NovelToon NovelToon
Kakak Atau Suami?

Kakak Atau Suami?

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / nikahmuda / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / trauma masa lalu
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: Your Aunty

Kendati Romeo lebih tua belasan tahun, dengan segudang latar belakang militer, dia masih bersedia menikahi Ansela, yang kala itu masih duduk di bangku SMA.

Tapi tentunya, ini diikuti dengan beberapa kesepakatan. Berpikir bahwa hubungan mereka tidak mungkin bertahan lama, mengingat perbedaan usia mereka. Alih-alih suami dan istri, mereka sepakat untuk seperti kakak-adik saja.

Setidaknya, itulah yang dipikirkan Romeo! hingga ketika tahun berlalu, dunianya berahkir jungkir balik.

••

Dia mendapati, bahwa Ansela adalah seseorang yang paling dia inginkan, dan paling tidak bisa dia gapai, meski gadis itu disisinya.

Dengan tambahan persaingan cinta, yang datang dari sahabatnya sendiri, yang kepada dia Romeo telah berhutang nyawa, ini hampir membuatnya kehilangan akal.

“AKU BUKAN KAKAKMU! AKU SUAMIMU.”


••

Baca perjuangan sang Kapten, di tengah sikap acuh tak acuh sang Istri. ✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Your Aunty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9

Setelah duduk dalam diam menemani Ansela membaca, Romeo akhirnya tidak tahan. Dia yang tidak memiliki banyak ide untuk menginterupsi kegiatan Ansela, akhirnya memilih jalan yang paling mudah, yakni mengajak belanja.

Ansela yang mendengar ini, berpikir bahwa Romeo lebih lebih murah hati dari yang dia kira. Tapi itu masih tidak menggerakkan hatinya untuk ikut.

"Sela, kau yakin tidak ingin belanja? ini waktu yang pas. Sehabis belanja kita lanjut makan malam diluar. Mau ya?" Tawar Romeo entah yang sudah keberapa kali.

Ansela yang sudah lelah dengan percakapan berulang akhirnya melepas buku dari tangannya. Membuat Romeo mengulum senyum tertahan.

Tapi Ansela belum berkata apapun, ketika dilihatnya Jordan datang dengan seekor anak anjing. Siapa yang sangka, sahabat suaminya itu akan memberinya hadiah pernikahan seekor anak anjing yang lucu.

Romeo yang melihat suasana hati Ansela membaik, kembali mengambil kesempatan, memaksa Ansela untuk berbelanja.

"Sela, mau ya?"

Ansela yang terlalu senang, akhirnya setuju. Tapi itu bukan karena Romeo, tapi karena Jordan membuatnya senang. Namun begitu, dia masih tidak sungkan untuk meninggalkan komentar pada Jordan.

"Orang lain memberi uang dan benda, tapi Kakak memberi anak anjing!"

Jordan menggeleng kecil, sebelum terkekeh. Tidak percaya, Ansela masih akan menyangkali kesenangan, atas hadiah yang dia berikan. Padahal ide ini tidak didapatnya sendiri. Dia teringat, ketika tidak sengaja melihat Ansela yang sedang memberi like pada banyak foto anak anjing di sebuah akun.

Tapi anehnya, ... entah kenapa saat itu, Jordan tiba-tiba ingin melihat foto-foto itu. Dia mencari akun yang sama, dan menemukan Ansela tidak hanya meninggalkan tanda suka, tapi meninggalkan banyak komentar. Dari sanalah ide memberi anak anjing itu datang.

"Ya sudah, kalau kau lebih mau uang, Kakak akan mengambilnya lagi."

"NO WAY!! Jangan coba-coba." Ansela mengangkat tinggi anak anjing itu, agar tidak di sentuh Rafael.

Romeo yang melihat ini, ikut senang. Ya, walaupun sedikit tidak menyangka, bahwa tawaran Jordan pada Ansela, lebih tepat sasaran daripada miliknya.

Drrrtttt, drrttttt ....

Pembicaraan mereka terhenti.

"Sebentar, aku ada telepon." Ujar Romeo yang langsung beranjak. Tapi meski ditinggalkan, Ansela dan Jordan kembali pada percakapan.

"Jadi bagaimana? sekarang kau mau keluar?" tanya Jordan sekali lagi.

"Mm, ... tapu mudah lelah. Nanti kalau capek, digendong yah."

"Jangan khawatir soal itu, kita bisa langsung singgah beli kursi roda."

Soraya berdecak kesal atas humor Jordan. Namun begitu dia segera berdiri, untuk mempersiapkan dirinya.

Hingga ketika Romeo kembali, dia langsung mempertanyakan. "Dimana Ansela?"

"Sedang bersiap-siap."

"Ah bagus!" Romeo baru mengatakan dua kata, tapi ponselnya sudah bergetar lagi. Melihat nomor asing sempat ditolaknya tadi, firasat Romeo kembali tidak enak.

"Siapa bro?" tanya Jordan, yang melihat perubahan ekspresi Romeo.

Romeo mempertimbangkan untuk sesaat, namun memilih tidak membicarakan. "Bukan siapa-siapa. Kalau Ansela selesai, ajak dia. Aku akan menunggu kalian di luar."

Melihat Romeo yang langsung berlalu, Jordan menggeleng kepalanya. Bukannya menjadi pihak yang menunggu Ansela, Romeo tanpa sadar, menyuruh Jordan untuk menunggu istrinya sendiri. Membuat Jordan, serba salah. "Dasar payah!"

•••

Sementara diluar, walau sempat ragu-ragu, Romeo akhirnya memberanikan diri mengangkat panggilan itu.

"Halo?"

"Romeo, ini aku. Aku sudah di depan rumahmu, jika kau tidak keluar, maka aku akan masuk."

Mendengar ini dan siapa ini, Romeo langsung berlari keluar. Benar saja, di depan jalan gerbang mereka, seorang wanita cantik dengan jas putih berdiri disana. "Daisy?"

Wanita yang dipanggil Daisy itu, merasa begitu emosional saat ini. Melihat sosok mantan kekasih yang selalu dirindukannya, Daisy tanpa sadar melupakan statusnya yang sudah menikah. Dia berlari tanpa ragu, dan langsung masuk dalam dekapan, tanpa bisa ditahan.

Dia memeluk erat pria itu, dan menangis sesenggukan disana.

Sementara itu, Ansela ternyata tidak berganti pakaian. Dia turun hanya dengan menambahkan tas, pada gayanya tadi. Jadi tidak membutuhkan waktu lama.

"Dimana Kak Romeo?"

Mendengar pertanyaan ini, Jordan jelas sedikit kasihan, dipikirnya Ansela jelas ingin melihat Romeo menunggu, bukan dirinya.

"Dia sudah di depan, ayo."

Tapi dari sisi yang berbeda, Jordan hanya terlalu banyak berpikir. Karena alasan Ansela mempertanyakan Romeo, hanya ingin memastikan, bahwa ATM berjalannya sudah siap.

Keduanya dengan santai mencari Romeo, mulai dari teras hingga di parkiran. Melihat gerbang rumah yang terbuka, Jordan dan instingnya langsung tertuntun untuk ke sana. Sementara sebagai anak bawang, tentu saja Ansela hanya bisa mengekori.

Hingga ketika akhirnya Jordan di depan, dia seketika mematung. Refleksnya yang cepat, sempat ingin mencegah Ansela agar tidak melihat. Namun siapa sangka, Ansela tepat ada di belakangnya.

"Se-sela, ...." Jordan tergagap. Meski Romeo yang beristri, dan Romeo juga yang memeluk wanita lain, tapi kenapa dia yang harus merasa bersalah disini.

"Aku yakin ada kesalahpahaman disini!" Jordan tentu mencoba membela Romeo. Tapi itu karena dia mempercayai karakter sang sahabat. Namun yang paling penting saat ini, dia tidak ingin Ansela yang masih muda, menderita sakit hati.

"Tunggu, aku akan memanggil dia."

Jordan sudah berbalik, ketika ucapan Ansela menghentikannya. "Jangan! biarkan saja."

Mendengar ini, langkah kaki Jordan seolah di paku di tempat.

Dia berbalik kembali, menatap Ansela tidak percaya. Jordan mencari guratan kesedihan di wajah gadis itu, tapi jangankan kesedihan, dia tidak menemukan ekspresi apapun di sana.

"Sela, ...."

"Sedang sendiri orang tidak suka diganggu, apalagi berdua dalam situasi seperti ini."

Rahang Jordan langsung jatuh mendengar hal ini. Dia menatap gadis muda itu prihatin, "ka-kau baik-baik saja?"

Ansela menarik sudut bibirnya, tapi dengan malas. Dia menatap pada wanita yang ada dalam pelukan Romeo dari kejauhan. Sayang aku tak bisa melihat wajahnya! pikirnya.

Soal perasaan dia baik-baik saja, tapi begitu, harga dirinya tidak. Ansela tersenyum lagi, "Jangan khawatir Kak, ayo masuk. Jalan-jalan ini jelas batal."

Melihat punggung Ansela yang berlalu begitu saja, naluri Jordan langsung refleks mengejar.

•••

Sementara itu, "Daisy lepaskan aku!" Romeo sudah lelah mendorong Daisy. Satu tambahan dorongan lagi, dia takut akan menjadi kasar.

"Romeo, bagaimana ini? aku akan segera pergi dari sini? bagaimana kalau kita tidak akan bisa bertemu lagi? bagaimana aku akan hidup tanpamu?"

Romeo yang akhirnya tak tahan. Terpaksa mendorong kuat Daisy, dan hampir membuat wanita itu jatuh.

"Romeo? Ka-kau mendorong ku?"

Romeo menenangkan diri dengan menarik nafas panjang. "Daisy, tolong pahami dan terima keadaan ini. Kau itu sudah menikah, dan jujur saja aku pun begitu."

Mata Daisy terbuka dengan kenyataan yang tidak ingin dia percayai. Dia segera terkekeh, "Bo-bohong, ba-bagaimana kau bisa menikah? tidak kau berbohong." Daisy menggeleng tak percaya.

Tapi ketika dilihatnya tetapan mata Romeo, hatinya tahu bahwa itu benar. Sekarang dia tidak bisa tenang, meski pekerjannya sendiri, yakni untuk menenangkan orang lain.

"Jangan katakan, kalau kau menikah karena terlalu patah hati dalam hubungan kita, begitukah Romeo?" Daisy semakin tidak terkendali, dia mendekati dan menangkup kedua pipi Romeo.

"Romeo, kau tidak seharusnya seperti itu. Cepat atau lambat aku akan bercerai, lalu kita bisa bersama. Jangan membuat orang lain terlibat dalam hal ini."

"Cukup Daisy!" Romeo menampik kasar tangan Daisy. Jelas sekali wanita di depannya ini nampak tidak bisa berpikir jernih. Meski sedikit, Romeo sangat kasihan.

"Daisy! dengar, ... semua di antara kita sudah selesai. Tolong jalani hidupmu dengan baik, aku pun akan menjalani hidupku dengan baik."

Daisy akan meraung, sebelum terhenti saat melihat sebuah mobil tiba-tiba berhenti di situ.

"Aldric?"

Pria dengan balutan jas lengkap dan rambut klimis cokelat menatap dingin kedua orang di depannya.

"Aldric? ini salah paham. Kau jangan ---"

"Masuklah."

Hanya dengan satu kata, Daisy langsung masuk tanpa kata. Romeo menatap Aldric tidak senang, pria itu terlihat sangat mengintimidasi Daisy meski wanita itu Istrinya. Tapi setelah Romeo pikir lagi, memang wajar juga bagi Aldric jika dia marah, apalagi dengan situasi seperti ini.

"Ini salah paham." Ujar Romeo menjelaskan.

Tapi Aldric tidak menanggapi. Dia tidak basa-basi sama sekali, dan langsung memperingatkan Romeo.

"Kami memang di jodohkan, tapi untuk ada dalam pernikahan ini, jelas karena persetujuan bersama. Mantan kekasihmu itu telah menandatangani kontrak, agar mencegahnya Kakeknya dari kebangkrutan. Jadi, ... kau harus tahu, bahwa hampir tidak ada paksaan disini."

Ada sedikit kejutan tambahan bagi Romeo. Bahkan sejujurnya, bisa dibilang dia syok. Setahunya selama ini, Daisy menikah karena perjodohan paksa yang tidak dia ketahui sebelumnya. Tidak tahu, bahwa ada kesepakatan disana.

Ada kekecewaan, apalagi ketika dilihatnya sang mantan kekasih yang di dalam mobil. Namun begitu, Romeo mengatasi perasaannya dengan cepat. Berpikir, mungkin kebenaran terungkap ini, memantapkan langkahnya dalam pernikahan.

"Mm. Dimasa depan tolong lebih perhatikan dia. Jangan sampai dia datang seperti tadi lagi, aku juga memiliki seseorang untuk diperhatikan di dalam sana."

Romeo menatap ke arah rumahnya, memperjelas dirinya pada Aldric.

Sebagai dua orang pria dewasa, mereka hanya saling mengangguk sebelum mengakhiri pertemuan menegangkan itu.

•••

Sementara Romeo yang sudah di jalan balik, tiba-tiba merasa perasaan tak enak. "Kenapa mereka tidak mencariku? jangan-jangan ...."

Romeo berlari cepat ke dalam. Dia mencari Ansela di dalam rumah, tapi tidak menemukannya. "JORDAN?"

Alih-alih memanggil Ansela, dia lebih memilih memanggil Jordan karena perasaan tidak nyaman. Dia terus memanggil, hingga akhirnya ada jawaban dari area dapur.

Dengan cepat di melangkah, dan menemukan Jordan disana. "Apa yang kau lakukan?" tanyanya, tatkala melihat Jordan sedang memerah lemon.

"Aku membuatkan Ansela lemon dengan takaran soda yang biasa kita minum di barak."

"Kenapa tidak menyuruh pelayan saja? lagipula kita akan pergi keluar!"

Jordan melepas lemon di tangannya dan berbalik menatap Romeo serius. "Apa kau sengaja mengajak Ansela keluar, untuk menyakiti hatinya?"

Romeo mengernyit, "Apa maksudmu?"

"Romeo ayolah, kami melihatnya. Melihat kau berpelukan dengan Daisy di depan sana."

Kata 'Kami' berdengung ditelinga Romeo.

"Kami? apa itu artinya Ansela juga melihat?"

Jordan berdecak dan berbalik. "Pergi dan bicara padanya sampai aku membawakan Lemon ini."

1
V'marbe
ceritanya gak pernah mengecewakan
selalu beda dari yang lain
tapi satu yang PASTI ceritanya selalu bagus
Fairuz Nuna
bagus
Umie Irbie
kenapa anselanya penyakitan siiii,.😒😫
Umie Irbie
ngg suka sama sikap sela,. males nya kebangetan,. 😡😡😡😡😡😡 ngg masuk akal malas nya 😒
Umie Irbie
sweeet bngeeeet dialognya 😀
王贝瑞: Mampir juga kak ke My Secret Lover 😄
total 1 replies
Umie Irbie
romeo bodoh,. 😡😡 berarti ini bener2 ngg ada romantisnya donk 😫
Umie Irbie
ngg suka sama sifat malas sela😩😫 ngg suka wanita pemalas,. bisa di rubah ngg yaaaaa jadi mandiri dan punya martabat 🤭
Sweet_Fobia (ᴗ_ ᴗ )
Ngga kecewa sama sekali.
Umie Irbie
awal yg menarik 😀 mudah di fahami ceritanya 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!