Zara harus berjuang sendiri membesarkan putranya, tanpa suami, tanpa keluarga. Dia banting tulang sendiri, menafkahi dirinya dan putranya.
Beberapa tahun lalu, Zara mempermalukan keluarganya dengan hamil di luar Nikah namun dengan pria yang tidak di ketahui identitasnya. Lebih tepatnya Zara tidak mau mengatakan siapa Ayah dari bayi yang saat itu dia kandung.
"Aku sudah berjanji padanya, untuk tidak meminta pertanggung jawaban jika aku hamil"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uni Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terlahir Tanpa Ayah
Angga, Zara dan Rangga sudah sampai di salah satu taman bermain. Setelah membeli tiket masuk, mereka langsung menyerbu wahana bermain yang ada di tempat itu. Rangga yang jarang di ajak ke taman bermain oleh mamanya terlihat begitu senang saat menjajal satu wahana permainan di tempat itu.
"Dia terlihat senang sekali yah" ucap Angga pada Zara
"Iya kak, mungkin karena jarang ke taman bermain. Biasanya kalau weekend Zara hanya mengajaknya ke mall atau bermain kerumah kak Dinda. Cuma kalau ke mall ya tetep sih main di kids Zone" ucap Zara
Angga diam dan masih memperhatikan Rangga .
"Oh, Langga mau coba yang itu" Rangga ingin mencoba wahana yang lain, lalu dengan sigap Angga menemaninya.
Beberapa wahana permainan sudah mereka coba, dan sudah cukup lama mereka bermain di tempat itu. Kemudian Angga mengajak Zara dan Rangga untuk makan siang bersama. Angga ingin tau banyak hal soal Rangga. Dari hal yang dia sukai dan tidak sukai. Makanan favorit dia, dan segala hal yang menyangkut Rangga. Seperti saat ini ketiganya sudah berada di salah satu restoran cepat saji
"Langga paling ceneng Ayam clispy , iceklim, capcay mama,cookies keju, semuanya langga cuka. Tapi Langga gak cuka blokoli!" ucap Rangga sambil menikmati makan siang mereka
Angga tersenyum dan mengangguk angguk saat mendengar ucapan putranya
"Bisa sama yah kayak Om, Om juga gak suka brokoli" ucap Angga pada putranya
"Lain kali kalian berdua wajib makan brokoli!" Ucap Zara menatap keduanya bersamaan
"Tidaaak!" Jawab Rangga dan Angga bersamaan. Rangga pun sontak menutup mulutnya dengan kedua tangan hingga membuat Zara terkekeh
"Anak dan papa kompak!" gumam Zara
Setelah menghabiskan makan siang mereka, sejenak mereka ke musholah yang ada di tempat itu untuk menjalankan kewajiban mereka. Kemudian setelah nya Angga mengajak keduanya ke pusat perbelanjaan, Angga ingin membelikan semua kebutuhan Zara dan anak mereka. Tidak membutuhkan waktu yang lama ketiganya pun sudah berada di salah satu pusat perbelanjaan di kota itu.
"Kita belanja keperluan kalian berdua ya" ucap Angga saat sudah berada di depan supermarket
"Tapi kak,,,"
"Tidak ada tapi tapian, kita belanja semua kebutuhan Rangga, Ayo sayang kita masuk" Angga menaikan Rangga ke dalam troli belanja, lalu mendorongnya. Sedang Zara masih bergeming saja
"Ayo Raaa, kita belanja dulu,, Aku gak ngerti apa saja kebutuhan Rangga" ucap Angga. Mau tidak mau Akhirnya Zara mengikuti langkah Angga. Kemudian mereka mulai memburu barang barang yang dibutuhkan Rangga
"Aku ingin sarapan bersama kalian setiap pagi, boleh?" tanya Angga pada Zara
"Boleh Om!" Sahut Rangga. Angga tersenyum dan Zara tidak bisa menolak ketika Rangga sudah menjawab boleh.
"Boleh" Jawab Zara
"Kalau begitu sekalian bahan makanan untuk persediaan" Angga mendorong troli belanja itu menuju ke bahan bahan makanan. Disana Zara membeli bahan bahan makanan untuk persediaan beberapa hari. Sudah cukup mereka berbelanja, Mereka langsung mengantri untuk membayar belanjaan mereka.
"Kalian tunggu di depan saja, biar aku yang mengantri" ucap Angga.
Zara patuh, lalu mengajak Rangga untuk ke depan lalu duduk di kursi tunggu, sedangkan Angga yang mengantri di deretan kasir untuk membayar semua belanjaan mereka.
"Ma,, "
"Iya sayang,,"
"Om Angga baik ya ma, langga cuka Om Angga" Ucap Rangga dengan begitu polosnya
"Iya Om Angga baik. Cepat sekali Rangga menyukai Om Angga?" tanya Zara
"Iya, kalena Om kelen! Om ajakin Langga main, jagain langga, pacti Om bica jagain mama" ucap Rangga
"Begitu kah?" tanya Zara
"Iya!" jawab Rangga
"Apa ini waktunya memberitahukan pada Rangga jika kak Angga itu papanya?" batin Zara
"Ma,,"
"Iya sayang,,"
"Langga mau Ice cleam" Rangga menunjuk salah satu kedai Ice cream di tempat itu.
"Ya sudah ayo mama belikan" Zara berdiri bersama Rangga, Lalu Zara mendekat ke antrian kasir dan mengatakan pada Angga jika dia akan membelikan Ice cream Rangga dulu. Setelah berpamitan, Zara mengajak Rangga untuk membeli Ice Cream yang dia mau.
"Rasa Coklat 1 ya mba" ucap Zara, kemudian Zara teringat pada Angga
" Tambah Vanilla dan Coklatnya 1 lagi jadi 3" ucap Zara
"Ma,, itu untuk Om doktel ya ma?" tanya Rangga
"Iya, Om juga suka Ice Cream coklat seperti Rangga" jawab Zara.
Setelah Ice Cream mereka sudah di bayar, Zara mengajak Rangga untuk kembali menemui Angga. Namun langkahnya terhenti saat seseorang memanggil namanya
"Zara!"
Zara dan Rangga menoleh ke samping dan terkejutnya dia saat melihat Bryan bersama seorang wanita, mungkin seusia dengannya.
"Benarkan kamu Zara?!" Ucap pria itu mencoba mengenali mantan istrinya
"Ya! ada apa?!" Jawab Zara terdengar ketus
"Ck! sudah lama kita tidak bertemu ya! Oh ini anak itu?!" Ucap Bryan terdengar mencibir
"Ayo sayang kita pergi" ucap Zara yang malas meladeni Bryan
"Kasihan sekali, Pasti tidak ada pria yang mau karena anak itu!" ucap Bryan menghentikan langkah Zara
Zara berbalik dan menatap Bryan dengan tajam
"Bukan urusanmu!" jawab Zara
"Haha,, ya ya memang bukan urusanku! aku hanya kasihan pada anak itu yang terlahir tanpa ayah! Ayah nya saja tidak jelas siapa!" Ucap Bryan
.
.
.
.
Tak sumpeli cabe setan sekilo kamu Bry! GEREGETEN aku!
