NovelToon NovelToon
My Special Queen

My Special Queen

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / suami ideal
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: FUNtasy

Mengisahkan tentang seorang wanita yang sangat beruntung. Dinikahi oleh seorang pria muda yang tampan dan kaya, yang berasal dari keluarga konglomerat. Pria yang telah menjadi suaminya benar-benar idaman setiap wanita. Tulus mencintai istrinya dan tidak pernah memandangnya dari status sosial. What a charming prince!

Tapi.... Semua itu tidak sepenuhnya membuat wanita itu bahagia. Justru, ia 'sibuk' berpikir cara menjadi istri yang baik dan sempurna. Ia selalu takut dan khawatir jika ingin melakukan sesuatu atau berkata sesuatu pada suaminya. Wanita itu takut berbuat kesalahan yang akan membuat dirinya dibenci sang suami. Over thinking sampai stres, sudah menjadi bagian dari hari-harinya. Aneh, bukan?

Bagaimana sikap sang suami memiliki istri yang sangat 'istimewa' itu? Apakah ia akan bosan atau... Makin cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FUNtasy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 9

(Flashback LAGI. Maaf)

“Muka kok ditekuk udah kayak kertas nasi uduk.”

“Diem lu! Udah tau gua lagi badmood.”

“Ya elah… Bro. Kertas-kertas ini walaupun menyebalkan tapi, mengandungnya duit lho.”

“Gua tau. Pergi sana hush!”

Aku kembali lagi ke ruangan kerjaku dan berurusan dengan kertas-kertas yang seperti twin tower. Ditemani oleh asisten sekaligus sahabat ku sejak SD. Yoga namanya, ia bukan berasal dari keluarga kaya namun, dia lah teman pertamaku. Aku sangat bersahabat dengannya sampai menganggapnya saudara sendiri.

“Kata tetangga lu, lu keluar melulu ya. Kemana sih? Gak biasanya lu keluar pas lagi libur. Kan ku doyan rebahan.” ujarnya sambil membaca dokumen yang dipegangnya.

“Ya gua cari makan!”

“Kan tinggal pesan. Tumben banget.”

“Lu ama tu tetangga sama-sama nyebelin banget. Emang kenapa kalo gua keluar melulu? Gak rugiin siapapun!” sahutku kesal.

“Lu punya pacar?” tanyanya yang sempat membuatku kaget. Hiih! Mulutnya pengen banget disumpal pake sepatu biar berhenti nanya.

“Kagak!” jawabku ketus. Tapi, satu hal yang membuatku mati kutu saat…

“Ini affah?”

Asistenku yang sialan ini menunjukkan sebuah foto diriku tertawa dengan seorang perempuan bertopi abu-abu.

“Waaah! Gawat nih. Riska tau, habislah gua.” Batinku.

“Orang random aja. Ngobrol biasa. Kan gua bosen di apartemen terus.” Ujarku yang terkesan acuh padahal, jantungku berdetak sangat kencang, khawatir ketahuan.

“Bro! Kalau ama gua, rahasia lu aman. Kan lu tau sendiri….. gua bukan ember bocor.” kata Yoga sambil menaik-turunkan alisnya. Aaarrgh! Menyebalkan!

“Iya, gentong air.” Ledekku.

“Jadi… dia sia–”

Brak!

“My Lovely! I’m back.” Kata seorang perempuan seusiaku dengan pakaiannya yang heboh, begitu juga dengan dandanannya. Aku pun langsung membelakanginya dengan perasaan kesal.

“Pasti ini ulah mama lagi. Ngapain sih jodohin aku sama manusia badut kek gitu!” Batinku sambil komat-kamit.

“Sayang… aku baru aja balik dari L.A lhoo. Kok kamu cuek gini sih?”

“Apa?! Sayang?! Cangkem mu! Kapan gua terima lu sebagai sayangnya lu?!” Gerutuku.

“Maaf, Nona Linda. Tuan muda sedang dalam kesibukan yang padat. Lihatlah–”

“Kau hanya asisten! So, just shut your loud mouth!” Ujarnya dengan sombong.

Cuih! Benci sekali mendengar suaranya. Inilah alasan kenapa aku benci dijodohkan! Perempuannya modelan gitu mulu! Gak ada yang kayak Riska(eeaaa)

Sederhana, cantik natural dan baik.

Tanpa berpikir panjang, aku pun segera menghubungi satpam untuk menyeret nenek sihir yang mengganggu hati dan pikiranku yang sedang mumet.

Dua orang pria berseragam satpam datang kemudian menyeretnya keluar. Tentu itu bukan hal yang mudah karena dia memberontak.

“GET OUT OF HERE, BITCH!” aku berteriak keras sambil menatapnya tajam. Siapa suruh mengganggu orang dan seenaknya masuk ke ruangan ku. Emang dikiranya dia siapa?!

Haaah! Akhirnya aku bisa bekerja lagi dengan tenang. Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua siang. Wah! Pantas saja aku kelaparan. Aku pun segera keluar dari ruangan ku, tidak lupa menguncinya terlebih dahulu.

“Riska… Iam coming!” Gumamku sambil menyalakan mobil. Ya, aku berencana untuk makan siang bersamanya di rumah makan Padang. Membayangkannya saja sudah membuatku berdebar-debar.

Tuut tuuut!

“Ya.”

“Kamu dimana, Ris?”

“Baru keluar dari rumah. Kenapa?”

“Udah makan siang?”

“Baru aja makan roti.”

“Aku mau ke rumah makan Padang.”

“Oke. Saya kesana.”

Tuuut!

Hahaha! Selalu saja dia duluan yang memutuskan panggilan. Ya, meskipun sudah dua Minggu berteman, Riska masih kaku. Entah kenapa dia sangat tidak mau memakai kata-kata aku kamu. Sudahlah! Yang penting dia mau menerimaku.

Tak perlu menunggu waktu yang lama, aku telah sampai di rumah makan itu. Ku lihat seorang perempuan dengan kaos putih dan celana panjang hitam berdiri di parkiran sambil memainkan Hpnya. Pernah ku lihat sekali HP nya, sudah sangat lama. Ingin rasanya membelikannya yang baru tapi… aku khawatir dia akan merasa tidak nyaman.

“Hai.” Sapaku. Riska yang semula menundukkan kepalanya, langsung memasukkan HP nya kedalam tas ransel kecilnya kemudian tersenyum tipis ke arahku.

Oh no! Jantungku. Senyuman tipisnya membuatku SalTing! Gimana kalau dia tersenyum lebar ya? Aaah! I can’t imagine that.

“Mau pesan apa? Ku traktir.” Riska menggeleng pelan.

“Tak perlu mentraktirku. Kita bayar sendiri-sendiri saja.” Penolakannya membuatku sedikit sedih. Ah, mungkin bukan waktunya.

“Kamu mau makan apa?” Tanyaku.

“Nasi Padang tapi, nasi dan sambal hijaunya saja.”

“Hah?!”

Nasi putih dan sambal hijau saja? Tunggu… apakah dia sedang banyak pengeluaran? Atau… uangnya menipis? Berhemat? Memangnya enak nasi dan sambal saja?!

Riska menyadari tatapanku namun, dia hanya terkekeh sambil menggeleng pelan. Terlihat sekali dia menikmati makanan itu. Entah kenapa, rasa laparnya seketika hilang. Tanpa ku sadari, aku melamun sambil menatap senyuman tipis perempuan dihadapan ku.

“Hei, kapan kau akan memakannya? Kalau tidak suka, berikan saja padaku.”

“Ah iya! Maaf.” Duh, ketahuan deh. Malu banget!

Seperti biasa, tidak ada percakapan apapun saat makan. Kita menikmati makanan masing-masing. Setelah itu, membayar masing-masing. Padahal, aku sangat ingin membayarkannya.

Setelah makan, aku mengajaknya jalan-jalan menggunakan mobilku.

“Kemana?” Tanyanya penasaran sambil memasang seat belt. Aku tidak menjawab, hanya memberinya senyuman tipis.

Sepanjang perjalanan, Riska terus menatap jendela. Sepertinya, ia senang. Suasana saat itu sangat hening karena tidak ada yang memulai percakapan.

“Sudah sampai!” Kataku yang mengejutkannya.

“Eh? Ini… dimana ya?” tanyanya sambil celingukan.

“Toko bunga.” Jawabku. Riska menatapku sebentar kemudian melepas seat beltnya.

Kita berjalan memasuki toko bunga itu. Beraneka macam warna dan bentuk bunga ada disitu. Riska berlari kecil memperhatikan bunga-bunga yang terpajang, rambutnya yang bergelomban bergerak indah. Wajahnya yang datar, kini berubah. Sebuah senyuman manis yang baru pertama kali ku lihat, terpancar dari wajahnya.

Diam-diam aku memotretnya. Inilah Riska yang sebenarnya. Sosok perempuan yang sederhana dan periang.

“Reza, bunga ini bagus sekali!” Ucapnya sambil menggenggam bunga anggrek ungu yang terbuat dari plastik.

“Ambil yang asli dong, Sayang.” Kataku menghampirinya.

“Apa?!” Hahaha! Lihatlah ekspresi terkejutnya. Aku tidak menghiraukannya. Aku berjalan menuju seorang karyawan yang sedang merapikan pajangan bunga. Setelah mengobrol sebentar, aku menghampirinya lagi. Ternyata Riska sedang memotret bunga mawar biru dengan Handphone jadulnya.

“Kamu suka bunga, ya?”

“Iya. Melihat bunga, membuatku terhibur. Rasa lelahku hilang seketika.”

Aku suka mendengar suaranya, Riska benar-benar berbeda dari biasanya. Aku bersyukur sekali membawanya ke sini.

“Tuan, buket anda sudah jadi.” Kata seorang karyawan yang ku hampiri tadi. Dengan hati yang senang, aku menghampirinya. Ya, aku memintanya untuk membuat sebuah buket aneka jenis bunga dengan bentuk dan warna yang berbeda.

🍊🧡🍊🧡🍊🧡🍊

“Untukmu.” Kataku sambil memberikan buket bunga itu. Riska nampak terkejut, matanya bergantian melihatku dan benda yang ku pegang.

“Ke-kenapa? Apa maksudnya memberikan ini?”

“Ngasih aja. Kan kamu suka bunga.” Jawabku santai.

“Pasti harganya mahal.” Ujarnya sambil memperhatikan buket bunga yang kini sudah ia pegang.

“Ada sesuatu di dalam buket itu. Bukanya nanti malam saja, ya.”

☘️☘️☘️☘️☘️

Beberapa hari setelah aku memberinya buket, Riska sering mengajakku ke tempat-tempat kesukaannya. Pasar malam, contohnya. Ia terlihat bahagia. Disitu banyak sekali jejeran penjual jajanan kaki lima.

Riska membeli aneka jajanan lezat itu, tak lupa membelikannya untukku juga.

“Sekarang kau tau kan? Saya perempuan yang seperti apa?” Ujarnya tiba-tiba saat kita sedang duduk di bangku taman.

“Iya dan Aku senang.” Sahutku sambil tersenyum.

“Masih yakin untuk menjadikan saya seorang–”

“Yakin! Emangnya kenapa? Ada yang salah?”

“Saya bukan perempuan idaman para laki-laki, hanya perempuan biasa.”

“Kenapa harus jadi idaman PARA LAKI-LAKI? satu pria saja.”

“Saya tak membahagiakan siapapun. Lebih baik, kita berjauhan saja.”

Riska berdiri meninggalkanku yang diam. Melihatnya semakin jauh, aku pun segera bangkit lalu mengejarnya. Duh, cepat sekali ia berjalan.

“Tidak, Riska. Cuma kamu yang bisa bisa menyentuh hatiku. Dari sekian banyak perempuan yang dijodohkan, tidak ada yang membuatku tersentuh. Hanya kamu, perempuan sederhana yang hatinya baik dan cantiknya natural. Yang membuatku merasakan jatuh cinta.”

Sambil gemetar ku katakan semuanya. Riska menatapku heran tapi, dari matanya terlihat seperti orang yang sedih.

“Saya tidak pantas dicintai laki-laki baik sepertimu.” Ucapnya lirih.

“Lalu… kamu ingin dicintai oleh laki-laki yang seperti apa?!”

Riska tidak menjawab, bahunya bergetar.. ia menangis. Aku pun memeluknya.

“Kamu pantas dicintai. Kamu orang baik. Jangan menghina dirimu.”

💜💜💜💜💜

Hari Sabtu tiba! Saat itu merupakan hari yang berharga bagi hidupku. Aku mengajak Riska pergi ke supermarket untuk berbelanja kebutuhanku. Sebenarnya, bisa saja belanja sendiri tapi, kali ini aku sangat ingin ditemani olehnya.

“Banyak sekali. Memangnya kau tinggal sama siapa?” Tanya Riska melihat troli yang sudah penuh.

“Sendiri. Ini kan untuk sebulan.”

“Oh.” Riska kembali diam, melihat-lihat barang dengan merk yang belum pernah ia lihat.

Setelah selesai belanja dan membayar, kita pulang ke apartemenku. Aku mengajaknya ke sana untuk membicarakan hal itu lagi.

Sesampainya di kamar apartemen, aku langsung mengganti pakaian. Riska duduk di balkon sambil melihat-lihat koleksi tanaman ku.

“Riska.” Aku memanggilnya dengan perasaan gugup. Perempuan berambut hitam itu menoleh kemudian berdiri dengan perasaan yang terkejut.

Ya, aku berdiri di belakangnya sambil memegang sebuah kotak kecil berwarna pink soft.

“Reza, itu kotak apa? Punya siapa?”

“Bukalah.” Kataku sambil menyodorkannya. Dengan ragu, Riska mengambilnya kemudian menatapku heran. Aku mengangguk pelan.

Dan dengan perlahan, ia membukanya kemudian mengembalikan padaku. Aku pun memasang wajah sedih.

“Kamu menolak ku?”

“Gak, tunggu! Maksudku.. ini… Terlalu tiba-tiba. Aku…”

Aku pun mengambil barang yang didalam kotak itu lalu memakaikan di lehernya.

“Perfect!” Riska menatapku tidak percaya, badannya mematung. Melihat dirinya dari pintu kaca balkon.

“Let's get married.” Ucapku sambil tersenyum menatapnya.

“Kau yakin? Aku bukan dari keluarga yang berada. Kau pengusaha sukses yang terkenal, banyak hal buruk yang akan datang padamu jika kau menikahi seorang perempuan kelas bawah.”

“Ini hidupku, bukan hidup mereka. Aku yang mau menikah, aku yang keluar biaya. Ngapain dengerin mereka?”

Entah keberanian dari mana, aku tiba-tiba memeluknya erat.

“Kamu terima aku, kan?” tidak ada jawaban darinya dan dia juga tidak melakukan apapun. Riska sepertinya sedang berpikir.

“Iya.” telingaku mendengar suara lirihnya namun, hatiku ingin meyakinkan lagi.

“Kamu… tadi bilang apa?”

“Iya, aku terima. Terimakasih ya, sudah mencintai perempuan yang tidak istimewa ini.”

 Mendengar ucapannya, aku tertawa bahagia. Tak terasa, airmata ku mengalir.

“Aaahh! Akhirnya! Riri, istriku. Terimakasih banyak. Kamu mau jadi pendamping hidupku.”

(maaf ya terlalu lama flashback nya. Kalau dibikin singkat, nanti malah gak dimengerti alur ceritanya.)

1
gaby
Thor, Riska di bully di depan Reza ko Reza diem aja. Malah yg mbuli pacar dr asistennya Yoga. Ko Yoga ga ngomelin pacarnya si Novi?? Dr skian bny cwok, dr sodara sampe suaminya ga ada yg bisa jd pelindung. Buat apa Riska nikah kalo malah jd beban pikiran.
FUNtasy: Yoga gak tau kalau pacarnya, si Novi kenal ama Riska. Sekarang, Surya udah ketemu sama Riska kok heheh. Reza lagi rencanain sesuatu. Nanti ada saatnya dia beraksi terang-terangan. Author juga kasian sama Riska tapi, yaaa jalur cerita nya begini. heheh. terimakasih sudah berkunjung. Reader setia 😘😍
total 1 replies
gaby
Thor, Riska kan karakternya lembek & inseccure. Harusnya karakter Reza bisa jd pelindung dong. Masa dah tau smua ucapan & kelakuan emaknya ke istrinya, msh ga ngasih pelajaran buat emaknya biar jera. Mungkin sebaiknya Reza meninggalkan jabatannya & pindah rumah yg mana ga ada satupun org tau. Biar ortunya kewalahan nanganin perusahaan sendirian. Masa nunggu Riska keguguran karena stress baru Reza brani ngelawan emaknya
FUNtasy: nanti ada saatnya Reza melawan. Lagi susun rencana. Author juga udah greget 😁😁
total 1 replies
gaby
Semangat thor, dari segi crita & alur dah bagus utk seorang pemula. Bahkan sjauh aq baca, sm skali ga ada typo. Salut sm othornya
FUNtasy: Terimakasih 😊
total 1 replies
gaby
Ksian amat Riri, pdhl jaman dah maju skrg. Dan jaman skrg kbanyakan justru menantu yg zolim sm mertua. Lawan mertua sampah, aduin smua masalah ke suami. Kalo suami lbh mendukung ibunya, cari suami baru yg lbh sayang ke istri drpd ortunya
gaby
Aq baru gabung ka & Kayanya critanya bagus. Tp aq liat knp upnya ga rutin y?? Kalo bisa rutin tiap hari ka, biar pembaca ga bosen ningguin up
FUNtasy: Terimakasih sudah berkunjung.😊 maaf, ya author lagi sibuk banget. mudah-mudahan setelah ini, diusahakan untuk up rutin 🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!