NovelToon NovelToon
Suami Pilihan Ayah

Suami Pilihan Ayah

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: Inisial EY

Karena begitu dimanja oleh Ayah dan kedua Kakaknya, Rara--Clara Pramudita tidak mau membuka diri untuk melihat ke arah laki-laki yang akan menjadi pasangannya yang ia yakini belum tentu sesayang Ayah dan kedua Kakaknya padanya.

Sang Ayah pun akhirnya turun tangan, memilihkan suami untuknya, yang kebetulan Rara pun memilih sosok yang sama. Riko Rahardian.

Bagaimana pernikahan Rara dan Riko nantinya?



Dibaca ya guys.

#dramapernikahan #nikahpaksa #stratasosia

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inisial EY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

"Mau ke mana?"

"Kamu belum tidur?" Riko kaget saat Rara memegang kuat tangannya yang baru saja duduk.

Rara sontak menggeleng, "ke mana?" tanyanya lagi.

"Mau ngecek kondisi Lisna."

"Aku ikut." Rara langsung menyibak selimutnya dan beringsut duduk di dekat Riko.

"Nanti kamu kurang istirahat, Ra." cegah Riko karena jam masih menunjukkan pukul dua dini hari.

"Kalau nanti lampunya padam lagi gimana coba abangnya Lisna? Aku kan takut!" kekeh Rara yang membuat Riko mau tidak mau akhirnya membolehkannya.

***

"Panasnya udah turun. Alhamdulillah!" ujar Riko saat mengecek dahi Lisna yang tertidur pulas.

"Kamu mau tidur di sini?" tanya Rara begitu pelan, yang dijawab gelengan kepala oleh Riko. "Nanti kita ganggu tidurnya Lisna. Biar dia istirahat. Kita ke kamar kita aja." jawab Riko yang membuat Rara hendak protes, namun saat ingat jika waktunya sedang tengah malam dan dia sedang takut jika lampu padam pun akhirnya hanya mengangguk mengiyakan.

Riko dan Rara pun berjalan berdampingan dengan Rara yang terus memegang lengan Riko menuju kamar Riko berada untuk meneruskan istirahat malam mereka karena waktu masih menunjukkan pukul dua dini hari.

***

"Assalamu'alaikum!" teriak seorang wanita dari balik pintu rumah Riko.

Riko yang mendengar suara orang mengetuk pintu beserta teriakan salamnya pun langsung bangun dan saat menoleh ia disuguhkan seraut wajah cantik yang masih begitu erat memeluknya.

Dengan menekan segala akal sehatnya, Riko memberanikan diri untuk mengusap pipi istrinya untuk pertama kali demi membangunkannya.

Bukankah wanita cantik yang sedang memeluknya ini istrinya?

Jadi, bolehkan Riko melakukan ini?

Senyum Riko seketika terukir lebar saat melakukannya, dan ia pun mengulanginya lagi saat Rara masih berada dalam alam mimpinya.

"Ra!" panggilnya kemudian setelah dua usapan di pipi tidak mampu membangunkan Rara.

'Sayang' ingin sekali Riko mengatakan itu untuk membangunkan Rara, namun itu belum bisa dilakukannya dan Riko masih harus bersabar untuk bisa menggapai itu.

"Hem!" Rara pun akhirnya bangun dan langsung melepas pelukannya pada Riko saat menyadari hari sudah pagi.

"Kenapa langsung dilepas pelukannya?" protes Riko.

"Udah pagi abangnya Lisna. Enggak usah macam-macam ya!" Rara kembali mode ketus yang membuat Riko menggelengkan kepalanya perlahan.

"Assalamu'alaikum!" Teriak seorang wanita lagi yang membuat Riko langsung turun dari ranjang karena Rara sudah bangun.

"Waalaikumsalam!" jawab Riko sembari berjalan untuk membukakan pintu rumah yang diikuti oleh Rara di belakangnya.

"Kania!" sapa Riko saat membuka pintu yang membuat Rara langsung bersembunyi di balik tembok yang menjadi sekat ruang tamu dan ruang keluarga.

"Bang Riko!" Mata Kania terlihat berbinar karena pagi-pagi yang menyambutnya datang ke rumah itu bukan Lisna seperti biasanya.

"Ngapain kamu kesini, Nia?" tanya Riko ramah.

"Lisna belum bangun ya bang?" Kania berbalik tanya sembari celingukan menatap ke dalam rumah.

"Belum. Kalau dia udah bangun, pasti dia yang bukain pintu buat kamu. Ada apa, Nia?" tanya Riko lagi dengan sabar.

"Kania mau nganter ini bang." Kania menyerahkan rantang berisi makanan pada Riko, "sekalian mau jenguk Lisna kalau boleh!" lanjutnya sembari menatap Riko penuh harap.

"Boleh. Silahkan masuk. Langsung ke kamar Lisna saja, Nia." Riko bergeser sedikit agar Kania bisa masuk ke dalam rumahnya.

"Makasih bang." Kania mengangguk lalu masuk ke dalam rumah Riko, "Abang tumben di rumah?" tanyanya sembari berjalan ke kamar Lisna.

"Saya lagi cuti." ucap Riko tanpa memperjelasnya yang membuat Kania mengangguk mengerti dan langsung masuk ke dalam kamar Lisna.

***

"Isinya apa aja?" tanya Rara yang ternyata langsung mengekori Riko ke dapur saat Kania sudah masuk ke dalam kamar Lisna.

"Baru mau saya buka." ujar Riko sembari membuka satu persatu rantang 4 susun yang sedang diletakkannya di meja makan.

Terlihat di 4 rantang itu masing-masing berisi nasi, ayam kecap, sop kubis, dan tempe goreng yang membuat Rara langsung menatap suaminya.

"Tiap hari dia nganterin ini semua kayak gini?" tanya Rara yang mendadak kepo.

"Enggak tahu." jawab Riko acuh sembari mengambil wadah untuk menaruh makanan yang diantar Kania, karena rantang itu harus langsung ia kembalikan.

Tak lupa, Riko mencuci rantang tersebut terlebih dahulu yang membuat Rara acuh tak acuh melihatnya.

"Kamu enggak mandi?" tanya Riko yang membuat Rara menaikkan alisnya.

"Kenapa tiba-tiba nyuruh aku mandi?"

"Karena udah pagi, Ra." jawab Riko yang membuat Rara menghentakkan kakinya kesal namun langsung berjalan menuju kamar Riko untuk mandi.

**

"Terimakasih Kania. Sampaikan salam buat Ibu. Jangan repot-repot." ujar Riko saat Kania pamit pulang sembari memberikan rantangnya.

"Sama-sama bang Riko. Jangan lupa dimakan ya. Ibu pasti senang kalau makanannya dimakan sama Bang Riko dan Lisna." balas Kania sembari tersenyum lebar yang membuat Riko balas tersenyum seraya mengangguk mengiyakan.

"Pulang dulu ya bang. Assalamu'alaikum." ujar Kania sembari berjalan ke luar rumah Riko.

"Iya. Waalaikumsalam."

***

"Rara mana bang?" tanya Lisna saat Riko baru saja menutup pintu rumahnya.

"Setengah jam yang lalu abang suruh mandi. Kenapa Lis?"

"Abang enggak mandi juga?"

"Nanti. Gantian sama Rara." balas Riko sembari menatap wajah adiknya yang sudah terlihat agak segar daripada semalam.

"Badan kamu udah sehat?" tanyanya kemudian.

Lisna menganggukkan kepalanya, "udah siap masuk kerja lagi kayaknya aku bang."

"Libur dulu. Besok baru masuk kerja lagi. Belum sehat benar sudah mau kerja, nanti Abang dimarah Mama." ucap Riko sendu sembari mengacak rambut adiknya.

"Lagian kamu di rumah sendiri. Harus bisa jaga kesehatan, Lis." lanjutnya yang membuat Rara terenyuh mendengarnya.

Ternyata, Laki-laki yang menjadi suaminya adalah laki-laki yang mempunyai sifat begitu penyayang.

Melihat ia begitu menyayangi Lisna, apakah Riko juga akan menyayanginya bahkan lebih spesial karena ia istrinya?

Apakah Riko, Laki-laki yang memang ditetapkan oleh Tuhan menjadi pelengkap hidupnya, Laki-laki yang memanjakannya sama seperti Ayah dan Kedua Kakaknya bahkan bisa lebih spesial karena mereka pasangan hidup?

"Udah sehat, Lis?" tanya Rara yang membuat Riko langsung menoleh menatapnya.

"Udah selesai mandi?" tanya Riko sembari meneliti wajah cantik Rara.

"Kelihatannya gimana?" Rara balik bertanya sembari menoleh pada Lisna. "Abang lo enggak rabun kan, Lis?" candanya yang membuat Lisna tertawa.

"Abang gue saking tersepona sama lo, Ra. Makanya dia kayak gitu. Ya kan bang?" Lisna mendukung Abangnya mendekati Rara, karena mereka pasangan syah secara agama dan negara.

Riko tanpa malu mengangguk yang membuat Rara mencebikkan bibirnya.

"Kita sarapan sekarang apa nunggu kamu mandi dulu?" tanya Rara pada Riko, karena perutnya berteriak minta diisi.

"Saya mandi dulu. Lima menit." Riko berlari menuju kamarnya.

"Kalian terbiasa satu kamar ya, Ra?" tanya Lisna sembari duduk di kursi.

"Menurut lo?" Rara mencebikkan bibirnya, "kita suami istri, Lis. Enggak mungkin Ayah sama Bunda ngebiarin kita tidur di kamar berbeda."

"Ya ya.. Yang suami istri." ledek Lisna yang membuat Rara mendengus sebal lalu sibuk dengan gadgetnya.

"Di sini memang sering lampu padam kalau malam ya, Lis?"

"Enggak juga. Kebetulan aja semalam lampu padam." Lisna teringat sesuatu. "Lo enggak apa-apa kan semalam, Ra? Lo kan phobia sama gelap!" tanyanya.

"Enggak! Lo lihat kan kalau gue baik-baik aja." ujar Rara santai yang membuat Riko tersenyum mendengarnya.

"Lo pelukan sama abang gue ya semalam?" tebak Lisna yang membuat Riko mengernyitkan dahinya sedangkan Rara terlihat menggigit bibirnya.

"Lo kalau lampu padam kan langsung meluk siapapun yang ada di dekat lo. Dan semalam kalian di kamar berdua kan?" cecar Lisna yang membuat Riko harus menghentikannya karena terlihat Rara tidak nyaman dengan pertanyaan tersebut.

"Makan yuk!" ujar Riko sembari duduk di kursi sebelah Rara.

"Abang udah selesai mandi? Apa cuman ganti baju doang?" ledek Lisna yang membuat Riko mengacak rambutnya gemas.

"Abang juga bisa mandi kilat, Lis. Enggak melulu harus lama."

"Ya kan biasanya kalau mau Lisna ajak jalan aja harus nunggu abang satu jam lebih baru keluar dari kamar."

"Ya beda. Sekarang ada Rara yang lagi nungguin juga, Lis." jawab Riko sembari menoleh pada istrinya yang ternyata sedang mencebikkan bibirnya kesal.

"Tuh, Ra. Lo denger sendiri kan? Lo itu spesial di mata abang gue sekarang." Lisna mengompori lagi.

"Spesial? Pakai telor enggak?" canda Rara yang membuat Riko menggelengkan kepalanya.

"Emang lo kira lo nasi goreng spesial harus pakai toping telor? Cubit nih." Lisna kesal karena Rara terlihat jual mahal dengan abangnya.

"Kalian mau terus berdebat apa abang makan sendiri?" tanya Riko akhirnya.

"Makan." jawab Lisna dan Rara secara bersamaan.

"Berdo'a dulu." Riko memimpin doa untuk mengawali sarapan mereka yang membuat Rara mengernyitkan dahinya.

'Kenapa kemarin setiap mau makan dia enggak ngajak berdoa dulu ya?' gumam Rara dalam hatinya.

"Woah. Makanan favorit abang semua nih." celetuk Lisna yang membuat Riko menyikut lengannya pelan.

"Favorit abangmu, Lis?" tanya Rara mengulangi perkataan Lisna, takut salah dengar.

Lisna yang tidak paham kode dari abangnya pun menganggukkan kepalanya, "iya, Ra. Ayam kecap sama sop kubis itu makanan kesukaan abang."

"Oh, gue baru tahu." Rara mengangguk-anggukkan kepalanya yang membuat Riko mengernyitkan dahinya.

'Kenapa dia enggak marah?' tanya Riko dalam hati yang tentu ia tau jawabannya, karena dia belum ada artinya di mata Rara.

Dan itu cukup untuk membesarkan hati Riko, jika ia harus lebih gigih berusaha.

Bukankah, mencintai seseorang yang bertepuk sebelah tangan itu memang butuh perjuangan untuk menaklukan?

Perjuangannya juga masih tahap awal kan?

Bersambung..

1
Noniesal
semangat yahhh/Kiss/
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
jgn lama2 updatenya yah...sayangku
Noniesal
semngat thor
Inisial EY: siap😍
total 1 replies
Noniesal
sedih kok😢
Inisial EY: kasihan Riko😌
total 1 replies
Noniesal
/Shhh//Shhh/
Inisial EY: 😁😁😁😁😁😁😁😁
total 1 replies
Noniesal
Kok..ayah, bisa ya bocorin rahsia..ku aduin sama bonda/Joyful/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Jumi
lanjut dong
Inisial EY: okay😁
total 1 replies
Inisial EY
eaaaa... manis banget ya Mas Riko. mana nih like nya kakak-kakak readers? author yang nulis aja baper, masa kalian enggak sih? hehehe
Noniesal: semangat thor..itu JODOH TERBAIK mmg udh ngak update ya thor..keren kok..critanya..masa gntung gitu ajah..kutunggu yah .updatenya..sayangkuuuu/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Inisial EY: sudah update kak.
tapi masih nunggu review. ditunggu ya😘
total 4 replies
Noniesal
thor..ooo...thor..
aku suka jln critanya..semangat ya thor..
utk terus berkarya
Inisial EY: siap😍😍😍😍 terimakasih akak
total 1 replies
Noniesal
dalamnya cinta mas riko...setulus itu cintanya..susah mau ketemu lelaki yg menagis..kerana CINTA..Semangat abangnya lisna
Inisial EY: semangat!!!
total 1 replies
Noniesal
mertua yg prihatin amat..segitunya plan mereka ../Facepalm/
Inisial EY: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Noniesal
Luar biasa
Noniesal
kasian sama abangnya lisna/Grin/
Inisial EY: iya, kasihan banget ya kak😁 ikuti kelanjutan ceritanya terus ya kak. makasih😍
total 1 replies
Andriani Andriani
up yg byk dong min
Inisial EY: insyaAlloh ya kak.. soalnya 2 yang on going☺
total 1 replies
Inisial EY
Hai guys.. ini novel ketigaku. ya, walaupun yang kedua belum aku lanjutin sih🤣 semoga kalian suka ya. jangan lupa like, subscribe, vote, dan kasih hadiah biar aku semangat ngetik ya😍 love kalian sekebooon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!