NovelToon NovelToon
Tiara Permata Karina

Tiara Permata Karina

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Karir
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sophie Nara

Ganti deskripsi karena author menyerah. Susah banget menulis hal yang sudah berlalu puluhan tahun yang lalu.

Seorang gadis sempurna dari keluarga baik-baik menjadi korban nafsu binatang pemuda kaya raya hanya karena dendam karena ditolak cintanya.
Bagaimana cara dia mengatasi supaya bangkit dari keterpurukan?

Sebuah kisah yang terinspirasi dari kisah nyata. Hanya terinspirasi saja. Tidak berusaha memotretnya lebih jauh karena pengetahuan author tidak sedalam itu.
Maaf jika tidak memuaskan beberapa pihak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sophie Nara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menemui Cyndi

Cyndi tidak menyangka jika Tuan Burhan tewas karena racun yang telah dia taburkan di semangkanya itu. Dia sebenarnya hanya ingin memberikan pelajaran orang tua itu karena sakit hati. Dosisnya juga tidak terlalu tinggi. Namun karena orang tua itu kelelahan, maka hal itu memicu jantungnya mengalami gangguan.

Cyndi berjalan mondar mandir di Selnya. Dia teringat pertama kali dia menjual diri ke lelaki itu.

Cyndi berkenalan dengan Burhan ketika dia ingin membeli pager. Namun dia tidak memiliki uang.

"Kamu ada duit berapa?"tanya Laura.

"Simbok bilang ngga ada duit. Kere!"

"Tubuhmu bagus. Masi ori ngga?"

"Masih lah.. enak aja. Emangnya kamu yang tiap hari naik mobil om om?"

"Yang penting doku.. Tengsin ngga punya Pager!"

"Iya juga ya. Kalau punya doku banyak, katanya bisa operasi lagi di Singapur. Cling jadi Ori lagi. Walaupun Rekond. Hihihihi.. " Cyndi jadi semangat. "Mau dong, Ra..! Kenalin sama yang mau beli!"

Saat itu, Daddy Laura memperkenalkan dengan Om Burhan yang selalu merasa kurang dengan istrinya. Dan terjadilah transaksi itu. Cyndi tidak pernah pulang ke rumah. Sekolah juga tidak lulus karena Burhan mempekerjakannya bagai kuda. Siang dan Malam..

Namun walaupun dia berhenti meminum obat, kehamilan tidak kunjung datang... Akhirnya sekarang, dia tahu kenapa bisa terjadi. Cyndi hanya tidak mau di buang begitu saja. Namun yang terjadi, dia malah melakukan pembunuhan di negara orang.

Selang 2 hari

Amira tiba di bandara Lester B Pearson, Ontario. Suasana sangat sibuk. Namun lebih sibuk isi kepala Amira.

Dengan sigap dia ke kantor polisi di mana Cyndi ditahan.

Dengan cekatan, pihak kepolisian membantu Nyonya Amira. Amira di tempatkan di ruangan yang ada pembatas kaca tahan peluru.

Tidak lama kemudian, Cyndi datang dari ruang sebelah. Kini mereka saling berhadapan dengan pembatas kaca.

"Selamat siang Cyndi, Aku Amira. Istri dari lelaki yang barusan kamu bunuh."

"Untuk apa kau kesini Nyonya? Apa untuk menghinaku? "

"Apa untungnya bagiku?"

"Entahlah.. " Cyndi kemudian duduk dan mencondongkan badannya ke Nyonya Amira.

"Kapan kalian berkenalan?"

"Bukankah semua sudah kutulis di surat-surat yang aku kirimkan?"

"Terlalu banyak foto yang menjijikkan. Aku terlalu terhormat untuk melihat hal-hal seperti itu."

"Kamu terlalu mencintai suamimu. Tidakkah kamu tau bagaimana suamimu selama ini memperlakukanku?"

"Aku cukup tau kamu menginginkan posisiku saat ini. Janda bergelimang harta dengan pewaris tahtanya. Namun kau terlalu bodoh. Dia tidak bisa memberikanmu anak!"

"Hah! Putramu yang memperko*a anak orang itu apa kabarnya?" Nampak Cyndi berusaha agar Amira marah.

"Hmm anakku berbahagia dengan anaknya. Mending kamu memikirkan upaya kamu bebas dari sini! Aku membayar orang supaya kamu tetap disini dan tidak macam-macam dengan keluargaku lagi."

Amira berjalan elegan ke pintu dan tersenyum dingin. "Dan satu lagi. Aku telah berbaik hati memberikanmu uang saku yang dapat kamu ambil setelah bebas. Anggap saja sebagai ongkos buang air kecil di toilet umum.."

"Aaaarrgghhh!! "

Cyndi mengamuk. Dia tidak tahu harus bagaimana. Dia menyesal karena emosinya yang tidak stabil. Jika saja.. ya jika saja.. namun terlambat sudah.

Sementara Nyonya Amira membawa jasad suaminya kembali ke Tanahair.

"Hhhh.. Burhan. Terimakasih untuk tetap menjadi bren*sek sampai akhir. Aku menjadi tidak terlalu sedih ketika kamu tinggalkan. namun setidaknya aku bersikap baik dengan selingkuhanmu itu. " Nyonya Amira menepuk peti mati suaminya.

Entah mengapa dia kemudian mengusap air mata yang semakin deras mengalir di kanan kiri pipinya. Cinta memang mengalahkan logika. Sebenci apapun Amira pada suami yang tega menyelingkuhinya, namun dalam hatinya dia tetap mencintainya.

"Kita pulang, Mas.. "

1
Dewi Fuzi
💪💪💪
Sophie Nara: /Heart//Heart/
total 1 replies
Dewi Fuzi
mantap radit
Sophie Nara: Makasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!