NovelToon NovelToon
DURI DALAM PERNIKAHAN KU

DURI DALAM PERNIKAHAN KU

Status: tamat
Genre:Tamat / Pelakor
Popularitas:904.9k
Nilai: 4.7
Nama Author: Emily

Davina Himawan tidak pernah menyangka pernikahannya dengan Jodie kandas di tengah jalan. Pernikahan yang awalnya begitu bahagia, dalam sekejap hancur berkeping-keping setelah Vina mengetahui suaminya berkhianat dengan wanita lain. Wanita itu tak lain sekertaris suaminya sendiri. Lolita.

Davina memilih pergi meninggalkan istana yang telah ia bangun bersama Jodie, laki-laki yang amat di cintainya. Bagi Vina yang menjunjung tinggi kesetiaan, pengkhianatan Jodie tak termaafkan dan meninggalkan luka teramat dalam baginya.

Bagaimana kisah ini?
Apakah Davina mampu bangkit dari keterpurukan atau kah ia akan merasakan sakit selamanya? Ikuti kelanjutannya 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SEMAKIN MENJADI

Ting..

Vina segera keluar lift begitu pintu terbuka.

"Sekarang jam istirahat, mas Jodie pasti belum makan.."

Vina baru tersadar. "Ya Tuhan kenapa aku bisa lupa. Bekal mas Jodie ketinggalan di ruangan pak Daniel sih", ucap Davina sambil menepuk jidatnya.

Vina nampak ragu-ragu. Ia ingin membalikkan badannya dan kembali ke ruangan Daniel. Tapi terdengar suara wanita tertawa renyah, baru saja keluar dari lift khusus.

Ternyata itu suara Lolita yang baru saja keluar lift. Wanita itu tentu saja tidak sendiri, ia bersama Jodie yang juga sedang tertawa bahagia. Keduanya bercengkrama akrab.

Seketika tubuh Vina tercekat menyaksikan pemandangan tepat di depannya.

Pun Jodie begitu menyadari Vina ada di sana langsung menghentikan tawanya. Lain hal dengan Lolita. Wanita itu menelisik Davina dengan tatapan tajam sambil memainkan ujung rambutnya. Nampak kilauan cincin berlian di jari wanita seksi itu.

Davina berusaha memberikan senyuman, dan berusaha bersikap setenang mungkin meskipun sebenarnya tidak demikian dengan jantungnya yang berdetak lebih cepat.

"Ma–"

"Kenapa kau kemari, Vina?", ketus Jodie dengan tegas. Raut wajahnya menunjukkan bahwa ia tidak menyukai kehadiran Davina di kantor nya.

"Aku–"

"Kemari ikut aku", hardik Jodie sambil menarik kuat tangan Vina menuju tangga darurat yang jarang di lalui orang.

Lolita tersenyum melihat Jodie berlaku tegas seperti itu pada istrinya. Netranya menatap jemari tangannya yang berhiaskan berlian pemberian atasannya tersebut.

*

"Mas..S-akit!", ucap Davina meringis.

Jodie menghentak tubuh Vina ke dinding dan masih mencengkram kuat lengan istrinya.

Laki-laki itu menatap tajam istrinya. "Apa-apaan kau ini. Bebal sekali jadi orang. Berapa kali aku bilang jangan menemui ku di kantor Vina!", Teriak Jodie dengan suara menggelegar. Ia tahu tidak ada orang di sana. Hanya dirinya dan Davina.

Kedua mata Jodie tampak menggelap. Membuat tubuh Davina bergidik ngeri. Selama pernikahan Jodie tidak pernah berlaku se kasar itu padanya. Ini yang pertama kali. Perbuatan Jodie sontak membuat mata Davina berkaca-kaca.

Jodie menatap ke dalam manik gadis itu.

"Sialannn!"

Laki-laki itu menghentak kuat lengan Davina yang di cengkeramnya kuat-kuat sedari tadi.

"Jangan pernah lagi menemui ku di kantor Vina! Ini peringatan ku yang terakhir. Aku malu kau menampakkan diri di hadapan kolegaku, di hadapan anak buah ku. Lihatlah diri mu ini tidak mencerminkan layaknya istri manajer perusahaan besar. Bahkan kau tidak seperti bawahan ku yang pandai merawat diri mereka. Kau terlalu naif dengan kepolosan mu itu", ketus Jodie sarkas membuat buliran-buliran bening jatuh menyentuh wajah Davina.

"M-as.."

"Sekarang pulang lah! Aku harus rapat. Kau ini membuang waktu ku saja!"

Tanpa memberikan kesempatan sedikit pun pada Vina untuk bicara, Jodie langsung pergi meninggalkan istri nya sendirian di tangga darurat itu. Bahkan tubuh Vina melonjak mendengar pintu yang di banting Jodie tepat di belakangnya berdiri. Jemari Vina mengusap lengannya yang di cengkeram suaminya beberapa saat yang lalu.

*

Davina menyandarkan punggungnya. Kini ia berada di dalam taksi yang di pesannya.

Sungguh ia tidak menyangka suaminya berlaku kasar seperti tadi. Perasaan Vina terasa begitu hampa. Sekuat tenaga ia menahan diri agar tangisnya tidak pecah di dalam taksi yang ditumpanginya. Berusaha untuk tetap sabar.

Namun ketika ia sampai di rumah, gadis itu langsung berlari menaiki tangga dan mengunci diri di kamar. Menumpahkan semua isi hatinya. Menangis sepuasnya di atas tempat tidur.

Bahkan panggilan Marni pun tidak di gubris Vina.

*

"Mulai hari ini tuan Daniel yang akan memimpin langsung Starjaya Group", ucap Nathan di hadapan peserta rapat yang terdiri dari jajaran direksi yang bekerja di bawah Starjaya grup.

Nampak peserta menganggukkan kepala mereka. Sementara para sekertaris masing-masing duduk di bagian belakang atasan mereka.

Daniel membaca sekilas satu persatu laporan yang sudah berada di hadapannya.

Tidak banyak yang ia sampaikan di pertemuan pertama ini.

"Saya menginginkan orang yang bekerja dengan saya memiliki loyalitas penuh terhadap perusahaan. Jika ada yang merasa keberatan silahkan ajukan pengunduran diri. Karena konsep kerja yang akan saya terapkan ke depan berbeda dengan nyonya Farida Sanjaya yang merupakan oma saya", tegas Daniel dengan suara bariton terkesan menuntut dan arogan.

Seketika ruangan berukuran luas itu hening. Tidak ada yang berani menginterupsi ucapan laki-laki itu. Bahkan hampir semua kepala menunduk. Sebagian lagi menganggukkan kepala.

Namun salah satu wanita yang duduk di jajaran sekertaris diam-diam menatap Daniel dengan tatapan menggoda. Senyum syarat makna menghiasi bibir yang di poles lipstik merah menyala itu.

Setelah hampir satu jam berlalu. Nathan menutup rapat. Daniel berdiri sambil mengancingkan jas kerjanya.

"Bawa semua berkas ini ke meja ku. Aku akan membaca satu persatu laporan setiap divisi", tegas Daniel sebelum meninggalkan ruangan.

"Iya tuan", jawab Nathan dengan hormat.

Barulah setelah Daniel pergi, terdengar hembusan nafas orang-orang yang berada di ruangan itu. Sebagian masih membahas sosok pemimpin baru mereka. Tak terkecuali Jodie, berbincang dengan sesama manajer.

"Pak Jodie. Anda di tunggu tua. Daniel di ruangannya sekarang", ucap sekertaris Daniel bernama Tari.

Jodie sempat kaget. Namun segera ia menganggukkan kepalanya.

Mendengar perkataan Tari, Lolita langsung berdiri hendak ikut Jodie.

"Maaf, Lolita. Tuan Daniel hanya memanggil atasan mu", tegas Tari.

Lolita tersenyum. Seraya mengangguk. Mimik wajahnya langsung berubah ketika Jodie dan Tari masuk ke dalam lift.

"Belagu sekali mentang-mentang dia menjadi sekretaris utama pemilik perusahaan lagaknya sudah seperti istri tuan Daniel saja", gerutu Lolita kesal. "Tunggu saja waktunya aku yang akan menempati jabatan mu itu Tari.."

...***...

To be continue

1
Lilee
Luar biasa
Isnani Murti
ada apa suami sekasar si Jodi ini....
YuWie
Luar biasa
Moms Raka
PUUUUAAAAAASSSSS
Moms Raka
laki laki EGOIS
Nha Triana Sari
Bagus ceritanya,, tdk terlalu panjang,,/Proud/
Fay
Luar biasa
Rocky
Lumayan
Magda lena
Luar biasa
ami
Bagus
Novie Cherly Tololiu
Luar biasa
Novie Cherly Tololiu
Buruk
Vivi Abdi Aza
Luar biasa
Siti Nurbaidah
mantap cerita ny
Siti Nurbaidah
Luar biasa
MELATI RAYA
Keren
MELATI RAYA
suka sekali dgn jalan ceritanya, jelas, singkat, dan tidak berbelit2.
Idahas 3105
lolipop
Idahas 3105
bagus setuju pisah aja thor
Idahas 3105
bodok msh aja percaya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!