NovelToon NovelToon
Wanita Janda Istri Sang Dokter

Wanita Janda Istri Sang Dokter

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Janda
Popularitas:25.4k
Nilai: 5
Nama Author: indah yuni rahayu

Fahmi yang sudah bertunangan dengan Sesil terpaksa harus menikahi Saras yang seorang janda. Bukan karena cinta melainkan karena rasa kasihan dan kepeduliannya terhadap janda miskin beranak satu.

Lantas bagaimana dengan Sesil setelah tahu tunangannya sudah menikah lebih dulu ?

Lalu bagaimana dengan Saras yang telah menjadi istri seorang dokter itu, akankah ia mendapatkan cinta yang tulus darinya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah yuni rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menemui Sesil

Kini setelah mendapatkan obat dari sang dokter, keadaan Saras sudah mulai membaik meski rasa nyeri masih ada. Dan Fahmi akan mendaftarkan Bagas ke Sekolah Dasar terdekat. Mendengar Bagas akan pindah sekolah, pria kecil itu tampak senang.

Saras membantu Bik Yem merapikan meja setelah semua orang membubarkan diri dari ruang makan.

Tampak Fahmi menghampiri Saras untuk berpamitan. "Mbak Saras, aku berangkat dulu!"

Saras menghentikan pergerakannya lalu memutari meja makan agar sampai ke arah Fahmi. "Iya, semoga usahamu menyakinkan tunanganmu berhasil !"

Fahmi mengangguk lega, dan saat ia akan memutar badannya pergi, Saras menahannya. "Tunggu, Mas Fahmi !" Panggilnya membuat Fahmi menatapnya ada apa gerangan ?

Saras sontak meraih tangan Fahmi lalu mengecup punggung tangannya dengan takzim. Hati Fahmi bergetar hebat tat kala kecupan itu menyentuh kulitnya. "Tidak keberatan kah jika aku menyalamimu ?" bisiknya pelan.

"Ah, i-iya." Sahut Fahmi cepat sedikit gugup lalu bergegas pergi.

Amira yang menangkap tindakan Saras barusan berdecak, "Ck, wanita liar sepertimu jangan berharap bisa mendapatkan hati putraku. Kamu pikir dengan bersikap hormat seperti itu bisa meluluhkan hatinya, TIDAK! Fahmi hanya mencintai tunangannya." tegasnya dengan melipat tangan di depan dada.

Saras menunduk hormat kedatangan Amira yang tidak ia sadari. "Aku sangat sadar diri Nyonya. Tindakanku barusan bukanlah apa - apa hanya sekedar bentuk pengabdian semata seorang istri pada suaminya."

"Lancang sekali kamu mengatakan statusmu sebagai istri dari seorang Dokter hebat seperti Fahmi ! Sampai dunia mau kiamat pun aku tetap tidak merestui pernikahan kalian ! Angkatlah kakimu dari rumah ini !" Amira sangat murka dan meminta Saras untuk pergi dari rumahnya.

Saras hanya mampu bungkam, ia tidak punya kuasa di rumah ini lalu mengangguk. "Baik."

Dengan perasaan yang sakit di hati ia memasuki kamar untuk mengemasi semua pakaian di lemari. Dan setelah semua beres ia menyandang tasnya ke luar kamar.

"Kita mau pindah lagi, Bunda ?" tanya Bagas heran.

"Iya,"

"Tapi, Om Fahmi bilang padaku aku mau disekolahkan."

Saras terdiam lalu memberi pengertian pada putranya yang masih lugu, "Bagas, kedatangan kita di rumah ini tidak mendapatkan restu dari Nyonya Amira. Jadi, kita harus pergi dari sini."

Bagas terdiam dan mengikuti saja perintah ibunya.

Amira masih menunggu dan ingin menyaksikan sendiri menantu dadakan itu pergi secepatnya.

Ambar yang baru selesai menjemur pakaian tampak panik melihat Saras keluar rumah dengan membawa tas. Lantas ia mempercepat langkahnya menuruni tangga untuk menanyakan mau kemana ia pergi.

"Saras !" panggil Ambar hingga membuat wanita berhijab itu menoleh. Ambar juga melihat mamanya yang masih bersendekap dada di samping pintu. Tapi, ia mengalihkan pandangannya menatap Saras.

"Kamu mau pergi kemana ?" Ambar tahu jika Saras tidak punya tempat tinggal, sanak maupun saudara yang akan ia kunjungi.

Amira mencegah Ambar secepatnya. "Buat apa kamu peduli terhadap orang asing ini, Ambar !"

"Ma, Saras bukan orang asing. Ia istrinya Fahmi. Keluarga kita juga." Ambar memberi pengertian.

"Cih, aku tak sudi menerima dia sebagai menantu."

"Mengapa Mama begitu membenci Saras? "

"Karena kedatangannya membawa bencana, pernikahan Fahmi dengan Sesil akan gagal. Dan dia harus menerima ganjaran atas apa yang telah ia perbuat."

"Ini semua bukan sepenuhnya kesalahan Saras, Ma. Ini keputusan Fahmi yang menikahi Saras. Dan Saras sudah memberikan izin pada Fahmi untuk menikah lagi." terang Ambar. Fahmi telah memberitahunya setelah sarapan tadi soal apa yang ditanyakan pada Saras.

Amira tampak berpikir, "Awas saja, jika sampai Fahmi gagal menikah dengan Sesil, aku akan membuat perhitungan denganmu !" lalu ia kembali memasuki kamarnya.

Ambar segera menggandeng tangan Saras membawanya masuk kembali. "Saras, maaf kan atas sikap mama ya, mungkin ini masalah waktu. Perlahan ia akan menerimamu. Kamu bertahan ya, dan jangan pergi lagi. Dengan kamu pergi maka akan membuat Fahmi semakin berdosa karena telah mengabaikan ikrar sucinya di hadapan Allah."

"Tapi Mbak, Nyonya tak menyukaiku. Memang sebaiknya aku pergi saja dari rumah ini."

"Kamu mau pergi ke mana , Saras? Kasihan Bagas, anak itu juga perlu kebahagiaan. Jika kamu mengabaikan kebahagiaan Bagas, maka tinggalkan dia di sini."

"Tidak Mbak, aku tidak bisa hidup tanpa Bagas!"

"Maka dari itu, bertahanlah di sini!"

Akhirnya Sarat tidak jadi di usir. Saras kembali ke kamarnya.

"Kamu bisa masak?" tanya Ambar.

"Bisa."

"Fahmi sangat suka dengan sayur asem, masaklah untuk dia!" Ambar sengaja memberitahu makanan kesukaan Fahmi agar Saras tidak lagi stres memikirkan sikap mama padanya dan beralih melakukan sesuatu hal yang tidak membuatnya bosan.

Bagas sendiri sangat menyukai anak kecil, ia mengajak bermain Ayu dan Bagus.

Sementara itu ditempat lain, Fahmi menemui dokter Bella untuk minta izin tidak bisa menemaninya operasi.

"Ada masalah?" tebak dokter satu anak itu.

"Ini menyangkut Sesil." Sahut Fahmi sedikit ragu untuk berbagi.

Fahmi dan Bella sudah sangat lama berteman, mereka seperti dua saudara saja dan hal yang biasa bertukar cerita mengenai masalah masing - masing.

"Kenapa dengan tunanganmu?" Apa kalian bertengkar, sebentar lagi kalian akan menikah bukan?"

"Ah, iya, ada sedikit masalah maka untuk itu aku akan mengurusnya."

"Baiklah, semoga berhasil."

Setelah berpamitan, Fahmi segera mendatangi rumah Setyo.

Tampak hati kecilnya berbicara, jika saja Fahmi tak memberitahu pernikahannya dengan Saras pasti keadaan akan aman saja. Toh, dia tidak ada rasa cinta sama sekali hanya kasihan saja. Sesaat pemikiran itu menghilang lalu hati kecilnya yang lain pun berbicara dengan tegas. Jika semula diawali dengan kebohongan maka jangan harap orang lain akan percaya lagi. Dan ingat Tuhan tidak tidur.

Pemikiran yang satu ini membuatnya takut dan berhasil menuntunnya untuk menyampaikan suatu kebenaran meski kebenaran itu menyakitkan.

Ia sudah sampai di halaman rumah. Kedatangan sang dokter menjadi pertanyaan semua orang yang ada di sana. Kebetulan Setyo baru akan berangkat kerja.

Fahmi dipersilahkan masuk dan disambut ramah oleh tuan rumah. Apalagi Sania sangat senang melihat calon menantunya datang. Sania lekas memanggil Sesil untuk menemui Fahmi.

"Fahmi, pernikahan kita tinggal menghitung hari, kenapa kamu begitu tak sabar untuk bertemu denganku?" Sesil sedang melakukan perawatan sebagai kejutan saat malam pertama nanti.

Setyo seperti menangkap gelagat Fahmi yang lain dari biasanya. Setyo menghubungi seseorang agar menghendel urusan kantor. Ia ingin mendengar penuturan Fahmi datang mendadak kemari. Biasanya ia selalu bertanya lebih dulu sebelum datang.

Sania meminta pembantu rumah untuk menyiapkan makan siang. Sania ikut nimbrung di ruang keluarga.

Fahmi memulai obrolan sederhana mengenai persiapan pernikahan. Dan Sania yang menjawabnya. "Semua sudah seratus persen siap, jadi kamu tidak perlu khawatir. 200 surat undangan sudah kami sebar mulai dari teman kuliah Sesil dulu."

Fahmi kemudian membuka pembicaraan inti. "Om Setyo, Tante Sania dan Sesil," Fahmi menatap mereka satu persatu.

"Sebenarnya kedatanganku kemari untuk memberi tahu kalian, jika ..."

1
Ma Em
Alhamdulillah akhirnya Saras hamil juga semoga kandungannya baik baik saja jgn sampai terjadi hal yg tak diinginkan dan semoga saja anaknya kembar.
Ma Em
Fahmi kamu jgn terlalu percaya sama Sesil dia itu mau agar kamu membenci Saras, jgn sampai nanti kamu menyesal karena telah membuat Saras sakit hati sama kamu Fahmi
Ria Nasution
selalu emosi yang dominan terbawa
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Yg sabar ya Saras
Lagian di rumah ada CCTV tinggal lihat aja
DinDut Itu Pacarku Mampir
sella surya amanda
lanjut
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Begitulah kalau Poligami
Susah suami utk bs adil sama kedua istrinya
DinDut Itu Pacarku Mampir
Yati Susilawati
istri dua.. serumah.. ?
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Kyknya Saras juga hamil
Toker mah Pak dokter
Dua istri nya Hami5
Ria Nasution
kapok. sesil tunggu aja kabar bahagia juga dari Saras pasti akan terbakar api 🔥🔥🔥 cemburu yang lebih....
muna aprilia
lnjut
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Fahmi harus mendidik Sesil krn itu tugas Suami
DinDut Itu Pacarku mampir
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
betul itu Saras jgn di bebaskan penjahat
DinDut Itu Pacarku Mampir
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Kira2 Siapa nih
DinDut Itu pacarku Mampir
sella surya amanda
lanjut
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Bentar lagi Riko bakal tertangkap dan masuk Hotel Prodio
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Sebentar lagi Riko pasti tertangkap
DinDut Itu pacarku mampir
Ma Em
Semoga Bagas segera ditemukan dan selamat dari Riko, segera tangkap dan penjarakan Riko
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Semoga Bagas bisa selamat
DinDut Itu Pacarku Mampir
sella surya amanda
lanjut
🌻⃟M€nTa_Ry🌞⃠
Jadi Cinta pertama Rehan itu saudara Saras ya
DinDut Itu Pacarku mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!