NovelToon NovelToon
Penghangat Ranjang Mafia

Penghangat Ranjang Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:19.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

Jessica, seorang korban broken home yang terjebak dalam labirin kehidupan yang keras, dipaksa menjadi kuat oleh situasi, keluarganya yang retak. Dia memegang peranan sebagai tulang punggung keluarga untuk menyokong adik dan neneknya yang sakit-sakitan. Namun, dalam perjuangannya, Jessica terperangkap dalam dunia gelap yang tak pernah dikenalnya sebelumnya, dia harus terjerat dalam lingkaran pellacuran.

Di tengah kehidupannya yang rumit, dia bertemu dengan Zayne, seorang pria misterius di sebuah klub malam, yang membawanya masuk ke dalam pusaran kekacauan yang lebih dalam. Di tengah badai itu, Jessica dihadapkan pada pilihan sulit: bertahan atau menyerah.

"Jangan coba-coba untuk kabur dariku. Ingatlah, Jessica, kau hanya milikku!" (Zayne Zhang)

"Aku bukanlah mainanmu. Kau tak bisa mengendalikanku hanya karena sudah membayarku di atas ranjang!" (Jessica)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AKU JUGA MERINDUKANMU

Zayne, bos mafia yang kejam dan tanpa ampun, mengendalikan kegelapan dengan wajah malaikatnya. Sikap dinginnya memancarkan aura yang menakutkan, tanpa senyum atau kata ramah pada siapapun. Seperti iblis tersembunyi di balik kedamaian, Zayne menjalankan kekuasaannya dengan tangan besi.

Tatapannya menusuk, menggertak siapa pun yang berani menantangnya. Meskipun wajahnya terlihat seperti seorang pria yang baik, tetapi dalam lubuk hatinya, hanya kegelapan yang bersemayam. Baginya, kebaikan adalah lelucon, dan belas kasihan adalah tanda kelemahan. Zayne, sosok misterius yang memenuhi hatinya dengan kegelapan yang menakutkan.

Pria itu berlutut di hadapan Zayne, wajahnya pucat ketakutan. "Tuan, ampunilah saya," ucapnya gemetar.

Zayne menatapnya dengan dingin. "Ampun? Apa kau kira akan ada ampun untuk orang sepertimu?"

"Mohon, Tuan. Saya hanya melakukan apa yang diperintahkan," ujarnya, berusaha memohon belas kasihan.

Zayne menatapnya tajam. "Kau telah merugikanku. Dan kau harus membayar mahal atas apa yang telah kau lakukan," desisnya. "Hukumanmu pun sudah pasti." Dengan tegas, dia memberikan isyarat pada anak buahnya untuk melaksanakan hukuman.

Pria itu menggeleng, memohon agar Zayne tidak membunuhnya. Tapi sayangnya, Zayne bukanlah tipe orang yang bisa diajak kompromi.

"Tuan, saya mohon pada Anda. Saya bisa memberikan informasi berharga," rayu pria itu, tetapi tatapan tajam Zayne tak berubah.

Zayne memandang Sean. "Lakukan tugasmu," perintahnya dingin.

Sean menatap Zayne dengan penuh hormat. "Baik, Tuan," sahutnya sambil menarik keluar pisau kecilnya.

Zayne mengambil langkah mendekati pria itu, wajahnya tanpa ekspresi. "Waktu untuk penyesalan telah berakhir," ujarnya, dan dengan cepat, eksekusi pun dilakukan.

Darah memercik saat pisau Sean menyelesaikan tugasnya. Pria itu jatuh ke tanah dalam keadaan tak bernyawa, tatapan matanya masih terbuka dengan penuh ketakutan.

Zayne menatap dingin pada tubuh pria itu, tanpa sepatah kata pun. Dia adalah sosok yang tak kenal ampun dalam dunia kejahatan yang dikuasainya.

Sean membersihkan pisau dengan tenang, lalu menatap Zayne dengan hormat. "Tugas selesai, Tuan," ucapnya singkat.

Zayne mengangguk sekali lagi, tanpa ekspresi apa pun di wajahnya. Baginya, kematian adalah bagian dari bisnis yang dia jalani dengan kejam dan tanpa belas kasihan.

Setelah menyelesaikan tugasnya, Zayne mengangguk pada Sean. "Segera singkirkan mayatnya, aku tidak ingin darahnya mengotori tepat ini." perintahnya pada Sean.

Sean mengangguk patuh. "Segera, Tuan," jawabnya sambil mempersiapkan diri untuk melanjutkan perintah berikutnya.

Zayne melangkah pergi dari tempat itu, meninggalkan keheningan yang dipenuhi dengan aroma darah. Baginya, dunia kejahatan adalah panggung di mana kekuasaan dan ketidakberpihakan mengatur segalanya. Dan dia, dengan kekejaman dan keangkuhan, adalah penguasanya.

🌺🌺🌺

Jessica memandang senja dari balkon kamarnya, matahari perlahan tenggelam di ufuk barat, menyisakan warna oranye dan merah yang mempesona. Angin sepoi-sepoi menyapu rambutnya, membawa aroma bunga-bunga di sekitar. Tetapi di tengah keindahan alam itu, hatinya terasa hampa.

Dia merindukan ibunya yang telah berpulang ke surga. Kenangan indah bersama sang ibu memenuhi pikirannya, senyum hangat dan pelukan lembut. Rindu itu begitu mendalam, membuatnya merasa kesepian di dalam keheningan senja.

Jessica menutup matanya sejenak, mencoba menenangkan hatinya yang gelisah. Dia tahu bahwa meskipun ibunya telah pergi, cintanya tetap abadi. Setiap senja membawa kerinduan yang tak terucapkan, tetapi juga membawa harapan bahwa suatu hari nanti mereka akan bertemu lagi di surga.

Dengan langkah pelan, Jessica kembali ke dalam kamarnya. Dia membuka album foto keluarga, memandang wajah-wajah yang dicintainya dengan penuh kasih sayang. Meskipun kehilangan begitu menyakitkan, namun dia tahu bahwa cinta dan kenangan akan selalu menghubungkan mereka, meskipun terpisah oleh waktu dan ruang.

"KAKAK CANTIK, DANIEL DATANG..." teriakan itu mengalihkan perhatian Jessica. Dia meninggalkan balkon lalu melenggang keluar meninggalkan kamarnya.

Senyum lebar terlihat dibibirnya ketika ia melihat Daniel yang datang bersama Zayne. "Daniel, kau datang," serunya. Daniel turun dari gendongan Zayne lalu berlari menghampiri Jessica.

"Kakak cantik, aku sangat merindukanmu," ucap Daniel sambil memeluk Jessica dengan erat.

Jessica membalas pelukan itu dengan hangat. "Aku juga sangat merindukanmu, Daniel. Kenapa tiba-tiba kau datang kemari?" tanyanya sambil membelai rambut keponakannya dengan lembut.

"Karena aku merindukanmu, makanya aku meminta Paman untuk menjemputmu," jawab Daniel penuh antusias. Sorot matanya penuh kegembiraan saat menatap Jessica.

Zayne tersenyum tipis melihat kedekatan mereka berdua "Bocah ini terus merengek dan minta diantar kemari, tapi mereka tidak berani tanpa persetujuan dariku." ucapnya dengan lembut.

Jessica membalas pelukan itu dengan hangat. "Aku juga sangat merindukanmu, Daniel. Bagaimana perjalananmu kemari, menyenangkan bukan?" tanyanya sambil membelai rambut bocah laki-laki itu dengan lembut.

"Seru sekali, Kakak cantik! Seharusnya kau dan Paman membawaku untuk tinggal disini," jawab Daniel penuh antusias. Sorot matanya penuh kegembiraan saat menatap Jessica.

"Itu tidak mungkin, karena tempat ini lokasinya sangat jauh dari sekolahmu. makanya Pamanmu tidak mengijinkan kau untuk tinggal disini," jawab Jessica sedikit memberi penjelasan.

Daniel menghela napas. "Itu salah Paman, andaikan saja dia mau memindahkanku ke sekolah yang lebih dekat dengan tempat ini, pasti aku sudah tinggal di sini." ujarnya. Jessica hanya tertawa mendengar ocehannya penuh dengan keluhan. Kemudian Jessica menggendongnya lalu membawanya masuk ke dalam. Sedangkan Zayne langsung pergi ke kamarnya.

.

.

Zayne berdiri di bawah pancuran air, membiarkan aliran hangat menyapu tubuhnya. Wajahnya yang tampan diterangi cahaya lembut dari lampu kamar mandi. Setiap tetes air mengalir membasahi kulitnya, meredakan otot-ototnya yang tegang.

Dia menutup mata sejenak, menikmati momen kedamaian yang jarang dia temui dalam kehidupannya yang keras. Air yang membasahi tubuhnya membawa perasaan relaksasi yang menyegarkan, seolah menghapuskan semua beban dan tekanan yang menumpuk di pundaknya. Untuk sejenak, Zayne bisa merasakan kedamaian, meskipun dia tahu itu hanya sementara.

Zayne melangkah keluar dari kamar mandi, hanya berbalut handuk yang menutupi tubuh bagian bawahnya. Rambutnya yang basah mengalir di belakang punggungnya saat dia berjalan menuju lemari.

Dengan gerakan ringan, dia mengambil sebuah kemeja abu-abu gelap lengan terbuka, menunjukkan otot-otot kekar di lengannya. Celana panjang hitam dipilihnya dengan pasti, menambah kesan maskulin pada penampilannya. Ketika kancing kemeja disematkan, terlihat otot-ototnya yang terbentuk.

Meskipun tubuhnya masih basah dan wajahnya belum bersentuhan dengan kesan lembut, tetapi Zayne tetap memancarkan pesona yang sulit diabaikan. Dia menghela nafas dalam-dalam, dia selalu hidup dalam bayang-bayang gelap, menghadapi dunia luar yang keras dan tanpa ampun, dengan penampilan yang selalu menginspirasi rasa takut dan kagum pada mereka yang melihatnya.

🌺🌺🌺

BERSAMBUNG

1
sella surya amanda
lanjut
Radya Arynda
menikah saja zayne dengan jessica,,,,biar kalian selalu ber sama....jangan ke duluan orang lain lho nanti nyesel
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Bunda HB
Lho....lho...lho...mba thor udh tamat to piye iki...tulisan tamat
Ellnara: gak kak, masih lanjut kok. Ini lagi nulis buat bab barunya
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Bunda HB
Lama gk update kak thor,tk pikir udah END..😃
Ellnara: belum kak, masih lama . lagi sibuk aja sama si bocil
total 1 replies
yumna
sabr ya daniel ga boleh kecewa ya....
Sumawita
zayne kamu harus bisa mw jaga jesica sama Daniel, jngan sampai kamu lemah zayne,,
yumna
kau mnkn mulai mencintai jesi zayn
sella surya amanda
lanjut
Sumawita
mereka pantas mati
Radya Arynda
mantap,,,,benalu busuk seperti mereka memang pantas mendapat kan nya....semangaat jesica
sella surya amanda
lanjut
yumna
owh jadi selma nih nnek maria cuma akting....kashn kmu jes...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!