NovelToon NovelToon
Cinta Setelah Perpisahan

Cinta Setelah Perpisahan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ratu jagad 02

12

Sabila Alfiana Bumantara.
Diusia 19 tahun, ia adalah sosok yang begitu periang. Bahkan, diusia itu ia sangat bermimpi untuk menikah muda bersama laki-laki impiannya. Namun, karena sebuah insiden tidak mengenakan membuatnya mengubur impiannya untuk menikah muda. Bahkan, pernikahan sudah tidak ada lagi dalam list tujuan hidupnya hingga kini usianya menginjak 29 tahun.

Lalu, sebenarnya insiden apakah yang akhirnya membuat Sabila menolak untuk menikah? Ikuti kisahnya di sini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratu jagad 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

"Selamat siang, Tuan."

"Hm, duduklah."

Luna menaruh tas jinjingnya ke atas meja, lalu mulai menjelaskan beberapa detail dari rancangannya. Tidak hnya dengan kata, Luna juga mengeluarkan tab-nya dan menunjukkan beberapa desain rancangannya pada Xavier. Melihat hal itu, Romi yang memang masih berada dalam ruangan sang bos mulai mendekat.

"Aku rasa, wanita ini berniat modus, Tuan. Apa yang dia sampaikan sudah ia sampaikan padaku kemarin." bisik Romi.

Xavier terlihat cukup pintar menguasai mimik wajahnya. Ia masih tetap terlihat santai meskipun sudah mendengar sesuatu yang tidak baik dari sekretaris Romi. Xavier menatap Luna yang masih menjelaskan sesuatu secara rinci. Beberapa saat berikutnya, Luna menatap ke arah Xavier, bertepatan dengan Xavier yang juga masih menatap ke arahnya. Hal ini tentu saja membuat Luna salah tingkah.

"Hm, aku suka desainmu, itu terdengar sangat bagus. Apalagi, pilihan warna yang pilih juga sangat pas dengan seleraku. Aku rasa, aku akan mengontrakmu lebih lama setelah kontrak ini berakhir nanti." puji Xavier.

"Terima kasih, Tuan."

Xavier mengeluarkan ponselnya dan mengetikkan sesuatu di sana. Setelahnya, ia hendak menaruh ponselnya di atas meja. Namun, Luna secara cepat menyodorkan tissue padanya, membuat Xavier sedikit dibuat terkejut. Pasalnya, tidak banyak yang tahu kalau Xavier tidak senang menaruh barang berharganya sembarangan, dan Xavier memang selalu menggunakan tissue untuk menjadi alas ponselnya saat diletakkan.

"Terima kasih," ucap Xavier.

"Sama-sama, Tuan."

Xavier meletakkan ponselnya dan mulai membahas hal-hal terkait kerja samanya dengan Luna. Begitu selesai, Xavier menjabat tangan Luna dan hendak keluar dari ruangan. Namun, Luna menahannya.

"Mm Tuan, maaf. Bolehkah saya berfoto dengan Tuan? Ini hanya untuk dokumentasi saya pribadi, tidak lebih." pinta Luna.

"Tentu saja."

Cklek!

Pintu ruangan terbuka, menampakkan Sabila yang berdiri di ambang pintu. "Maaf, aku tidak tahu kalau masih ada tamu. Aku akan menunggu di luar, permisi."

"Sayang, kemarilah!" panggil Xavier cepat.

Tidak hanya memanggil dengan kata-kata, Xavier langsung mendekati istrinya dan menarik lembut tangan sang istri untuk mendekat. Melihat itu, Luna menatap Sabila dan Xavier bergantian dengan kerutan tipis di keningnya.

"Rom, tolong fotokan kami." pinta Xavier pada Romi.

"Siap, Tuan."

Xavier merangkul pinggang Sabila dan membawa istrinya itu untuk mendekat pada Luna untuk foto bersama. Kini, posisinya Sabila berada di tengah-tengah Xavier dan Luna. Selesai berfoto, Xavier melirik ke pintu ruangannya yang masih belum tertutup, di sana ia melihat seorang OB melintas, dengan cepat Xavier memanggilnya masuk.

"Saya, Tuan?" tanya OB tersebut memastikan.

"Hm, tolong fotokan Sekretaris Romi bersama Nona Luna."

Mendengar ucapan Xavier, Romi langsung membenarkan kerah kemejanya, dan mengusap lembut permukaan jas-nya. Tidak hanya itu, Sekretaris Romi juga menyugar rambutnya ke belakang untuk memastikan penampilannya benar-benar baik. Setelah itu, Sekretaris Romi mendekati Luna dan berfoto bersama wanita itu.

"Bagaimana hasilnya?" tanya Sekretaris Romi setelah OB tersebut menyelesaikan tugasnya.

"Bagus, Tuan." OB tersebut menyodorkan ponsel pada Sekretaris Romi.

Sekretaris Romi melihat foto dirinya dengan tersenyum manis. "Ya, kau cukup baik mengambil gambarnya." Sekretaris Romi beralih menatap Luna dan mengembalikan ponselnya. "@Romeo_Syl. Kau boleh mention aku kalau kau membagikannya nanti." ucap Sekretaris Romi menyebutkan nama instagramnya.

Luna meraih ponselnya dengan tersenyum lembut. "Terima kasih, Tuan. Kalau begitu saya permisi." Setelah mengangguk sopan pada semua yang ada di ruangan itu, Luna langsung keluar.

Begitu Luna pergi, Sekretaris Romi berbalik menatap bosnya dan mengepalkan tangan, kemudian beradu tos bersama sang bos. "Kau yang terbaik, Tuan."

"Hm, aku tahu itu." ucap Xavier sombong.

Sekretaris Romi ikut keluar dari ruangan sang bos, memberi waktu untuk Xavier dan Sabila mengobrol. Sedangkan Xavier, setelah tidak ada lagi orang asing di ruangannya, ia segera merangkul bahu istrinya untuk duduk di sofa.

"Ets, tunggu dulu." Sabila langsung menghentikan langkahnya sembari menatap Xavier. "Tadi kau bilang kau sakit. Kenapa sekarang sudah sehat begini?" tanya Sabila.

Mendengar ucapan istrinya, Xavier terkekeh kecil. Ya, tadi ia mengirim pesan pada istrinya dan mengatakan bahwa dirinya tengah tidak baik-baik saja. Padahal, kenyataannya adalah ia ingin pamer kemesraan pada Luna yang diperkirakan Romi menyukai dirinya.

"Kau itu geer sekali!" ucap Sabila gemas saat mendengar penjelasan suaminya. "Dengar, Kak Luna itu sudah memiliki kekasih, dan kekasihnya jauh lebih tampan darimu."

Cup!

Xavier langsung mengecup singkat bibir istrinya. "Bibir ini tidak boleh memuji ketampanan laki-laki lain selain aku. Ingat itu!"

"Memang kau tampan?" tanya Sabila menantang.

"Kau lihat saja sendiri, kurang tampan apa aku ini." Xavier berjalan lenggak-lenggok layaknya model profesional, lalu bergaya dengan gaya-gaya yang yang membuat Sabila tertawa geli melihatnya.

Melihat tawa Sabila, Xavier ikut tersenyum. Sabila-nya telah kembali. Sabila yang ia nantikan lebih dari tujuh tahun, kini telah benar-benar kembali. Tangan Xavier terulur dan langsung menarik pinggang istrinya lebih dekat. Hingga kini, keduanya benar-benar dekat, hampir tidak berjarak.

Xavier menatap istrinya begitu dalam, disertai senyum yang begitu lembut. Perlahan, tangan Xavier terangkat dan mengusap pipi istrinya, lalu berpindah ke tengkuk sang istri. Baru saja Xavier mendekatkan kepalanya untuk mencium sang istri, suara pintu yang terbuka membuat Xavier memejamkan mata dengan kesal.

"Maaf, Tuan. Saya tidak ingat kalau masih ada Nyonya Bos di sini. Permisi."

*

"Tuan, apa saya sudah boleh istirahat?" tanya Sekretaris Romi.

"Belum, tambah lagi tenagamu." Xavier memejamkan mata sembari menikmati pijatan sang sekretaris di pundaknya.

Ya, sejak beberapa menit yang lalu, Xavier menghukum Romi karena lagi-lagi membuka pintu ruangannya tanpa mengetuk terlebih dahulu. Apalagi, kesalahan Romi kali ini benar-benar membuat Xavier murka lantaran telah mengganggu moment romantisnya bersama sang istri.

"Tuan, kaki saya sudah mulai pegal." adu Sekretaris Romi.

"Hm, duduklah."

"Terima kasih, Tuan." Romi langsung sumringah saat mendengar perintah Tuannya. Ia berjalan menuju sofa sembari merenggang tangan karena pegal.

"Hei, mau ke mana?" tanya Xavier.

"Tadi Tuan bilang duduk?"

"Duduk di sini." Xavier menunjuk bawah kakinya sembari menendang-nendangkan kakinya seakan memberi kode pada Sekretaris Romi untuk memijatnya juga.

"Tuan?" Romi berucap dengan wajah memelas.

"Cepatlah, kakiku pegal!"

Mau tidak mau, Romi akhirnya kembali mendekat dan memijat kaki bos-nya. Sementara sang bos terlihat memejamkan mata dengan bersender nyaman pada kursi kerjanya.

"Bos, apa belum selesai?" tanya Romi setelah cukup lama memijat.

"Belum, bagian lututnya belum kau pijat sama sekali."

Lagi-lagi Romi pasrah dan melakukan tugasnya dengan baik. Lain kali, ia berjanji pada dirinya sendiri untuk mengetuk pintu sebelum masuk ke ruangan sang bos. Ya, ia berjanji.

Xavier said: Mampus lu Rom, emang enak? Mangkanya, jangan ganggu kalo gua lagi mesra-mesraan ama bini. Tau 'kan akibatnya sekarang!

1
murni l.toruan
Bahagia dan terus berusaha untuk yang lebih baik dari sebelumnya
murni l.toruan
Santuy Bil, biar saja mertua tau kamu tidak bisa masak, ntar disuruh masak benar-benar baru tau rasa loh
charis@ŕŕa
semangat vier buat dedek bayi ny....
Cinnn
Selamat hari raya idul adha semuanya.
Cinnn
Tunggui ya, ia 2 bab meluncur.
charis@ŕŕa
selalu ku terima thor ....
lanjut
Aqil Aqil
vote untkmu thor smngt lnjtkan
Triple
wih sudah 16 eps aja. pelan-pelan oy haha cepat amat nulisnya.

tapi baguslah daripada nanti penasaran terus nanggung jadi lebih baik aku tabung aja HAHA.
Triple
jangan bilang kakaknya doyan sama xavier.
Cinnn: Ngakak😁😁
Baca kelanjutanny di bab seanjutnya, Kak.
total 1 replies
Cinnn
Inshaa Allah satu bab lagi nyusul ya, tungguin.
charis@ŕŕa
mencari kesemptan anda xavier
Triple
haha
Nurhayati Nia
Hai _haii aku singgah lagi di karyamu setelah dokter anggi dan dokter njoyyy aku nyimak cerita yng niii.. lanjutttt
Cinnn: Terima kasih, Kak. Semoga betah ya❤
total 1 replies
Triple
adegan ekstrim gk ada?, haha
Triple
caper bet
Kadek Bella
lanjut
Kadek Bella
lanjut thoor
Cinnn: siap kakak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!