NovelToon NovelToon
Jebakan Murid Nakal

Jebakan Murid Nakal

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Terpaksa Menikahi Murid
Popularitas:4.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: weni3

Berawal dari jebakan berujung menikah paksa. Sesuatu yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Satria guru Matematika yang datang setelah mendapatkan ancaman dan secarik kertas dengan bertuliskan alamat. Tak mengira jika kedatangannya ke rumah salah muridnya akan merubah status menjadi menikah. Terlebih murid yang ia nikahi terkenal cantik namun banyak tingkah.
"Ayu!"
"Nama aku Mashayu Rengganis, panggil aku Shayu bukan Ayu! Dasar guru Gamon! Gagal move On!"
Mampukah Satria menghadapi tingkah istrinya?
Dapatkah keduanya melewati masa pengenalan yang terbungkus rapi dalam ikatan pernikahan? Atau menyerah di saat cinta saja enggan hadir di hati keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon weni3, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nekat sekali....

Satria terbangun di tengah malam, dia turun dari ranjang ingin segera ke kamar mandi. Namun, Satria terkejut saat kedua kakinya hampir saja menginjak sesuatu yang empuk. Matanya melihat ke bawah, ternyata kakinya hampir saja menginjak bagian dada Mashayu yang kini tengah tertidur di lantai beralas selimut tebal.

Satria menghela nafas kasar kemudian meninggalkan Shayu dan segera melanjutkan niatnya untuk membuang hajat. Setelah itu kembali lagi mendekati Shayu yang masih tertidur nyenyak di lantai.

"Nekat sekali...." Satria tak mengerti kenapa Shayu melakukan sesuatu yang di luar ekspektasi. Dia tidak habis berpikir bagaimana jika tubuh Mashayu kedinginan dan sakit. Apa lagi Satria yakin gadis seperti Shayu tidak pernah merasakan hal seperti ini. Perlahan Satria mengangkat tubuh Shayu dan memindahkannya di atas ranjang.

Satria pun kembali tidur di tempat semula karena jam masih menunjukkan pukul dua. Masih banyak waktu untuk beristirahat sebelum subuh berkumandang. Keduanya tampak begitu lelap namun tak banyak pergerakan. Hingga aman sampai pagi dengan posisi sama-sama memunggungi.

Mashayu melenguh panjang bersamaan dengan matanya yang terbuka. Ia menggeliat hingga tak sengaja tangannya mengenai wajah pria yang berada di sampingnya. Buru-buru Shayu menarik sebelah tangannya dan menatap wajah Satria.

"Eh, Bapak! Kok saya bisa..."

"Lain kali jangan membuat acara sendiri, tidurlah di tempat seharusnya! Apa kamu tidak memikirkan jika ada binatang yang lewat dan menggerayangi tubuhmu?" Belum sempat Shayu menyelesaikan kata-katanya tetapi Satria lagi-lagi memotong ucapannya.

Shayu menutup mulut dengan kedua tangan, benar kata Pak guru itu, bagaimana jika ada binatang yang menggerayangi tubuh dan menggigit hingga menimbulkan bekas? Shayu menggelengkan kepala dengan cepat, matanya mengerjab berulang kali dengan tingkah lucu tetapi Satria tak menghiraukan dan memilih masuk kamar mandi.

"Cuek tapi perhatian, bikin geregetan. Coba tadi belum bangun, udah aku gigit guru itu. Tapi apanya ya...." Buru-buru Shayu memukul kepalanya yang pagi-pagi sudah berpikir ngelantur.

...****************...

Satria meneliti penampilan Shayu yang kini sedang berdiri di depan cermin. Gadis itu sudah rapi dengan seragam SMAnya namun seperti ada yang membuat mata Satria terganggu. Pria itu menghela nafas kasar setelah menemukan hal apa yang merusak pemandangan.

"Roknya tidak ada yang lebih pendek lagi?"

"Kurang pendek ya Pak? Tenang, aku akan beli lagi dengan ukuran yang lebih kecil!" jawab Shayu santai dengan menyunggingkan senyum.

"Beli saja, tapi jangan salahkan saya jika setelah itu saya gunting rom kamu dan buang ke tong sampah!" ucap Satria memperingati.

Satria segera mengambil tas kerjanya dan keluar dari kamar sebelum terpancing emosi karena sikap Shayu yang membuatnya harus banyak-banyak beristighfar.

"Tadi nanyain, giliran mau dibeli malah ingin di gunting. Susah memang kalo tidak sepaham dengan orang tua." Mashayu berdecak kesal kemudian memoleskan lipstik tipis di bibirnya sebelum turun ke bawah.

Satria datang dengan wajah kusut, Ibu dan Bapak nampak tersenyum melihatnya. Satria tak biasa seperti itu, hidupnya datar semenjak kembali tinggal di rumah. Mungkin karena warna di hidupnya telah pudar tetapi, baru sehari memiliki istri sudah terlihat sekali perubahan di wajahnya. Satria seperti menahan kesal yang tak tertahan.

"Istrimu tidak diajak sarapan?" tanya Ibu kemudian mengambilkan piring untuk Satria.

"Masih dandan di atas Bu, sebentar lagi turun."

"Jangan keras-keras, namanya masih sekolah! Butuh banyak bimbingan, lagian kan kamu suami plus guru. Dibimbing pelan-pelan jangan seperti semalam membuatnya teriak-teriak!"

Satria menghentikan pergerakan tangannya yang akan menyendok sayur, sepertinya ada salah paham di sini. Semalam Mashayu teriak saat ia angkat paksa untuk masuk kamar tetapi, Bapak dan Ibu sepertinya berpikir lain. Satria tidak menjawab, dia kembali mengisi piringnya dengan makanan yang tersedia.

Shayu turun berbarengan dengan Cakra yang juga ingin sarapan. Tangan gadis itu melingkar di lengan Cakra dengan santai, membuat Ibu dan Bapak saling bertatapan. Beliau sudah tau jika Cakra dan Shayu adalah sahabatan setelah Cakra menceritakan semuanya tetapi, status Shayu adalah istri dari putra pertamanya.

Satria yang penasaran dengan sikap kedua orang tuanya yang terlihat berbeda segera menoleh ke arah tangga. Dia melihat Shayu dengan tatapan datar dan kembali meneruskan makan.

"Shayu sarapan dulu Nduk! Ayo sini duduk di samping Satria," ajak Ibu membuyarkan kecanggungan.

"Lepas tangan kamu, duduk sana di samping Mas Satria!" ucap Cakra yang kemudian duduk di samping Ibu agar Mashayu sadar jika di rumah hubungan keduanya adalah ipar.

Shayu tersenyum dan duduk di samping Pak gurunya yang nampak begitu lahap karena sejak semalam Satria tidak makan gegara insiden di rumah muridnya. Alhasil pagi ini seperti orang kelaparan.

"Cepat makan jika tidak ingin saya tinggal!" titah Satria dengan lirih.

Mashayu tidak memperdulikan, dia terlihat santai mengisi piringnya. "Tinggalkan saja! Kan ada Cakra, berlst friend forever."

Satria menghela nafas berat, dia menggelengkan kepala melihat tingkah sang istri.

Setelah pamit dengan kedua orang tuanya, Satria, Shayu dan Cakra segera menuju garasi. Tidak lupa mereka menggunakan jaket dan helm masing-masing. Satria segera naik dan menyalakan motornya begitupun dengan Cakra. Namun, Satria lagi-lagi harus menekan sabar saat melihat Shayu memilih ikut dengan Cakra.

Satria menoleh ke arah pintu rumah, kemudian meminta Cakra untuk berjalan lebih dulu.

"Kamu kenapa tidak bareng Mas Satria saja Shay? Mas ku itu suami kamu sekarang," seru Cakra saat keduanya tengah berada di perjalanan.

"Itu jika di rumah, jika di sekolah kan dia guru aku," jawab Shayu sedikit berteriak agar Cakra mendengarnya.

"Kalo begini aku yang kena sama Arta!"

"Biar itu jadi urusan aku!" Shayu lupa jika Arta pasti akan marah melihat dia berboncengan dengan Cakra. Padahal itu bukan hal yang harus dilarang toh Arta tau jika dia dan Cakra berteman. Memang pacarnya saja yang suka berlebihan.

Motor Cakra tiba lebih dulu dan di susul dengan Satria yang memarkirkan motornya di samping motor sang Adik. Satria sempat melirik Shayu yang sedang sibuk merapikan penampilannta kemudian pria itu segera melangkah masuk menuju ruang guru.

"Eh, aku baru ingat. Uang sanguku kurang, tinggal dua ribu dapat apa?" tanya Shayu pada Cakra.

"Ck, aku juga cuma dikasih dua puluh ribu sama Ibu. Nanti buat beli bensin, lagian kenapa kamu mendadak miskin?" Semua juga tau jika Shayu tidak pernah kekurangan uang, kecuali jika dompetnya tertinggal.

"Aku belum tarik tunai, lihat dompetku kosong!" Shayu merengut dengan memikirkan somay, bakso, mie ayam dan kawan-kawannya. Dengan cepat gadis itu berlari setelah mengingat sesuatu, meninggalkan Cakra yang tampak kebingungan melihatnya.

"Stop!" Shayu merentangkan kedua tangan dan menghentikan langkah Satria yang sedang berjalan di koridor sekolah.

1
Naji Ihsan Ahmad
aneh2 deh ojo di tiru yah teman2 bisa2 syirik tuu
Arya-Senpai
cocote
Aivy_Cheryl
elahh... si ncak, kirain.. 😅😅
Aivy_Cheryl
sakit karena kamu yang sotoy, gedek nih lama2 liat si Arta... awalnya aku kasian karena orang nya tulus tau nya suka juga modus...
Aivy_Cheryl
emang dasar bocil, disuruh nyampein pesan ke emaknya... malah tancep ke shayu.. 😒😒
Aivy_Cheryl
nah gini nih kalo masih bocil, pikirannya buat caper, sampai2 make kesempatan yg ada tanpa tahu dampaknya gimana😒😒
dasar si Arta....
Firgi Septia
coba panggilannya Bang Sat/Facepalm/
Naji Ihsan Ahmad
mahluk enak bikin merem melek haahaaa yg SDH punya pasangan pasti setuju/Facepalm/
Naji Ihsan Ahmad
gemesss bangeeeettt
Naji Ihsan Ahmad
cieh..ciehh..yg mula bucin,tegas juga dong
Naji Ihsan Ahmad
Buruk
Naji Ihsan Ahmad
uhh..uhh gemes banget masak 2 bln blm tumbuh sih benih2 cinta SDH satu ranjang jg mustahil gakk pernah ihh ga rill banget.gregetnya bisa aja nih penulis buat jjegkel dan penasaran
Mbak anee
ngumpet kek nya shayu
Wahyuni Yuni
Luar biasa
Mbak anee
bener2 si cakra dech....
Bunda Puput
Luar biasa
Mbak anee
gemez bgt ma bumil
Deasy Dahlan
pak guru harus byk sabar
Deasy Dahlan
nnati jg.. mereka pasti saling cinta
Deasy Dahlan
nnati jg.. mereka pasti saling cinta
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!