My Special Queen

My Special Queen

Chapter 1

Hari Sabtu adalah hari yang sangat menyenangkan. Di hari itu, orang-orang bisa menikmati waktu istirahatnya. Entah itu bersama keluarga, teman, atau sendirian. Maka itu, jalanan juga sepi karena orang-orang masih berselimut.

Tapi, tidak untuk wanita satu ini. Sudah lama sejak pukul empat pagi, tangan dan kakinya sudah sibuk dari tadi mondar-mandir membersihkan rumah estetik bertingkat yang suaminya sewa sebulan setelah mereka menikah.

“Masak apa ya untuk sarapan? Ugh!” wanita cantik berambut hitam bergelombang itu merebahkan tubuhnya yang pegal-pegal di sofa ruang tamu. Matanya menatap langit-langit ruangan itu dengan ekspresi datarnya. Tangannya menjatuhkan sapu yang ia pakai tadi.

Ceklek!

Terdengar suara gagang pintu yang digerakkan, sang suami keluar dari kamarnya dengan penampilan acak-acakan khas orang yang baru bangun tidur.

“Oh, dia sudah bangun. Aku harus memasarkannya sesuatu.” Gumamnya sambil memindahkan sapu yang ia letakkan tadi di lantai.

“Riri… kamu dimana, sayang?” Sang suami celingak-celinguk mencari keberadaan istri tercintanya.

Riska, nama wanita itu. Yang sering dipanggil Riri oleh suaminya. Saat ini, ia sedang sibuk mengaduk nasi pera yang sudah dimasaknya tadi. Aroma harum nasi goreng buatannya benar-benar membuat sang suami terhipnotis. Pria berbadan tinggi besar itu segera mengikuti asal aroma itu.

Dari belakang, ia tersenyum lebar melihat istrinya yang asyik mengaduk nasi goreng spesial itu.

“Harum banget. Pasti rasanya enak.” Ucapnya sambil memijat pundak istrinya. Wanita itu tersenyum tipis sambil terus mengaduk nasi goreng. Tak lama, jadilah makanan itu.

Riska dengan cepat mengambil piring ukuran besar untuk sang suami. Ia tau, pria itu tidak akan cukup makan dengan porsi biasa.

“Semoga mas suka.” Ucapnya dengan nada lirih sambil meletakkan sepiring besar nasi goreng di meja makan. Sang suami yang baru keluar dari kamar mandi, tersenyum melihat sarapannya yang sudah siap di santap.

Baru saja memakan sesuap, pria itu tersenyum lebar karena nasi goreng istrinya benar-benar lezat rasanya. Riska juga menyantap makanan yang sama. Sesekali, ia melirik ke arah suaminya yang bertingkah seperti anak kecil yang senang setelah diberi coklat.

“Waaah! Mas suka masakan ku! Senangnya…. Akhirnya aku berhasil membuat nasi goreng yang enak.” Batinnya.

“Riri, hari ini kita jalan-jalan yuk!” Kata sang suami sambil meraih tangan kiri istrinya yang kasar karena sering bekerja.

Riska tidak merespon. Ia malah terlihat gugup dan khawatir. Wanita itu menundukkan kepalanya sambil mengaduk-aduk makanannya.

“Riri?” Sang suami memanggilnya lagi. Seketika Riska tersadar, ia menatap suaminya dengan Ekspresi kebingungan.

“Uuummm…. Bagaimana kalau kita bersantai berduaan di rumah saja. Pekan kemarin, Mas sudah mengajakku makan di restoran Jepang dan berbelanja di Mall.” Ucapnya sambil menyunggingkan senyuman manisnya.

Namun, di mata sang suami, senyuman itu mengandung arti yang lain. Ia seperti orang yang ‘gak enakkan’ padahal, dirinya sendiri yang memang ingin mengajak sang istri untuk healing. Hatinya merasa kasihan melihat Riri kesayangannya kelelahan setiap hari mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendirian.

“Sayang.. aku ingin jalan-jalan denganmu. Jangan menolak, yaaa. Kita tak usah membeli apapun, bawa saja cemilan dari rumah. Masih ada, kan?”

Mendengar itu, Riska mengangguk pelan kemudian buru-buru menyelesaikan sarapannya.

“Riri, kamu siap-siap aja, yaa. Piring-piring ini biar aku yang urus.” Kata sang suami.

“Oh…. Begitu, ya. Terimakasih, Mas. Kalau begitu, aku ke kamar mandi dulu yaa.”

Pria itu menatap punggung istrinya dengan tatapan sendu. Ia sebenarnya tidak mengerti, apa yang telah terjadi pada istrinya yang sikapnya ‘misterius’ itu.

Sering diam, menjawab pertanyaan seadanya, terlihat gugup, bahkan sang istri akan mengembalikan uang bulanan jika jumlahnya kelebihan, menurutnya.

Pernah ia tanyakan pada istrinya namun, wanita itu hanya menjawab “Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja.” Ia bisa menangkap kejanggalan dari sang istri namun, sulit membongkarnya. Karena, sang istri sering DIAM.

Terpopuler

Comments

gaby

gaby

Aq baru gabung ka & Kayanya critanya bagus. Tp aq liat knp upnya ga rutin y?? Kalo bisa rutin tiap hari ka, biar pembaca ga bosen ningguin up

2024-06-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!