NovelToon NovelToon
Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama
Popularitas:20.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

Dia bukan pembunuh, namun dia di cap sebagai pembunuh oleh pria yang menjadikannya istri atas dasar dendam. Adiknya yang meninggal terjatuh dari atas gedung, dan menjadikan Laras sebagai tersangka pembunuhnya.

Kehidupan pernikahan yang tidak seperti Laras bayangkan. Hanya penuh dengan penderita dan siksaan. Namun, Laras tidak bisa terlepas dari Lin sampai dia puas melampiaskan dendamnya.

"Aku akan membuatmu menderita, sampai kau memilih untuk mengakhiri hidupmu sendiri!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perawat Untuk Lin

Dunianya berubah gelap, hatinya pun terasa kosong saat ini. Seolah sudah tidak ada lagi tujuan dalam hidupnya. Seorang Pengacara yang selalu terkenal dengan segala kesempurnaannya dan juga semua prestasinya. Sekarang, dia sudah menjadi seorang pria yang tidak sempurna lagi. Dia hanya menjadi pria cacat sekarang. Begitulah yang ada dalam pikiran Lin saat ini.

Kecelakaan itu telah merenggut kedua matanya dan cahaya dalam hidupnya. Sekarang bahkan dia sudah tidak tahu bagaimana caranya untuk tetap bertahan hidup di situasi seperti ini. Dia sudah kehilangan gadisnya, dan sekarang dia juga harus kehilangan penglihatannya.

Suara pintu yang terbuka dan derap langkah kaki yang mendekatinya, membuat Lin tahu jika yang datang pasti kedua sahabatnya. Kalau pun salah, mungkin Dokter yang datang. Karena terdengar suara langkah kaki yang bukan hanya dari satu orang saja.

"Yan, Axel?"

Kedua pria itu langsung saling menatap, rasanya terlalu menyakitkan bagi mereka melihat Lin yang seperti ini. Padahal mereka tahu, jika Lin adalah orang yang selalu perfect dalam segala hal. Namun sekarang, lihatlah keadaannya yang benar-benar tidak seperti Lin yang dulu.

"Ya Lin, kami datang mengunjungimu. Bagaimana keadaanmu sekarang?" ucap Axel.

Jika kemarin Lin begitu berontak dan seolah tidak terima dengan keadaannya ini. Tapi sekarang, dia sudah lebih tenang. Meski gurat kesedihan itu tidak bisa dia tutupi dari wajahnya. Karena terus berontak pun, apa yang bisa Lin dapatkan? Nyatanya dia tetap pada keadaan seperti. Karena semua ini adalah kenyataan yang harus dia terima, bukan hanya sebuah mimpi yang akan berakhir ketika dia bangun.

"Aku ingin segera pulang" ucap Lin.

"Dokter masih mengharuskan kau tinggal disini sampai keadaanmu benar-benar membaik. Em, nanti akan ada perawat khusus untuk kamu. Dia juga akan ikut kamu pulang ke rumah. Dia yang akan merawat kamu" ucap Zayyan.

Lin terdiam sejenak, apa harus sekarang dirinya hidup dengan seorang perawat? Sungguh, dia benar-benar menjadi seorang tak berguna.

"Apa perlu? Di rumah juga ada Reni" ucap Lin.

"Kau tidak mungkin membiarkan Reni merawatmu juga disaat dia juga bertanggung jawab atas pekerjaan rumah lainnya" ucap Axel.

Zayyan langsung menoleh pada sahabatnya itu. Entah kenapa dia merasa nada suara Axel seolah berbeda saat berkata seperti itu. "Iya Lin, kau harus mendengarkan ucapan kami. Lagian, kau sendiri yang melarang memberitahu Nenekmu di Luar Negara. Jadi, sekarang kau harus menuruti semua ucapan kami"

Akhirnya Lin hanya menghela nafas dan menurut saja. "Baiklah, terserah kalian saja. Yang jelas sekarang aku ingin segera pulang"

"Tunggu kakimu membaik, kau masih sulit berjalan" ucap Zayyan. Dia menatap ke arah Laras yang sejak tadi hanya diam saja dengan terus menatap lekat pada suaminya. "...Oh ya, perawatmu ini bernama Rasti"

Nara sedikit mendorong tubuh Laras untuk lebih dekat pada Lin. Dia harus memperkenalkan dirinya sebagai perawat Lin sekarang, sesuai dengan permintaannya.

"Em, hallo Tuan saya Rasti"

Lin langsung terdiam mendengar suara itu, jelas dia merasa mengenal suara itu. Seolah sudah tidak asing lagi baginya. Lin sedikit mengerutkan keningnya, mengingat-ngingat suara milik siapa itu.

"Laras? Itu kamu"

Lin langsung merabakan tangannya dan mendapatkan tangan seseorang yang berdiri disampingnya, segera dia memegangnya dengan erat. Tentu saja membuat semua orang yang berada disana terkejut. Mereka juga tidak menyangka jika Lin akan begitu mengenali suara Laras.

Laras juga panik, apalagi saat tangannya di pegang begitu erat oleh suaminya. Dia menatap pada Zayyan dan Nara dengan panik. Namun Nara langsung bergerak, dia melepaskan paksa tangan Lin yang memegang tangan Laras.

"Kak Lin, jangan aneh-aneh deh. Rasti kaget dengan sikap Kak Lin ini. Lagian mana mungkin Laras berada disini" ucap Nara.

Semua orang sedikit menghela nafas lega. Zayyan bersyukur karena istrinya bisa bertindak cepat di situasi seperti ini. "Iya Lin, Laras belum tentu tahu kalau kau kecelakaan. Lagian kalau pun dia tahu, apa dia akan datang kesini untuk menjengukmu? Setelah apa yang kau lakukan padanya selama ini? Aku rasa dia tidak mungkin melakukannya. Karena jika aku jadi Laras pun, aku tidak akan melakukannya"

Lin langsung terdiam dengan wajah sendu, dia terlalu berharap istrinya bisa kembali padanya saat ini. Tanpa dia sadar dan ingat perlakuan seperti apa yang pernah dia lakukan pada istrinya, dulu. Mana mungkin seorang wanita akan begitu sabar setelah dia perlakukan bak seekor anjing liar.

"Kak Lin, mungkin suara Rasti dan Laras memang mirip. Tapi tidak hanya Laras saja yang memiliki suara seperti ini. Atau mungkin karena Kak Lin terlalu memikirkan tentang Laras, jadi mengira Rasti ini adalah Laras" ucap Nara.

Axel hanya menggeleng pelan, bagaimana bisa pasangan suami istri ini begitu kompak untuk berbohong pada Lin dan meyakinkannya jika perawatnya sekarang bukanlah Laras.

Sungguh memang pasangan yang ditakdirkan Tuhan.

"Sudahlah Lin, kau terlalu banyak pikiran. Sebaiknya sekarang kau istirahat saja. Kami akan meninggalkan perawat Rasti disini untuk menjagamu. Kami juga sudah membawakan beberapa barang yang kau butuhkan selama disini" ucap Axel.

Laras mengangguk pada mereka semua yang banyak membantunya. Setelah semuanya pergi, kini tinggalah Laras dan Lin yang berada di ruangan ini. Laras masih berdiri di tempatnya dan melihat bagaimana keadaan suaminya sekarang. Sungguh sangat memprihatinkan.

"Em, Tuan, apa mau saya suapi makan? Ini sudah ada makanan di atas nakas" ucap Laras.

Lin terdiam sejenak, entah kenapa dia selalu merasa suara itu benar-benar milik Laras. Namun, dia ingat atas ucapan Zayyan tadi. Mana mungkin Laras akan mau menemuinya meski dalam keadaan seperti ini. Perlakuannya pada Laras saja sudah begitu keterlaluan.

"Bisakah kau melakukannya"

Laras tersenyum, dia langsung menarik kursi di samping ranjang pasien. Mengambil semangkuk bubur dari atas nakas dan mulai menyuapi Lin secara perlahan.

"Hati-hati Tuan, makanlah dengan perlahan" ucap Laras.

Lin hanya mengangguk saja, dia menerima suapan demi suapan dari perawatnya itu. Melihat Lin yang makan dengan tenang, membuat Laras begitu puas memandangi wajah suaminya ini. Ada beberapa luka goresan di wajah Lin akibat kecelakaan itu. Kepalanya juga masih di perban karena luka benturan yang cukup parah. Tangan kanannya masih terpasang gifs. Keadaan Lin ini memang cukup mengkhawatirkan.

Seandainya keadaan kamu tidak seperti ini, mungkin kamu tidak akan membiarkan aku menyuapimu seperti ini. Kamu begitu membenci aku, pastinya tidak akan pernah mau aku melakukan hal ini.

Sebenarnya alasan utama Laras sampai memohon pada Zayyan dan Nara untuk membantunya menjadikan perawat Lin, karena memang dia ingin bisa merawat suaminya tanpa melihat tatapan penuh kebencian dari Lin. Dia hanya ingin bisa menikmati masa bersama pria yang dicintainya, tanpa dia menatap Laras dengan kebencian. Meski tentu begitu menyakitkan baginya karena harus melakukan hal seperti ini, hanya untuk bisa lebih dekat lagi dengan suaminya ini.

Bersambung

1
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ya thor penasaran kisah reni alex,,,di tunggu ya,,,
Pujiati Astuti
akhirnya Laras mau juga ikut sama Lin, memang suami istri itu harus selalu bersama Laras dukana pun suami tinggal

lanjut kak tetap semangat ya upnya 💪💪🤗🤗
Pujiati Astuti
pasti hatimu makin lega kan Lin setelah mendengar apa yang oma mu katakan
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
ahhh senangnyaaa oma dah ngrestuin laras ma lin,,,smoga gk ada masalah lagi ya,,,
Pujiati Astuti
hati² Laras bisa² bangun pagi kamu ngak bisa jalan karena hukuman si Lin 😁😁😁🤭🤭🤭
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
bahagia slalu kalian,,,smoga gk di kasih rintangan lagi ma othor ya,,,
Pujiati Astuti
pengacara Lin sudah ter,,,,, ter,,,,, sama Laras 😁😁🤭🤭

lanjut kak tetap semangat 💪💪💪
Pujiati Astuti
dulu cucunya sekarang omanya semangat ya Laras buat meluluhkan dan mendapat kan restu dari oma
AlmiraAzniAdzkia🥰🌺
sungguh berat ya ras unt kmu bahagia,,,masih ada rintangan lagi yg harus kamu hadapi,,,
Fera Susanti
konflik baru
Pujiati Astuti
tukang bener si oma meminta Lin menceraikan Laras, apa yang akan Lin lakukan ya menurutin permintaan si oma atau menolaknya ya 🤔🤔🤔
Pujiati Astuti
waduh apakah Lin akan dipisahkan dari Laras sama omanya 🤔🤔🤔🤔
Pujiati Astuti
akhirnya Loh sudah bisa melihat Laras dan bertambah lagi suami bucin selain Zayyan 😁😁😁
Olvin Doe
Biasa
Olvin Doe
Buruk
Nita.P: Terima kasih atas penilaian anda terhadap novel saya. semoga jika nanti anda membuat karya, tidak ada yang menilai dengan bintang satu seperti ini ya..
total 1 replies
Pujiati Astuti
lanjut kak tetap semangat upnya 💪💪💪
Pujiati Astuti
lanjur kak semangat 💪💪
Pujiati Astuti
yang dipanggil sayang sama suaminya malah bengong 🤭🤭🤭
Pujiati Astuti
semangat kak
Pujiati Astuti
lanjut kak 💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!