NovelToon NovelToon
Find 10 Fragments

Find 10 Fragments

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Spiritual / Sistem / Penyeberangan Dunia Lain / Peradaban Antar Bintang / Kultivasi Modern
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: GM Tyrann

Season 2 dari I Don't Have Magic In Another World

Ikki adalah seorang pria yang memiliki kekuatan luar biasa, namun terpecah menjadi 10 bagian yang tersebar di berbagai dunia atau bahkan alam yang sangat jauh. Dia harus menemukan kembali pecahan-pecahan kekuatannya, sebelum entitas atau makhluk yang tidak menginginkan keberadaanya muncul dan melenyapkan dirinya sepenuhnya.

Akankah dia berhasil menyatukan kembali pecahan kekuatannya, dan mengungkap rahasia di balik kekuatan dan juga ingatan yang sebenarnya? Nantikan ceritanya di sini.

up? kalo ada mood dan cerita aje, kalo g ada ya hiatus

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon GM Tyrann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch 03 - Pendapatan

Aku berjalan sambil memulihkan stamina dan MP ku yang sudah sangat rendah. Aku tidak peduli dengan pandangan manusia yang melihatku saat aku sedang berjalan menuju tujuanku. Toh karena aku butuh uang.

Setelah beberapa menit berjalan aku akhirnya sampai di depan pintu masuk yang dijaga oleh tiga iblis dengan kekuatan setara Hunter peringkat A. Hutan itu di kelilingi oleh pagar dengan tegangan listrik yang tinggi, bahkan jika aku mencoba terbang atau melompat tinggi sensor akan mendeteksi adanya seseorang yang masuk dengan cara melewati pagar.

Tapi aku berbeda, aku melewati para penjaga dengan mudah karena sihir yang menyembunyikan diriku. Mirip seperti skill Stealth. Setelah melewati penjaga dan masuk cukup dalam kehutan aku membatalkan casting (rapalan) sihirnya.

Aku melompat keatas lalu berdiri di dahan pohon yang besar dan tinggi. Aku mencoba melihat menggunakan perspektif sihir yang ada di udara, mencoba melihat monster yang berada cukup dekat dengan diriku, sampai aku melihat gerombolan Direwolf.

Seekor serigala berwarna putih dengan garis biru di keempat kakinya dan juga tanduk di dahinya seperti Unicorn. Monster dengan kekuatan peringkat C dan mereka dapat menggunakan skill petir dari tanduknya yang seperti Unicorn itu.

Perspektif ku kembali, aku melompat dari satu dahan pohon ke yang lainnya untuk sampai ditempat Direwolf berkumpul. Setelah aku bisa melihat mereka dengan mataku sendiri, aku menjadi waspada karena mereka dapat menggunakan sebuah skill.

Aku hanya harus membunuh mereka dalam waktu yang cukup singkat, sangat singkat sampai mereka tidak cukup untuk bereaksi dengan kehadiran diriku. Namun itu mustahil dengan kekuatanku saat ini.

"Inventory!" Aku mengeluarkan sebuah pedang gelap, pedang satu tangan yang sangat ringan namun memiliki ketajaman yang mengerikan.

Aku memberi diriku sendiri buff, membuat diriku seringan bulu dan secepat kilat. Setelah semua buff yang berfokus pada kecepatan sudah selesai, aku menghilang dari tempatku berdiri karena gerakan ku yang terlalu cepat. Aku muncul ditengah gerombolan Direwolf dan menebas tiga Direwolf yang berada dibelakang.

Aku tidak mundur, aku melanjutkan serangan ku kepada Direwolf yang cukup dekat dengan ku dan menusuknya. Aku langsung menusuk dua Direwolf lainnya darahnya merembes keluar dan memenuhi tanah dengan genangan darah mereka.

Aku melihat Direwolf sisanya melompat kebelakang menjauh dari ku sambil melihat ke arahku, aku juga melihat tanduk mereka mengeluarkan sengatan listrik kecil dan itu membuatku semakin waspada, aku tidak tahu sekuat apa skillnya itu.

"Apa skill mereka akan dimulai?" tanyaku lalu menghilang dari pandangan para Direwolf.

Para Direwolf menjadi lebih waspada lalu mengeluarkan skill petirnya secara membabi buta sampai menghancurkan pohon dan tanah yang ada didekat mereka. Aku yang menghilang dari pandangan Direwolf membunuh satu persatu dengan cepat sampai tersisa dua Direwolf lagi.

Aku muncul dan langsung memenggal kepala salah satu dari kedua Direwolf. Aku tersenyum pada Direwolf yang tersisa sendiri. Direwolf tersebut ketakutan dia tidak menduga bahwa kawanannya dapat dibunuh dengan sangat cepat oleh satu manusia.

Aku berjalan perlahan menuju Direwolf itu, tidak ada perlawanan darinya. Aku mengangkat pedangku lalu membelah kepala Direwolf itu menjadi dua dengan sangat mudah.

"Pertarungan yang singkat," kataku.

[MP 2%]

[Magic meningkat sebanyak 2]

[Stamina meningkat sebanyak 1]

Aku terkekeh, mengambil semua kristal dari 12 Direwolf yang aku bunuh lalu beristirahat memulihkan MP ku sebelum keluar dari tempat ini. Aku penasaran berapa banyak uang yang akan aku dapat dari monster peringkat C tersebut.

Setelah beristirahat lebih dari 20 menit MP ku hampir pulih sepenuhnya jadi aku memutuskan keluar dari tempat ini lalu menjual kristal yang aku dapatkan, warna kristalnya sama seperti milik Koblod namun energi yang keluar dari kristalnya sangat berbeda.

Aku keluar sama seperti saat aku masuk, aku menggunakan cara yang sama namun para penjaga tidak memiliki skill deteksi atau dapat merasakan sihir yang sedikit abnormal disekitar mereka.

Aku berjalan sampai sebuah gang kecil lalu membatalkan casting sihirnya. Aku lalu kembali ke jalanan berjalan keluar dari gang tersebut, mencari tempat untuk menjual kristal yang aku dapat. Aku lebih diperhatikan oleh banyak orang sekarang, mungkin karena aku sangat kotor oleh noda darah.

Saat aku melawan Koblod noda darahnya tidak sebanyak aku melawan Direwolf, sekarang tangan kananku penuh dengan noda darah yang masih segar. Tapi setidaknya darahnya tidak menetes ke jalanan.

Aku sampai disebuah tempat penjualan kristal, ada banyak Hunter disana. Tempatnya seperti sebuah bank, aku masuk melewati pintu lalu cincinku langsung menunjukan sebuah angka 187. Mungkin itu nomor antrian ku, aku duduk ditempat yang sudah disediakan dan menunggu dipanggil.

Aku menunggu lebih dari 30 menit disana, aku sedikit tidak nyaman karena duduk terlalu lama dapat menyebabkan wasir.

Aku bergeser di kursiku saat sedang melihat layar digital di atas meja resepsionis berganti nomor antrian. Akhirnya, nomor antriannya berkedip dengan huruf merah tebal: "187."

"Akhirnya, giliranku."

Aku mendekati resepsionis, seorang wanita dengan wajah serius yang memiliki tumpukan berkas di depannya yang tersusun rapi.

Aku pikir kertas sudah tidak ada di dunia ini, tapi sepertinya kertas masih tetap digunakan dimana pun, pikir ku saat melihat tumpukan kertas.

"Um, maaf, saya ingin menjual ini."

Aku tidak tahu harus berbicara seperti apa lalu hati-hati meletakkan dua belas kristal monster peringkat C di atas meja, setiap kristal berkilau di bawah cahaya lampu.

"Tentu."

Resepsionis menaruh kristal itu disebuah alat untuk di cek kualitasnya. Setelah dia selesai melakukan pengecekan dia melakukan transfer sambil menyebutkan nominalnya.

"Totalnya menjadi 11,000 dollar setelah di potong pajak."

Aku sedikit menahan rasa senang ku melihat total tersebut. Aku tidak percaya bisa mendapatkan lebih banyak uang dengan berburu monster yang sedikit lebih kuat. Ketika transaksi tersebut selesai, aku tidak langsung pergi, aku bertanya pada resepsionis bagaimana cara melakukan evaluasi peringkat ku. Aku setidaknya harus memiliki peringkat C untuk terus mendapatkan uang banyak.

"Sebelumnya, bagaimana cara meminta evaluasi ulang peringkat?"

"Evaluasi peringkat?" tanya kembali resepsionis, dia terdiam sebentar lalu menyuruh aku untuk pergi ketempat awal saat aku melakukan tes untuk menjadi hunter, "Anda harus kembali ke tempat di mana Anda pertama kali menjadi seorang hunter. Mereka yang mengurus semua evaluasi rank di sana."

aku mengangguk, mencatat informasi tersebut dalam pikiranku. Saat aku hendak pergi, resepsionis memanggilku.

"Semoga berhasil dengan evaluasi Anda, dan hati-hati di luar sana!"

Aku berbalik dan tersenyum dengan penuh rasa terima kasih dan meninggalkan gedung tersebut. Matahari mulai terbenam, melemparkan bayangan panjang di sepanjang jalan-jalan ramai di kota.

"Kembali ke tempat semuanya dimulai, ya? Nah, ini untuk langkah berikutnya dalam perjalananku."

Aku tidak tahu jika waktunya sudah sore, aku keluar dari apartemen sekitar jam 11, menghabiskan waktu didalam portal selama 4 jam lebih dan di dalam hutan sekitar 1 jam.

Aku berjalan pulang, sebelum pulang aku pergi ke supermarket untuk membeli makanan untuk makan malam dan untuk sarapan besoknya. Sesampainya di rumah aku menaruh semua bahan makanan diatas meja makan lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan noda darah.

Setelah selesai membersihkan noda darah, aku berendam dengan air hangat. Aku bersandar lalu bertanya pada sistem.

"Apa magic milikku akan sangat berpengaruh pada hasil evaluasi?"

[Tentu, tapi dengan informasi yang aku dapat anda bisa naik ke peringkat D tanpa evaluasi ulang.]

"Hmm, kenapa bisa begitu?"

[Karena anda sudah banyak membunuh monster peringkat E dan sedikit monster peringkat C]

Aku berpikir sebelum berbicara, jadi maksudnya aku yang membunuh monster akan tercatat secara otomatis? Atau bagaimana? Pikirku bingung.

"Aku tidak mengerti." Aku menyerah, aku tidak tahu maksudnya dan menunggu jawaban sistem.

[Setiap anda menjual kristal monster, itu akan tercatat dan peringatan anda akan otomatis naik tanpa perlu pergi ke gedung Asosiasi Hunter. Mungkin memerlukan waktu bagi mereka.]

"Peringkat D masih sangat rendah, paling tinggi penghasilan peringkat D dari bos monster hanya 300 dollar," kataku. Aku setidaknya membutuhkan banyak uang dan saat membunuh boss monster setidaknya kristalnya harus bernilai ribuan dollar.

Setelah berendam cukup lama, aku akhirnya keluar dari bak, mengeringkan tubuhku dan juga rambutku, menggunakan pakaian tidur dan pergi ke dapur untuk memasak makan malam.

Aku mengambil panci dari rak, mengisinya dengan air lalu menyalakan kompor listrik dan menunggu air mendidih. Selagi menunggu aku membuka bungkus makanan yang akan aku masak, mengambil sebuah mangkuk lalu memasukan bumbu kedalamnya.

Saat airnya sudah mendidih aku memasukan bahan utama dari makan malam ku hari ini, yaitu sebuah mie. Yaa, itu benar. Aku tidak bisa memasak makanan jadi setidaknya untuk bertahan hidup aku harus makan sesuatu seperti mie yang mudah untuk dimasak.

Aku menunggu mie matang, memasukannya kedalam mangkuk dan memakannya secara perlahan sambil menonton acara malam yang ada di tv.

Setelah selesai makan aku mencuci mangkuk dan juga panci yang aku gunakan dan bersiap untuk meningkatkan stats Magic milikku dengan cara bermeditasi.

Aku pergi ke kamar duduk bersila diatas kasur lalu memejamkan mata, setelah beberapa menit aku dapat merasakan aliran energi sihir yang berada di udara kamar ku, memasukannya kedalam tubuhku mengolahnya seperti yang berada di ingatanku.

[Magic meningkat sebanyak 0,5]

[Magic meningkat sebanyak 0,5]

[Magic meningkat sebanyak 0,5]

[Magic meningkat sebanyak 0,5]

Notifikasi sistem terus muncul namun tidak berisik sampai matahari terbit aku terus melakukan meditasi. Aku merasakan cahaya matahari masuk melalui kaca cahaya hangatnya mengenai tanganku dan itu membuatku berhenti melakukan meditasi.

Aku membuang napasku membuka mataku secara perlahan dan melihat total kenaikan magic yang ada didepan mataku.

[Magic meningkat sebanyak 27]

Aku tersenyum setelah tahu magic milikku saat ini berada di 61, MP ku juga ikut meningkat dan daya hancur dari sihir juga bertambah.

"Saatnya untuk pergi ke Asosiasi Hunter untuk melakukan evaluasi ulang," kataku tapi aku memilih untuk tidur terlebih dahulu sebelum pergi kesana.

1
Vemas Ardian
njirr ngelunjak 😭😭
Ibrahim Rusli
sejauh ini keren sih Thor ...lanjut 🤘🏻🤪
Dhewa Shaied
cukup menarik hanya saja ad bbrpa bab yg paragraf nya berulang
Protocetus
izin promote ya thor bola kok dalam saku
GM Tyrann
Kalo kalian udah mulai baca terus ada nama MC dibagain sudut pandangnya padahal seharusnya Aku. Itu kesalahan penulisan, karena udah banyak jadi malas ganti, ada banyak sih pas sudut pandang MC seharusnya pake Aku dan Kami, tapi malah pake, nama MC, Dia dan Mereka.

Kalo dari sudut pandang karakter lain nama MC, y pake nama MC. Apa lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!