menjadi seorang bintang di tengah banyaknya bintang tidak lah mudah terlebih lagi jika cahaya yang kita pancarkan tidak seterang yang lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasmin Dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sakit
Gracia masuk ke ruangan Manager nya itu dan mendapati Azra yang sedang fokus pada komputernya, " Bisa gak?" tanya Gracia sambil menarik kursi samping Azra, " Dateng juga kan," Azra melirik Gracia.
" belum bisa nih," akhirnya Gracia mengambil alih komputer itu dan dengan sekejap situs web yang Gracia buat bisa di gunakan kembali, " Hebat juga," puji Azra sedangkan Gracia merasa bangga pada dirinya.
" Nih," Gracia memberikan kotak makan berisi masakannya tadi, " widih apa nih," Azra mengambilnya, " batu sama kayu," ucap Gracia sambil melepaskan masker dan topi nya, " Ga di racun in kan, " ucap Azra sambil meledek Gracia.
" makan aja, kalau ga mati ya paling kejang kejang," Azra menggelengkan kepalanya lalu membuka tutup kotak bekal itu dan memperlihatkan sebuah makanan yang begitu enak seperti nya.
Gracia membuat curry dan katsu, " kak," Gracia melihat laki laki yang tengah asik makan dan main komputernya itu, " kenapa?" tanya Azra sambil melirik Gracia, " kalau sakit kepala obatnya apa sih?"
" sakit doang?" Azra menatap gadis yang tengah memijit kepalanya itu, " iya, tapi aku ngerasa badan aku demam lagi," Azra mendekati gadis itu lalu menempelkan punggung tangannya pada kening gadis itu.
suhu tubuhnya sangat tinggi hingga membuat wajah gadis itu memerah, " Periksa dek, panas banget," ucap Azra sambil meletakan kotak bekal, " ayo saya anterin periksa," Gracia menggelengkan kepalanya.
" nanti aja kak kalau udah selesai latihan, " Gracia memakai topi dan maskernya, " aku mau tidur ya kak nanti bangunin," Gracia memutuskan tidur sambil duduk dan Azra mengambil jaketnya lalu menutupi tubuh gadis itu agar tidak ke dinginan karena AC ruangan cukup dingin.
Azra kembali fokus pada komputernya, setelah 10 menit akhir Gracia bisa tertidur lelap saking lelapnya ia tidak tahu bahwa Arya masuk ke ruang manager, " ini Gracia?" tanya Arya karena tak melihat wajah nya, " iya, sakit dia," Arya mengangguk.
" suruh pulang tadi mah biar periksa," ucap Arya yang melihat Gracia, " Udah di suruh periksa tadi katanya mau abis latihan aja," ucap Azra lalu Arya menepuk pundak Azra.
" Zra, om nya minta tolong buat jagain dia, kasian Gracia udah ga punya orang tua dan dia itu anak pekerja keras bahkan sering lupa sama kesehatannya dan kata tante nya juga Gracia punya masalah dalam tidurnya, dia sering konsumsi obat tidur," Arya tahun itu semua karena memang om Adi, merupakan temannya dan semenjak tahu Gracia jadi idol lagi dia menceritakan tentang Gracia dan meminta tolong untuk jaga Gracia di Jakarta.
" Saya tahu kamu tertarik kan sama dia," Azra terkejut saat mendengarkan ucapan Arya itu, " Haha kamu ga bisa bohong sama perlakuan kamu, kamu suka dia tapi kamu ga menyadari itu," Arya menatap Azra dan Gracia secara bergantian.
" jaga dia, usianya masih terlalu muda untuk mengangkat beban nya sendiri, saya lanjut cek yang lain dulu ya," Arya menepuk pundak Azra setelah itu keluar ruangan dinding kaca itu, « emang bener ya kata pak Arya? gue suka bocil satu ini? » Azra tidak pernah pacaran jadi dia masih terlalu bodoh untuk menyadari perasaannya.
" bodo lah mending kerja," Azra kembali fokus pada komputer nya sedangkan Gracia masih tidur, " kak ada Cici?" Ara masuk ke ruang manager.
" Yah tidur," Ara melihat Gracia tidur, " Kamu ga sekolah, jam segini udah di studio," Azra melihat jam yang ternyata masih pukul 11, " aku lagi ujian jadi pulang lebih awal, yaudah Kaka nanti kalau Cici udah bangun bilang aku tunggu di ruang tunggu teater ya sama Wina," Azra mengangguk lalu Ara pergi.
tak terasa Gracia tidur cukup lama.
......................
