Adelia ( Msytery On Cruise Island )

💜💜💜💜

Keesokan paginya di tempat persembunyian Adelia dan yang lain.

Sekumpulan orang terlihat mengelilingi sebuah pondok yang di ketahui sebagai tempat persembunyian Adelia dan yang lain.

"Hei ... kau yakin mereka ada di dalam Lois?"ucap salah satu dari mereka yang menatap kearah pria yang tidak sengaja melihat keberadaan Adelia dan yang lain tadi malam.

"Aku yakin Rei , satu satunya tempat persembunyian di daerah sini hanya di tempat ini , tidak mungkin kan mereka tidur di hutan sedangkan si macan pemarah itu tinggal di hutan"ucap yakin Lois jika Adelia memang benar ada di pondok itu.

"Tetapi kenapa tempatnya sangat sepi , seperti tidak ada orang di dalam sana"curiga Rei melihat sekitar pondok yang sunyi , seperti tidak ada kehidupan di tempat itu.

"Hei ... kalian berdua"panggil Rei lagi pada kedua anak buah yang berdiri di sampingnya.

"Siap bos"ucap mereka bersamaan.

"Periksa kedalam"perintah Rei yang kemudian di laksanakan oleh kedua orang yang di suruh tadi.

Dan disaat kedua orang itu mengendap endap untuk masuk kedalam pondok tersebut , mereka di buat bingung dengan ruangan yang sempit itu telah kosong , seperti tidak ada orang yang menempati tempat itu.

Setelah memastikan mereka tidak menemukan sesuatu , akhirnya mereka memiih keluar dan melapor kembali kepada Rei.

"Bagaimana?"penasaran Rei.

"Kami tidak menemukan sesuatu di dalam sana bos , tempatnya kosong seperti tidak pernah di huni sama sekali"jelas kedua orang suruhan Rei tadi.

"Tidak mungkin , pasti ada yang salah"sahut tak percaya Lois mengenai orang yang sedang mereka cari yang sepertinya sudah menghilang tanpa jejak.

Merasa penasaran , akhirnya Lois berjalan menuju pondok itu untuk mencari tahu jika apa yang di katakan anak buah Rei tadi salah.

Namun nyatanya dia tidak menemukan apapun di dalam pondok yang sempit itu , dan jika di lihat lihat ukuran pondok itu tidak akan mungkin muat dengan jumlah mereka yang berlima.

Merasa tidak mendapatkan petunjuk membuat Lois akhirnya berjalan keluar dari pondok dan hanya mengelengkan kepalanya di saat Rei menatap kearahnya.

"Kau menemukan sesuatu Lois?"penasaran Rei.

"Tidak"jawab Lois lesu

"Mungkin tadi malam kau salah lihat , bukankah kau tadi malam terlalu banyak minum , jadi bisa jadi kau hanya berhalusinasi"ucap Rei yang sedikit meragukan apa yang di katakan Lois tadi.

"Aku yakin masih sadar tadi malam , dan aku bisa melihat dengan jelas jika salah satu diantara mereka ada seorang wanita yang sangat cantik , dan dia pantas dijadikan piala bergilir nantinya"ucap tak senonoh Lois saat melihat Adelia yang membuatnya tertarik dengan wajah cantik Adelia.

"Nyatanya mereka tidak ada di sini?"ucap Rei yang juga merasa penasaran dengan wanita yang di katakan Lois cantik itu.

"Dan mungkin saja mereka sudah pergi"ucap Rei lagi.

"Tidak mungkin , memangnya mereka bisa keluar dari pulau ini hidup hidup"ucap Lois yang masih yakin jika Adelia dan yang lain masih ada di tempat itu.

"Sudahlah , nanti kita rundingkan dengan yang lain , lebih baik kita pergi dari sini karena sebentar lagi King akan datang"ucap Rei yang mengingatkan jika orang yang mengantikan Jeryco akan datang bertemu dengan mereka.

Dan hal itu berkaitan dengan aksi fight tadi malam dan juga barang yang di ambil oleh Desmon tadi malam.

"Baiklah ayo pergi , aku tidak ingin kena sasaran kemarahan King nantinya"ucap Lois yang kemudian berjalan lebih dulu , lalu setelahnya diikuti oleh Rei dan anak buahnya.

Setelah memastikan jika keadaan sudah mulai aman dan sepi , pondok tadi terlihat bergeser secara perlahan hingga munculah sebuah anak tangga yang menuju kedalam tanah.

Dan dari dalam tanah tersebut , muncul Vano dan yang lain yang memilih keluar dari tempat persembunyian mereka.

"Gila , pengap banget di dalam , dan gue hampir saja kehabisan nafas"keluh Vano yang memilih duduk sambil menghirup rakus udara dingin dan sejuk di pagi hari di pulau itu.

"Jangan terlalu banyak mengeluh , jika bukan karena bersembunyi di tempat itu , kita mungkin sudah dihabisi oleh mereka"ucap Ravindra yang juga memilih duduk di sebelah Vano.

"Memangnya kenapa kalau kita fight dengan mereka?"bingung vano saat subuh tadi dia di bangunkan agar mereka menuju tempat persembunyian di bawah tanah.

Dan Vano tidak menyadari jika tempat mereka bersembunyi teryata memiliki sebuah ruang rahasia yang lengkap dengan alat komunikasi dan sebuah laptop yang menunjukkan rekaman CCTV di sekitar pondok yang Vano sendir tidak tahu dimana letak CCTV itu.

"Lebih baik kita tidak terlibat fight dengan mereka untuk sementara , karena kita masih belum tahu kemampuan mereka"sahut Max.

"Kenapa sayang?"ucap Eldrik yang melihat Adelia hanya diam tanpa ingin ikut dalam obrolan mereka.

"Aku masih memikirkan *Alpa*" ucap lesu Adelia.

"Kita akan cari cara untuk mendapatkan *Alpa* kembali , jadi jangan murung seperti itu"sambil mengusap sayang kepala Adelia.

"Tetapi kita sudah tidak memiliki banyak waktu , hanya sisa tiga hari dari waktu yang di janjikan Daddy , dan aku takut jika tidak bisa mendapatkan *Alpa* sebelum waktu yang di tentukan , karena sepertinya orang itu bukanlah orang sembarangan"khawatir Adelia jika mereka tidak bisa tepat waktu untuk mendapatkan *Alpa* kembali.

Apalagi saat Adelia tahu , jika orang yang mengambil Alpa sepertinya merupakan orang yang berpengaruh di pulau Cruise membuat Adelia menjadi pesimis.

"Jangan pesimis dulu sayang , kita bahkan tidak tahu hasilnya sebelum kita mencobanya"

"Apa mungkin?"ragu Adelia.

"Jangan meragukanku"sambil mengacak rambut Adelia , lalu setelahnya mereka melanjutkan perjalanan mereka menuju tempat pemukiman para pemburu.

Karena mereka harus mencaritahu mengenai orang yang sudah mengambil *Alpa* tadi malam , meski sebenarnya perasaan Adelia tidak begitu tenang jika berada terlalu lama di pulau itu.

Sebab dia bisa merasakan jika akan ada bahaya besar yang akan datang menghampiri mereka , karena itulah sebisa mungkin Adelia ingin lenih cepat menemukan *Alpa* agar mereka bisa lebih cepat meninggalkan pulau Cruise.

♡♡♡◆♡♡♡