NovelToon NovelToon
Bayi Kembar Milik CEO Galak

Bayi Kembar Milik CEO Galak

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Single Mom / Anak Kembar / Pengasuh
Popularitas:930.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: dlbtstae_

Di khianati dan dijebak oleh saudara tirinya, hingga diusir oleh ibu kandungnya sendiri karena dianggap telah mencoreng nama baik keluarga besar Sanjaya.


Hamil dan melahirkan tanpa didampingi keluarganya. Aurora berhasil membesarkan putri semata wayangnya, bekerja sebagai pengasuh cucu keluarga kaya tak membuatnya gengsi dan putus asa.


Pertemuan Aurora dengan Almer cucu laki-laki keluarga Gilbert membuatnya merasakan ikatan batin antara ibu dan anak bukan hanya itu saja Aurora harus terlibat dengan permasalahan anak majikannya Anggara Gilbert, CEO tampan tak tersentuh yang menolak segala cara perjodohan orang tuanya.


Bagaimana perasaan Aurora saat tahu Anggara lah sosok pria yang menidurinya malam itu ? Bagaimana dengan Anggara saat mengetahui jika Aurora lah sosok wanita yang dirinya cari selama ini ? Apakah Anggara akan bertanggung jawab atas kejadian malam itu ? Jangan lupa untuk mampir !


follow ig : dlbtstae_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Icina pasti tebalkan ?

Dikontrakan, Arisha masih saja memasang wajah cemberut. Dia sedikit tidak suka melihat Almer yang terus menempel dengan sang bunda. 

Tapi dirinya juga senang saat melihat Almer yang kembali menginap dirumahnya. Dirinya merasa memiliki seorang abang yang seumuran. Tak sengaja, mata elang Arisha menatap sebuah benda gemuk yang isiannya terselip kertas berwarna merah dan biru. Mata bocah itu mengerjap pelan, ia menggunakan dua tangannya menjadi teropong untuk melihat benda itu. 

“Apa yang sedang kau lihat ? “ tanya Almer bingung. 

Sedari tadi ia menyadari tatapan Arisha kepadanya, namun Almer sendiri belum menyadari hal apa yang dilihat oleh bocah perempuan itu. 

“Yang gemuk itu icina pasti tebalkan, “ kata Arisha pelan. 

“Kau bilang aku gemuk gitu ? “ tanya Almer yang salah menangkap ucapan Arisha. 

“Bukan… “ Arisha berjalan menghampiri Almer yang bersiap untuk kabur. 

“Janganlah kabul, mumpung belum gelap ayo kita ke depan. Di lual banyak olang jualan… “ bisik Arisha memegang tangan Almer yang hendak kabur. 

“Jualan apa ? “ tanya Almer yang mulai tenang saat Arisha berdiri di sebelahnya. Tidak ada lagi rasa takutnya kepada Arisha, namun Almer sendiri belum menyadari apa tujuan Arisha. 

Saat ini keduanya tengah duduk di ruang tengah menunggu Aurora yang sedang memasak untuk makan malam. 

“Banyakkkkk, citu mau apa cemuana lengkap ! “ seru Arisha semangat. 

“Kue leker ada nda ? “ tanya Almer semangat. 

“Lekel ? Banyakkkk !! Ayo, ke depan cebelum bunda lihat kita ! “

“I—iyaaaa ! Bental dulu ! Kau ada duit nda ? “ tanya Almer panik, lagi-lagi bocah itu kambuh membuat Arisha senang. 

“Cudahlah, kalau cadel ya cadel aja janan telalu dewasa. Dewasa itu nda ena, libettt lasana ! “ kata Arisha yang membuat Almer menatapnya datar. 

“Kau nanya duit ? Lisa nda ada duit, jadi kau cebagai abang Lisa yang bayal, “

“Enak aja bayar, masing-masing lah ! “ seru Almer memeluk erat dompet tersebut. 

“Cih, pelitna ! Ya cudah, citu nda ucah panggil bunda na Lisa bunda. Panggil bibi ! “

“Ndaa bisa gituuuuu !!! Ya sudah deh, ayo ! Aku traktir ! “ seru Almer. 

Bocah itu mengambil dua lembar uang berwarna merah dari dompet tebal milik daddynya. Arisha yang melihat uang merah lewat di depan matanya membuat jiwa matrenya keluar. Almer meletakkan dompet tersebut di atas kasur tipis di dalam kamar. 

Lalu keduanya pergi keluar, untuk membeli jajanan yang mangkir di depan rumah. Almer terpesona melihat deretan jajanan. Dirinya tak sabar untuk mencari leker kesukaannya. 

“Benar katamu, jajanan nya banyak ! “ seru Almer berdiri di depan kontrakan. 

Dua bocah seumuran berusia 3 tahun lebih itu berjalan beriringan, keduanya mencari jajanan kesukaan mereka. Arisha yang sering melihat corndog ingin rasanya  mencoba jajanan itu. Tapi dirinya sadar tidak memiliki uang, di saku celana pendeknya hanya uang lima ribu mana cukup membeli corndog yang seharga lima belas ribu. 

“Ini, kau beli lah corndog itu. Beli yang coklat saja, “ ujar Almer memberikan uang merah kepada Arisha. 

Bocah itu tersenyum senang, ia mengambil uang merah itu dan berlari ke arah penjual corndog sedangkan Almer memilih menunggu Arisha hingga bocah itu kembali membawa corndog di tangannya. 

“Ayo, cekalang gililanmu. Aku beli tiga, catu untukku, catu untukmu dan catu lagi untuk bunda, “ kata Arisha gembira memperlihatkan tiga bungkus corndog. 

Almer tersenyum tipis, ia merasa senang saat melihat wajah berseri Arisha. Tak ingin berlama keduanya mendatangi penjual leker. Antrian panjang membuat kedua bocah itu ikut mengantri. 

Sedangkan di kontrakan, Aurora terkejut dengan kedatangan orang-orang yang mengantar perabotan rumah hingga kasur. Aurora mengaku tidak pernah memesan semua itu membuatnya takut untuk menerima. 

“Permisi, nona Rora ! Kami ingin mengantar perabotan rumah dan kasur untuk nona, “

“Ta–tapi saya nggak merasa membeli ini semua… “ jawabnya bingung. 

“Tapi kami disuruh tuan Gilbert untuk mengantarkan perabotan ini ke kontrakan anda, “ jelas pria itu. 

“Tuan Gilbert ? “  Pria itu mengangguk. 

Satu persatu barang diangkut masuk ke dalam rumah kontrakan. Aurora hanya diam mematung menatap beberapa orang mengangkut barang-barang tersebut. Wanita itu belum menyadari jika kedua bocah tidak ada dirumah. 

Satu jam berlalu, setelah mobil pengangkut perabotan pergi. Aurora langsung masuk ke dalam rumah kontrakannya, tak lupa menutup pintu rumahnya. 

Wanita itu melihat, kursi sofa tersusun rapi di ruang tengah. Satu meja dan ada televisi yang sudah terpasang di sudut ruangan. Jangan lupakan kamar dan ruang tengahnya sudah terpasang AC yang mana membuat Aurora merasa dingin seketika. Kontrakan yang terasa panas kini menjadi adem. 

Di dalam kamarnya terdapat lemari berukuran sedang dan kasur empuk, di dapur sudah ada lemari pendingin, meja makan dan mesin cuci.  Aurora merasa mimpi bisa mendapatkan barang-barang mahal seperti ini, bahkan token listriknya sudah diisi mahal oleh majikannya. 

“Ya Tuhan, mimpi apa aku semalam. Secepat inikah, aku mendapatkan kebaikan dari majikanku ! Terima kasih orang baik “ ucapnya bersyukur. 

Tiba-tiba saja, pintu depan terbuka dari luar. Muncul dua bocah yang memegang jajanannya masing-masing, tak lupa tiga cup es teh di tangan Almer. Benar-benar memborong semua jajanan. 

Penampilan Arisha dan Almer membuat keduanya seperti habis bertarung bagaimana tidak, Rambut Arisha kusut parah, begitu juga Almer. 

“Astaga  ?! “ ujar Aurora kaget sekaligus heran. Sejak kapan kedua bocah ini jajan. 

Arisha yang melihat ada sofa pun bergegas menyentuh benda itu. Ia penasaran sejak kapan munculnya sofa di rumah mereka, bukan itu saja, televisi dan barang lainnya membuat Arisha memekik girang. Bocah itu melupakan rasa sakit dikepalanya akibat tarikan bocah sendul di tempat jajanan. 

Almer tersenyum puas, “ Opa memang yang terbaik ! “.

*

*

*

*

*

Di kediaman Gilbert, Anggara keadaannya sudah membaik. Kini mereka semua sedang makan malam, Pelangi gadis itu terpaksa makan malam dirumah padahal dia akan menyusul keponakannya yang kembali menginap di rumah Aurora. 

“Kalian berdua kapan memberikan daddy cucu perempuan ? “ 

Pertanyaan Gilbert yang tiba-tiba membuat pasangan suami istri itu tersedak. Terutama Liyana, bagaimana mungkin mertuanya membahas soal anak. 

“Daddy, ngapain nanya seperti itu ? Apa nggak ada pertanyaan lain ? “ ujar Liyana kesal. 

“Loh kenapa, daddy hanya bertanya kapan ? Bukan meminta untuk dibuatkan sekarang.“ sarkas Pelangi kesal. 

“Sama aja ! Kenapa pertanyaannya seperti itu ! Almer saja sudah ada kenapa masih minta ! “ sentak Liyana, ia membanting sendok dan garpu menatap tajam keluarga itu. 

“Aku bukan mesin pencetak anak ! “ ujarnya berdiri. 

Arumi dan Gilbert tentu saja terkejut dengan ucapan Liyana yang sangat berlebihan. Anggara, pria itu menahan kesal hingga akhirnya mulutnya kelepasan. 

“Iya ! Karna kau hanyalah wanita mandul tanpa rahim !! “

Degh ! Lagi-lagi Arumi dan suaminya dibuat terkejut, termasuk Pelangi. Liyana juga terkejut, namun ia berusaha mengelak sehingga ia memilih tidak melanjutkan makan malamnya. 

“Apa itu benar, bang ? “ tanya Pelangi tak percaya. 

“Kepo ! “

Wajah Pelangi mendadak datar, ia memalingkan wajahnya dari sang abang dan melanjutkan makannya. 

...***...

Huwaaa maafffffkan akuuu, salahh up tanggal malah tanggal 11 bukan 12

1
sweetpurple
Luar biasa
Andri Doli
klayaknya anaknya ditukar
nok Niah
Luar biasa
anton prasetya
luar biasa
Binyo Amore
Luar biasa
Ignatia Guwaunaung
perbuatan yg TDK baik pasti akan terbongkar juga 🫶🫶🫶
Ignatia Guwaunaung
/Heart//Heart//Heart//Ok//Ok//Ok/
Ignatia Guwaunaung
/Ok//Ok//Ok//Good//Good//Good/
Windi safitri
Luar biasa
Diah Anggraini
Rexo oon mw aja di boongin ama liyana
Siti Nurjanah
tuhkan bener
Siti Nurjanah
apa lea anak zara?
Siti Nurjanah
oh ternyata itu rara anak rino
Siti Nurjanah
salah siapa orang udah punya istri kok malah selingkuh. udah tau kalau rosa itu jahat masih saja mau bantu. jd siap siap aja tunggu kehancuran keluarga mu deon
Siti Nurjanah
yessssssd
Siti Nurjanah
kamu fi tinggal selingkuh ma besanmu
Siti Nurjanah
semoga orang yg difitnah rexo cepat di bebaskan dr fitnah itu dan semoga su kembar Jino dan jeno tau kalau yg korupsi itu rexo
Siti Nurjanah
apakah Aurora itu anak kandung dari dr ver
Siti Nurjanah
itu orang yg nabrak pasti orang suruhan liyana
Siti Nurjanah
yuhuuuu akhirnya terkuak juga kebenarannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!