"Ulurkan tangan mu jangan khawatir tidak akan terjadi apapun padamu selama kau ada disisiku" ucap Kapten Teddy seraya menatap wajah pucat Zaheera. Dengan gemetar Zaheera mengulurkan tangannya, Kapten Teddy menggenggam tangan itu dan menarik tubuh Zaheera ke pelukannya. lalu mereka melompat ke tebing jurang yang curam. terhempas dengan keras ke dalam danau yang cukup dalam. Kapten Teddy memeluk erat tubuh Zaheera dan berusaha berenang ke tepi danau. dengan tertatih Kapten Teddy mengangkat tubuh Zaheera yang lemah dan meletakkannya ditepi danau. Kapten Teddy meraba nadi karotis Zaheera tidak ada denyut dan nafas gadis cantik itu juga terhenti. "Zaheera... bangun..." pekik Kapten Teddy seraya memberikan bantuan CPR dengan memompa jantung Zaheera setelah tiga puluh detik, tidak ada tanda-tanda kehidupan, akhirnya Kapten Teddy memberikan nafas buatan "maafkan aku Zaheera..." Kapten Teddy pun mendekatkan bibirnya ke bibir Zaheera.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow white, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 9
Mobil mereka pun tiba di Lembah Baliem. Kapten Teddy melirik jam tangannya,menunjukkan pukul sembilan malam. hampir empat jam mereka di perjalanan, Kapten Teddy sengaja memperlambat laju mobilnya karena tidak ingin membuat Zaheera terbangun kaget.
Kapten Teddy sengaja memarkirkan mobilnya agak jauh dari pos TNI. hal ini membuat Lettu Rizky khawatir dan menelpon sang Kapten
"Hormat Kapten... kenapa Kapten parkir di tempat yang jauh dari pos?!" tanya Lettu Rizky
"Aku sengaja,karena Zaheera sedang tertidur, khawatir nanti dia merasa canggung jika harus terbangun didepan pos dan menjadi perhatian anggota yang lain,tidak mungkin juga aku menggendongnya turun kan" jawab Kapten Teddy
"Ohhh... baiklah kapten, agar lebih leluasa aku akan memberi instruksi kepada anggota yang lain untuk segera menyebar berpatroli" ucap Lettu Rizky
"Oke... baiklah, dan barang-barang milik Zaheera apa sudah amankan dari Pustu?!" tanya Kapten Teddy lagi
"Siap sudah kapten,aku menyimpannya dikamar kapten sesuai instruksi kapten" jawab Lettu Rizky lagi
"Baiklah,sebentar lagi kami kesana" ucap Kapten Teddy lagi
"Siap kapten" jawab Lettu Rizky
Sambil menunggu Zaheera terbangun Kapten Teddy pun turun dari mobil meregangkan badannya dan berjalan kecil disekitaran mobil, lalu kembali lagi ke mobil
Satu jam berlalu,akhirnya Zaheera mulai menggeliat dan membuka matanya perlahan.
"Astagfirullah... dimana ini?!" ucapnya terkaget
"Kita masih dimobil Zah, kamu tertidur sepanjang perjalanan kita sejak dari Bandara Sentani, mengantarkan Winda,lupa?!" ucap kapten Teddy
"Astagfirullah... maaf kapten,aku membuat kapten menunggu lama disini,maaf membuat kapten lelah,sedangkan aku tertidur" ucap Zaheera tanpa berani melihat ke arah Kapten Teddy
"Iya nih,badanku pegel duduk terlalu lama nungguin bu suster Zaheera bangun,sepertinya butuh dipijitin nanti" ucap Kapten Teddy seraya meregangkan lengannya
"Ha... dipijit,Astagfirullah kapten,kita bukan muhrim lho" seru Zaheera terkaget mendengar ucapan Kapten Teddy
"Hahaha... Zaheera,emang kata bercanda tidak ada dalam kamus mu yaaa" seru Kapten Teddy merasa geli melihat ekspresi Zaheera
"Haaa... bercanda,kapten bisa saja" ucap Zaheera tapi wajahnya sudah terlanjur merona
"Sudah enakan kan?! kita langsung ke posko ya, abangmu Lettu Rizky sudah gelisah dari tadi menunggu kedatangan kita" ucap Kapten Teddy seraya menyalakan mesin mobil
"Ha abang?!" gumam Zaheera
Mobil pun bergerak perlahan menuju pos TNI yang sudah nampak sepi.
Mendengar suara mobil,Lettu Rizky segera keluar menyambut mereka
Kapten Teddy turun terlebih dahulu dan membukakan pintu untuk Zaheera
"Turunlah,abang mu sudah tidak sabar" ucap Kapten Teddy menggoda Zaheera lagi
"Kok abang sih" gumam Zaheera
"Apa kamu baik-baik saja?! tanya Lettu Rizky seraya menilik badan Zaheera dari atas ke bawah dan kembali ke atas
Zaheera hanya tersenyum
" Alhamdulillah baik-baik aja Kak Rizky" ucap Zaheera menangkan Lettu Rizky
"Segera masuk,cukup beresiko diluar" ucap Kapten Teddy seraya masuk
"Iya,ayo kita masuk" lanjut Lettu Rizky seraya menarik tangan Zaheera
Lettu Rizky membimbing Zaheera menuju kamar yang akan ditempatinya selama dia menumpang di pos ini
"Ini kamar mu untuk sementara yaaa,barang-barang mu dari pustu sudah kami pindahkan,silahkan kamu cek nanti,apa ada yang kurang" ucap Lettu Risky
Zaheera melangkah masuk kedalam kamar itu dan pemandangannya sungguh asing,bak museum senjata,disetiap sudut dipenuhi pernak-pernik senjata TNI.
Kapten Teddy mengetuk pintu pelan
"Boleh aku masuk?!" tanya Kapten Teddy
"Ohhh boleh Kapten" jawab Zaheera seraya mundur kebelakang
Kapten Teddy membuka lebar pintu itu dan hanya berdiri disana
"Maaf kalau kamarnya agak kurang nyaman, ini kamar milikku,tadinya ditempati Lettu Rizky, sekarang aku yang tidur disini,jadi maklum isi hiasan kamarnya senjata dan sebagainya" ucap Kapten Teddy
"Ohhh tak masalah kapten,justru aku minta maaf sudah merebut kamar kapten,terus kapten tidur dimana nanti?!" tanya Zaheera lagi
"Tenang saja,bagi anggota TNI itu tidur dimana saja bisa, ohh ya Zah dikamar ini lengkap dengan kamar mandinya agar lebih leluasa juga buat mu, dan barang-barang mu yang dari Pustu,silahkan di cek dulu" ucap Kapten Teddy seraya menunjuk beberapa kardus dan koper
"Ohhh iya,terimakasih kapten,maaf merepotkan kapten" ucap Zaheera
Kapten Teddy melirik jam tangannya
"Sudah hampir jam sebelas malam Zah silahkan istirahat dulu,aku dan Lettu Rizky berjaga diluar sedangkan anggota yang lain sudah berpatroli, jadi jika kamu ada keperluan panggil saja yaaa" ucap Kapten Teddy lagi seraya keluar dari kamar dan menutup pintu
Zaheera menarik nafas panjang, badannya terasa lelah sekali dan kepalanya sakit
"Semoga ada beberapa obat yang terselamatkan" gumam Zaheera seraya membongkar barang-barang itu
Kapten Teddy melangkah keluar pos menghampiri Lettu Rizky yang nampak siaga dengan senjata nya sesekali meneropong kondisi sekitar dengan alat teropong malam.
"Bagaimana,apakah sudah ada perkembangan laporan terduga pelaku penyerangan di Pustu?!" tanya Kapten Teddy
"Sudah,untuk sementara terdeteksi salah satu pelaku adalah warga lokal yang tinggal dikaki puncak Jayawijaya,namanya Charles mantan bimbingan *rg*n*s*s* *PM seperti nya Charles masih aktif meskipun tidak bergabung secara langsung" ucap Lettu Rizky
"Apa ada yang mengetahui keberadaan Charles sekarang?!" tanya Kapten Teddy
"Sementara negatif Kapten,terhitung setelah penyerangan Pustu itu, Charles pun menghilang kami sudah mendatangi rumah keluarganya tapi nihil" jawab Lettu Rizky
"Tetap lah waspada,jika menurut pemikiran ku Charles akan kembali,sesuai pengakuan Winda bahwa mereka akan membawanya pergi dihari penyerangan itu tapi kalian berhasil menggagalkannya,sepertinya target mereka adalah membawa sandera dan meminta tebusan, mereka sengaja untuk melakukan ini ditengah kondisi pasca pemilu untuk memicu kontroversi atau bisa juga pengalihan isu,tetap waspada" ucap Kapten Teddy
"Siap Kapten" jawab Lettu Rizky
Dari kejauhan nampak seorang anggota TNI mendekat
"Hormat Kapten" seru Letda Deril
Kapten Teddy dan Lettu Rizky menyambut hormat Letda Deril
"Lapor kapten,situasi aman terkendali" lapor Letda Deril
"Siap laporan diterima" jawab Kapten Teddy
"Bagaimana anggota yang lain?!" tanya Lettu Rizky
"Siap,mereka masih menyusuri tebing Lembah" jawab Letda Deril
"Baiklah,kembali bersiaga" seru Lettu Rizky
"Siap Lettu" jawab Letda Deril seraya kembali berlari ke arah tebing Lembah Baliem
"Aku bersiap-siap dulu" ucap Kapten Teddy
"Sebaiknya kapten istirahat saja,ini sudah pukul setengah dua belas lewat kapten" ucap Lettu Rizky
"Aku hanya ingin tidur sebentar,bangunkan aku jika terjadi sesuatu ya" ucap Kapten Teddy
"Siap Kapten" jawab Lettu Rizky
Kapten Teddy pun melangkah masuk dan kembali melewati kamar yang ditempati Zaheera,nampak cahaya dari celah pintu kamar,menandakan penghuni didalam belum tertidur
"Apakah dia tidak bisa tidur ditempat baru?" gumam Kapten Teddy seraya berlalu
Didalam kamar Zaheera membongkar satu persatu barang-barang itu,mencari barang apa saja yang dia butuhkan
"Syukur lah,semua masih lengkap, obat-obatan untuk pasien nanti" ucapnya seraya menata rapi tiap kemasan obat-obatan dan peralatan lain nya
Tak terasa waktu berlalu, Zaheera melirik jam menunjukkan pukul dua dinihari, setelah selesai shalat,dia pun beranjak ke pembaringan, begitu kepalanya menyentuh bantal itu, terasa semerbak wangi parfum dari pemilik bantal.
Zaheera berusaha tidak memperdulikan,dia hanya ingin tidur,tubuhnya sudah lelah,dia pun mematikan lampu dan memejamkan matanya.
Diluar kamar,nampak Kapten Teddy berdiri mengawasi diam-diam penghuni kamar tersebut nampak khawatir akan kenyamanan gadis itu. tapi setelah melihat lampu padam, Kapten Teddy menarik nafas lega dan dia pun ikut merebahkan tubuhnya disofa.
"Hari yang melelahkan" gumamnya seraya mencoba memejamkan matanya.