NovelToon NovelToon
TOMO - SLICE OF LIFE

TOMO - SLICE OF LIFE

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga / Persahabatan / Slice of Life
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: J18

Tomo adalah seorang anak yang penuh dengan imajinasi liar dan semangat tinggi. Setiap hari baginya adalah petualangan yang seru, dari sekadar menjalankan tugas sederhana seperti membeli susu hingga bersaing dalam lomba makan yang konyol bersama teman-temannya di sekolah. Tomo sering kali terjebak dalam situasi yang penuh komedi, namun dari setiap kekacauan yang ia alami, selalu ada pelajaran kehidupan yang berharga. Di sekolah, Tomo bersama teman-temannya seperti Sari, Arif, dan Lina, terlibat dalam berbagai aktivitas yang mengundang tawa. Mulai dari pelajaran matematika yang membosankan hingga pelajaran seni yang penuh warna, mereka selalu berhasil membuat suasana kelas menjadi hidup dengan kekonyolan dan kreativitas yang absurd. Meski sering kali terlihat ceroboh dan kekanak-kanakan, Tomo dan teman-temannya selalu menunjukkan bagaimana persahabatan dan kebahagiaan kecil bisa membuat hidup lebih berwarna.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon J18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Misi Kumpul Sticker

Awal Obsesinya

Pagi itu, Tomo duduk di bangku sekolah dengan tatapan tajam tertuju pada sebuah buku kecil berwarna biru di depannya. Di dalamnya terdapat halaman-halaman penuh dengan stiker warna-warni yang bersinar di bawah sinar matahari pagi yang menyelinap lewat jendela kelas. Bukan sembarang stiker—ini adalah stiker langka dari serial kartun favoritnya, Galactic Heroes. Setiap halaman mewakili misi besar yang hanya bisa diselesaikan dengan mengumpulkan stiker dari paket-paket permen karet.

Tomo dengan penuh semangat menatap halaman terakhirnya yang hampir lengkap, hanya tersisa satu ruang kosong di sudut. Stiker langka yang belum dia miliki—Stiker Komandan Zargon, yang dianggap sebagai stiker paling sulit ditemukan dalam seluruh koleksi.

"Satu lagi…" gumam Tomo dengan mata berbinar, "cuma satu lagi, dan aku bakal jadi Raja Stiker di sekolah ini!"

Sari, yang duduk di sebelahnya, mengerutkan kening sambil mengangkat buku catatannya. "Tomo, kamu sudah bilang itu sekitar lima kali pagi ini. Kalau ngomong soal stiker lagi, aku bakal mimpi buruk lihat stiker malam ini."

"Serius, Sar!" Tomo membela diri dengan nada dramatis, "Ini stiker langka. Komandan Zargon! Kamu nggak ngerti betapa berharganya ini! Kalau aku punya stiker itu, aku bisa tukar-tukar barang langka lainnya. Mungkin bahkan bisa barter dengan... mainan ultra-rare!"

Arif, yang duduk di depan mereka, memutar kursinya dan menatap Tomo dengan senyum geli. "Tomo, kamu bakal tukar hidup kamu sendiri buat stiker itu? Soalnya kayaknya kamu udah nggak peduli sama yang lain lagi."

Tomo menggeleng keras-keras. "Nggak gitu, Arif! Aku nggak bakal tukar hidupku… tapi kalau aku harus, mungkin sepatuku bisa jadi barang tukaran."

Sari terkekeh mendengar itu. "Sepatumu? Sepatu bolong itu yang kadang-kadang bikin bau di dalam kelas?"

Tomo menatap Sari dengan tatapan penuh perasaan. "Hei, itu bukan bau... itu aroma petualangan!"

Mereka semua tertawa, tapi Tomo tetap serius. Dia sudah bertekad hari itu menjadi hari di mana dia akan melengkapi koleksinya, berapa pun harga yang harus dia bayar.

Barter Pertama: Buku Tugas yang Aneh

Saat jam istirahat tiba, Tomo bergegas keluar kelas dengan semangat tinggi. Misinya sederhana—mendapatkan stiker Komandan Zargon dari siapapun yang memilikinya. Langkah pertama adalah menyebarkan berita bahwa dia siap menukar apapun untuk stiker itu. Apapun.

Di lapangan sekolah yang luas, Tomo bertemu dengan seorang anak dari kelas sebelah, Toni, yang dikenal sebagai *dealer* stiker terbesar di sekolah. Toni selalu punya stok stiker-stiker langka dari berbagai serial kartun dan film. Dia duduk di bangku panjang dekat kantin, dikelilingi oleh teman-temannya yang sibuk melihat-lihat koleksi stikernya.

Tomo mendekat dengan gaya penuh percaya diri. "Toni, dengar-dengar kamu punya stiker Komandan Zargon. Betul?"

Toni memandang Tomo seolah-olah sedang menimbang-nimbang sesuatu yang sangat penting. "Mungkin iya, mungkin nggak. Stiker Zargon itu sangat langka, Tomo. Apa yang kamu punya sebagai tukaran?"

Tomo sudah siap dengan jawabannya. Dia mengeluarkan sesuatu dari tasnya dengan penuh kebanggaan—sebuah buku tugas matematika yang telah selesai dikerjakan.

"Buku tugas matematika, lengkap semua jawabannya," Tomo berkata dengan nada penuh keyakinan. "Kamu nggak perlu repot ngerjain tugas besok. Semua ada di sini."

Toni melirik buku itu dengan alis terangkat. "Tugas matematika? Seriusan, Tomo? Aku lebih suka dikerjain tugasnya sendiri daripada kena masalah kalau ketahuan nyontek."

Tomo terlihat kecewa, tapi segera bangkit kembali. "Oke, gimana kalau… satu kotak permen karet rasa stroberi, plus bonus sisa stiker yang aku punya?"

Toni menggeleng, masih tak terkesan. "Aku udah punya banyak permen karet. Kalau kamu mau stiker Zargon, kamu harus kasih aku sesuatu yang benar-benar keren."

Arif dan Sari yang mengikuti dari jauh hanya bisa menonton dengan ekspresi geli. Mereka berbisik satu sama lain sambil memperhatikan Tomo berusaha meyakinkan Toni.

"Aku nggak tahu Tomo bisa jadi *salesman*," kata Sari pelan. "Tapi kayaknya dia nggak terlalu jago."

Arif tertawa kecil. "Dia lebih mirip pawang ular. Lihat deh, Toni nggak tertarik sama sekali."

Tawaran yang Aneh

Setelah beberapa menit berbicara dan menawarkan berbagai barang aneh (termasuk pensil bekas yang katanya "beruntung"), Tomo mulai kehilangan harapan. Namun, tiba-tiba Toni memberikan tawaran yang tak terduga.

"Oke, Tomo," kata Toni sambil tersenyum licik, "aku punya syarat buat kamu. Kalau kamu bisa nyebarin rumor di sekolah bahwa aku adalah ‘Raja Stiker’, aku bakal kasih kamu stiker Zargon."

Tomo terdiam, mencoba mencerna permintaan itu. "Raja Stiker? Maksud kamu… semua orang harus tahu kalau kamu yang punya koleksi stiker terbaik?"

Toni mengangguk mantap. "Ya, dan kamu yang harus bikin mereka percaya."

Tomo ragu sejenak, tapi bayangan tentang stiker langka yang sudah lama ia impikan membuatnya cepat-cepat mengangguk setuju. "Deal! Aku bakal bikin semua anak di sekolah ini tahu kamu Raja Stiker!"

Arif dan Sari yang masih mengawasi dari jauh akhirnya tak tahan lagi dan mendekat. "Tunggu, tunggu," kata Arif sambil menepuk bahu Tomo. "Kamu serius? Kamu mau sebar rumor aneh cuma buat dapetin stiker?"

"Ini bukan sekadar stiker, Arif," jawab Tomo penuh drama. "Ini adalah Komandan Zargon. Pahlawan paling epik dari galaksi! Aku harus punya dia."

Sari menatap Toni dengan mata curiga. "Dan kamu mau Tomo sebarin gosip? Kayaknya nggak adil deh."

Toni hanya tertawa kecil. "Ya, ya, terserah. Yang penting misinya berhasil."

Penyebaran Gosip

Begitu kesepakatan dibuat, Tomo segera memulai misinya. Sepanjang sisa jam istirahat, dia berjalan keliling sekolah, dari kantin hingga ke lapangan, menyebarkan rumor tentang Toni sebagai Raja Stiker.

"Hei, kamu tahu nggak? Toni di kelas sebelah itu punya koleksi stiker paling keren di sekolah!" Tomo memberitahu setiap anak yang ditemuinya. "Dia punya semua stiker langka, termasuk Komandan Zargon!"

Namun, misi penyebaran gosip tidak berjalan semulus yang dia harapkan. Beberapa anak yang ditemuinya merespons dengan kebingungan, bahkan ada yang tertawa.

"Koleksi stiker?" kata seorang anak yang duduk di bangku dekat kantin. "Serius? Aku lebih tertarik sama koleksi kelereng, sih."

Anak lain yang sedang bermain lompat tali di lapangan hanya mengangkat bahu dan berkata, "Stiker? Aku udah berhenti ngumpulin sejak lama. Lebih seru main Tazos."

Tomo berusaha sebaik mungkin, tapi respons yang didapatnya tidak terlalu menggembirakan. Arif dan Sari yang terus mengikuti dari jauh merasa kasihan, tapi juga tak bisa menahan tawa melihat Tomo berusaha keras meyakinkan semua orang.

"Aku nggak tahu kenapa Tomo ngotot banget," kata Sari sambil menggeleng-gelengkan kepala. "Aku bisa paham kalau dia tukar barang atau mainan, tapi rumor?"

Arif tertawa, "Tomo memang punya daya juang tinggi kalau urusannya soal stiker. Mungkin dia harus jadi marketing aja nanti."

Tantangan Terakhir

Ketika bel masuk berbunyi, Tomo kembali ke kelas dengan sedikit rasa frustasi. Dia telah berhasil menyebarkan gosip, tapi hasilnya tidak seperti yang dia bayangkan. Meskipun begitu, dia tetap percaya diri saat kembali menemui Toni sebelum jam pelajaran dimulai.

"Baiklah, Toni," kata Tomo dengan napas yang sedikit terengah-engah. "Aku udah nyebarin gosip ke seluruh sekolah. Semua orang tahu kamu Raja Stiker sekarang."

Toni menatap Tomo dengan senyum licik. "Benarkah? Kamu yakin semua orang tahu?"

Tomo mengangguk mantap, meskipun dalam hati dia sedikit ragu.

Toni berpikir sejenak, lalu akhirnya mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Itu adalah stiker langka yang Tomo inginkan—Stiker Komandan Zargon, bersinar di bawah sinar lampu kelas yang agak temaram.

"Ini dia, Tomo," kata Toni sambil menyerahkan stiker itu. "Tapi ingat, aku nggak bertanggung jawab kalau gosipnya balik menyerang kamu."

Tomo tidak peduli. Dia mengambil stiker itu dengan penuh kebanggaan, menatapnya seolah-olah dia baru saja menemukan harta karun terpendam. "Akhirnya! Komandan Zargon… aku lengkapin koleksiku!"

Hari yang Sempurna?

Di akhir hari sekolah, Tomo duduk di bangku dengan wajah puas, sambil membuka kembali buku stikernya. Komandan Zargon kini terpampang di halaman terakhir, melengkapi koleksi yang selama ini ia impikan.

Sari dan Arif datang menghampirinya dengan senyum kecil. "Jadi, gimana rasanya, Raja Stiker?" tanya Arif sambil menyenggol Tomo.

Tomo tertawa kecil, sambil menutup bukunya dengan hati-hati. "Rasanya… luar biasa! Aku rasa aku bisa pensiun sekarang."

Sari hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum. "Tomo, kamu tahu nggak? Semua ini cuma soal stiker."

"Yup," jawab Tomo sambil merebahkan diri di bangku dengan penuh kemenangan. "Cuma soal stiker… tapi ini bukan sembarang stiker."

Mereka semua tertawa, meskipun mereka tahu bahwa Tomo mungkin sudah merencanakan misi berikutnya. Karena di dunia Tomo, tidak ada yang terlalu aneh untuk dilakukan demi sebuah stiker langka.

Namun, di sudut lapangan, beberapa anak mulai berbisik-bisik tentang Toni, si "Raja Stiker."

1
NT.RM
ya enggak gitu juga sih Tom, hmm
Nagittaa
😍
shafia inaya
shaFIYah
SakiDino🍡😚.BTS ♡
Kejutan yang mengejutkan!
Enoch
Kepayang
Roxana
Gak sabar menunggu kisah selanjutnya. Aku ingin tahu apa yang terjadi berikutnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!