Humairoh dan stev di buat hawatir oleh sang putri yang tak kunjung mau menikah padahal umurnya sudah menginjak 32 tahun. jadi stev memutuskan untuk menjodohkan sang putri yang bernama Amirah putri Smith anak sulungmereka dengan anak rekan bisnisnya. tapi sayangnya amirah tidak mau di jodohkan jadi dia memutuskan pergi ke Amerika tanpa sepengetahuan orang tuanya untuk menghindari perjodohan konyol yang di buat sang ayah.
Lalu bagaimanakah kelanjutan ceritanya mari ikuti jejaknya.......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mbak mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9 MDF
Adam membuang nafasnya dengan kasar mendengar perkataan dari putra pertamanya, sungguh Adam harus lebih banyak banyak bersabar dengan sersan.
" sersan ini semua sudah takdir ikhlaskan kepergian momy"
" tapi kalau bukan gara gara mereka sampai sekarang mommy pasti masih hidup" bantah sersan dengan miris perkataan ini membuat ia kembali mengingat kejadian mengerikan itu.
" ini sudah takdir sersan mungkin itu sudah jalannya atas kepergian mommy, ini bukan salah kedua adikmu" kata Adam yang mulai emosi.
" tidak..." teriak sersan dengan menggema.
di taman belakang Sean, Elson dan Mirah kini tengah duduk di sebuah kazebo di tengah taman itu. Mirah sedang menceritakan bagaimana pengalaman lucunya saat ia masih kecil. Elson dan Sean menjadi pendengar yang baik.
"hahahah.." tawa Elson dan Sean dengan cekikikan mendengar cerita dari Mirah.
" aunty lalu bagaimana dengan om Alvero" tanya Elson.
" yah lalu om Alvero jatuh deh ke parit dan kalian tahu air paritnya sangat bau" lanjut Mirah dengan cerita nya.
" mungkin karma sama om nya yah aunty" kata Sean di sela sela tawanya kini ia mengganti nama panggilan nya ke Mirah dengan sebutan aunty sama seperti Elson.
" TIDAK..."
seketika Sean Mirah dan Elson mengehentikan tawa mereka mendengar suara dari dalam rumah
Sean dan Elson saling memandang satu sama lain.
dan langsung berlari masuk, Mirah yang penasaran juga mengikuti ke dua bocah tersebut.
" jangan harap.." ucap sersan .
" sersanovic.." geram Adam menahan emosi nya.
" kau kira hanya kau saja yang merasa kehilangan disini hah.." teriak Adam.
" pikirkan adik adik mu sersan mereka juga kehilangan momy, lihat Elson dan Sean mereka lebih dewasa dari pada kamu padahal mereka masih kecil waktu itu, mereka tidak tahu apa apa..."
" tapi karena mereka, mommy pergi untuk selamanya" lirih sersan.
Sean dan Elson langsung mendekat ke arah Adam dan sersan.
" Deddy.." ucap Sean dan Elson hanya berlindung di balik punggung Sean takut dengan kemarahan dari sersan dan di ikuti oleh Mirah di belakangnya.
" ini dia orangnya" sinis sersan.
" sersan jangan keterlaluan" teriak Adam dengan murka dan menunjuk wajah sersan membuat Elson takut dan berlari ke arah Mirah langsung memeluk erat tubuhnya begitu pun Mirah tak kelah erat memeluk Elson dan menenangkan nya.
" Deddy.. sudah..kenapa ribut ribut disini ada Tante Mirah" lerai Sean.
" sersan tidak mau mendengar kan Deddy" jawab Adam dengan ketus.
" bukankah Deddy sudah tahu kalau kak sersan tidak akan mau mendengarkan apa pun perkataan kita kenapa masih menasihati bajingan satu ini"
" bajingan katamu.. kau yang pembunuh" sinis sersan menatap Sean dengan tajam.
" kau.." sean langsung meninju wajah sersan walapun mereka bedah beberapa tahun tapi tinggi mereka hampir sama dan terjadi lah baku hantam.
Mirah yang melihat ke jadian ini langsung menenangkan Elson yang menangis histeris.
begitu pula dengan para pelayan yang melihat kejadian seperti ini hanya bisa mengintip dari arah dapur tidak berani ikut campur.
" tuan cepat hentikan pertengkaran mereka" panik Mirah.
" Sean hentikan.." teriak Mirah tapi si empuhnya tidak mendengarkan.
" cukup.." teriak Adam dengan lantangnya hingga suaranya bergema di ruangan ini.
" hah..hah..hah.." Sean mengatur nafasnya begitu juga dengan sersan.
" pergi ke kamar masing masing renungkan kesalahan kalian, dan jangan lupa obati luka kalian" Sean dan sersan langsung menuju ke kamar masing masing.
Adam mengusap wajahnya dengan kasar menasehati sersan lebih susah dari pada menaklukkan singa.
melihat Adam yang sedang prustasi Mirah berinisiatif mengambil minum di dapur dan mendudukkan Elson di sopa tak lupa ia menyakan arah dapur kepada para pelayan.
" tun minum dulu" ucap Mirah kepada Adam setelah ia meletakkan minumannya di meja.adam mendongak melihat wajah mirah
" kenapa Deddy, kak Sean, dan kak sersan selalu bertengkar Elson sakit melihat kalian" kata Elson yang membuat hati Mirah terenyuh.
" maafkan Deddy yang belum bisa mendamaikan keadaan ini" Adam langsung memeluk Elson sambil mencium kening Elson.
Mirah diam diam menangis menyaksikan bagaimana keadaan keadaan dari keluarga Damendra ini pasti yang di laluinya sangat lah sulit.
ga seru