NovelToon NovelToon
Cinta Terhalang System

Cinta Terhalang System

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Sistem / Teen School/College / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: milorasabaru

Terlahir kembali sebagai anak orang kaya bernama Ethan, ia bereinkarnasi bersama sebuah sistem yang misterius. Sistem Penguasa, yang meringankan hidupnya dan juga merumitkan kisah cintanya.

Di sekolah, Ethan dipertemukan dengan mantan pacar dari kehidupan sebelumnya, Karina. Kehidupan kedua ini menjadi kesempatan bagi Ethan untuk mengulangi hubungan dan memperbaiki kesalahannya.

Namun, Sistem Penguasa terus memaksa Ethan untuk menguasai sekolahnya, menjadi puncak tertinggi di antara siswa lain, dan Karina tidak menyukai gaya hidup Ethan itu.

Akankah Ethan dapat kembali bersama Karina? Ikuti kisahnya yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon milorasabaru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

09

Iwan Fals lagi, tapi kali ini dari lagu yang berbeda;

'Penguasa, penguasa. Berilah hambamu uang... beri hamba uang.'

Sembari melantunkan penggalan bait lagu Pesawat Tempurku itu, aku menyodorkan telapak tangan pada Ayah.

Semenjak kejadian sebelumnya, yang membuat Pak Kirman dipecat, uang jajan langsung diberikan oleh ayahku. Mungkin dia tidak percaya menitip uang pada Ivan.

"Dasar. Nih, uang jajannya." Ayahku memberikan dua lembar uang kertas padaku.

Kali ini, Aku dan Rita diberi jatah uang jajan sebesar 200 ribu, lebih dari waktu aku masih di sekolah dasar.

"Makasih, Ayah," ucapku gembira. Siapa yang tidak senang mendapatkan uang dengan mudah?

Sembari terduduk di sofa panjang, mengenakan sepatu pantofel hitam yang mengkilap pada kaki, Ayah mengernyit.

"Jangan boros boros," titah Ayah.

"Siap, 86." Aku berdiri tegap memberi hormat layaknya prajurit.

Pria berumur 39 tahun itu kemudian bangkit dari sofa. Berdiri tegap di depanku, menarik dasi dengan warna biru tua selaras dengan jas dan celananya yang sangat pas membentuk tubuhnya.

"Ayah ada meeting, gak akan sempat kalo nganter kamu, jadi Ethan ke sekolah sendiri ya."

Terus aing naik apa?!

Baru pertama kalinya, aku harus pergi sendiri ke sekolah. Maksudku, di kehidupan ini. Aku sudah terlalu terbiasa diantarkan oleh supir.

"Emang si Botak kemana?" tanyaku.

"Ivan. Jaga bahasa kamu, Ethan." Ayahku menegur. "Dia udah berangkat sama Rita tadi subuh."

"Cepet banget," ucapku spontan.

"Iya. Rita berangkat sama Ibu, ada pementasan balet gitu katanya di sekolah, Ayah gak ngerti. Tapi, Ibu udah nyiapin sarapan, jangan lupa dimakan."

Pantas saja di rumah sepi. Semenjak aku dan kakakku masuk sekolah menengah pertama yang berbeda, aku sama sekali tidak mengetahui apa saja kegiatan Rita di sekolah.

Rita terkandang cerita kepadaku mengenai teman-teman dekatnya di sekolah, tapi tidak satupun soal balet. Kami berdua sama-sama tahu, aku tidak mengerti soal balet, tidak mau mengerti.

"Ya udah, Ethan naik taksi online aja," ucapku sembari meraih ponsel IPhone 13 Pro milikku.

Setiap merabanya aku masih tidak menyangka umur segini sudah punya ponsel mahal, pada waktunya, setahuku.

"Emang ngerti caranya?" tanya Ayah menatapku tajam. Ia meragukanku.

Wajar saja, aku tidak pernah menaiki angkutan umum atau online sekalipun di kehidupan ini.

Karena itu juga, aku merasa darah mengalir secara cepat menuju jantung, lalu ke ujung kepala dengan begitu cepat. Aku harus bilang apa?

"Eh, itu, Rara pernah ngasih tahu." Aku membuang mata ke segala arah selain pada ayahku.

Tentu saja aku berbohong. Lama kelamaan aku menjadi con artist untuk bertahan di kehidupan ini.

"Teman kamu?"

"Bukan, pacar," ucapku sangat spontan seolah ingin meluruskan hal yang salah.

Aku langsung terbelalak dan sedikit ternganga, menyadari ucapan bodohku itu.

"Eh, maksud Ethan, itu..." Aku sulit menemukan kata-kata untuk menutupinya.

Ayah sontak tertawa, hingga menutup mata kecoklatannya yang dihiasi sedikit kerut di sudut-sudutnya.

"Kecil-kecil udah pacaran," ucap Ayah lembut sembari mengusap-usap halus rambutku dengan tangannya yang besar.

Aku hanya terdiam, tersipu malu.

"Jangan macem-macem ya kalau pacaran." Ayahku kemudian merogoh dompetnya. "Nih, buat pacaran sama Rara, jangan sampe Ibu tahu."

Aku tertawa kecil ketika ayahku memberi uang 500 ribu padaku. Tidak kusangka dia se-suportif ini.

DING!

[Misi baru: Minta uang lebih banyak.

Hadiah: 100.000.000 rupiah.

Batas waktu: 30 detik.]

Udah gila! Gimana caranya!?

Sial, mana aku hanya punya 30 detik lagi. Tidak perlu lihat hadiahnya pun aku sudah sangat paham. Ini sulit.

Sudah dikasih uang sebanyak total 700 ribu, dan sekarang aku harus meminta lagi. Tidak mungkin Ayah akan memberikannya.

Tunggu. Aku cuman harus meminta kan? Tidak masalah kalau hanya kena marah, daripada terkena serangan kejut lagi.

"Ethan? Kok tiba-tiba diam?" tanya Ayah.

Aku terbelalak sembari memikirkan kata yang tepat. "Eh, itu... aku... kayaknya kurang deh, Yah."

Ayahku hanya terdiam, menatapku seperti tidak percaya dengan ucapanku. Atmosfir ruang keluarga ini pun seolah menekan diriku dengan rasa canggung, hingga mataku berkeliling mengalihkan tatapanku dari Ayah.

Buku-buku yang berjajar di rak seolah membalas tatapanku, cahaya matahari dari jendela seberang rak itu menggelitik kulit, tanaman kebun di balik jendela menari-nari dengan suara gesekkan anginnya seolah meledek, menunggu suara wanita di kepalaku yang tak kunjung tiba.

Akhirnya, ayahku menarik napas panjang dan membuka suara.

"Dasar mata duitan kayak ibumu," ucap Ayah sembari menggelengkan kepala. Ia kembali mengeluarkan uang dari dompetnya.

"Nih, jangan boros-boros ya kalau pacaran. Nanti kenalin Rara ke Ayah, ya," ucap ayahku lembut dan begitu tenang.

Aku tidak menyangkanya sama sekali. Aku sudah sangat yakin dia pasti memarahiku. Dulu, dia berusaha mendidik Aku dan Rita dengan mengatur uang jajan melalui Pak Kirman. Apa yang telah terjadi?

"Beneran nih, Ayah?" tanyaku memekik kegirangan. Lalu, kuhitung uang yang kuraih dari sodorannya, satu juta rupiah.

"Iya, gausah banyak tanya. Jangan bilang-bilang ke semuanya di rumah."

Aku mengangguk berulang kali sembari mengangkat jempolku.

[Misi berhasil. Mendapatkan: 100.000.000 rupiah.]

"Oke!" seruku dengan hati sangat bahagia.

Ayah tersenyum kecil melihatku, kemudian dia berjalan cepat ke pintu depan. Langkah berat dan tas jinjingnya pun berhenti terayun ketika membuka pintu.

"Ayah duluan, ya! Udah mau terlambat ini! Kamu jangan bolos sekolah! Hati-hati dijalan—" pekiknya dari kejauhan semakin menghilang.

Lalu, mobil yang sudah sedari tadi menyala, BMW 8 Series biru miliknya, mulai menggelegar dan pagar otomatis pun berderit. Ia kemudian pergi.

Baru kali ini aku melihat ayahku pergi kerja, dan terburu-buru. Dia biasanya orang yang selalu santai.

Aku tidak pernah mengetahui pekerjaannya. Tidak pernah bertanya juga. Awalnya aku berpikir dia pengusaha hotel. Aku pernah menguping ruang kerjanya, dia membicarakan pembelian hotel baru.

Ini semua aneh. Dia memberiku uang secara cuma-cuma padahal dulu sangat pelit, lalu dia pergi terburu-buru.

Dari perilakunya aku hanya bisa menebak; antara dia mau selingkuh, menyogokku dengan uang atau emang begitu kelakuan orang kaya, memberi uang seperti kacang.

Tapi, masa bodoh, bukan urusanku.

'Jangan bolos sekolah'

Hmm. Sepertinya bolos sekolah menarik. Aku belum pernah bolos sebelumnya, baik di kehidupan yang dulu maupun sekarang.

Aku siswa terpintar di sekolah, aku tidak akan tertinggal pelajaran, apalagi pelajaran kelas tujuh. Easy.

Di rumah juga tidak ada pembantu, tidak ada yang akan tahu. Rita dan Ibu pasti pulang nanti sore. Aku bisa pura-pura pergi sebelum itu.

Bolos, ah.

DING!

[Misi baru: Tidak bolos sekolah.

Hadiah: 50.000 rupiah.

Batas waktu: Hari ini.]

Hah! Cuma 50 ribu?

Ini misi pertama dengan hadiah uang yang sangat kecil yang pernah aku terima. Biasanya, paling kecil jumlah hadiahnya sebesar satu juta.

Aku penasaran apakah efeknya akan berbeda dengan dua misi yang pernah kutolak dulu? Misi yang sudah membuatku dikejutkan hingga pingsan.

"Aku menolak! Aku mau bolos hari ini," ucapku lugas dan tegas memecah keheningan rumah.

Mendadak kepalaku pening. Sekujur tubuhku terasa menghangat, tulang-tulang seperti tertusuk jarum pentul membuatku menggigil tanpa hawa dingin.

BRAK!

Aku terjatuh lemas di depan sofa, hampir menghantam meja kopi di seberangnya.

Sekuat tenaga aku berusaha berdiri dengan mencengkram pada bantalan lengan sofa. Namun, aku hanya bisa berlutut, tubuhku sangat lemas sekali.

Ruangan seolah berputar-putar, lantai berguncang. Aku sontak menatap ke langit-langit memastikan gempa, tapi lampu gantung seolah membalas tatapanku hampa. Buku tidak berjatuhan dari rak, aku menoleh pada kebun di luar jendela, semak-semak dan bunga-bunga menggolek dan menggulung layaknya ombak. Semua ini membuatku mual

Mual, pening, aku sudah tidak tahan.

HOEK!

Akhirnya, aku muntah pada lantai kayu, dengan susah payah menggeser wajahku agar tidak terkena sofa dan karpet.

"Anj*ng!" pekikku setelah muntah.

Aku meraih ponsel lalu membuka kamera depan, wajahku ternyata sudah memerah dan perlahan memudar.

Lambat laun semua kembali seperti semula; pandanganku dan tubuhku.

"Apa-apaan ini?" gumamku.

[Itu konsekuensi dari gagalnya misi tersebut.]

Gak lagi-lagi aku akan meremehkan misi.

1
Spookyakbar75 Hairol
cerita xabis tulis baik buang dlm tandas atau suruh mak bapak kau baca saje. jgn masuk noveltoon. kalu novel mcam sial.
milorasabaru: Baik kak info diterima
total 1 replies
lucky girl
p
Ra dhiraemon
lanjut
Keyozzx
lanjud bang gua gif dah kalo rajin
Ra dhiraemon
Mampir di sini ya kk
lucky girl
up thorrr /Determined//Determined//Determined/
Keyozzx
bagus Kalo Tapi Mimin Yang Lagi coli kali Kalo up lama bangat Makanya engga rama "Rame butuh konsisten bang" 🖕🖕👍👍🖕
Keyozzx
2 lagi bang Gua Udah Siap bacok lu kalo engga up lagi 🖕🤡
Keyozzx
Bacot anjg Up Mana 2 per hari minimal lah Sini Gua bacot lu 🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🤡🤡🤡🤡🤡👎👎🐶🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬🤬
Keyozzx
Tambahin 1 jarang up Sekali up cuma 1 Ngelunjak hah gua bocak lu🥴🖕🪨👎👎🖕🖕🖕👍🖕👍🪚🤮🔥🔥
lucky girl: lu bisa sabar ga?☺️☺️☺️
nulis cerita ga segampang itu /Right Bah!//Hammer/
Keyozzx: Ya udah Up lah 🤬🤬🤬🤬🤬
total 3 replies
Keyozzx
lanjud bang Up 2 kali sehari Biar seru saran aja
milorasabaru: siyap, aku usahakan ya
total 1 replies
milorasabaru
sabar S*T!!!/Heart//Heart/
Keyozzx
mana lanjutan ya anj Cepat'
😒
Keyozzx
Up ya perbanyak bang sumpah Seru asu
milorasabaru: siyap nantikan terus yaaaaaa
total 1 replies
Paulina Alfathir
wah author ngadi2 nih masak ngasih misi berkelahi😂😂😂
Keyozzx
Sial Apa kau kira kita pembaca Tidak menunggu Hah sialan
/Cleaver/
Keyozzx: Up ya 5 jangan lupa
milorasabaru: aku upload tiap subuh ya gais
total 2 replies
Kang Kuli
bg
milorasabaru: makasih bang ratingnya
total 1 replies
Kang Kuli
up
milorasabaru: nanti subuh ya
total 1 replies
milorasabaru
Hai ini cerita pertamaku, akan selalu update setiap hari, tanpa libur. Kalau engga ada update kejar aku ke FB dengan nama akun yang sama dengan namaku disini. Selamat menikmati.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!