Ketika hati dan kepercayaan sudah di hancurkan maka tidak mudah membuatnya kembali seperti semula.
Seperti yang di alami oleh ocha calista harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya.
Ketika pernikahan yang ia bina selama hampir lima tahun ternyata penuh sandiwara dan kebohongan.
Ocha tak pernah menyangka ternyata suaminya bernama arman maulana mempunyai hubungan gelap dengan adik angkatnya bernama Aulia.
Apakah yang akan di lakukan ocha calista setelah mengetahui perselingkuhan suaminya itu?".
jangan lupa kasih like dan vote♥️
Happy reading😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yuri_be, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari Bukti Baru
Setelah hampir satu jam lamanya aulia menunggu di dalam toilet.
Arman membuka pintu toilet untuk menemui aulia di sana.
"Kamu baik-baik saja kan sayang?"tanya arman sembari mengusap lengan aulia.
"Kenapa lama sekali sih mas,aku capek harus berdiri di dalam toilet terus?"gerutu aulia.
"Ocha baru saja pulang,gak mungkin kan kamu keluar pas dia di sini.
Nanti bisa-bisa ocha tanya macem-macem dan tambah curiga sama kita".
"Beneran kan mbak ocha sudah pulang,tumben sekali dia mampir ke kantormu mas?".
"Dia bilang tadi habis ketemu klien di dekat sini,mau ngajak aku makan siang tapi aku sudah berusaha menolak ajakannya dengan berpura-pura sibuk tapi dia malah memesan makanan di sini"jelas arman.
"Kalian enak- enakan makan berdua sementara aku di sini kelaparan mas.
Di tambah kalian pakai acara suap-suapan lagi.
Aku gak suka lihat kamu begitu mas?"ucap aulia yang tak terima apa yang arman lakukan.
"Jadi kamu cemburu?"goda arman.
"Jelas aku cemburu mas,ya walaupun kamu dan mbak ocha suami istri tapi aku gak suka lihat kamu mesra-mesraan sama wanita lain"ucap aulia yang mulai posesif.
"Iya aku terpaksa menuruti ucapan ocha aja sayang,bukan kemauanku sendiri kok?".
"Apa mas sudah tanyain soal berkas kerja sama kita itu pada mbak ocha?"tanya aulia.
"Oh iya aku lupa,tapi dia pasti gak bawa berkas itu sayang,karena dia tadi sibuk ketemu sama kliennya".
"Ih kamu ini gimana mas, pokoknya aku gak mau tau kamu harus segera membujuk mbak ocha menandatangani berkas itu.
Aku gak mau menikah sama adrian mas,waktu kita gak banyak?"jelas aulia.
"Baiklah kamu sabar dulu ya sayang,nanti sampai di rumah aku tanyakan ke ocha.
Lebih baik kamu makan ya,sudah aku pesankan makanan ke sukaan mu?".
**Sesudah keluar dari ruangan suaminya ocha tak langsung pulang ia menghampiri salah satu karyawan di sana.
"Selamat pagi bu ocha,ada yang bisa kami bantu?"tanya salah satu karyawan di sana.
"Kalian sudah makan siang?"tanya ocha.
"Belum bu, sebentar lagi kami akan pergi ke kantin"ujar mereka.
"Mari ikut saya ke restoran sebelah kita makan siang bersama"ajak ocha.
Mereka saling memandang satu sama lain akhirnya menyetujuinya dan mengikuti ocha makan di restoran di samping kantor.
Kini mereka sudah sampai di restoran.
"Kalian pesan saja makanannya?"ujar ocha sambil memberikan buku menu pada mereka bertiga.
Ada 3 karyawan arman yang hanya ikut ocha pergi ke restoran yang lain memilih untuk makan di kantin saja.
"Bu ocha tidak memesan makanan"tanya salah satu karyawan bernama livia.
"Saya sudah kenyang,saya sudah memesan minuman saja".
Mereka sedikit sungkan dengan keberadaan istri dari bosnya itu tapi mencoba bersikap biasa dan tetap sopan.
Tak lama ponsel ocha berdering ternyata panggilan dari adrian.
"Halo ada apa?".
"Ocha kamu dimana aku ke kantormu ya,kita makan siang ada yang harus kita bicarakan langsung".
"Aku saat ini sedang di kantor mas arman,lagi di restoran bersama karyawan mas arman".
"Ah,aku punya ide coba kamu cari informasi tentang hubungan aulia dan arman cha pada mereka kemudian kamu rekam pembicaraan kalian.
Itu bisa jadi salah satu bukti untuk di pengadilan nanti".
"Iya kamu benar,aku juga berencana menanyakan hal itu pada mereka.
Semoga aja mereka semua mau menjawab pertanyaanku".
Panggilan pun berakhir makanan pun sudah tersaji di meja.
"Bu ocha kita makan dulu"ucap mereka.
"Silahkan kalian nikmati saja makanannya"jawab ocha.
Di sela-sela mereka makan ocha bertanya perihal arman dan aulia.
"Livia sudah berapa lama kamu bekerja di perusahaan mas arman?"tanya ocha memulai pembicaraan.
"Saya sudah 3 tahun bu kerja di perusahaan pak arman"jawab livia.
"Apa aulia pernah datang ke perusahaan mas arman?".
Livia hanya diam ia melihat ke arah teman-temannya.
Ia merasa takut untuk mengatakan iya karena ia tak ingin ikut campur masalah pribadi bosnya itu.
Ocha pun paham dengan apa yang livia rasakan lalu berusaha untuk meyakinkannya.
"Kamu gak perlu takut dan khawatir aku hanya bertanya kebenaran saja livia.tolong jawab pertanyaanku dengan jujur?"ucap ocha.
"Mbak aulia memang sangat sering berkunjung ke perusahaan pak arman"ucap livia sembari menunduk.
"Apa kalian tau apa yang mereka lakukan selama di kantor?".
"Kami tidak tau bu,mereka lebih sering ke dalam ruangan pak arman".
"Apa kalian pernah melihat mereka melakukan hal lain selain di dalam ruangan arman?".
"Kami pernah melihat mereka bergandengan tangan dengan mesra bu dan mereka sering pergi makan siang bersama"ucap livia lirih.
"Aku lihat karyawan mas arman tidak sebanyak dulu,apa mas arman memberhentikan mereka?"tanya ocha mencari informasi tentang perusahaan arman.
"Benar bu,karena perusahaan kami mengalami kendala".
"Oh baiklah terima ya kalian sudah mau berkata jujur"ucap ocha sembari mematikan rekaman suara pada ponselnya.
"Kami permisi dulu bu,kami harus kembali bekerja"pamit mereka meninggalkan restoran.
Ocha mengambil tas dan akan pergi meninggalkan restoran namun ia melihat arman dan aulia baru memasuki restoran.
"Kenapa mereka kemari bukankah jam makan siang sudah hampir selesai"gumamnya lirih.
"Kamu mau makan apa sayang?"tanya arman pada aulia.
"Aku mau pesan 2 porsi makanan ya mas,laper banget.
Kurang ajar banget itu sudah lama nungguin pesanan eh malah di batalin gitu aja.
Gak tau apa kalau aku sedang kelaparan"gerutu aulia sembari memilih menu makanannya.
"Sudah lah sayang kita tunggu aja makanan datang kamu makanlah sampai kenyang ya"ujar arman sambil mengelus surai aulia.
Sementara ocha yang berada tak jauh dari sana pun menghampiri mereka.
"Kalian ada di sini?"tanya ocha yang sudah berdiri di depan mereka.
"Mbak ocha ada di sini?"sahut aulia kaget.
"Sayang kamu belum balik?"tanya arman.
Ocha tersenyum melihat raut mereka berdua yang ke gap sedang makan berdua.
"Aku tadi ada urusan sebentar di sini,kamu sekarang sudah gak kerja aulia?"tanya ocha ingin tau.
"Aku masih kerja kok mbak cuma tadi di suruh bos aku menemui nasabah di sekitar sini"jawab aulia.
Aulia memang bekerja sebagai pegawai bank swasta waktu kuliah ia mengambil jurusan akuntansi bisnis.
Makanan aulia pun tiba perut aulia sudah sangat keroncongan.
Ketika ia akan mengambil makanan ocha terus mengajaknya berbicara.
"Kamu terlihat sangat lapar aulia,apa tadi pagi kamu tidak sarapan?"tanya ocha.
"Iya mbak tadi pagi buru-buru jadi gak sempet sarapan"jawab aulia dengan senyum terpaksa.
"Sialan mbak ocha memang sengaja buat aku gak boleh makan dari tadi ngajakin aku ngomong.ini nih si mas arman malah diem aja gak peka banget jadi laki untung sayang"batin aulia.
"Ya sudah lebih baik kamu lanjutkan makannya,aku harus kembali ke kantor sampai bertemu di rumah.
Mas aku duluan ya"ucapnya pada arman.
"Hati-hati di jalan sayang"ujar arman sambil mencium puncak kepala istrinya.
Ocha hanya tersenyum melihat reaksi aulia yang terlihat sangat kesal.
"Mas kenapa kamu pakai acara nyium mbak ocha segala sih"protes aulia.
"Kan memang jadi kebiasaan aku begitu sebelum kami berpisah sayang"ucap arman".
"Halah itu cuma alasan kamu aja".
"Sudahlah sayang jangan ngambek gitu dong,nanti cantiknya hilang?".
"Kalau aku gak cantik lagi,mas arman bakal ninggalin aku ya?"tanya aulia ketus.
"Itu gak akan terjadi sayang,kamu itu lebih cantik dari ocha makanya aku rela meninggalkannya demi kamu"ujar arman mencoba merayu aulia.