Cinta Dalam Nestapa Season 4
Andara Prameswari Haryawan.
Gadis cantik berniqob harus mengalami pahitnya hidup dalam berumah tangga. Ia dikhianati oleh suaminya ketika usia pernikahan baru seumur jagung.
Andara tidak percaya jika suaminya selingkuh jika belum di lihat dengan mata kepalanya sendiri. Ia berusaha menyelidiki sendiri dengan caranya hingga bukti menunjukkan apa yang ia cari.
Saat ia ingin mengadukan hal itu kepada semua keluarga, nahas dirinya sudah terlebih dahulu di bunuh oleh suami dan selingkuhannya.
Andara antara hidup dan mati saat meregang nyawa ia berdoa,
"Ya Robb, jika memang cukup disini takdirku. Maka aku ikhlas. Tapi aku meminta satu hal. Aku ingin bangkit kembali dengan wujud yang baru agar bisa menghukum orang yang telah tega membunuhku dan juga janinku! Aku akan menuntut balas atas apa yang ia lakukan padaku dan janinku! Aku akan menjadi maut untuknya!"
Yuk, ikuti kisah Andara
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Reinkarnasi ( Kembali dalam wujud yang baru )
"Clau? Claudia!" seru salah satu perawat yanmg kini berada di sampingnya.
"Hah? A-apa? J-jum'at? 8 april 2023? Hah? J-jadi.. S-saya ..." ucapannya menggantung di udara sekelabat ingatan tentang kecelakaan pemilik tubuh dan juga dirinya yang sangat sama persis memasuki ingatannya.
Ia meringis menahan rasa sakit di kepalanya saat sekelabat demi sekelabat bayangan terus menghantui dan berseliweran di kepalanya yang membuat ia semakin meringis dengan tubuh bergetar. Hingga..
"Aaaaaa," teriaknya yang membuat ketiga orang itu terkejut bukan main.
"Clau! Kamu kenapa? Claudia!" teriak salah satu temannya itu. Dua teman yang lainnya pun ikut panik melihat keadaannya.
Mereka bertiga memegangi wanita yang bernama Claudia itu dengan kuat. Sementara Claudia meronta sambil memegangi kepalanya yang semakin sakit. Claudia jatuh pingsan kembali dengan darah segar keluar dari hidungnya. Ketiga perawat itu panik dan segera memanggil dokter dan pria yang bertugas menjadi walinya saat ini.
Beberapa saat kemudian dokter pun datang. Begitu pun dengan pemuda tampan yang menjadi walinya itu. Laki-laki tampan itu begitu senang saat tahu jika wanita yang ia tunggui selama ini telah sadar. Ia harap-harap cemas menunggu dokter keluar untuk memberi informasi tentang sadarnya wanita yang di tunggunya itu.
Sementara di dalam ruangan itu, wanita bernama Claudia itu sedang di tangani. Ia terlelap dengan damai. Dokter bisa bernapas lega setelah memeriksakan seluruh tubuhnya yang saat ini sudah kembali normal.
Sedangkan wanita yang bernama Claudia itu di dalam mimpinya sedang bertemu dengan seorang wanita yang sama persis wajahnya sama dengannya itu tersenyum lembut padanya.
Rambutnya yang tergerai hitam, mata coklat dan juga hidung bangir, mirip sekali dengan adiknya.
"Loh, Atika? Sedang apa kamu di sini?" tanyanya pada wanita yang terkekeh mendengar ucapannya itu.
"Aku bukan adikmu, Andara! Aku, Claudia! Aku, si pemilik tubuh yang kamu masuki selama satu setengah tahun ini,"
Deg
Deg
"Hah? Ka-kamu bu-bukan Atika? Adikku?" tanya Andara lagi pada wanita bernama Claudia itu.
Wanita itu tersenyum dan mengangguk. "Duduk sini. Akan aku jelaskan semuanya padamu." Ia menarik tangan Andara untuk duduk dibangku taman bersamanya.
Setelah duduk, Claudia memegang tangan Andara. "Kamu tahu? Aku sebenarnya sudah tiada." Andara menoleh pada Claudia. Claudia tersenyum dan mengangguk. "Tetapi, aku tidak bisa pergi sebelum berbicara padamu." Andara tetap mendengarkannya.
"Aku mati di bu nuh oleh suamiku saat aku tahu ia berselingkuh. Sama seperti kamu saat itu. Akan tetapi, aku tidak ingin kembali menuntut balas. Karena aku hanya sebatang kara dan seorang diri. Berbeda denganmu," lanjut Claudia masih dengan senyum manis mengukir di bibirnya.
"Terus kenapa aku bisa berada di dalam tubuhmu? Maaf sebelumnya. Ini hal mustahil untuk aku pahami. Bukankah kamu dan aku sama-sama sudah mati? Lantas kenapa sekarang aku bisa berada di dalam tubuhmu? Sedang kamu? Berada di sini?" tanya Andara begitu penasaran.
Ia masih bingung dengan keadaannya saat ini. Saat bangun, ia bertemu dengan orang asing berbahasa Inggris. Dan saat ia mengingat pun, sepintas ingatan tentang Claudia masuk ke dalam ingatannya. Ini yang membuat Andara kebingungan.
Claudia terkekeh kecil melihat wajah bingung Andara. "Kamu, wanita pilihan yang di utus untuk menumpas angkara murka di muka bumi ini. Aku lemah, Dara. Tidak kuat sepertimu. Kamu memiliki jiwa yang bersih karena agamamu. Bukan berarti agamaku tidak baik. Kita sama-sama makhluk Tuhan. Hanya berbeda agama saja. Kamu muslim, sedang aku non muslim," ujar Claudia yang membuat Andara terhenyak.
Ternyata, dirinya tersangkut di dalam tubuh seorang wanita non muslim? Tetapi, bagaimana bisa?
"Ini juga yang menjadi pertanyaanku selama aku berada di sini. Dan saat aku melihatmu sadar, aku sengaja mengirimkan sesuatu ke dalam ingatanmu agar kamu pingsan dan bisa menemuiku di sini," Claudia tergelak melihat mata Andara melotot padanya.
"Aku memikirkan sebab kenapa aku bisa bertahan di sini. Ternyata inilah alasannya. Kamu, kamu Andara. Aku harus menjelaskan kenapa kamu masuk ke tubuhku. Kamu berada di tubuhku karena keinginanmu dan keinginanku yang sama. Bedanya, kamu ingin menuntut balas pada mereka yang sudah membuatmu seperti itu. Sedang aku tidak. Akan tetapi, aku mau, akan ada seorang wanita yang sama sepertiku yang akan menghukum lelaki jahannam bergelar suami itu!" ketusnya tiba-tiba kesal.
Andara menatap lekat manik mata coklat milik Andara yang menunjukkan raut kemarahan yang terpendam.
"Aku meminta pada Tuhanku, agar mengirimkan sosok wanita kuat yang bisa menumpas kejahatan lelaki itu melalui kamu. Aku mengizinkanmu untuk tinggal di tubuhku karena aku tahu, kamu wanita yang baik. Kamu wanita yang diperlihatkan oleh Tuhan padaku saat mataku akhirnya terpejam. Dan juga .. Nama kamu yang terus terngiang di alam ini. kamu kesini karena keinginanmu dan keinginanku. Perbedaannya, kamu memiliki keluarga yang siap membantumu dalam hal apapun. Sedang aku? Aku tidak memiliki siapa pun di dunia ini. Aku yatim piatu. Untuk itu, aku memilihmu. Dan juga Tuhan memberikanmu kesempatan kedua untuk bisa bangkit kembali dalam wujud yang baru.
Dara," panggilnya pada Andara yang kini termenung mendengarkan ucapannya. "Aku harap, kamu bertahan di dalam tubuhku. Aku ingin, kamu membasmi angkara murka pada kita berdua. Hanya kamu yang bisa, Dara. Kamu harus merubah tubuhku menjadi milikmu. Aku yakin kamu bisa. Dan juga ... Aku mau, kamu harus meng-islamkan diriku atau tubuhku terlebih dahulu. Aku ingin masuk ke dalam agama mu sedari dulu. Tetapi, tak bisa. Karena pria jahannam itu melarangku. Untuk itu, kamu harus meng-islamkan aku terlebih dahulu. Baru setelahnya, kamu bebas melakukan apapun. Aku akan pergi setelah kamu mengikrarakan islam ke tubuhku. Karena inilah permintaan terakhirku sebelum aku menyebut namamu. Kamu bisa 'kan Andara Prameswari Haryawan? Kamu bisa membantuku sekaligus janjimu?" tanya Claudia pada Andara yang kini menatapnya dengan mata berkaca-kaca.
Andara mengangguk dan tersenyum. "Pasti! Aku akan meng-islamkan tubuh ini untukmu. Terima kasih, kamu memberikan tubuh ini untukmu. Ini merupakan kesempatan keduaku kembali dalam wujud yang baru. Dan kebetulan sekali 'kan wajah kita berdua mirip?"
Claudia tertawa. "Yup, kamu benar! Waktumu sudah habis. Kembali lah. Saat kamu sudah meng-islamkan tubuhku, maka saat itu tubuhku menjadi milikmu seutuhnya. Pergilah. Aku menunggumu pengikraran dari lidahmu untuk bisa membawaku ke dalam agamamu. Agar aku bisa kembali dengan tenang."
"Tentu, kalau begitu, aku kembali. Tunggu sampai aku mengikrarkan syahadat baru kamu boleh pergi." Jawab Andara yang diangguki oleh Claudia. Keduanya saling berpelukan dan tersenyum bersama.
Andara atau tubuh Claudia membuka kedua matanya dan melihat seorang lelaki kini sedang tersenyum manis padanya.
"Kamu!"
"Ya, ini aku Andara Prameswari!"