengan perjuangan kita dulu untuk memiliki anak? Apa kau lupa bagaimana mereka memberikan penekanan padamu? Semua orang menuntutmu. Aku yakin kau tahu rasanya. TAPI KENAPA SEKARANG KAU MALAH MELAKUKAN HAL ITU PADA MENANTUMU SENDIRI?!" teriak Hans di akhir ucapannya.

"Jangan berteriak padaku, Hans! Kau ingin tahu kenapa aku melakukan hal ini pada Celine? KARENA AKU INGIN DIA MERASAKAN APA YANG AKU RASAKAN DULU!!"

Hans William menggelengkan kepala, tidak mengerti jalan pikiran istrinya. "Tamara, kau benar-benar tidak punya hati," ucapnya lalu pergi begitu saja. Dia benar-benar kecewa dengan sikap istrinya.

🌺🌺🌺

Tubuh Celine terhuyung ke belakang karena pelukan tiba-tiba dari Jordan. Aroma alkohol yang kuat memancar dari tubuhnya, membuat Celine mundur karena tidak tahan.

"Ge, apa kau mabuk?" tanya Celine mencium aroma menyengat dari tubuh Jordan.

Jordan mengerutkan kening, mencoba berkonsentrasi untuk menjawab. "Maaf, sayang. Aku terlalu banyak minum malam ini," ucapnya dengan suara yang terdistorsi oleh efek alkohol.

Celine merasa cemas melihat Jordan yang tidak biasanya terpengaruh oleh minuman alkohol. "Ini pertama kalinya kau minum sampai mabuk sejak kita menikah," ucapnya dengan suara lembut, tetapi penuh dengan kecemasan.

Jordan menarik napas dalam-dalam, mencoba merapikan pikirannya. "Maafkan aku, sayang. Aku hanya sedang... merasa kacau," katanya pelan, ekspresinya penuh dengan penyesalan.

Celine menggeleng, merasakan kebingungan dan kekhawatiran. "Kita akan bicarakan ini besok, saat kau sudah lebih baik," kata Celine sambil mengusap lembut lengan Jordan, lalu membawa suaminya itu ke kamar mereka. Jordan perlu istirahat sekarang

Celine tidak hanya melihat Jordan pulang dalam keadaan mabuk berat, tapi juga menemukan beberapa luka di tubuhnya dan darah di pakaiannya. Itu jelas menunjukkan bahwa suaminya baru saja terlibat dalam sebuah perkelahian.

Rasa cemas dan takut melanda hati Celine. Dia khawatir situasi yang terjadi bisa membuat Jordan kembali ke kehidupan masa lalunya yang gelap. Hatinya berdebar kencang, mencari cara untuk menenangkan Jordan dan menghindari kemungkinan buruk yang mungkin bisa terjadi.

.

.

Sepanjang malam, Celine terjaga, memperhatikan Jordan yang tidur di sampingnya. Wajah tampannya terlihat berlumuran beberapa luka memar.

Dalam hatinya, Celine terus bertanya-tanya, apa yang membuat Jordan sampai mabuk berat dan terlibat dalam perkelahian? Apakah ada kaitannya dengan ibu mertuanya? Apa yang dikatakan oleh wanita itu sehingga membuat Jordan kehilangan kendali? Pertanyaan-pertanyaan itu menghantuinya, membuat Celine sulit untuk berhenti memikirkannya.

Matahari mulai muncul di balik jendela, tapi pikiran Celine masih dipenuhi kegelisahan. Ia bangun dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi. Sementara itu, Jordan mulai bangun dan merasakan kepalanya terasa berat sekali.

"Sial!! Kenapa kepala ini rasanya seperti dihantam batu besar," keluhnya setengah menggerutu.

Celine keluar dari kamar mandi dan menemukan Jordan duduk di tepi tempat tidur sambil memegangi kepalanya. "Ge, kenapa? Apa kapalamu pusing?" Tanya Celine sambil menatap Jordan dengan cemas.

"Hanya sedikit pusing," jawabnya datar.

Celine memperhatikan wajah Jordan. Ada luka memar di tulang pipinya, dan bekas luka di sudut matanya dan pelipisnya. Perban di keningnya tampak kusut dengan bekas darah mengering di atas alis kanannya.

Disisi lain, Celine merasa kebingungan melihat Jordan yang tampak sangat dingin. Biasanya, Jordan adalah sosok yang hangat dan perhatian, tapi kali ini wajahnya kaku dan tatapannya kosong.

"Ge, apa yang terjadi?" tanya Celine dengan suara lembut, mencoba mencari jawaban dari suaminya.

Jordan hanya menggeleng pelan tanpa sepatah kata pun. Tatapannya masih terpaku ke luar jendela, seolah tenggelam dalam pikirannya sendiri. Celine merasakan kecemasan semakin menghampirinya. Sesuatu pasti terjadi pada Jordan, tapi dia tidak tahu apa itu .

Celine meraih tangan Jordan, melakukan kontak fisik yang bisa menghubungkan mereka seperti biasanya. Namun, tangan Jordan terasa dingin dan kaku saat digenggam. Celine merasakan kegelisahan yang semakin mendalam.

"Ge, tolong katakan padaku apa yang terjadi. Aku khawatir," pintanya dengan suara lembut, mencoba menembus kebisuan yang menyelimuti suaminya.

Jordan mengangkat sedikit bahu, tapi tidak mengalihkan pandangannya dari jendela. "Tidak apa-apa, Celine. Aku hanya butuh waktu untuk merenungkan beberapa hal," jawabnya dengan suara yang terdengar begitu jauh.

Jordan tersentak melihat air mata yang mengalir dari pelupuk mata istrinya. Dia segera merangkulnya erat. "Maafkan aku, Celine. Aku tidak bermaksud membuatmu khawatir," ucapnya dengan suara lembut, mencoba menenangkan istrinya yang terisak di dalam pelukannya.

Celine hanya bisa memeluknya erat, merasakan kehangatan dalam pelukan suaminya yang meskipun terasa dingin, tetap menjadi tempat yang nyaman baginya.

Jordan merasakan getaran tubuh Celine dalam pelukannya. Dia mencium lembut ubun-ubun istrinya, mencoba menenangkannya. Dia benar-benar menyesal telah membuat Celine menangis, karena air matanya adalah kelemahan Jordan. "Maafkan aku karena sudah membuatmu khawatir," bisik Jordan dengan lembut.

Celine menggeleng. Dia membalas pelukan itu dengan erat, merasakan kehangatan dan keamanan yang dia butuhkan saat ini. Baginya, air mata adalah kelemahannya, tapi juga cara terbaik untuk meredakan perasaannya yang terlalu banyak terpendam. Mereka saling berpelukan, berbagi perasaan, kepedihan dan rasa sakit yang saat ini sedang mereka rasakan.

🌺🌺🌺

BERSAMBUNG

1
aca
sweet bgt
Eva Risdaniati
suka sama alur cerita ny yg ngj bertele-tele, semangat untuk cerita selanjut ny,
🍏A ↪(Jabar)📍
up
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Ikuti saran Celine Gee...jng hukum lgsg dl,perlu kasih pelajaran,dng teror biar merasakan ketakutan yg gk sanggup mereka hadapi
🍏A ↪(Jabar)📍
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Keren balas dendam'y...siksa dl Thour mereka ikut gereget q dng sifat mereka
...biar otak'y gk macet,sgl berbuatsn ads konsekuennya
sri hastuti
wah luar biasa, viona dan celine, balas dendam yg luar biasa 👍👍
Dartihuti
Hati q kok ikut sakit😥😥
sella surya amanda
lanjut
sri hastuti
jangan lama2 Thor bersatunya mereka, kasihan, biar Jordan membantu balas dendam thor, kasihan mereka berdua, cinta mereka begitu kuat 🙏🙏
Ellnara: Baik kakak, segera dipersatukan lagi kok
total 1 replies
Dartihuti
Syukuri lo Rosa...jd gak sabar nih lihat penderitaan 3 org maniak otak geser...
Ellnara: Tunggu ya kak, pembalasan akan segera di mulai
total 1 replies
Dartihuti
Tunggu lo Rosa...skrg x'n ber3 sk" ria tapi ingat sisi mengerikan dr Yordan ĺo trima c4 atau lambat😡
Ellnara: Belum lagi pembalasan kejam Celine kak
total 1 replies
Dartihuti
Aduuuh...ngeri banget sih,musuh'y banyak banget!!ibu mertua,ipar,ulet bulu(Rosa)...angin puyuh (Sarah Dani)hbs'y tiba" bikin rusuh ada Thour ...ikut was" ih...jng matii ya Celine
Ellnara: Tenang kak, Sarah sana Danni cuma numpang lewat bentar doang kok
total 1 replies
sri hastuti
kasihan Jordan Thor, ayo segera pertemukan dngn celine, spy bisa membantu balas dendam,
kurang ajar rossa, juga ibunya kakaknya, biar dirasakan pembalasan dr celine 😡😡
Ellnara: Iya kak, pasti di tunggu aja
total 1 replies
Eva Risdaniati
penasaran sma kelanjutan ny,
Ellnara: Ditunggu ya kakak
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Jennie...terlalu angkuh sombong merasa dilindungi sama mama'y gali lubang'y + dalam ...bkn ngoreksi sadar eee...sok,nyalain org atas sgl yg dialami
Dartihuti: Betuull...ngeri kl sifat gitu,trimakasih banyak" up'y panjaaaang x cinta deh sekebon😊🤭😘🥰
Ellnara: namanya juga gak tau diri kak
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!