RM 2 : Wanita Kesayangan Mafia Beristri

Setelah itu, Joella menghibur Freya dengan menceritakan beberapa kejadian lucu yang dia alami, dan ya hubungan mereka menjadi semakin dekat dan semakin akrab. Kedekatan mereka, secara diam-diam malah membuat Marcelo dan Maximillian merasa senang, dan sepertinya ada sesuatu yang salah dari senyuman keduanya.

“Setelah ini, bawalah Joella ke Mansionku, tinggal bersama dengan Freya, setidaknya menemani gadis itu agar tidak sendiri, saat aku tidak disana.” Ujar Marcelo, ekspresi Maxi sedikit berubah.

“Hah.. Padahal aku mau pamer kemesraanku dengan Joella dihadapan mereka.”

“Maxi.. Joella sedang hamil, dan kau tahu betapa nekadnya kedua wanita itu. Aku hanya ingin melindungi pewaris Keluarga George yang sebenarnya.” Ujar Marcelo mengingatkan putranya mengenai kelakuan Isabella dan Sophia yang mungkin bisa membahayakan kandungan Joella.

“Baiklah, Dad.. Dan.. Bagaimana dengan Freya ??”

“Hah ??”

“Sophia pasti cemburu dan berencana mencari tahu mengenai tentang Freya.”

Marcelo menyeringai dengan licik, “Masalah itu, kau tidak perlu khawatir semuanya berjalan sesuai dengan rencanaku.”

Maxi mengangguk, dia memilih untuk mengikuti saja rencana dari ayahnya itu, karena rencana sang ayah biasanya jauh lebih cerdik dan lebih tertata rapi. Well, bukan karena rencana Maxi tidaklah cerdik hanya saja, pikiran Maxi kini fokus kepada Joella yang tengah hamil, dan berencana untuk memanjakan tunangannya itu.

“Sebaiknya kau pikirkan secara baik-baik mengenai tanggal dan waktu pernikahanmu.”

“Aku berencana saat hamil ini, aku akan menikahinya.”

“Baiklah, pikirkan semuanya secara matang, dan persiapkan dengan baik.” Ujar Marcelo, Maxi mengangguk paham, dia mengerti posisinya dirinya adalah mafia, sudah pasti para musuh akan mulai mencari tahu mengenai Joella.

Dan jika para musuh mengetahui, Joella adalah wanita yang dicintai Maxi, maka mereka akan berusaha menggunakan Joella untuk menghancurkan Maxi. Itulah kenapa para musuh, tidak tertarik menculik Isabella, dan anak-anaknya, ataupun Sophia.

Pernah waktu itu, Isabella dan kedua anak-anaknya diculik, tapi Maxi tidak bergerak apapun dan malah bersantai di sana. Hingga 20 hari, Isabella dan kedua putranya di sekap, Maxi sama sekali tidak bergeming dan membuat akhirnya musuhnya menyerah dan mengembalikan Isabella serta kedua putranya itu kepada Maximillian.

“Masalah itu, jangan khawatir ayah, aku akan berusaha menjaga Joella.”

Lalu kedua lelaki itu memandang Joella dan Freya yang menikmati hidangan sushi di depan mereka, sembari berbicara satu sama lain, bak kakak dan adik. Mungkin Joella akan menganggap Freya sebagai adiknya. Sepertinya kebahagiaan Joella dan Freya jugalah kebahagiaan dari Maxi dan Marcelo.

...

“Bagaimana ??”

“Dia tetap tidak mau menerima putraku.”

“Tentu saja, b*d** !! Seorang Maximillian kau tipu dengan tipuan murahan !! Kau beruntung dia tidak membawamu ke dalam persidangan !!”

“Kau tidak membantuku Ale !!”

Lelaki itu, Alejandro adalah salah satu musuh bebuyutan Maximillian, di dalam dunia bisnis, sekaligus dunia mafia. Alejandro juga adalah kekasih atau selingkuhan Isabella, dialah ayah dari kedua anak Isabella itu juga. Lelaki itu menghela nafasnya berat, dia juga hadir di dalam pertunangan Maximillian dan Joella kemarin, Alejandro tidak pernah menduga musuhnya itu memiliki hubungan dengan Joella Raph Earlene.

Tentu saja, Alejandro mengenali sosok Joella yang merupakan model ternama sekaligus terkenal di seluruh dunia karena kecantikan, keanggunan dan bentuk tubuhnya yang indah itu. Iri ?? Tentu saja, Alejandro berfikir menggunakan Isabella sebagai umpan, dan berhasil menjebak Maximillian menikah dengan kekasihnya, tetapi Maximillian justru bisa mendapatkan sosok Joella dan menjadi tunangannya.

Di tambah, Maximillian tidak memperdulikan Isabella dan memojokkan wanita itu sehingga wanita itu tidak bisa melakukan apapun, uang bulanan dari Maxi saja dipotong dan tidak semuanya di serahkan kepada Isabella.

“Kau tahu betapa cerdiknya lelaki itu, dan kau menipunya dengan tipuan murahan semacam itu ??”

“Kaulah yang menyuruhku untuk menjebaknya.”

“Ya, aku menyuruhmu menjebaknya dengan otak ?! Dan bisa-bisanya kau menjebaknya di sebuah ruangan yang terdapat cctv !!” Ujar Alejandro menaikkan nada suaranya dengan kesal.

Sekarang aku mengerti kenapa Maximillian enggan memandang Isabella sedikitpun, dan malah mengalihkan perhatiannya kepada Joella. Dia mengacuhkan kerikil yang aku jadikan umpan, dan malah mendapatkan berlian, dia benar-benar cerdik !!  Batin Alejandro dengan kesal, menggeram tetapi secara tidak langsung dia memang memuji kelihaian dari Maximillan yang selalu bisa meloloskan diri dari jebakannya.

Padahal saat pernikahan dengan Isabella dulu, seluruh dunia heboh karena kasus Seorang Maximillian memp*rk*** seorang wanita hingga hamil. Bahkan Isabella menggunakan air mata palsu, untuk memojokkan dan menghancurkan nama Maximillian, tapi hebatnya Maximillian mampu memojokkan dan mengurung Isabella hingga wanita itu tersiksa secara batinnya. Di tambah, Maximillian berhasil membuat namanya bersih, dan menghilangkan tuduhan dari Isabella.

“Bagaimana reaksimu saat bertemu dengan Joella ??” Tanya Alejandro, sudah pasti ada masa dimana Joella dan Isabella bertemu, dan seperti apa reaksinya akan menentukan rencana dari Maximillian ke depannya. Katakanlah, Alejandro bisa sedikit demi sedikit membaca gerak-gerik pergerakan dari Maximillian meskipun tidak mampu semuanya.

“Aku bertingkah seperti seorang istri, tentu saja aku marah, saat suamiku membawa wanita lain !!”

Alejandro menghela nafasnya berat, astaga dirinya dan Isabella sangatlah tidak singkron. Alejandro mampu bertingkah manis hanya untuk memikat atau mengelabuhi musuhnya, Alejandro malah bertingkah anggun dan manis di hadapan musuhnya, Isabella malah memperlihatkan ekspresi tidak sukanya secara langsung.

“Hah !! Kalau begitu biar aku saja yang bergerak !!”

“Maksudmu ??”

“Kau secara terang-terangan membenci Joella, tentu saja Maximillian akan menjauhkanmu dari Joella, dan sudah pasti kau semakin tidak bisa menggapai Maximillian !! Hah.. Tidak berguna !!”

“Sudahlah, lagipula semuanya sudah gagal, untuk apa aku tetap di rumah itu. Tidakkah lebih baik aku menceraikannya dan kemudian bersama denganmu ?? Lagipula ini adalah anak-anakmu, jika aku tinggal semakin lama dengannya, dia bisa saja membunuh anak-anak ini.” Ujar Isabella yang sepertinya mulai tidak menyukai rencana dari Alejandro.

Apalagi rencana ini melibatkan dirinya dan kedua anaknya yang kembar dan masih kecil. Isabella mendengar kondisi Sophia yang berselingkuh dan hamil, lalu.. Kedua putranya dibunuh oleh Marcelo, membuat Isabella berfikir ratusan kali, dirinya yakin jika Maximillian pasti berencana akan membunuh kedua putranya juga.

“Dan membiarkan Maximillian menang begitu saja ?? Terima kasih, tapi tidak !!”

“Ale, pikirkan kedua putramu ini, dia membutuhkan ayahnya, yang tidak bisa menemaninya sepanjang waktu !! Dan.. Aku juga membutuhkan waktu denganmu..”

Tapi yang namanya Alejandro tetaplah keras kepala, dia tidak peduli dengan perkataan dari Isabella.

“Setelah Maximillian hancur, baru aku akan membawamu kembali.” Ujar Alejandro dengan sedikit dingin.

Isabella menghela nafasnya, dia sebenarnya sudah tidak tahan dengan semua rencana gila yang dimiliki oleh Alejandro hanya untuk menjatuhkan Maximillian, dan dirinyalah yang selalu menjadi korban. Tidak hanya dirinya, tapi juga kedua putranya menjadi korban ambisi kuat dari Alejandro.

“Apa... Apa kau tidak merindukanku ?? Atau merindukan anak-anak ??” Suara Isabella terdengar perlahan dan sendu.

Alejandro menghela nafasnya kasar, dia mendekati Isabella yang duduk di sofa sembari memundukkan kepalanya, dia merasa tertekan dengan semua rencana gila dari Alejandro. Lelaki itu menarik tangan Isabella secara mendadak, membuat wanita itu terkejut.

Karena mereka sedang berada di dalam kamar milik Alejandro sendiri, jadilah di sana juga terdapat tempat tidur, dan ada sofa juga. Alejandro langsung melempar Isabella ke atas tempat tidur.

“Apa yang kau-”

Ucapan Isabella terhenti saat bibir Alejandro mencium bibir wanita itu, dan tubuh Alejandro mendorong secara perlahan dan kedua tangannya mengurung Isabella di bawah tubuhnya, tapi tidak menindihnya. Sepertinya ini akan menjadi waktu yang panjang bagi keduanya di sana, saat tangan Alejandro bergerak membuka pakaian Isabella.